Anda di halaman 1dari 12

1

MODUL PERKULIAHAN

Automasi Industri

Tipe Memori pada PLC

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Memori adalah elemen yang Sub-CPMK 4.2


menyimpan informasi, program, Mampu memahami dan membuat
dan data pada PLC. Data yang konfigurasi dan pemetaan memori PLC
disimpan dalam memori oleh (CPMK 4)(CPL 1, 3, 5,9)
sebuah proses disebut menulis
(writing). Data yang diambil dari
memori oleh sebuah proses
disebut membaca (reading).

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

09
Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Fakultas Teknik Teknik Elektro
Tipe Memori pada PLC
Memori

Memori adalah elemen yang menyimpan informasi, program, dan data pada PLC. Data
yang disimpan dalam memori oleh sebuah proses disebut menulis (writing). Data yang
diambil dari memori oleh sebuah proses disebut membaca (reading).
Program yang kompleks menentukan besaran memori yang dibutuhkan. Elemen memori
menyimpan bagian-bagian informasi yang disebut bits (binary digits). Kapasitas besaran
memori ditentukan dalam penambahan 1000 atau dalam “K”, dimana 1 K adalah 1024 byte
(1 byte adalah 8 bits).
Program yang tersimpan dalam memori adalah 1 dan 0, dimana pada umumnya dihimpun
dalam format 16 bit word. Ukuran memori pada umumnya diekspresikan dalam ribuan word
yang dapat disimpan dalam sistem; dimana 2 K memori adalah memori 2000 words, dan
64 K adalah memori 64.000 word. Kapasitas memori bervariasi dari yang paling kecil 1 K
sampai 32 MB (gambar 2-38).
Lokasi memori menunjukan sebuah alamat dalam memori CPU dimana sebuah binary word
dapat disimpan. Sebuah word biasanya terdiri dari 16 bits. Setiap bagian binari dari data
adalah bit dan 8 bits membuatnya menjadi 1 byte (gambar 3).

Gambar 1 Memori bit, byte dan word

2021 Automasi Industri dari Modul


2 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 2 Memori bit, byte dan word

Memori PLC dapat dipecah menjadi beberapa bagian yang mempunyai fungsi yang sudah
ditentukan. Bagian memori yang digunakan untuk menyimpan status input dan output
disebut file status input atau tabel status input dan file status output atau tabel status output
(gambar 3). Tabel input dan output terus direvisi oleh CPU. Setiap kali lokasi memori di
periksa, tabel berubah jika status kontak atau coil berubah.

Jenis Memori

Memori dapat dibagi menjadi dua kategori : volatile dan non-volatile. Memori volatile akan
kehilangan informasi yang telah disimpan jika daya hilang. Volatile memori mudah diubah
dan cukup sesuai untuk sebagian besar aplikasi bila didukung oleh baterai cadangan.
Memori non-volatile mempunyak kemampuan untuk mempertahankan informasi yang
disimpan ketika daya hilang. PLC mempunyai mempunyai memori pragrammable yang
memungkinkan pemakai untuk membuat dan memodifikasi program kontrol. Memori ini
dibuat dengan non-volatile jadi jika daya hilang, PLC tetap menyimpan program tersebut.
Read Only Memory (ROM) menyimpan program dan data yang tidak dapat dirubah setelah
chip memori dibuat. ROM biasanya digunakan untuk menyimpan program dan data yang
mendefinisikan kemampuan PLC. ROM merupakan memori non-volatile. ROM digunakan
oleh PLC untuk sistem operasi. Sistem operasi dibakar (burn) kedalam ROM oleh produsen
PLC dan perangkat lunak kontrol yang mana digunakan pemakai untuk memprogram PLC.

2021 Automasi Industri dari Modul


3 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Random Access Memory (RAM) dirancang agar informasi dapat ditulis atau dibaca ke
memori. RAM digunakan sebagai area penyimpanan data sementara yang mungkin cepat
berubah. RAM merupakan volatile memori. Baterai cadangan dibutuhkan untuk
menghindari kehilangan data. Banyak PLC menggunakan teknologi CMOS-RAM. CMOS-
RAM mempunyai arus yang sangat rendah dan dapat menjaga memori dengan baterai
lithium untuk memperpanjang waktu 2 atau 5 tahun.

Gambar 4 Baterai cadangan untuk RAM processor

Erasable Progammable Read-Only Memory (EPROM) menyediakan tingkat keamanan dari


perubahan program yang tidak diinginkan. EPROM dirancang agar data yang tersimpan
dapat dibaca tetapi tidak mudah diubah tanpa perangkat khusus.
Electrically erasable programmable read-only memory (EEPROM) adalah nonvolatile
memori yang menawarkan persamaan fleksibilatas pemrograman dengan RAM. EEPROM
secara elektrik bisa ditulis ulang dengan data baru. Karena EEPROM merupakan
nonvolatile memori, EEPROM tidak membutuhkan baterai cadangan. EEPROM
menyediakan peyimpanan permanen dari program dan dapat secara mudah untuk diubah
dengan perangkat pemrograman.
Flash EEPROM sama dengan EEPROM. Perbedaaan utama datang dari flash memory :
sangat cepat untuk menyimpan dan mengambil file. Sebagai tambahan, Flash EEPROM
tidak perlu dilepas dari processor untuk pemrograman ulang. Flash EEPROM secara
otomatis menjadi cadangan dari RAM. Jika daya hilang ketika PLC sedang bekerja, PLC
akan melanjutkan tanpa harus kehilangan data setelah daya ada lagi.

2021 Automasi Industri dari Modul


4 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 5 Memori EEPROM

Gambar 6 Memori Flash

Pemetaan Memory PLC dengan Study Kasus PLC Omron.

Secara kasat mata, mengukur memory PLC bisa kita lihat dari jenisnya, karena dari jenis
ini dapat langsung kita lihat jumlah input dan outputnya. PLC memiliki 2 jenis yang paling
sering digunakan di industri, yaitu PLC Compact dan PLC Modular.
PLC Compact sering juga disebut dengan jenis “based” dimana komponen – komponen
Processor, I/O, dan Catu daya melekat menjadi 1 bagian pada 1 unit yang tidak terpisahkan.
Jumlah bit pada Tabel Input maupun Output adalah tetap (kecuali ditambah dengan I/O
extension). Perbandingan jumlah input dan jumlah output umumnya adalah 60:40. Misalkan
PLC Omron tipe CP1E dengan 40 I/O, maka akan memiliki 24 bit input dan 16 bit output.
Lihat Gambar di bawah ini.

2021 Automasi Industri dari Modul


5 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
PLC Sistem Modular yang sering disebut juga dengan sistem “rack” merupakan jenis PLC
yang memiliki kapasitas memory PLC yang besar dan lengkap instruksi pemprogramannya.
Dimana konfigurasi hardware dapat dipisahkan satu sama lainnya dengan sistem
penempatan tetap pada satu modul yang besar, misal Prosessor tersendiri, I/O tersendiri,
komuniakasi tersendiri, bahkan catu dayanya juga dapat dipisahkan. Jumlah I/O yang dapat
diinstal terhadap CPU akan beragam sesuai dengan kapasitas memory PLC tersebut.
Sebagai contoh PLC Omron CJ2M mampu menangani lebih dari 5 modul input mau pun
output, jika 1 modul berisi 16 bit, maka akan ada lebih dari 80 bit input/output yang bisa
dimiliki PLC tersebut. Lihat Gambar PLC Modular di bawah ini.

pemetaan memory PLC

Kenapa penting mengetahui pemetaan memory PLC? Karena dari pemetaan memori
tersebut kita bisa tau jumlah input dan output yang dapat dipasang pada PLC, alamat input
dan output tersebut, dan mengetahui alamat – alamat special yang nanti kita perlukan saat
proses pemrograman.

2021 Automasi Industri dari Modul


6 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pemetaan memori PLC secara lebih detil adalah sebagai berikut:

Area Executive
Memori ini sifatnya permanen karena area ini umumnya tersimpan program BIOS PLC
untuk mengatur keseluruhan operasi. Dapat dikatakan, area ini tidak dapat dimanipulasi
dan diakses oleh pengguna PLC.

Area Aplikasi
Yaitu memori yang digunakan untuk menyimpan data dan instruksi program pengguna.
Area ini bisa dibagi menjadi beberapa bagian penting, seperti berikut:

1. Tabel Input dan Tabel Output


Tabel input adalah bit – bit yang menyimpan status masukan dari modul input PLC. Jumlah
bit pada tabel pada dasarnya sama dengan jumlah input pada modul input PLC tersebut.
Sebagai contoh, PLC Omron CP1E yang memiliki jumlah input 24 terminal akan
membutuhkan tabel input 24 bit. Setiap input yang terkoneksi dengan PLC akan memiliki
bit asosiasinya pada tabel. Alamat perangkat input yang terhubung dengan modul input
pada dasarnya adalah lokasi word dan bit pada tabel input. Misalnya, limit switch yang
dikoneksikan dengan modul input yang memiliki alamat 0.04. Alamat ini berasal dari lokasi
word 000 pada posisi bit 04.
Untuk table output, lokasi ini adalah bit – bit yang menyimpan status sinyal kontrol dari
program untuk mengendalikan status modul keluaran PLC. Jumlah bit pada tabel pada
dasarnya sama dengan jumlah output pada modul output PLC. Misalnya, PLC yang
memiliki jumlah output 16 akan membutuhkan tabel output sejumlah 16 bit. Setiap
perangkat output yang terkoneksi dengan PLC akan memiliki bit asosiasinya pada tabel.
Sama seperti pada tabel input, alamat perangkat output adalah lokasi word dan bit pada
tabel output. Misalnya, lampu yang dikoneksikan dengan antarmuka output yang memiliki
alamat 100.02. Alamat ini berasal dari lokasi word 100 pada posisi bit 02.

2021 Automasi Industri dari Modul


7 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Bit – Bit Internal
Lokasi ini berfungsi menyimpan bit atau data koil – koil internal relay. Jika prosesor
mengevaluasi program kontaktor dan sebuah internal relay ter-energize (1) maka kontaktor-
kontaktor referensi sinyal (kontaktor-kontaktor dengan alamat yang sama dengan koil
internal relay tersebut) akan berubah kondisinya. Jika kontaktor tersebut NO maka
kontaktor tersebut akan menutup (closed), sedangkan jika NC, maka kontaktor tersebut
akan membuka (open). Pada PLC Omron CP1E, bit yang dapat digunakan contohnya
adalah Working Relay, dari alamat W0.00 hingga W99.15.

3. Bit – Bit Khusus


Lokasi ini digunakan untuk menyimpan bit-bit yang memiliki kekhususan(spesial), misal bit
yang selalu berubah setiap detiknya, bit yang nilainya selalu nol, bit yang akan bernilai satu
ketika scanning pertama, dan seterusnya. Selain itu, pada bagian lokasi ini tersimpan
berbagai macam flag atau status hasil operasi matematika dan logika. Pada PLC Omron
terdapat kontak Always On (P_On), kontak berkedip 1 detik (P_1s) dan lain – lain.

4. Register/Word
Lokasi ini untuk menyimpan data dalam ukuran byte atau word. Nilai atau data yang
disimpan pada area ini dapat berupa data masukan dari berbagai macam sumber input,
seperti input analog, thumbwheel switch, dan lain sebagainya. Selain itu, lokasi ini
digunakan untuk menyimpan data output, misalnya untuk data seven segment, meter
analog, control valve dan lain sebagainya. Contoh yang dapat dipakai di PLC Omron adalah
Data Memori, yaitu D0 hingga D2047. Lokasi pada register ini juga digunakan untuk
menyimpan data-data yang berkaitan dengan Timer dan Counter, masing masing memiliki
alamat 0 – 255.

2021 Automasi Industri dari Modul


8 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Memori Program Pengguna
Lokasi ini digunakan untuk menyimpan program kontrol PLC. Semua intruksi PLC yang
digunakan untuk mengontrol mesin atau proses disimpan pada lokasi ini. Ketika PLC
mengeksekusi program, prosesor menginterpretasikan informasi dalam memori program
pengguna dan mengontrol data-data bit referensi pada tabel data yang berkaitan dengan
input/output internal atau input/output real.
Perlu ditekankan disini bahwa beberapa manual PLC, istilah relay lebih sering digunakan
dibandingkan istilah bit. Misalnya, istilah input relay sama saja artinya dengan input bit
(tabel input), spesial relay sama dengan spesial bit, dan seterusnya.

Latihan CX Designer Bell Kuis

Buatlah Program bel kuis dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Bel terdiri dari 3 group
2. Jika pemain 1 telah menekan bel, maka pemain 2 dan 3 tidak bisa menekan bel
begitu juga sebaliknya ”interlock”
3. Buzzer menyala dengan irama: beep- (jeda 1 detik) - beep – (jeda 0,02 detik)
“pulse”
4. Buzzer akan terus berirama selama 5 detik lalu reset akan secara otomatis bekerja.
“timer”
5. Buatlah Tabel Pengalamatan dan diagram laddernya.

2021 Automasi Industri dari Modul


9 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tabel Pengalamatan
1. Tombol BEL#1, #2, #3 (NO) akan mengaktifkan internal relay#1, #2, #3
2. Internal Relay#1, #2, #3 akan mengaktifkan Lampu#1, #2, #3
3. KEEP digunakan untuk menahan Lampu#1, #2, #3
4. KEEP direset menggunakan Timer 000
5. Timer diaktifkan oleh Internal Relay#1, #2, #3 (di-OR-kan)
6. Setiap Tombol Bel di-interlock dengan NC dua Internal Relay lainnya (diAND-kan)
INPUT DEVICES OUTPUT DEVICE
BEL #1 (NO) 0.01 LAMPU#1 100.01
BEL#2 (NO) 0.02 LAMPU#2 100.02
BEL#3 (NO) 0.03 LAMPU#3 100.03
INTERNAL RELAY#1 6.01 TIMER 000 #60
INTERNAL RELAY#2 6.02
INTERNAL RELAY#3 6.03

Ladder Diagram

2021 Automasi Industri dari Modul


10 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2021 Automasi Industri dari Modul
11 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
1. Dr.Eng Syahril Ardi, ST, MT, Sirin Fairus, STP, MT (2020), Disain Sistem Kendali
dan Monitoring Proses Instalasi Pengolahan Air Limbah Buangan Boiler Berbasi
PLC dan HMI (Human Machine Interface), LP2M POLITEKNIK MANUFAKTUR
ASTRA.
2. Oscar Carlsson (2017). Engineering of IoT Automation Systems, Sweden : Lule˚a
University of Technology.
3. Mikell P. Groover (2015) Automation, Production Systems, and Computer -
Integrated Manufacturing, Fourth Edition, Pearson Higher Education, Inc.
4. Lilik Subiyanto, ST. MT. Modul Ajar Praktikum Programmable Logic Controller
(2015), Program studi Teknik otomasi, Politeknik Perkapalan Negri Surabaya.
5. William C. Dunn (2015) Fundamentals of Industrial Instrumentation and Process
Control, McGraw Hill Education.
6. Tracy Adams, P.E (2014), SCADA System Fundamentals, Continuing Education
and Development, Inc.
7. Frank Lamb (2013). Industrial Automation Hands-On, McGraw Hill Education.
8. F. Ebel, S. Idler, G. Prede, D. Scholz (2008), Fundamentals of automation
technology. Festo Didactic GmbH & Co. KG, 73770 Denkendorf, Germany, 2008
9. PPPGT (1999). Programmable Logic Control (Hand out Pelatihan), Bandung :
PPPGT
10. R. Ackerman, J. Franz, A.Hopf, M. Kantel, and B. Plagemann (1994). Programmable
Logic Controllers, Esslingen : Festo Didactic KG.
11. Diktat Praktikum Laboratorium Sistem Kendali Prodi D3 Teknik Elektronika –
Universitas Negeri Malang.

2021 Automasi Industri dari Modul


12 Akhmad Wahyu Dani, ST, MT
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai