Anda di halaman 1dari 19

1

MODUL PERKULIAHAN

Automasi Industri

Input dan Output pada


Programmable Logic Controller
(PLC)

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Sistem pengendalian pada Sub-CPMK 1.2


otomasi industri dibagi menjadi 3 Mampu memahami dan menjelaskan
bagian besar yaitu kelompok komponen –komponen PLC
masukan (input), kelompok (CPMK 1)(CPL 1, 9)
logika (logic) dan kelompok
keluaran output).

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

02
Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Fakultas Teknik Teknik Elektro
Input & Output PLC
Perangkat Dasar Masukan pada Otomasi Industri

Sistem pengendalian pada otomasi industri dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu kelompok
masukan (input), kelompok logika (logic) dan kelompok keluaran output).

Gambar 6. Perangkat Dasar Pada Automasi Industri (Pengarang, 2021).

Perangkat masukan adalah sebuah perangkat keras yang digunakan sebagai pemberi
signal atau pemicu kepada sistem kendali. Perangkat masukan berfungsi sebagai pemberi
perintah berupa signal elektrik kepada perangkat logika. Perangkat ini bekerja dengan
menyambungkan atau memutuskan aliran arus dalam sirkuit elektrik, dan mengirimkan
sinyal ke perangkat kontrol. Perangkat masukan dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu

2021 Automasi Industri dari Modul


2 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Masukan Digital dan maukan Analog. Masukan Digital adalah perangkat masukan yang
memiliki kondisi On/Off, 1/0 atau High/Low. Sedangkan masukan Analog adalah perangkat
yang memiliki nilai lebih rinci seperti seberapa besar, seberapa tinggi, seberapa cepat dan
lainnya. Kali ini saya batasi bahwa kita hanya akan membahas perangkat masukan digital.
Perangkat masukan digital yang paling umum digunakan adalah berupa Operation Switch
dan Detection Switch.

Operation Switch
Operation Switch adalah sakelar yang dioperasikan oleh manusia seperti operator di pabrik.
Sakelar ini paling umum ditemui pada perangkat semi otomatis hingga perangkat otomatis
dalam sistem otomasi industri. Awalnya switch ini memiliki minimal satu kontak yang
berfungsi sebagai penyambung atau pemutus arus listrik. Kontak tersebut adalah Kotak NO
(Normally Open) atau Kontak NC (Normally Closed). Namun saat ini beberapa switch
memiliki dua jenis kontak ini. Kontak NO memiliki kondisi awal terbuka hingga switch
DIAKTIFKAN. Pada saat itu, kontak akan menutup dan menyambungkan suatu sirkuit
elektrik. Kontak NC memiliki kondisi awal tertutup hingga switch DIAKTIFKAN. Pada saat
itu, kontak akan terbuka dan memutus sirkuit elektrik.

Gambar 7. operation switch (Pengarang, 2021).


1. Push Button (tombol tekan)
Tombol tekan berfungsi sebagai saklar untuk menghidupkan atau mematikan
kontrol listrik. Cara pengoperasiannya dengan menekan knop tombol tekan.

2021 Automasi Industri dari Modul


3 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tombol tekan umumnya mempunyai dua jenis kontak yaitu kontak NO dan NC.
Gambar 8 adalah simbol Push Button.

Gambar 8. Push Button

Berdasarkan cara kerjanya ada dua jenis tombol tekan :


• Momentary contact yaitu tombol tekan yang bekerja pada saat knop ditekan
dan apabila knop dilepas maka tombol akan kembali normal.
• Maintain contact yaitu tombol tekan yang akan mengunci setelah knop
ditekan.

2. Selector Switch dan Toggle switch


Selector Switch atau tombol pemilih adalah sakelar yang dapat digunakan untuk
memilih 2 kondisi atau lebih. Tombol ini memiliki 1 common yang bisa dianggap
sebagai sumber signal listrik utama dan beberapa pilihan kemana signal tersebut
akan diteruskan. Gambar di samping menunjukkan contoh dari selector switch.

2021 Automasi Industri dari Modul


4 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 9. Selector Switch dan Toggle Switch

Toggle switch adalah sakelar yang dilengkapi dengan pengunci dan memiliki 2
pilihan posisi. Gambar di atas menunjukkan contoh sakelar toggle.

3. Limit Switch
Limit Switch digunakan untuk mengetahui ada tidaknya suatu obyek di lokasi
tertentu. Limit switch akan aktif jika mendapatkan sentuhan atau tekanan dari suatu
benda fisik. Gambar di bawah menunjukkan contoh Limit switch dan pengunaanya.

Gambar 10. Limit Switch

4. Detection Switch
Detection Switch adalah sakelar yang dioperasikan dengan kontak langsung atau
tidak baik oleh manusia, benda kerja maupun material lain pendukung proses kerja
pada industry. Produk yang bergerak pada konveyor, magnet yang dipasang pada

2021 Automasi Industri dari Modul


5 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
titik – titik tertentu, anggota tubuh manusia, lengan robot dan benda – benda lain
adalah contoh objek yang digunakan untuk mengaktifkan detection switch.
Detection Switch umumnya memiliki Kontak Changeover. Beberapa literatur
komponen kontrol, Kontak changeover juga disebut sebagai kontak SPDT (Single
Pole Double Throw). Kontak changeover adalah kontak yang memiliki Kontak NO
dan Kontak NC secara bersamaan. Dalam satu detection switch minimal terdapat
satu Kontak changeover yang mengontrol aliran arus.

5. Sensor
Sensor adalah salah satu bentuk dari detection switch. Sensor adalah sesuatu yang
digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Sensor
dapat mendeteksi variable berupa sentuhan, gaya, tekanan, cahaya, suhu dan lain-
lain. Berbagai variabel yang dideteksi tersebut akan diubah menjadi besaran listrik
berupa tegangan atau arus listrik. Sensor mengontrol aliran arus elektrik
menggunakan perangkat solid state (solid state/ device) seperti transistor dan
bukannya unit mekanis dalam proses kontak atau proses penyaklarannya. Karena
menggunakan transistor, sensor memiliki respons berkecepatan sangat tinggi
dalam melakukan proses penyambungan atau pemutusan terhadap perubahan
input dan memiliki masa pakai yang sangat lama bila dibandingkan dengan unit
kontak switching yang dioperasikan secara mekanis.
Switching transistor (lingkaran merah) pada gambar di atas tergantung dari signal
dari Main circuit. Main circuit inilah yang berfungsi sebagai pendeteksi perubahan.
Saat terjadi signal, maka transistor melakukan penyambungan dari kabel Brown
(+V) melalui kabel Black, kemudian Load (modul input perangkat kendali) hingga ke
Blue (0V).
Ada beberapa sensor untuk mengontrol aliran arus elektrik dan sensor-sensor
tersebut diklasifikasikan berdasarkan cara yang digunakannya untuk mendeteksi
perubahan masukan. Jenis sensor paling umum yang ada di sistem otomasi
industry adalah sensor Photoelectric dan Proximity.

2021 Automasi Industri dari Modul


6 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 10. Switching transistor
• Sensor Photoelectric
Sensor Photoelectric adalah sensor yang berfungi untuk mendeteksi objek jika
intensitas cahaya yang ditangkapnya berubah. Contoh – contoh sensor berbasis
fotoelektrik antara lain ditunjukkan seperti pada gambar di bawah :

Gambar 11. Photoelectric sensor

Photoelectric sensor bisa berupa Diffuse Reflective, yaitu sensor memiliki


transmitter (pemancar cahaya) sekaligus reciever (penerima cahaya). Objek
yang akan dideteksi berfungsi sebagai pemantul cahaya, sehingga cahaya
dapat diterima pada reciever dan diolah menjadi signal masukan. Bentuk lain
dari Photoelectric sensor adalah Retro Reflective, secara prinsip kerja sama

2021 Automasi Industri dari Modul


7 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dengan jenis sebelumnya, namun memiliki relfektor khusus. Sensor jenis ini
umunya digunakan untuk pendeteksian objek pada jarak yang relatif dekat. Dan
yang terakhir adalah Trough Beam, transmitter dan reciever terpisah, objek yang
akan dideteksi harus melintas di antara transmitter (sender) dan reciever.
Sensor jenis ini biasa digunakan untuk jarak yang lebih jauh.

• Sensor Proximity
Sensor Proximity adalah sensor yang berfungi untuk mendeteksi keberadaan
benda pada jarak tertentu. Saat benda tertentu berada didekatnya, maka
proximity switch akan memberikan signal. Terdapat 2 jenis proximity, yaitu
Proximity Induktif untuk mendeteksi benda logam dan Proximity Kapasitif untuk
mendeteksi benda logam maupun non logam. Gambar di bawah adalah prinsip
kerja Proximity Sensor dan penggunaanya.

Gambar 12. Sensor Proximity

Perangkat Keluaran Dasar pada Otomasi Industri

Perangkat keluaran adalah sebuah perangkat keras yang digunakan untuk merubah signal
keluaran menjadi sebuah kondisi sesuai dengan keinginan pengguna. Berikut ini
pengelompokan jenis keluaran berdasarkan kegunaannya.
• Berfungsi untuk memberitahukan operator atau menunjukkan status pengoperasian
mesin. Contohnya Lampu Indikator, tower Lamp, Digital Panel Indicator dan HMI.
• Berfungsi untuk mengubah volume panas sistem target. Contohnya Heater dan
Inverter
• Berfungsi untuk menggerakkan, memutar, atau mengatur produk target pada
kecepatan yang lebih tinggi dan lebih akurat. Contohnya Motor, Pneumatik, dan
Solenoid. Perangkat keluaran yang dapat mengasilkan sebuah gerakan secara
umum disebut dengan aktuator.

2021 Automasi Industri dari Modul


8 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 12. Perangkat Keluaran

Baik hanya berupa tampilan maupun actuator, perangkat keluaran memiliki jenis digital dan
analog. Keluaran digital adalah keluaran dengan 2 kemungkinan kondisi yaitu On /Off,
High/Low, atau 1/0. Sedangkan keluaran analog dapat mengeluarkan beberapa kondisi
seperti seberapa terang lapu menyala, seberapa cepat motor berputar dan lain-lain. Berikut
ini akan dijelaskan mengenai beberapa keluaran digital yang digunakan dalam Otomasi
Industri.

Lampu
Lampu adalah salah satu perangkat output yang digunakan sebagai tanda dari suatu
kondisi. Secara umum lampu yang digunakan dalam otomasi di industry adalah lampu
dengan tegangan aktiv 24V DC, namun tidak menutup kemungkinan terdapat lampu
dengan spesifikasi yang lain. Warna dan cara menyalakan lampu dapat dijadikan tanda
proses kerja apa yang sedang berlangsung dan tanda kondisi sistem yang sedang terjadi
seperti running, idle, error dan lainnya.

2021 Automasi Industri dari Modul


9 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 13. Lampu Indikator

Gambar di atas merupakan contoh penggunaan lampu pada sistem otomasi. Lampu-lampu
yang terpasang pana panel dapat dijadikan indicator perangkat output yang sedang
bekerja.

Gambar 14. Lampu Tower

Lampu pada tower lamp dijadikan indicator kondisi mesin yang sedang berlangsung. Setiap
warna lampu dapat memberikan kode tentang status operasional mesin.

Display Panel
Display panel dapat memberikan informasi sebuah kondisi yang lebih rinci daripada lampu.
Display panel memungkinkan untuk menampilkan nilai dari sebuah besaran seperti suhu,

2021 Automasi Industri dari Modul


10 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
tekanan dan lain – lain dalam angka. Display panel juga memungkinkan kita menampilkan
informasi grafis seperti grafik, chart, atau trend sebuah nilai pengukuran.

Gambar 14. Display Panel

Pada umumnya display panel juga dapat difungsikan sebagai input dengan menambahkan
beberapa soft button atau touchscreen panel.

Motor Listrik
Motor listrik adalah sebuah mesin listrik yang berfungsi untuk mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Motor Listrik merupakan aktuator paling banyak digunakan di
dunia industri karena mudah dioperasikan, dikendalikan dan mudah dalam penyediaan
sumber tenaga listrik. Berikut ini adalah pengelompokkan motor listrik yang ada di industri:
• Motor AC 1 atau 3 phasa atau disebut juga dengan motor induksi digunakan untuk
sistem dengan putaran relative konstan dengan tidak mengutamakan kepresisian
jumlah putaran maupun kecepatan putaran. Umumnya digunakan pada konveyor,
blower dan lain – lain. Pemilihan jumlah phasa didasarkan pada beban yang
dikendalikan oleh motor tersebut. Pengaturan kecepatan motor AC contohnya pada
konveyor dapat dilakukan dengan menambahkan Inverter sebagai pengatur
frequensi sumber.

2021 Automasi Industri dari Modul


11 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 14. Motor AC

• Motor DC Magnet Permanent, Motor DC jenis ini adalah yang paling banyak
digunakan, karena mudah dalam pengendalian seperti kecepatan putaran, mampu
menghasilkan torsi yang besar dan relative lebih murah daripada motor DC yang
lain. Motor DC magnet permanent digunakan pada beban dengan torsi yang cukup
besar seperti pada extruder, spindle pada mesin, pemutar mixer, pengangkat beban
pada Crane dan lain – lain.

Gambar 14. Motor AC

Solenoid
Solenoid adalah salah satu jenis kumparan terbuat dari kabel panjang yang dililitkan secara
rapat. Saat diberi arus listrik, kumparan tersebut akan memiliki medan magnet sehingga
mampu mendorong atau menarik benda logam. Jika terdapat batang logam dan
ditempatkan sebagian panjangnya di dalam solenoid, batang tersebut akan bergerak

2021 Automasi Industri dari Modul


12 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
masuk ke dalam solenoid saat arus dialirkan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk
menggerakkan tuas, membuka pintu, atau mengoperasikan komponen lain. Aplikasi
solenoid paling luas ada pada pengendalian valve pada pneumatic dan hindrolik. Gamar di
bawah adalah penerapan Solenoid pada valve, yang selanjutnya secara umum dikenal
dengan Solenoid Valve.

Gambar 14. Selenoid


Heater
Heater merupakan elemen pemanas yang berfungsi untuk menaikkan suhu zat atau
menaikkan volume gas. Penggunaan heater biasanya akan dipasangkan dengan sensor
suhu dan perangat kendali Temperature Control.

Gambar 15. Heater

2021 Automasi Industri dari Modul


13 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Heater banyak digunakan pada sistem Industri yang memerlukan pengkondisian suhu
suatu zat, material atau ruangan. Penggunaan Temperatur Control adalah sebagai
perantara untuk mempermudah penilaian suhu High atau Low.
Setelah mengetahui komponen – komponen dasar pada Otomasi Industri, maka
selanjutnya akan dibahas mengenai rangkaian kendali dan logika dasar yang umum berada
pada sebuah sistem Otomasi Industri, baik konvensional maupun menggunakan PLC.

Pengantar CX Programmer

CX-Programmer merupakan software khusus untuk memprogram PLC buatan OMRON.


CX Programmer ini sendiri merupakan salah satu software bagian dari CX-One. Dengan
CX-Programmer ini kita bisa memprogram aneka PLC buatan omron dan salah satu fitur
yang saya suka yaitu adanya fitur simulasi tanpa harus terhubung dengan PLC, sehingga
kita bisa mensimulasikan ladder yang kita buat, dan simulasi ini juga bisa kita hubungkan
dengan HMI PLC Omron yang telah kita buat dengan menggunakan CX-Designer (bagian
dari CX-One).

Untuk memulai membuat program pada cx programmer ada beberapa hal yang harus
diketahui, saya akan jelaskan satu per satu. Pertama anda buka aplikasi cx programmer
dan akan muncul jendela seperti pada gambar dibawah ini. Setelah itu klik File dan pilih
new untuk membuat program baru. Lihat gambar dibawah ini.

2021 Automasi Industri dari Modul


14 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Untuk memulai menggunakan CX-Programmer ini yaitu pada menu pilih file -> new atau
bisa langsung pada toolbar klik gambar kertas putih untuk memulai membuat project baru,
kalo untuk membuka file project yang sudah dibuat sebelumnya yaitu pilih file -> open atau
pada toolbar pilih gambar disamping kertas putih maka akan muncul tampilan berikut :

2021 Automasi Industri dari Modul


15 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Setelah itu anda pilih type PLC dan kemudian anda klik setting maka akan muncul seperti
pada gambar no 2 (bawah) dan pilh Type CPU nya .Setelah itu klik OK.

2021 Automasi Industri dari Modul


16 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Setelah memilih tipe PLC yang akan digunakan, misalnya PLC CJ1M dan Network type
yang akan digunakan yaitu Toolbus untuk setting lebih dalam bisa diklik setting, kemudian
klik OK maka akan tampil tampilan berikut :

Keterangan detail untuk tampilan tersebut yaitu :

2021 Automasi Industri dari Modul


17 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Title Bar :
Menunjukan nama file atau data tersimpan dan dibuat pada CX- Programmer

Menus :
Pilihan Untuk memilih Menu

Toolbar :
Pilihan untuk memilih fungsi dengan menekan tombol. Select[view] Toolbar, Kemudian
dapat memilih toolbar yang ingin ditampilkan.

Section :
Dapat membagi program kedalam beberapa blok. Masing-masing blok dapat dibuat atau
ditampilkan.

Project WorkSpace Project Tree :


Mengatur program dan data. Dapat membuat duplikat dari setiap elemen dengan
melakukan Drag dan Drop diantara proyek yang berbeda atau melalui suatu proyek.

Ladder Window :
Layar sebagai tampilan atau membuat diagram tangga.

Output Window :
Menunjukan informasi error saat melakukan compile (error check). Menunjukan hasil dari
pencarian kontak / koil didalam list form. Menunjukan detail dari error yang ada pada saat
loading suatu proyek.

Status Bar :
Menunjukan suatu informasi seperti nama PLC, status on line/offline, lokasi dari cell yang
sedang aktif.

Information Window :
Menampilkan window yang menunjukan shortcut key yang digunakan pada CX -
Programmer.

Symbol Bar :
Menampilkan nama, alamat atau nilai dan comment dari simbol yang sedang dipilih cursor

2021 Automasi Industri dari Modul


18 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
1. Dr.Eng Syahril Ardi, ST, MT, Sirin Fairus, STP, MT (2020), Disain Sistem Kendali
dan Monitoring Proses Instalasi Pengolahan Air Limbah Buangan Boiler Berbasi
PLC dan HMI (Human Machine Interface), LP2M POLITEKNIK MANUFAKTUR
ASTRA.
2. Oscar Carlsson (2017). Engineering of IoT Automation Systems, Sweden : Lule˚a
University of Technology.
3. Mikell P. Groover (2015) Automation, Production Systems, and Computer -
Integrated Manufacturing, Fourth Edition, Pearson Higher Education, Inc.
4. Lilik Subiyanto, ST. MT. Modul Ajar Praktikum Programmable Logic Controller
(2015), Program studi Teknik otomasi, Politeknik Perkapalan Negri Surabaya.
5. William C. Dunn (2015) Fundamentals of Industrial Instrumentation and Process
Control, McGraw Hill Education.
6. Tracy Adams, P.E (2014), SCADA System Fundamentals, Continuing Education
and Development, Inc.
7. Frank Lamb (2013). Industrial Automation Hands-On, McGraw Hill Education.
8. F. Ebel, S. Idler, G. Prede, D. Scholz (2008), Fundamentals of automation
technology. Festo Didactic GmbH & Co. KG, 73770 Denkendorf, Germany, 2008
9. PPPGT (1999). Programmable Logic Control (Hand out Pelatihan), Bandung :
PPPGT
10. R. Ackerman, J. Franz, A.Hopf, M. Kantel, and B. Plagemann (1994). Programmable
Logic Controllers, Esslingen : Festo Didactic KG.
11. Diktat Praktikum Laboratorium Sistem Kendali Prodi D3 Teknik Elektronika –
Universitas Negeri Malang.

2021 Automasi Industri dari Modul


19 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai