I. SOAL
Buatlah rangkaian penjumlah dan pengurang.
II. TEORI
Mesin penghitung atau kalkulator secara singkat adalah alat
bantu untuk menghitung. Kalkulator secara lengkap adalah alat
untuk menghitung dari perhitungan sederhana seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian sampai
kepada kalkulator sains yang dapat menghitung rumus
matematika tertentu. Pada perkembangannya sekarang ini,
kalkulator sering dimasukkan sebagai fungsi tambahan dari
pada komputer, handphone, bahkan sampai jam tangan.
Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang
dibuat dari bahan semi konduktor, dimana IC merupakan
gabungan dari beberapa komponen seperti Resistor, Kapasitor,
Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah
rangkaian berbentuk chip kecil. Dimana untuk membuat
kalkulator sederhana yang menggunakan logika digital
memerlukan rangkaian gerbang-gerbang logika yang mana
rangkaian tersebut terdapat dalam IC jenis TTL(Transistor
Transistor Logic) dan C-MOS (Complementary with
MOSFET).
I. Logika XOR
Gerbang logika adalah suatu logika yang terdapat pada system
digital yang berfungsi sebagai pengontrol pada rangkaian
elektronik. Gerbang logika OR-eksklusif disebut juga sebagai
gerbang “setiap tetapi tidak semua”. Istilah
OR-eksklusif sering kali disingkat sebagai XOR.
Simbol standard gerbang logika XOR adalah seperti tampak
pada gambar di bawah.
Tabel kebenaran untuk fungsi XOR diberikan pada tabel 1, dari
table tersebut terlihat bahwa table tersebut sama seperti table
kebenaran gerbang OR, kecuali bila semua masukan
adalahtinggi (1), gerbang XOR akan membangkitkan keluaran
rendah (0).
Gerbang XOR hanya akan terbuka bila muncul satuan bilangan
ganjil pada masukan. Baris 2 dan 3 dari table kebenaran
mempunyai satuan bilangan ganjil, oleh karena itu keluaran
akan terbuka dengan level logika tinggi (1). Baris 1 dan 4 dari
table kebenaran tersebut berisi satuan bilangan genap (0 dan 2),
oleh karena itu gerbang XOR tidak terbuka dan akan muncul
logika rendah (0) pada keluaran, rangkaian dari XOR dapat
dilihat dibawah ini.
II. Adder
Penjumlah atau Adder adalah komponen elektronika digital
yang dipakai untuk menjumlahkan dua buah angka dalam
system bilangan biner. Dalam computer dan mikroprosesor,
Adder biasanya berada di bagian ALU (Arithmetic Logic Unit).
Sistem bilangan yang dipakai dalam proses penjumlahan, selain
bilangan biner, juga 2 complement untuk bilangan negatif,
bilangan BCD (binary-coded decimal), dan excess-3. Jika
system bilangan yang dipakai adalah 2 complement, maka
proses operasi penjumlahan dan operasi pengurangan akan
sangat mudah dilakukan.
1. Half Adder.
Rangkain half adder merupakan dasar bilangan biner yang
masing-masing hanya terdiri dari satu bit, oleh karena itu
dinamakan penjumlah tak lengkap.
1.Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0.
2.Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 1.
3.Jika A=1 dan B=1 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0.
Dengan nilai pindahan Cy (Carry Out) = 1.
Dengan demikian, half adder memiliki dua masukan (A dan B),
dan dua keluaran (S dan Cy). Half-Adder, berdasarkan dua input
A dan B, maka output Sum, S dari Adder ini akan dihitung
berdasarkan operasi XOR dari A dan B. Selain output S, ada
satu output yang lain yang dikenal sebagai C atau Carry,dan C
ini dihitung berdasarkan operasi AND dari A dan B. Pada
prinsipnya output S menyatakan penjumlahan bilangan pada
input A dan B, sedangkan output C menyatakan MSB (most
significant bit atau carry bit) dari hasil jumlah itu.
Pada gambar 1.3 adalah diagram untuk half adder yang terdiri
dari satu gerbang XOR dan satu gerbang AND. Gerbang XOR
ini berfungsi untuk menghitung operasi Sum dari dua input A
dan B yang menghasilkan output S. Selain output S, ada satu
lagi output yaitu C atau carry yang dihasilkan dari operasi
gerbang AND. Pada gambar 2 adalah salah satu rangkaian yang
bias digunakan untuk rangkaian half adder dengan IC 7486(
gerbang logika XOR ) untuk operasi penjumlahan dan IC 7408 (
gerbang logika AND ). Sehingga dari gabungan dua gerbang
logika tersebut dapat didapatkan table kebenaran untuk half
adder seperti pada tabel 2.
Tabel 2. Table Logika Half Adder
INPUT INPUT OUTPUT OUTPUT
A B CARRY(AND) SUM (XOR)
0 0 0 0
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0
2. Full Adder.
Merupakan rangkaian elektronik yang bekerja melakukan
perhitungan penjumlahan sepenuhnya dari dua buah bilangan
binary, yang masing-masing terdiri dari satu bit. Rangkaian ini
memiliki tiga input dan dua buah output, salah satu input
merupakan nilai dari pindahan penjumlahan, kemudian sama
seperti pada half adder salah satu outputnya dipakai sebagai tempat
nilai pindahan dan yang lain sebagai hasil dari penjumlahan.
Rangkaian ini dibuat dengan gabungan dua buah half adder dan
sebuah gerbang OR. Logika utama rangkaian gerbang full adder
adalah bahwa ketika menjumlahkan dua bilangan biner maka ada
sebuah carry yang juga mempengaruhi hasil dari penjumlahan
tersebut, karenanya rangkaian ini bias melakukan penjumlahan
secara sepenuhnya.
2. Common katoda
Pada LED 7 Segmen jenis Common Cathode (Katoda), Kaki
Katoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1
Pin, sedangkan KakiAnoda akan menjadi Input untuk
masing-masing Segmen LED. KakiKatoda yang terhubung
menjadi 1 Pin ini merupakan Terminal Negatif (-)atau
Ground sedangkan Signal Kendali (Control Signal) akan
diberikan kepada masing-masing Kaki Anoda Segmen LED.
IV. Dekorder
Decoder adalah alat yang di gunakan untuk dapat
mengembalikan proses encoding sehingga kita dapat
melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian
Decoder juga dapat di artikan sebagai rangkaian logika
yang di tugaskan untuk menerima input input biner dan
mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan
binertersebut. Kebalikan dari decoder adalah encoder.
Fungsi Decoder adalah untuk memudahkan kita dalam
menyalakan seven segmen. Itu lah sebabnya kita
menggunakan decoder agar dapat dengan cepat
menyalakan seven segmen. Output dari decoder
maksimum adalah 2n. Jadi dapat kita bentuk n-to-2n
decoder. Jika kita ingin merangkaian decoder dapat kita
buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder.
Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder dengan
menggunakan dua buah 3-to-8 decoder.Beberapa
rangkaian decoder yang sering kita jumpai saat ini adalah
decoder jenis 3 x 8 (3 bit input dan 8 output line), decoder
jenis 4 x 16,decoder jenis BCD to Decimal (4 bit input dan
10 output line) dan decoder jenis BCD to 7 segmen (4 bit
input dan 8 output line). Khusus untuk pengertian decoder
jenis BCD to 7 segmen mempunyai prinsip kerjayang
berbeda dengan decoder decoder lainnya, di mana
kombinasi setiap inputnya dapat mengaktifkan beberapa
output linenya.Salah satu jenis IC decoder yang umum di
pakai adalah 74138, karena IC ini mempunyai 3 input
biner dan 8 output line, di mana nilai outputadalah 1 untuk
salah satu dari ke 8 jenis kombinasi inputnya. Jika kita
perhatikan, pengertian decoder sangat mirip dengan
demultiplexer dengan pengecualian yaitu decoder yang
satu ini tidak mempunyai data input.Sehingga input hanya
di gunakan sebagai data control.Pengertian decoder dapat
di bentuk dari susunan gerbang logika dasaratau
menggunakan IC yang banyak jual di pasaran,
sepertidecoder 74LS48, 74LS47, 74LS46, 74LS155 dan
sebagainya. Denganmenggunakan IC, kita dapat
merancang sebuah decoder dengan jumlah bitdan keluaran
yang di inginkan. Contohnya adalah dengan
merancangsebuah decoder 32 saluran keluar dengan IC
decoder 8 saluran keluaran.
III. DESAIN/PERANCANGAN
IV. RANGKAIAN
Alat dan bahan :
1. Proto board (2 buah)
2. IC 7404 (1 buah)
3. IC 7437 (3 buah)
4. IC 74283 (1 buah)
5. IC 7447 (1 buah) Ohm (7 buah)
6. Kabel Jumper secukupnya
7. 7- Segment CA (1 buah)
8. Resistor 330
V. FOTO+DATA HASIL
A=5 – B=2 A=5 + B=2
START
Input A Input B
DEKORDER DEKORDER
7447 7447
ADDER XOR
DEKORDER OUTPUT 7
7447 SEGMEN END