Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi yang sangat pesat khususnya kemajuan di dunia
elektronika dan komputer menyebabkan banyak dihasilkannya suatu
penemuanpenemuan yang dianggap baru sehingga dapat berguna bagi kehidupan
manusia. Salah satu aplikasi dalam dunia elektonika dan komputer adalah
mikrokontroler. Mikrokontroler merupakan pengontrol mikro atau disebut juga
Single Chip Microcomputer (SCM). Mikrokontroler dapat digunakan sebagai
sistem pengendali suatu aplikasi tanpa menggunakan bantuan dari komputer,
dengan kata lain mikrokontroler ini bersifat stand alone.
Penggunaan mikrokontroler sebagai pengontrol micro sangatlah tepat.
Contohnya, seperti pengontrol temperatur, penampil display Liquid Crystal
Display (LCD), pemroses sinyal digital, pemroses dan pengontrol mesin-mesin
industri, dan sebagainya. Tetapi yang paling banyak digunakan dan yang paling
cepat berkembang yaitu dalam dunia robot. Sebagai objek yang penting dalam
dunia teknologi, robot dapat memberi sumbangan yang sangat berarti dalam
memperbaiki efisiensi dan efektivitas suatu industri. Keberadaannya sangat
penting dan pemakaiannnya yang berkembang dari waktu ke waktu.

1.2 Tujuan
1. Dapat memahami pengertian dari mikrokontroller
2. Dapat mengetahi jenis-jenis mikrokontroler
3. Dapat mengetahui bagian-bagian mikrokontroler
4. Dapat Mengetahui aplikasi mikrokontroler
5. Dapat Mengetahui tentang arduino
1.3 Manfaat
1. Praktikan dapat mengetahui seperti apa bentuk mikrokontroler
2. Praktikan dapat membedakan jenis mikrokontroler dan penggunaan dari
masing masing jenis mikrokontroler tersebut
3. Praktikan dapat mengetahui bagian penting dari mikrokontroler dan apa
pengaruhnya pada cara kerja mikrokontroler
4. Praktikan bisa mengetahui pengaplikasian dari mikrokontroler dan dapat juga
mempraktekkan nya
5. Menambah pengetahuan tentang arduino dan peran penting dalam
mekatronika
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Mikrokontroler


Mikrokontroler merupakan sebuah komponen computer dimana dalam
sekeping Integrated Circuit(IC) yang didalamnya sudah mencakup CPU, RAM,
ROM dan I/O port. Mikrokontroler itu sendiri bagian alat elektronika digital yang
mempunyai input dan output serta kendali dengan program dapat ditulis dan
dihapus dengan cara khusus, dimana cara kerja mikrokontroler itu dapat membaca
dan menulis data [1]
2.2 Jenis Jenis Mikrokontroler
1. Reduced Instruction Set Computer(RISC)
RISC atau reduced instruction set computer adalah salah satu jenis dari
mikrokontroler yang menggunakan instruksi program yang sedikit namun
memiliki fungsi yang sangat banyak. Karakteristik dari mikrokontroler jenis RISC
yaitu :
a. Satu siklus waktu eksekusi
Dalam satu siklus mikrokontroler berjenis RISC mempunyai perintah clock
per instruction (CPI) yang merupakan bentuk dari pengoptimalan dari setiap
instruksi pada CPU
b. Pipelining

Pipelining digunakan untuk melakukan sejumlah perintah secara bersamaan


namun dalam tahap yang berbeda yang dialirkan secara kontinu pada bagian
pemrosesan.
c. Jumlah Register yang sangat banyak
Contoh mikrokontroler jenis RISC adalah Atmel AVR ATmega8.[2]
Gambar 2.1. Atmel AVR ATmega8

Terdapat 3 macam jenis mikrokontroler AVR, yaitu :


1. Tiny AVR
2. AVR atau Classic AVR
3. Mega AVR [2]

2. Complex Instruction Set Computer(CISC)

Gambar 2.2 Complex Instruction Set Computer(CISC)

Complex Instruction Set Computer atau CISC merupakan jenis


mikrokontroler melakukan intruksi cukup dengan pemberian beberapa baris
bahasa mesin yang berimplikasi hanya sedikit saja RAM yang digunakan.
Karakteristik pada mikrokontroler jenis CISC adalah :
a. Instruksi yang lebih kompleks
b. Banyak terdapat intruksi bahasa mesin
c. Jumlah instruksi yang banyak dari pada RISC [2]
2.3 Bagian Mikrokontroler
1. Central Processing Unit (CPU)
CPU adalah bagian komponen yang paling penting dalam mikrokontroler.
Dimana CPU berfungsi untuk mengeksekusi dan menjalankan program yang telah
diberikan dan meneruskannya dengan bagian mikrokontroler lainnya.[2]

Gambar 2.3. CPU


Dalam CPU ini terbagi menjadi beberapa bagian :
a. Arithmatical Logic Unit(ALU)
Bagian CPU yang berfungsi untuk melakukan operasi aritmatika seperti
ADD,SUM,dll dan operasi logika seperti AND,XOR,dll.
b. Register Unit
Register merupakan tempat untuk menyimpan hasil pemrosesan dari CPU.
Register itu sendiri terdiri atas satu set register umum, yang masing-masing dapat
menjadi sumber atau tujuan operasi, atau terdiri dari beberapa register khusus.
Register khusus seperti akumulator, yang berfungsi dalam operasi aritmatika /
logika, atau register indeks, yang digunakan untuk beberapa perintah
pengalamatan. Untuk intruksi apapun, CPU dapat mengambil operand sebagai
ALU dari file, dan dapat menyimpan hasil operasi kembali ke file register.
Sebagai alternatif, operan / hasil dapat berasal dari / disimpan ke penyimpanan.
c. Control Unit (CU)
Unit control memiliki tugas dalam menyeleksi operasi operasi yang harus
dijalankan selanjutnya dan untuk mengkonfigurasi jalur data yang sesuai. Untuk
penggunaanya sendiri, register khusus lain, program counter (PC), berfungsi
untuk menyimpan alamat instruksi program selanjutnya. Dimana unit control
berisi instruksi ini ke dalam register instruksi (IR), menerjemahkan instruksi, dan
mengatur jalur data untuk menjalankannya. Konfigurasi jalur data termasuk
menyediakan input yang sesuai untuk ALU (dari register atau memori), memilih
operasi ALU yang sesuai, dan memastikan bahwa hasilnya tertulis ke tujuan
register atau memori dengan benar.[2]

2. Memori
a. RAM

Gambar 2.4. RAM


RAM adalah sebuah komponen penyimpanan computer termasuk memori
volatil dimana memori ini tidak bisa menyimpan informasi ketika catu daya
dimatikan. Memori ini memungkinkan akses berurutan. Random Accsess Memory
adalah untuk tipe memori yang merefleksikan fakta dari perspektif memori, setiap
'acak', yaitu, sewenang-wenang, alamat dapat diakses.
b. ROM

Gambar 2.5. ROM


ROM adalah jenis pertama dari memori semikonduktor non-volatil yang
masih dapat digunakan jika catu daya dimatikan. Sesuai dengan namanya, ROM
ini hanya bisa dibaca saja namun tidak bisa menuliskan ke ROM itu sendiri.

c. PROM
Gambar 2.6. PROM
Sama halnya dengan ROM. Yang membedakan PROM adalah memori ini
diberikan ke konsumen dalam keadaan kosong, maksudnya disini adalah pihak
industri tidak memasukkan program disini dimana konsumen dapat menulis
programnya sendiri kedalam memori ini, jadi penggunaan PROM itu dakan sulit
diterima bagi konsumen yang tidak tahu program.
d. EPROM

Gambar 2.7. EPROM


Erasable Programmable Read Only Memory (EPROM) memiliki
pemrograman yang tidak merusak dimana memori dapat disimpan dalam
transistor efek bidang (FETs), atau lebih tepatnya dalam satu dari pin disebut
gerbang atau gerbang mengambang, karena memori ini sangat terisolasi dari sisa
sirkuit. Namun begitu, dengan menerapkan tegangan tinggi yang benar,
dimungkinkan untuk mengisi daya mengambang melalui proses fisik yang disebut
injeksi longsoran salju. Jadi, elektron disuntikkan ke dalam gerbang
mengambang, sehingga akan menutup sakelar transistor.
Setelah sel diprogram, elektron harus tetap berada di gerbang mengambang.
Namun seperti halnya DRAM, arus kebocoran minimal mengalir melalui insulator
yang tidak sempurna. Seiring waktu, gerbang mengambang kehilangan cukup
elektron untuk menjadi tidak diprogram. Dalam lembar data EPROM, produsen
menentukan berapa lama konten memori akan tetap utuh; biasanya, ini adalah
periode sekitar sepuluh tahun. Namun, dalam kasus EPROM, daya tahan terbatas
ini sebenarnya digunakan untuk keuntungan: Oleh mengekspos chip silikon ke
sinar UV, prosesnya dapat dipercepat.

e. EEPROM

Gambar 2.8. EEPROM


EEPROM memiliki pemrograman khususnya pada proses penghapusan cukup
terlibat. Dalam memprogram mereka, tegangan pemrograman khusus digunakan,
yang biasanya lebih tinggi dari tegangan operasi. Untuk menghapus program
tersebut, sumber sinar UV diperlukan. Jelas, peningkatan teknologi adalah dalam
rangka. EEPROM (Electrically Erasable dan Programmable ROM) memiliki
semua keuntungan dari memori EPROM. Tidak diperlukan tegangan khusus
untuk pemrograman lagi, dan tidak ada lagi sumber sinar UV yang diperlukan
untuk menghapus program.
Untuk cara kerja EEPROM sendiri sangat mirip EPROM yang
membedakannya elektron dapat dikeluarkan dari gerbang apung dengan
menerapkan tegangan. EEPROM digunakan secara teratur dalam aplikasi
mikrokontroler. Namun, karena keterbatasan dalam menulis daya tahan, memori
ini harus digunakan untuk penyimpanan jangka panjang dari pada sebagai memori
awal. Satu contoh di mana EEPROM paling baik digunakan adalah penyimpanan
parameter kalibrasi.
3. Konversi Analog/Digital
Kita perlu cara untuk menkonversikan nilai analog dalam bentuk digital.
Dalam tujuan ini banyak bagian mikrokontroler termasuk konverter analog-ke-
digital (ADC) yang berfungsi mengonversi nilai input analog menjadi nilai biner.
Jika nilai tegangan penting, misalnya jika kita ingin menggunakan phototransistor
kita untuk menentukan dan menampilkan kecerahan aktual, komparator sederhana
tidak cukup.[2]

4. Program Interupsi
Mikrokontroler memberikan cara yang nyaman dalam bentuk interupsi. Di
sini, mikrokontroler polling sinyal dan mengganggu program utama hanya jika
perubahan keadaan terdeteksi. Sebagai selama tidak ada perubahan negara,
program utama hanya mengeksekusi tanpa kekhawatiran. Segera setelah peristiwa
terjadi, mikrokontroler memanggil rutinitas layanan interupsi (ISR) yang
menangani kendala ini. ISR harus disediakan oleh programmer aplikasi.[2]
5. Watchdog Timer
Komponen ini berfungsi untuk mereset kontroler apabila terjadi crashes atau
kerusakan.
6. Input/Output
Komponen pada mikrokontroler ini berfungsi untuk meyediakan pin pada
mikrokontroler untuk memasukkan masukan atau keluaran. Input atau output ini
pun dapat berupa analog ataupun digital, tergantung pada jenis apa masukan dan
keluarannya.
7. Timer
Timer berfungsi untuk berbagai tugas mulai dari delay sederhana selama
pengukuran periode sampai ke bentuk gelombang. Penggunaan timer yang paling
mendasar adalah dalam fungsinya adalah sebagai penghitung, tetapi timer
umumnya juga bisa menghasilkan Pulse Width Module untuk kontrol motor
seperti pada motor servo.[2]
2.4 Arduino
Arduino merupakan sebuah platform elektronik rangkaian sirkuit berbasis
open source yang dapat digunakan untuk mempermudah pengontrolan hardware
dan software. Papan sirkuit arduino bisa digunakan untuk membaca input seperti
sensor dan dapat digunakan untuk memberi keluaran pada aktuator seperti LED,
motor servo, dll.[4]

Gambar 2.9. Arduino

2.4.1 .Jenis-jenis Arduino


1) Arduino Uno
Merupakan salah satu Arduino yang sering digunakan, mudah didapat, dan
relatif murah, dilengkapi dengan mikrokontroler ATMega328P dan versi terakhir
adalah R3[4].

Gambar 2.10 Arduino Uno R3


2) Arduino Due
Merupakan pengembangan dari mikrokontroler Arduino yang menggunakan
CPU Atmel SAM3X8E ARM Cortex-M3 dan merupakan Arduino yang pertama
kali menggunakan prosesor ARM 32-bit Cortex-M3 keluaran Atmel[4].
Gambar 2.11 Arduino Due
3) Arduino Mega
Menggunakan mikrokontroler ATMega2560, dibekali dengan prosesor
ATMega2560 yang memiliki 54 pin digital I/O, 16 pin analog input, 4 pin UART,
2x3 pin ICSP, dan kabel USB komputer yang digunakan sebagai sumber
tegangan[4].

Gambar 2.12 Arduino Mega 2560


4) Arduino Leonardo
Menggunakan mikrokontroler ATMega32u4, memiliki 20 pin digital I/O, 12
pin analog Input, 2x3 pin ICSP, dan dilengkapi dengan Mikro USB[4].

Gambar 2.13 Arduino Leonardo


5) Arduino Fio
Berbentuk unik dengan prosesor ATMega328V yang bekerja pada tegangan
3,3V dan frekuensi 8 Hz, memiliki 14 pin digital I/O, 8 pin analog-input, dan
memiliki socket USB to Xbee serta dapat mengupload program kabel FTDI[4].

Gambar 2.14 Arduino Fio


6) Arduino Lilypad
Memiliki bentuk berbeda dari Arduino yang lainnya, dilengkapi dengan
prosesor ATMega168V dan ATMega328V, memiliki 14 pin digital I/O, 6 pin
input analog[4].

Gambar 2.15 Arduino Lilypad


7) Arduino Nano
Memiliki ukuran relatif kecil, prosesor ATMega328P dengan bentuk SMD,
memiliki 14 pin Digital I/O, 8 pin Analog Input, dan menggunakan FTDI untuk
pemrograman lewat Mikro USB[4].
Gambar 2.16 Arduino Nano
8) Arduino Pro Mini
Menggunakan prosesor ATMega328, memiliki 14 pin digital I/O, 6 pin
analog Input[4].

Gambar 2.17 Arduino Pro Mini


9) Arduino Micro
Menggunakan mikrokontroler ATMega32U4, memiliki 20 pin digital I/O,
12 pin analog input, dan mikro USB[4].

Gambar 2.18 Arduino Micro

2.4.2 Perintah Dasar Arduino


1. Void Setup ( )
Berfungsi untuk mendeklarasikan variabel, jenis pin, memulai pemakaian
library. Perintah ini hanya berjalan sekali.
2. Void Loop ( )
Setelah membuat perintah void setup ( ) , void loop ( ) berfungsi untuk
melakukan secara spesifik apa yang sudah di deklarasikan pada void setup ( )
tadi. Pada perintah ini, kita bisa menulis program yang akan buat dan akan di
lakukan pengulangan (loop).
3. delay ( )
Berfungsi untuk memberikan jeda dengan satuan waktu, biasanya dalam
milliseconds.
4. pinMode ( )
Untuk mengkonfigurasikan pin yang akan digunakan sebagai input ataupun
output.
5. digitalWrite ( )
Berfungsi untuk menuliskan nilai HIGH atau LOW pada pin digital.
6. digitalRead ( )
Berfungsi untuk membaca nilai dari pin digital, baik nilainya HIGH atau
LOW.
7. Serial.begin ( )
Berfungsi untuk memulai komunikasi serial Arduino dengan perangkat lain.
8. Serial.Print ( )
Berfungsi untuk menuliskan data dari Arduino ke perangkat lain.[4]

2.5 Perbedaan Mikrokontroler, PIC, PLC


2.7 Prinsip Kerja LED, Proximity Sensor, LDR, Servo, Buzzer, LCD
A. LED
Prinsip kerja dari LED hingga dapat menyala adalah ketika arus listrik DC
mengalir melalui P/N junction pada material semikonduktor, aliran elektron
bertemu hole dan terjadilah rekombinasi antara muatan positif dan negatif, dan
pada saat itu dilepaskanlah energi cahaya terpancar tergantung pada level energi
photon. LED juga dapat dikendalikan menggunakan Pulse Width Module yang
digunakan untuk mengatur terang redupnya LED.[1]

Gambar 2.19. Bentuk LED


B. Proximity Sensor
Sensor ini bekerja dengan menggunakan gelombang ultrasonik (20kHz)
dengan cara menembakkan gelombang melalui transmitter pada sensor. Setelah
gelombang ultrasonik ditembakkan, jika terdapat benda maka gelombang tersebut
akan dipantulkan kembali ke receiver pada sensor, dimana gelombang yang
dipantulkan tadi yang akan dihitung pada sensor ultrasonik adalah waktu yang
ditempuh setelah receiver menerima gelombang pantulan dari benda.[5]

Gambar 2.20. Sensor HC-SR04


C. LDR (Light Dependent Resistant)
LDR (Light Dependent Resistant) merupakan suatu jenis resistor yang nilai
resistansinya yang dapat berubah karena adanya intensitas cahaya yang masuk.
LDR terbuat dari Cadium Sulfide (CDS) yang mana Cadium Sulfide dihasilkan
dari serbuk keramik. Prinsip kerja LDR adalah pada saat mendapatkan cahaya
maka tahanannya turun, sehingga pada saat LDR mendapatkan kuat cahaya
terbesar maka tegangan yang dihasilkan adalah tertinggi. Pada saat gelap atau
cahaya redup, bahan dari cakram pada LDR menghasilkan elektron bebas dengan
jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut
muatan elektrik.[1]

Gambar 2.21. LDR (Light Dependent Resistant)


D. Motor Servo
Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback di mana
posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di
dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor, serangkaian gear,
potensiometer dan rangkaian kontrol. Yang mana Potensiometer itu sendiri
berfungsi menentukan batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari
sumbu motor servo dapat diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki
sinyal dari kabel motor. Motor servo itu seni pengaplikasian nya dapat dijumpai
pada pengaturan gerak eleron pada pesawat
terbang tanpa awak AFRG [6]
Gambar 2.22. Motor Servo
E. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika dengan menggunakan fenomena
piezo elektrik yang berfungsi mengubah arus listrik menjadi getaran. Buzzer
terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragman dan jika kumparan tersebut
dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam
atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Untuk
pengaplikasian nya buzzer dapat digunakan dari rangkaian eliktrikal pada pesawat
tanpa awak. [1]

Gambar 2.23. Bentuk dan Simbol Buzzer

F. Liquid Crystal Display (LCD)


LCD merupakan suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair
sebagai komponen utamanya. LCD dapat memunculkan gambar atau tulisan
karena terdapat banyak titik cahaya/piksel yang terdiri dari satu buah kristal cair
sebagai sebuah titik cahaya. Namun, kristal cair ini tidak memancarkan cahayanya
sendiri. Pengaplikasian LCD sendiri dapat kita lihat pada teleivis [1]
Gambar 2.24. Bentuk LCD

BAB III
METODOLOGI

3.1 Skema Alat

3.2 Alat dan Bahan


a. Alat modul praktikum
b. Mikrokontroler Arduino uno
c. Kabel konektor USB Jack
d. Computer/Laptop
3.3 Prosedur percobaan
1. Menjalankan program servo sweep dan servo knob.
a. Hubungkan kabel Vcc servo ke 5 volt Arduino
b. Hubungkan kabel Gnd servo ke Gnd Arduino
c. Hubungkan kabel Signal servo ke pin Arduino
d. Buka program sweep, upload ke Arduino
e. Buka program knob, upload ke Arduino

2. Menjalankan program LED


a. Hubungkan kabel Vcc LED ke 5 volt Arduino
b. Hubungkan kabel Gnd LED ke Gnd Arduino
c. Buka program blink, upload ke Arduino

3. Menjalankan program sensor ping


a. Hubungkan kabel Vcc sensor ping ke 5 volt Arduino
b. Hubungkan kabel Gnd sensor ping ke Gnd Arduino
c. Hubungkan kabel Trig pin sensor ping ke pin Arduino sesuai program
d. Hubungkan kabel Echo sensor ping ke pin Arduino sesuai program
e. Buka program membaca jarak, upload ke Arduino

4. Menjalankan program buzzer


a. Hubungkan kabel Vcc buzzer ke pin 5 volt Arduino sesuai program
b. Hubungkan kabel Gnd buzzer ke Gnd Arduino sesuai program
c. Buka program musik buzzer, upload ke Arduino
DAFTAR PUSTAKA

[1] http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/170/5/128120003_file5.pdf.
[2]Gunadarmastaff.Mikrokontroller.hery_h.staff.gunadarma.ac.id/
Downloads/.../Materi+6+-+Mikrokontroller.pdf.
[3] Saraswati Yoga Andriyani, dkk. 2017. Memori.Universitas Sumatera
Utara.Medan.
[4] Prabowo, Yulian Dwi, dan Junaidi. 2018. Project Sistem Kendali Elektonik
Berbasis ARDUINO. Bandar Lampung: CV Anugrah Utama Raharja.
[5] .https://www.andalanelektro.id/2018/09/cara-kerja-dan-karakteristik-sensor-
ultrasonic-hcsr04.html
[6] Gunadarma Staff. 2020. Aplikasi motor servo dengan mikrokontroler.
https://www.google.com/url?client=internal-element-
cse&cx=012684331380167808104:oe5oj--md1a&q=http://
iswanto.staff.umy.ac.id/files/2011/03/APLIKASI-MOTOR-SERVO-
DENGAN-
MIKROKONTROLER.doc&sa=U&ved=2ahUKEwithrudz6_tAhUWyzgGHf
AtCOoQFjABegQIEhAB&usg=AOvVaw11eoVCr5PVZeZwEYPZQK4k.

Anda mungkin juga menyukai