Anda di halaman 1dari 14

PEMODELAN

SISTEM MEKANIK
ALIF RADITYA (17525054)
Pergerakan dari elemen sistem mekanika dapat dideskripsikan dalam beberapa
dimensi yaitu translasi, rotasi atau kombinasi antara translasi dan rotasi. Persamaan
gerakan pada sistem mekanika diperoleh berdasarkan Hukum Newton
01
GERAK TRANSLASI
Suatu gerakan yang terjadi di sepanjang garis lurus.
VARIABEL GERAK TRANSLASI
Variabel yang digunakan untuk mendeskripsikan gerakan translasi adalah percepatan, kecepatan dan
perpindahan. Hukum dasar yang mengatur gerakan translasi dari elemen sistem mekanika adalah Hukum
kedua Newton. Hukum kedua Newton untuk gerakan translasi menyatakan bahwa jumlah gaya yang bekerja
pada suatu benda dalam arah tertentu sama dengan hasil kali massa benda tersebut dengan percepatannya
dalam arah yang sama atau dinyatakan dalam persamaan:
∑ F = m.a
MASSA

Model matematika dari elemen sistem


mekanika yang mengalami gerakan translasi

GESEKAN VISKOS PEGAS LINIER


PERSAMAAN DINAMIK TRANSFORMASI LAPLACE FUNGSI ALIH DIAGRAM BLOK SISTEM
MASSA

f(t) = m . a(t) 𝑌(𝑠) 1


𝑑𝑣(𝑡) F(s)= m.s.V(s) = m.s².Y(s) =
f(t) = 𝑚 𝐹(𝑠) 𝑚𝑠²
𝑑𝑡
𝑑²𝑣(𝑡)
=𝑚
𝑑𝑡²
PEGAS LINIER

f (t) = T = K . y(t) 𝑌(𝑠) 1


F(s) = T(s) = K .Y(s) =
𝑇(𝑠) 𝐾
GESEKAN VISKOS

F(t) = B.
𝑑𝑦(𝑡) F(s) = B.s.Y(s) 𝑌 𝑠
=
1
𝑑𝑡 𝑇 𝑠 𝐵𝑠
GERAK ROTASI
02
Suatu gerakan terhadap sumbu tertentu.
VARIABEL GERAK ROTASI
Variabel yang umum digunakan untuk mendeskripsikan gerakan rotasi adalah torsi T, kecepatan sudut ω, dan
perpindahan sudut θ. Pengembangan hukum kedua Newton untuk gerakan rotasi menyatakan bahwa jumlah
momen atau torsi terhadap sumbu tertentu sama dengan hasil kali inersia dengan percepatan sudut atau
dinyatakan dalam persamaan:
∑T = J .α
INERSIA PEGAS TORSI

Model matematika dari elemen sistem


mekanika yang mengalami gerakan rotasi

GESEKAN VISKOS RODA GIGI


PERSAMAAN DINAMIK TRANSFORMASI LAPLACE FUNGSI ALIH DIAGRAM BLOK SISTEM
INERSIA

T(t) = J. α(t) T(s) = J.s.ω(s) 𝜔 𝑠 1


𝑑𝜔(𝑡) =
T(t) = J. 𝑇 𝑠 𝐽𝑠
𝑑𝑡
PEGAS TORSI

T(s) = K. θ(t) Θ(s) 1


T(s) = K.Θ(s) =
𝑇 𝑠 𝐾
GESEKAN VISKOS

T(t) T(s) = B.s.Θ(s) Θ(s)


=
1
𝑑𝜃(𝑡) 𝑇 𝑠 𝐵𝑠
=B.
𝑑𝑡
RODA GIGI
Persamaan torsi untuk roda gigi 2 adalah :
𝑑 2 𝜃2(𝑡) 𝑑𝜃2(𝑡)
T₂(t) =J2. + B2.
𝑑𝑡² 𝑑𝑡

Persamaan torsi untuk roda gigi 1 adalah :


𝑁1 𝑁1 2 𝑑 2 𝜃1 𝑡 𝑁1 2 𝑑𝜃1(𝑡)
T1(t) = 𝑇2 𝑡 = 𝐽2 + 𝐵2
𝑁2 𝑁2 𝑑𝑡 2 𝑁2 𝑑𝑡

Persamaan torsi masukan pada sisi roda gigi 1 adalah:


𝑑 2 𝜃1(𝑡) 𝑑𝜃1(𝑡)
T(t) =Je. + B1. + T1(t)
𝑑𝑡² 𝑑𝑡

Dengan menyubstitusikan nilai T1(t) ke persamaan T


maka persamaan torsi pada sisi roda gigi 1 menjadi
𝑑 2 𝜃1(𝑡) 𝑑𝜃1(𝑡)
T(t) =J1e. + B1e.
𝑑𝑡² 𝑑𝑡
RODA GIGI
Dimana J1e dan B1e masing-masing adalah inersia
ekivalen dan koefisien gesekan viskos ekivalen dari
rangkaian roda gigi mengacu pada poros roda gigi 1,
yang besarnya adalah :
𝑁1 2 𝑁1 2
J1e = J1 + J2 dan B1e = B1 + B2
𝑁2 𝑁2

Transformasi Laplace dari persamaan di atas adalah


T(s) = J1e.s².Θ(s) + B1e.s.Θ(s)

Jika T(t) dan θ1(t) masing-masing merupakan


masukan dan keluaran untuk sistem rangkaian roda
gigi, maka fungsi alih dari sistem rangkaian roda gigi
adalah
Θ s 1
=
𝑇 𝑠 J1e.s2 .+ B1e.s.
RODA GIGI
Diagram blok sistem adalah sebagai berikut :
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai