Anda di halaman 1dari 3

Laporan Praktikum Programmable Logic Controller

Modul III – Aplikasi PLC sebagai Pengendali Konveyor


Muhammad Bahrudin Khoiron / 16524091
Asisten: Rafky
Tanggal praktikum: 17 Mei 2019
16524091@student.uii.ac.id
Teknik Elektro – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

Abstrak—Saat ini teknik otomasi atau kontrol otomasi telah pencacah, dan aritmatika. Oleh karena itu PLC jua merupakan
mengalami perubahan zaman yang sangat pesat terkhusus suatu pengendali yang mampu memprogram dan melaksanakn
dalam dunia industri. Kunci dari teknik otomasi tersebut intruksi logika yang sederana.
adalah kontroler yang mampu mengendalikan sebuah
sistem secara otomatis. Salah satu kontroller yang sering B. Gambar PLC simatic S7-200
dipakai adalah PLC (Programmable Logic Controller).
Pada percobaan kali ini akan mengimplementasikan
kegunaan sebagai pengendali konveyor dengan
menggunakan fungsi timer dan logika dasar pada PLC
siemens s7-200. Serta pemrograman PLC akan dilakukan
dengan menggungakan software step 7 MicroWin, dengan
menggunkan diagram Ledder.

Kata kumci— Programable Logic Controller; PLC


simatic s&-200; Diagram Ladde; lampu lalu lintas..
I. PENDAHULUAN
Saat ini proses otomasi atau control otomasi sudah Gambar 1. PLC Siemens Simatic S7-200
memasuki berbagai bidang, termasuk dalam bidang industri.
Berbagai macam industri, baik industri besar ataupun industri DC/DC/DC AC/DC/RLY
mengah atau bahkan industri kecil, telah menerapkan sistem
otomasi. Salah satu kontroler yang banyak digunakan untuk
proses otomasi adalah PLC atau Programable Logic Controller.
Oleh karena itu sebagai mahasiswa teknik elektro, rasanya
wajib untuk mengetahui tentang sistem otomasi dalam dunia
industri, terlebih lagi pada kontroler yang digunakan,
pengetahuan sekaligus keterampilan untuk dapat
mengoprasikannya sangatlah penting. Oleh sebab itu diadakan
pratikum PLC siemens S7-200 supaya kedepannya diharapkan
pratikan memiliki kemapuan yang cukup untuk Gambar 2. Contoh instalasi PLC Siemens S7-200 sebagai
mengimplementasikan di dunia kerja. sistem DC/DC/DC dan AC/DC/RLY
Salah satu implementasi PLC sendiri sebagai pengendali
konveyor. Dimana konveyor berfungsi untuk memindahkan
suatu barang dari tempat tertentu ke tempat lainnya. Konveyor
digunakan dalam industri karena memiliki nilai ekonomis yang
lebih, selain itu juga konveyor mampu untuk memobilitasi
dalam jumlah yang banyak.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. PLC
PLC atau singkatan dari Programmable Logic Controller
adalah suatu pengendali yang berbasiis mikroprosesor, dimana
mikroprosesor tersebut memanfaatkan memori yang dapat
diprogram untuk menyimpan intruksi intruksi sehingga
mampumu mengimplementasikan fungsi logika, pewaktu,
Untuk menyala konveyor dengan menggunakan program
ladder maka langkah yang harus dilakukan adalah denan
mengikuti lakah berikut. Buat [rogram ladder dengan alamat
I0.0 dan I0.1 sebagai tombol ON dan OFF, kemudian alamat
Q0.0 dan Q0.1 sebagi tanda indilkator lampu ketika
konveyor ON ata OFF, serta gunakan alamat Q0.2, Q0.3 dan
Q0.4 masing masingg sebaai outup untuk mengaktifkan
motor 1, motor 2 dan katup relay.

B. Percobaan 2 : Mematikan konveyor dengan sensor


photoelectric dan membuka katup
Untuk percobaan 2 seperti halnya pada percobaan 1
hanya saja tambahkan input baru dengan alamat I0.2
seaggai sensor photoelectric. Dan kemudian pada output
tambahkan alamat Q0.4 untuk katup relay. Untuk aturan
pada percobaan 2 yaitu apabila sensor phoelecrik
mendeteksi adanya barang maka motor 1 akan mati serta
Gambar 3. Macam-macamkonfigurasi input/output PLC
akan membuka katum.
Siemens S7-200.
C. Percobaan 3 : Mengendalikan seluruh operasi belt konveyor
Untuk percobaan 3 seluruh operasi konveyor akan
berjalan secara otomatos. Dimana ketika kondisi konveyot
mati maka lampu off akan menyala kemudian ketika
konveyor menyala maka lampu on akan menyala. Dan
apabila sensor mendeteksi barang maka motor 1 akan mati
dan katum membuka selama 5 detik, setela 5 detik kembali
menutup dan motor1 akan kembali jalan. Selanjutnya
apabila limit switctelah mendeteksi adaanya baraang
sebanya 3 buah maka semua sistem akan mati.
Gambar 4. Cara koneksiPC ke PLC Siemens S7-200.
IV. HASIL DAN ANALISIS
C. Konveyor
Konveyor merupakan sebuah sistem mekanik yang Adapun hasil dan analisis pada pratikum unit kedua ini.
memiliki kegunaan untuk memindahkan suatu barang dari Berikut merupakan hasil dan analisis untuk pratikum unit
tempat tertentu menuju ke tempat lainnya. Dalam dunia kedua.
industri konveyor dipakai karena nilai ekonomisnya seingga
mampu menekan pengeluaran dari perusahaan, selain itu
juga konveyor diunakan karena dapat memobilisasi barang
dengan jumlah yang cukup banyak.

Gambar 6. Program ladder untuk mengaktifkaan konveyor

Gamar 6 merupakan program ladder untuk percobaan 1 yaitu


mengaktifkan konveyor dengan alamat ladder seperti berikut.
program ladder dengan alamat I0.0 dan I0.1 sebagai tombol ON
dan OFF, kemudian alamat Q0.0 dan Q0.1 sebagi tanda
Gambar 5. Contoh sistem belt konveyor indikator lampu ketika konveyor ON ata OFF, serta gunakan
III. LANGKAH KERJA DAN PERCOBAAN alamat Q0.2, Q0.3 dan Q0.4 masing masingg sebaai outup untuk
mengaktifkan motor 1, motor 2 dan katup relay. Dapat dilihat
A. Percobaan 1 : Mengaktifkan konveyor pada gambar 6, bahwasannya pada network 1 alamat M0.0 akan
aktif ketika nilai I0.0 sebagai normali open aktif dan akan tetap
aktif sampai nilai I0.1 sebagi normali close aktif. Kemudian
pada network 2 memori M0.0 akan mengaktifkan semua output
kecuali output Q0.1 karna bersifat kebalikan atau not.

Gambar 9. Program ladder untuk menendalikan seluruhh belt


konveyor
Kemudian gambar 8 dan gambar 9 merupakan hasil
Gambar 7. Program ladder untuk mematikan konveyor dengan program ledder untuk percobaan 3 yaitu mengendalikan seluruh
sensor photoelectric dan membuka katup operasi belt konveyor. Dimana seluruh operasi pada konveyor
akan berjalan secara otomatis yaitu ketika kondisi konveyor mati
Gambar 7 merupaka hasil program ladder pada percobaan 2 maka lampu off akan menyala kemudian ketika konveyor
yaitu mematikan konveyor dengan sensor photoelectric dan menyala maka lampu on akan menyala. Dan apabila sensor
membuka katup. Program ladder pada percobaan 2 hhampir mendeteksi barang maka motor 1 akan mati dan katup akan
sama dengan pada percobaan 1 hanya saja terdapat tambahkan membuka selama 5 detik, setelah 5 detikm maka katup akan
input baru dengan alamat I0.2 sebagai sensor photoelectric. Dan kembali menutup dan motor1 akan kembali jalan. Selanjutnya
kemudian pada output terdapat tambahkan alamat Q0.4 untuk apabila limit switc akan membaca adanya barang, dan limit
katup relay. Dari gambar 7 dapat kita ketahui apabila sensor switch akan mematikan seluruh sistem setelah mendeteksi 3
phoelecrik mendeteksi adanya barang maka motor 1 akan mati barang yang melewatinya.
sekaligus akan membuka katum yang ditunjukan pada network
2 dari gambar 7.
V. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui
bahwasannya PLC atau Programmable Logic Controller
memiliki kegunaan yang sangat beragam dalam dunia industri.
Salah satu penerapan PLC dalam dunia industri adalah sebagai
pengendali proses belt konveyor. PLC dapat diterapkan untuk
mengendalikan sistem belt konveyor hanya dengan
menggunakan fungsi timer dan logika dasar pada PLC.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Buku petunjuk pratikum PLC, 2015

Gambar 8. Program ladder untuk mengendalikan seluruh belt


konveyor

Anda mungkin juga menyukai