MODUL PERKULIAHAN
Automasi Industri
09
Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Fakultas Teknik Teknik Elektro
Tipe Memori pada PLC
Memori
Memori adalah elemen yang menyimpan informasi, program, dan data pada PLC. Data
yang disimpan dalam memori oleh sebuah proses disebut menulis (writing). Data yang
diambil dari memori oleh sebuah proses disebut membaca (reading).
Program yang kompleks menentukan besaran memori yang dibutuhkan. Elemen memori
menyimpan bagian-bagian informasi yang disebut bits (binary digits). Kapasitas besaran
memori ditentukan dalam penambahan 1000 atau dalam “K”, dimana 1 K adalah 1024 byte
(1 byte adalah 8 bits).
Program yang tersimpan dalam memori adalah 1 dan 0, dimana pada umumnya dihimpun
dalam format 16 bit word. Ukuran memori pada umumnya diekspresikan dalam ribuan word
yang dapat disimpan dalam sistem; dimana 2 K memori adalah memori 2000 words, dan
64 K adalah memori 64.000 word. Kapasitas memori bervariasi dari yang paling kecil 1 K
sampai 32 MB (gambar 2-38).
Lokasi memori menunjukan sebuah alamat dalam memori CPU dimana sebuah binary word
dapat disimpan. Sebuah word biasanya terdiri dari 16 bits. Setiap bagian binari dari data
adalah bit dan 8 bits membuatnya menjadi 1 byte (gambar 3).
Memori PLC dapat dipecah menjadi beberapa bagian yang mempunyai fungsi yang sudah
ditentukan. Bagian memori yang digunakan untuk menyimpan status input dan output
disebut file status input atau tabel status input dan file status output atau tabel status output
(gambar 3). Tabel input dan output terus direvisi oleh CPU. Setiap kali lokasi memori di
periksa, tabel berubah jika status kontak atau coil berubah.
Jenis Memori
Memori dapat dibagi menjadi dua kategori : volatile dan non-volatile. Memori volatile akan
kehilangan informasi yang telah disimpan jika daya hilang. Volatile memori mudah diubah
dan cukup sesuai untuk sebagian besar aplikasi bila didukung oleh baterai cadangan.
Memori non-volatile mempunyak kemampuan untuk mempertahankan informasi yang
disimpan ketika daya hilang. PLC mempunyai mempunyai memori pragrammable yang
memungkinkan pemakai untuk membuat dan memodifikasi program kontrol. Memori ini
dibuat dengan non-volatile jadi jika daya hilang, PLC tetap menyimpan program tersebut.
Read Only Memory (ROM) menyimpan program dan data yang tidak dapat dirubah setelah
chip memori dibuat. ROM biasanya digunakan untuk menyimpan program dan data yang
mendefinisikan kemampuan PLC. ROM merupakan memori non-volatile. ROM digunakan
oleh PLC untuk sistem operasi. Sistem operasi dibakar (burn) kedalam ROM oleh produsen
PLC dan perangkat lunak kontrol yang mana digunakan pemakai untuk memprogram PLC.
Secara kasat mata, mengukur memory PLC bisa kita lihat dari jenisnya, karena dari jenis
ini dapat langsung kita lihat jumlah input dan outputnya. PLC memiliki 2 jenis yang paling
sering digunakan di industri, yaitu PLC Compact dan PLC Modular.
PLC Compact sering juga disebut dengan jenis “based” dimana komponen – komponen
Processor, I/O, dan Catu daya melekat menjadi 1 bagian pada 1 unit yang tidak terpisahkan.
Jumlah bit pada Tabel Input maupun Output adalah tetap (kecuali ditambah dengan I/O
extension). Perbandingan jumlah input dan jumlah output umumnya adalah 60:40. Misalkan
PLC Omron tipe CP1E dengan 40 I/O, maka akan memiliki 24 bit input dan 16 bit output.
Lihat Gambar di bawah ini.
Kenapa penting mengetahui pemetaan memory PLC? Karena dari pemetaan memori
tersebut kita bisa tau jumlah input dan output yang dapat dipasang pada PLC, alamat input
dan output tersebut, dan mengetahui alamat – alamat special yang nanti kita perlukan saat
proses pemrograman.
Area Executive
Memori ini sifatnya permanen karena area ini umumnya tersimpan program BIOS PLC
untuk mengatur keseluruhan operasi. Dapat dikatakan, area ini tidak dapat dimanipulasi
dan diakses oleh pengguna PLC.
Area Aplikasi
Yaitu memori yang digunakan untuk menyimpan data dan instruksi program pengguna.
Area ini bisa dibagi menjadi beberapa bagian penting, seperti berikut:
4. Register/Word
Lokasi ini untuk menyimpan data dalam ukuran byte atau word. Nilai atau data yang
disimpan pada area ini dapat berupa data masukan dari berbagai macam sumber input,
seperti input analog, thumbwheel switch, dan lain sebagainya. Selain itu, lokasi ini
digunakan untuk menyimpan data output, misalnya untuk data seven segment, meter
analog, control valve dan lain sebagainya. Contoh yang dapat dipakai di PLC Omron adalah
Data Memori, yaitu D0 hingga D2047. Lokasi pada register ini juga digunakan untuk
menyimpan data-data yang berkaitan dengan Timer dan Counter, masing masing memiliki
alamat 0 – 255.
Ladder Diagram