Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER APLIKASI

DIGITAL INPUT OUTPUT DENGAN SENSOR & LAMPU

Disusun oleh :
Achirulsani
32320040
3B D3 Elektronika

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK
NEGERI UJUNG PANDANG MAKASSAR
2022
1. Tujuan Percobaan

1. Mengetahui dan memahami port input dan output pada raspberry pi


2. Mengetahui bahasa pemrograman input output pada raspberry pi
3. Memahami prinsip kerja rangkaian relay
4. Memahami prinsip kerja Pull up dan Pull down

2. Teori dasar
Pull up dan Pull down
Pull up dan pull down merupakan suatu rangkaian elektronika yang digunakan untuk
mengatur kondisi tegangan output yang masuk ke pin I/O mikrokontroler. Dalam
rangkaian digital dikenal sinyal “high” dan “low” atau “1” dan “0”. Pada umumnya
rangkaian digital memiliki sumber tegangan (VCC) sebesar 5 volt atau 3,3 volt. Pada
rangaian digital 5 volt adalah sinyal “high” dan 0 volt adalah sinyal “low”. Sedangkan
pada rangkaian digital, 3,3 volt adalah sinyal “high” dan 0 volt adalah sinyal “low”.
Tentunya sinyal “high” tidak harus persis 5volt atau 3,3volt tergantung dari toleransi
rangkaian dan IC (Integrated Circuit) yang digunakan.
A. Rangkaian Pull Up

Rangkaian ini memberikan logika high / logika 1 untuk keadaan normalnya, dan jika
push buttonnya ditekan akan memberikan logika low / logika 0 untuk PIN di
mikrokontroler.
Tapi rangkaian yang biasanya digunakan yaitu seperti dibawah ini.

Rangkaian ini disebut Pull Up internal, jadi di mikrokontroler dengan otomatis akan
memberikan logika high jika push button tidak ditekan.

B. Rangkaian Pull Down

Jika rangkaian Pull Up memberikan Logika High / logika 1 di keadaan normalnya, maka
rangkaian Pull Down memberikan logika yang sebaliknya, yaitu logika Low / logika 0
di keadaan normalnya.
Maka, jika Push button di tekan, mikrokontroler akan menerima logika High / logika 1.

C. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar
sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik
yang bertegangan lebih tinggi.
Fungsi Relay
• Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
• Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay
Function)
• Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan
dari Signal Tegangan rendah.
• Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen
lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).
Gambar Relay

Jenis Kontak Point (Contact Point) Relay


➢ Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di
posisi CLOSE (tertutup)
➢ Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di
posisi OPEN (terbuka)

Cara Kerja Relay


Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah
kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan
Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian
menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO)
sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO).
Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau
tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi
Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi
Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.

D. Sensor Proximity
Proximity merupakan sensor jarak elektronik yang mampu mendeteksi objek benda tanpa
adanya sentuhan fisik, dapat diartikan bahwa proximity merubah informasi berupa gerakan
atau keberadaan objek menjadi data listrik berbentuk digital. Prinsip kerja sensor proximity
sama dengan sensor no touch lainnya dimana sensor menggunakan bagian untuk mengirim
data dan bagian penerima menerima data untuk mengukur jarak.Sensor jarak proximity
memiliki spesifikasi atau kemampuan dalam mengukur jarak, yang artinya ada jarak
minimum dan maksimum untuk sensor mendeteksi objek. Batasan jarak ini kemudian disebut
sebagai nominal range atau kisaran nominal. Pada smartphone sensor proximity memiliki
batasa maksimum yang dapat dideteksi hanya beberapa milimeter hingga centimeter.
Pada bidang produksi dipabrik sensor proximity umum digunakan untuk mendeteksi
keberadaan, kedekatan, posisi atau perhitungan jumlah pada mesin otomatis. Mesin yang
menggunakan sensor proximity akan mudah dalam mengenali objek sehingga proses
produksi bisa berjalan otomatis. Misalnya pada mesin kemasan, mesin percetakan, mesin
percetakan plastik, mesin pengerjaan logam dan lain sebagainya.
Macam jenis sensor proximity:
1. Inductive Proximity
Proximity Induktif adalah salah satu sensor jarak yang digunakan untuk mendeteksi
keberadaan logam, baik logam jensi ferrous mengandung unsur (Fe) dan karbon(C)
maupun non-ferrous tidak memiliki kandungan besi. Jenis proximity induktif digunakan
untuk mendeteksi keberadaan logam. Pada umumnya, sensor induktif terbuat dari
kumparan atau koil dengan inti ferit, sehingga dapat menghasilkan medan
elektromagnetik berfrekuensi tinggi. Sensor proximity jenis induktif ini dapat
menghasilkan output berupa analog atau digital. Sensor jenis induktif ini sering
digunakan untuk pengganti saklar mekanis karena mampu untuk dapat beroperasi pada
kecepatan yang lebih tinggi daripada saklar mekanis. Sensor jenis induktif juga lebih
andal dan lebih kuat.

Gambar 1. Prinsip Kerja Inductive Proximity

2. Capacitive Proximity
Proximity Capacitive adalah sensor jarak yang mendeteksi gerakan, komposisi
zat kimia, tingkat dan komposisi cairan maupun tekanan suatu objek, kaca atau
bahan dielektrik tinggi. Poximity jenis ini memungkinkan untuk mendeteksi
banyaknya bahan melalui kaca, plastic atau kontainer lainnya. Pada dasarnya,
prinsip kerja sensor jarak kapasitif mirip seperti sensor jarak induktif. Namun,
kedua jenis sensor memiliki perbedaan yakni sensor induktif menghasilkan
medan elektromagnetik, sedangkan sensor kapasitif menghasilkan medan
elektrostatik. Medan elektrostatik ini dapat terjadi ketika dua benda masing-
masing mempunyai muatan listrik yang berbeda dan tidak adanya pergerakan atau
perubahan terhadap objek.

Gambar 2. Prinsip Kerja Capacitive Proximity

3. Photoelectric Proximity
Proximity photoelectric merupakan sensor jarak dengan komponen yang
berhubungan dengan cahaya. Komponen tersebut peka terhadap cahaya yang
berfungsi untuk mendeteksi keberadaan objek. Sensor jarak photoelectric terdiri
dari receiver cahaya dan transmitter berupa infrared.

Gambar 3. Prinsip Kerja Photoelectric Proximit

3. Alat dan Bahan


a. 1 Buah Rasspberry Pi board
b. 1 Buah breakboard dan Protoboard
c. 1 buah Relay
d. 1 buah Sensor Proximity
e. 1 buah Lampu
f. Kabel Jumper secukupnya
4. Gambar Rangkaian Percobaan

Gambar 4.1 Rangkaian Kerja Kontrol Lampu 1 dengan Sensor Proximity

Gambar 4.2 Rangkaian Kerja Kontrol Lampu 2 dengan Sensor Proximity

5. Keselamatan Kerja
a. Jangan menghidupkan Power Supply trainer sebelum rangkaian selesai
b. Pastikan bahwa rangkaian percobaan telah benar dan disetujui oleh pembimbing
sebelum memasukkan daya/tegangan
c. Matikan tegangan referensi setiap kali mengganti atau mengubah rangkaian
d. Sebelum merapikan, matikan tegangan referensi dan pastikan bahwa semua
kabel/jumper yang terhubung ke trainer telah dicabut atau dilepaskan.

6. Langkah Kerja
➢ Membuat Kerja Kontrol Lampu dengan Sensor Proximity
1. Membuka aplikasi
2. Mengklik “Menu Raspberry”
3. Kemudian mengklik “Pemograman”. Lalu “Thonny Python IDE”
4. Mengetik program dengan format berikut

5. Setelah itu menyimpan program dengan mengklik “Save” dengan nama


(sensorlampu)
6. Menyusun rangkain sesuai gambar 4.1 dan 4.2 pada Breakboard
7. Menjalankan aplikasi dengan mengklik “Run”
8. Mengamati rangkain dan mengambil dokumentasi.
7. Data Percobaaan
Lampu 1

Lampu 2

Anda mungkin juga menyukai