Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM 4 STUDY KASUS

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

Disusun Oleh :
Noval Anuro Reksa [1719115188]

XII Teknik Mekatronika – 2


SMK Negeri 7 Semarang
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rumusan Masalah


Bagaimana cara membuat sistem elektro bel kuis, traffic light, pintu otomatis, conveyor menggunakan PLC ?

1.2 Tujuan
1. Mampu membuat simulasi rangkaian 4 studi kasus menggunakan PLC.
2. Mampu wiring denan benar.
3. Mampu menjalankan sistem 4 studi kasus.
4. Menganalisis rangkaian.

1.3 Dasar Teori


• Optical Proximity
Sensor ini mendeteksi adanya objek dengan cahaya biasanya adalah infra red.
Proximity optik ini terdiri dari sebuah cahaya dan penerima (receptor) yang
mendeteksi sebuah benda dengan refleksi. Jika benda dalam jarak yang sensitif atau
benda mengenai cahaya dari sensor, maka cahaya akan memantul kembali ke
penerima dan mengindikasikan bahwa terdapat sebuah benda yang tertangkap
sensor.

• PLC
Programmable Logic Controller atau adalah suatu mikroprosesor yang digunakan
untuk otomasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin dijalur
perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang
digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor, relai,
contactor dll. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengoperasikan PLC
berbeda dengan bahasa pemrograman biasa. Bahasa yang digunakan adalah
Ladder, yang hanya berisi input-proses-output. Disebut Ladder, karena bentuk
tampilan bahasa pemrogramannya memang seperti tampilan tangga. Disamping
menggunakan pemrograman ladder, PLC juga dapat diprogram dengan pemrograman SFC dan
pemrograman ST, untuk yang ST sudah jarang digunakan.

• Conveyor System
Sistem konveyor adalah bagian umum dari peralatan penanganan mekanis yang
memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi lain. Konveyor sangat berguna
dalam aplikasi yang melibatkan pengangkutan material berat atau besar. Sistem
konveyor memungkinkan transportasi yang cepat dan efisien untuk berbagai bahan,
yang membuatnya sangat populer di industri penanganan material dan
pengemasan . Mereka juga memiliki aplikasi konsumen yang populer, seperti yang sering ditemukan di
supermarket dan bandara, yang merupakan bagian terakhir dari pengiriman barang / tas ke pelanggan. Banyak
jenis sistem pengangkutan tersedia dan digunakan sesuai dengan berbagai kebutuhan industri yang berbeda.
Ada konveyor rantai (lantai dan overhead) juga. Chain conveyor terdiri dari track tertutup, I-Beam, towline,
power & free, dan troli dorong tangan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kesehatan Keselamatan Kerja


1. Gunakan wearpack
2. Gunakan sepatu safety
3. Gunakan helm kerja
4. Gunakan sarung tangan listrik
5. Cek aliran listrik dengan test pen
6. Periksa semua peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan perencanaan.
7. Identifikasi dan pemeriksaan bahan dan peralatan sesuai persyaratan dan standar komponen yang tepat.
8. Pasangi semua sirkuit dengan MCB/Sekring
9. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
10. Gunakan standar prosedur dalam pengukuran maupun dalam pengoperasian

2.2 Alat dan Bahan


 Optical Proximity Sensor 24VDC  Kabel jumper  Steker  MCB  PC
 1 phase AC power supplies 220 v  Lampu 220 VAC  AVO meter  MC
 PLC & seperangkatnya  Pushbutton  Adaptor  Relay

2.3 Pemrograman
1. Bel Kuis

Ketika salah satu input aktif maka output (berupa buzzer) yang diaktifkan oleh input tersebut akan blinking
(aktif setiap 1 s ) dan TIM0001 aktif dan mulai menghitung 5s (sesuai setelan). setelah TIM0001 selesai menghitung
maka output yang sebelumnya aktif akan mati sehingga setiap output yang aktif akan mati setelah 5s. Saat salah satu
output dari input salah satu dari ketiganya telah aktif maka input lain tidak akan berfungsi.
Cara kerja ini sesuai dengan prinsip kuis rebutan, karena dia yang paling cepat menekan bel akan memiliki hak
untuk menjawab dan yang kalah cepat tidak akan memiliki hak untuk menjawab.
2. Conveyor

Ketika tombol start ditekan maka buzzer akan berbunyi sebanyak 5 kali dan conveyor 1 akan langsung aktif
setelahnya. Conveyor yang aktif akan berjalan dan membawa barang. Setelah sensor 1 (sensor di conveyor 1) telah
membaca 5 barang maka conveyor 1 akan mati dan conveyor 2 akan aktif. Setelah sensor 2 (sensor di conveyor 2)
telah membaca 5 barang maka conveyor 2 akan mati dan conveyor 1 akan aktif dan siklus ini akan berulang hingga
ditekannya tombol stop atau ditekannya tombol emergency. Saat conveyor 1 berjalan dan tombol stop ditekan maka
conveyor 1 akan mati walaupun sensor 1 belum membaca 5 barang. Sedangkan saat conveyor 2 berjalan dan tombol
stop ditekan maka conveyor 2 tidak akan mati sebelum sensor 2 belum membaca 5 barang. Ketika tombol stop ditekan
rangakaian tidak akan mereset, sehingga ketika tombol start ditekan kembali rangkaian akan melanjutkan siklus
seblumnya. Jika tombol emergency ditekan maka setaiap conveyor yang berjalan akan langsung mati walaupun setiap
sensor yang berada di setiap conveyor belum membaca 5 barang. Setelah tombol emergency ditekan akan mereset
siklus dari rangkaian ini.

3. Pintu Otomatis

Rangkaian ini samahalnya dengan prinsip revers forward pada motor, revers digunakan untuk membuka pintu,
menggunakan sensor yang digunakan sebagai inputan. Rangakaian diaktifkan dengan menekan tombol on. Rangkaian
akan bekerja keika, Input 0.02 aktif (sensor benda) maka output 100.00 aktif dan akan mengaktifkan reverse motor
dan pintupun membuka. Setelah pintu membuka dan ujung luar daun pintu akan mengenai input 0.03 (LS Buka) dan
TIM0001 akan mulai menghitung 5s (sesuai setelan) untuk memberi jeda antara membuka dan menutup. TIM0001
yang selesai menghitung akan mengaktifkan output 100.01 dan forward motor aktif sehingga pintu menutup. Setelah
pintu menutup dan mengenai input 0.04 (LS Tutup) motor akan berhenti dan pintu berhenti bergerak. Ketika pintu
sedang menutup dan input 0.02 aktif maka output 100.01 akan mati dan output 100.00 akan aktif sehingga pintu yang
sedang menutup akan membuka kembali.

4. Traffic Light

Rangkaian ini diaplikasikan pada lampu lalu lintas di perempatan jalan. Pada rangkaian ini terdapat 3 input,
yaitu untuk start dan stop, RESET. Selain input, rangkaian ini memiliki 5 output yang memiliki fungsi masing-masing.
Fungsi dari output sebagai berikut:
• Output 1 : Menghidupkan lampu hijau 1 dan memadamkan lampu merah 1
• Output 2 : Menghidupkan lampu hijau 2 dan memadamkan lampu merah 2
• Output 3 : Menghidupkan lampu hijau 3 dan memadamkan lampu merah 3
• Output 4 : Menghidupkan lampu hijau 4 dan memadamkan lampu merah 4
• Output RESET : Sebagai saklar untuk setiap lampu merah
Ketika push button on ditekan maka COIL 6.00 akan aktif dan akan mengaktifkan output lampu. bersamaan
dengan aktifnya output 1 sampai output 4 akan aktif bergantian dengan selang 5s (sesuai setelan tiap timer) secara
urut mulai dari output 1 dan berkahir pada output 4 dan siklus ini akan berulang sampai tombol off ditekan untuk
mematikan rangkaian. Maksud dari fungsi output RESET yaitu karena jika tidak dipasang output ini maka setiap lampu
merah akan aktif saat rangakain mati.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pada praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kita harus mampu menerapkan teori
ke dalam dengan benar. Dan di dalam praktik ini kita dilatih untuk selalu memperhatikan keselamatan kerja. Seperti
belajar menggunakan komponen sesuai dengan kubutuhan dan wiring yang benar, sehingga kita mengetahui cara
kerja rangkaian yang telah kita buat dengan benar. Kecakapan dalam penginstalan dapat diperoleh apabila kita rajin
mencoba melakukan atau menerapkannya di kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai