TINJAUAN UMUM
5
6
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya untuk kerja
mikrokontroler sangatlah bergantung pada urutan intruksi yang dijalankannya,
yaitu program yang ditulis di ROM. Penggunaan mikrokontroler antara lain
terdapat pada bidang-bidang berikut ini.
9
a. Otomotif : Engine Control Unit, Air Bag, fuel control, Antilock Braking System,
sistem pengaman alarm, transmisi automatik, hiburan, pengkondisi udara,
speedometer dan odometer, navigasi, suspensi aktif
b. Perlengkapan rumah tangga dan perkantoran: sistem pengaman alarm, remote
control, mesin cuci, microwave, pengkondisi udara, timbangan digital, mesin
foto kopi, printer, mouse.
c. Pengendali peralatan di industri.
d. Robotika.
Saat ini mikrokontroler 8 bit masih menjadi jenis mikrokontroler yang paling
populer dan paling banyak digunakan. Maksud dari mikrokontroler 8 bit adalah data
yang dapat diproses dalam satu waktu adalah 8 bit, jika data yang diproses lebih
besar dari 8 bit maka akan dibagi menjadi beberapa bagian data yang masing-
masing terdiri dari 8 bit. Contoh mikrokontroler 8 bit antara lain keluarga Motorolla
68HC05/11, Intel 8051, Microchip PIC 16, dan yang akhir-akhir ini mulai populer
keluarga Atmel AVR. Selain yang telah disebutkan di atas terdapat juga beberapa
seri mikrokontroler lain yang cukup dikenal antara lain Basic Stamp dari Parallax
(banyak digunakan untuk pembelajaran mikrokontroler) dan HD64180 dari Hitachi
(sebagai pengendali LCD). Masing-masing mikrokontroler mempunyai cara dan
bahasa pemrograman yang berbeda, sehingga program untuk suatu jenis
mikrokontroler tidak dapat dijalankan pada jenis mikrokontroler lain. Untuk
memilih jenis mikrokontroler yang cocok dengan aplikasi yang dibuat terdapat tiga
kriteria yaitu:
a. Dapat memenuhi kebutuhan secara efektif & efisien. Hal ini menyangkut
kecepatan, kemasan/packaging, konsumsi daya, jumlah RAM dan ROM, jumlah
I/O dan timer, harga per unit
b. Bahasa pemrograman yang tersedia
c. Kemudahan dalam mendapatkannya
2. AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR
merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode
instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler
yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi.
Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang
membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya.
Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga
ATMega dan AT86RFxx.
3. PIC
PIC ialah keluarga mikrokontroler tipe RISC buatan Microchip Technology.
Bersumber dari PIC1650 yang dibuat oleh Divisi Mikroelektronika General
Instruments. Teknologi Microchip tidak menggukana PIC sebagai akronim,
melaikan nama brandnya ialah PICmicro. Hal ini karena PIC singkatan dari
Peripheral Interface Controller, tetapi General Instruments mempunyai akronim
PIC1650 sebagai Programmabel Intelligent Computer.
PIC pada awalnya dibuat menggunakan teknologi General Instruments 16 bit
CPU yaitu CP1600. * bit PIC dibuat pertama kali 1975 untuk meningkatkan
performa sistem peningkatan pada I/). Saat ini PIC telah dilengkapi dengan
EPROM dan komunikasi serial, UAT, kernel kontrol motor dll serta memori
program dari 512 word hingga 32 word. 1 Word disini sama dengan 1 instruki
bahasa assembly yang bervariasi dari 12 hingga 16 bit, tergantung dari tipe
PICmicro tersebut. Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari
Programmable Interface Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah
menjadi Programmable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga
mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology.
Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments
dengan nama PIC1640.
a. Mikrokontroler AT89S52
Mikrokontroler 89S52 merupakan versi terbaru dibandingkan mikrokontroler
AT89C51 yang telah banyak digunakan saat ini. AT89S52 mmpunyai
kelebihan yaitu mempunyai flash memori sebesar 8K bytei, RAM 256 byte
serta 2 buah data pointer 16 bit, Spesifikasinya:
13
b. AMCC
Hingga Mei 2004, mikrokontroler ini masih dikembangkan dan dipasarkan
oleh IBM, hingga kemudian keluarga 4xx dijual ke Applied Micro Circuits
Corporation, jenis-jenisnya yaitu:
a) 403 PowerPC CPU (PPC 403GCX)
b) 405 PowerPC CPU (PPC 405EP, PPC 405GP/CR, PPC 405GPr, PPC
NPe405H/L)
c) 440 PowerPC Book-E CPU (PPC 440GP, PPC 440GX, PPC
440EP/EPx/GRx, PPC 440SP/SPe)
14
c. Cypress MicroSystems
Jenis dari Cypress MicroSystems yang ada di pasaran adalah CY8C2xxxx
(PSoC)
d. Freescale Semiconductor
Hingga 2004, mikrokontroler ini dikembangkan dan dipasarkan oleh
Motorola, yang divisi semikonduktornya dilepas untuk mempermudah
pengembangan Freescale Semiconductor, adapun jenis-jenisnya yaitu sebagai
berikut:
a) 8-bit (68HC05 (CPU05), 68HC08 (CPU08), 68HC11 (CPU11))
b) 16-bit (68HC12 (CPU12), 68HC16 (CPU16), Freescale DSP56800
(DSPcontroller))
c) 32-bit (Freescale 683XX (CPU32), MPC500, MPC 860 (PowerQUICC),
MPC 8240/8250 (PowerQUICC II), MPC 8540/8555/8560 (PowerQUICC
III)
e. Fujitsu
Jenis chip mikrokontroler yang dikeluarkan oleh fujitsu diantaranya adalah
sebagai berikut:
a) F²MC Family (8/16 bit)
b) FR Family (32 bit)
c) FR-V Family (32 bit RISC)
f. Holtek
Chip mikrokontroler keluaran holtek adalah jenis HT8
g. Intel
Intel adalah salah satu perusahan yang banyak mengeluarkan jenis chip di
pasaran, secara umum intel mengeluarkan dua jenis chip mikrokontroler
yaitu:
15
h. Microchip
Dalam mengeluarkan prduknya, microchip membagi produknya kedalam
beberapa jenis yaitu:
a) Low End, Mikrokontroler PIC 12-bit
b) Mid Range, Mikrokontroler PIC 14-bit (PIC16F84, PIC16F877)
c) 16-bit instruction PIC
d) High End, Mikrokontroler PIC 16-bit
i. National Semiconductor
Jenis chip mikrokontroler yang dikeluarkan oleh National Semiconductor
adalah jenis COP8 dan CR16.
j. NEC
NEC mempunyai beberapa jenis chip mikrokontroler yang ada dipasaran
yaitu jenis 17K, 75X, 78K, V850.
k. Philips Semiconductors
Ada tiga jenis chip mikrokontroler yang dikeluarkan oleh perusahaan ini yaitu
LPC2000, LPC900, LPC700
m. ST Microelectronics
STMicroelectronic merupakan salah satu perusahaan yang bergerak juga
dalam produksi chip mikrokontroler, diantaranya produknya adalah ST 62,
ST.
n. Texas Instruments
Dua jenis chip mikrokontroler yang di produksi oleh perusahaan ini adalah
TMS370, MSP430.
p. Ubicom
Ubicom memproduksi beberapa tipe chip mikrokontroler diantaranya adalah:
a. SX-28, SX-48, SX-54
Seri Ubicom's SX series adalah jenis mikrokontroler 8 bit yang, tidak
seperti biasanya, memiliki kecepatan tinggi, memiliki sumber daya
memori yang besar, dan fleksibilitas tinggi. Beberapa pengguna
menganjurkan mikrokontroller pemercepat PICs. Meskipun keragaman
jenis mikrokontroler Ubicom's SX sebenarnya terbatas, kecepatan dan
kelebihan sumber dayanya yang besar membuat programmer bisa
membuat perangkat virtual lain yang dibutuhkan. Referensi bisa
ditemukan di Parallax's Web site, sebagai penyalur utama.
b. IP2022
Ubicom's IP2022 adalah mikrokontroler 8 bit berkecepatan tinggi (120
MIPs). Fasilitasnya berupa: 64k FLASH code memory, 16k PRAM (fast
code dan packet buffering), 4k data memory, 8-channel A/D, various
17
timers, and on-chip support for Ethernet, USB, UART, SPI and GPSI
interfaces.
q. Xilinx
Ada dua jenis chip mikrokontroler yang dikeluarkan oleh perusahaan Xilink
diataranya adalah:
1. Microblaze softcore 32 bit microcontroller
2. Picoblaze softcore 8 bit microcontroller
r. ZiLOG
Dua jenis chip mikrokontroler dari ZiLOG yang ada di pasaran adalah:
a. Z8
b. Z86E02
Salah satunya adalah mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc processor)
ATmega8535 yang menggunakan teknologi RISC (Reduce Instruction Set
Computing) dimana program berjalan lebih cepat karena hanya membutuhkan satu
siklus clock untuk mengeksekusi satu instruksi program. Mikrokontroler AVR
ATmega8535 merupakan IC CMOS 8-bit yang memanfaatkan daya rendah dalam
pengoperasiannya dan berbasis pada arsitektur RISC AVR. ATmega 8535 dapat
mengeksekusi satu instruksi dalam sebuah siklus clock, dan dapat mencapai 1 MIPS
perMHz, sehingga para perancang dapat mengoptimalkan penggunaan daya rendah
dengan kecepatan tinggi. (Wahyudin, 2007:3)
PB0(XCK/T0) 1 40 PA0(ADC0)
PB1(T1) 2 39 PA1(ADC1)
PB2(INT2/AIN0) 3 38 PA2(ADC2)
PB3(OC0/AIN1) 4 37 PA3(ADC3)
PB4(SS) 5 36 PA4(ADC4)
PB5(MOSI) 6 35 PA5(ADC5)
PB6(MISO) 7 34 PA6(ADC6)
PB7(SCK) 8 33 PA7(ADC7)
RESET 9 32 AREF
VCC 10 31 GROUND
PIN OUT
GROUND 11 ATMEGA 8535 30 AVCC
XTAL2 12 29 PC7(TOSC2)
XTAL1 13 28 PC6(TOSC1)
PD0(RXD) 14 27 PC5
PD1(TXD) 15 26 PC4
PD2(INT0) 16 25 PC3
PD3(INT1) 17 24 PC2
PD4(OC1B) 18 23 PC(SDA)
PD5(OC1A) 19 22 PC0(SCL)
PD6(ICP) 20 21 PD7(OC2)
Penjelasan Pin :
Adapun fitur-fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler AVR ATmega 8535 adalah
sebagai berikut:
GND
AVCC
MUX & ADC
TWI
ADC INTERFACE
AREF
PROGRAM STACK TIMERS/
OSCILLATOR
COUNTER POINTER COUNTERS
PROGRAM
SRAM
FLASH
INTERNAL
OSCILLATOR
INSTRUCTION GENERAL
XTAL 1
REGISTER PURPOSE
REGISTERS WATCHDOG
OSCILLATOR
X TIMER
INSTRUCTION
DECODER Y XTAL 2
Z
MCU CTRL &
RESET
TIMING
CONTROL
LINES ALU
INTERNAL
INTERRUPT CALIBRATED
UNIT OSCILLATOR
STATUS
AVR CPU REGISTER
EEPROM
PROGRAMMING
SPI USART
LOGIC
+ COMP.
- INTERFACE
a. Program Memory
Mikrokontroler AVR ATmega 8535 memiliki On-Chip In-System
Reprogrammable Flash Memory untuk menyimpan program. Untuk alasan
keamanan, program memory dibagi menjadi dua bagian yaitu Boot Flash Section
dan Application Flash Section. Boot Flash Section digunakan untuk menyimpan
program Boot Loader, yaitu program yang harus dijalankan pada saat AVR reset
atau pertama kali diaktifkan. Application Flash Section digunakan untuk
menyimpan program aplikasi yang dibuat user. Besarnya memori Boot Flash
Section dapat diprogram dari 128 word sampai 1024 word tergantung setting pada
konfigurasi bit di register BOOTSZ. Jika Boot Loader diproteksi, maka program
pada Application Flash Section juga sudah aman.
b. Data Memory
Gambar 2.4 menunjukkan peta data memori SRAM pada Mikrokontroler AVR
ATmega 8535. Terdapat 608 lokasi address data memori. 96 lokasi address
digunakan untuk Register File dan I/O Memory sementara 512 lokasi address
lainnya digunakan untuk internal data SRAM. Register File terdiri dari 32 general
purpose working register, I/O register terdiri dari 64 register.
24
adalah input bagi blok pembaca frekuensi. Pada blok pembaca frekuensi ini,
frekuensi-frekuensi yang masuk akan di konversi menjadi data digital.
AT80C51). Tapi untuk AT89C2051 yang memang tidak punya saluran data (data
bus) perbedaan kedua IC itu tidak ada artinya, mengingat saluran data dan sinyal
kontrolnya disimulasikan lewat program.
Gambar 2.11 Servo dengan horn bulat Gambar 2.12 Servo dengan horn silang
Motor Servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya
diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50 Hz. Dimana pada saat sinyal dengan
frekuensi 50 Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor
dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah (sudut 0°/ netral). Pada saat Ton
duty cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar
ke berlawanan arah jarum jam (Counter Clock wise, CCW) dengan membentuk
sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan
diposisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan
lebih dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam (Clock Wise, CW)
dengan membentuk sudut yang linier pula terhadap besarnya Ton duty cycle, dan
bertahan diposisi tersebut.
Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa
(Pulse Wide Modulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol
yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo.
29
Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros
motor servo ke posisi sudut 90⁰. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan
berputar ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam),
sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo
akan berputar ke arah posisi 180⁰ atau ke kanan (searah jarum jam). Lebih jelasnya
perhatikan gambar dibawah ini.
Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan
bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada posisi
tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan eksternal
yang mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut, maka motor servo akan
mencoba menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang dimilikinya
(rating torsi servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan posisinya
untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms (mili detik)
untuk menginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap bertahan pada
posisinya.
Untuk menggerakkan motor servo ke kanan atau ke kiri, tergantung dari nilai
delay yang kita berikan. Untuk membuat servo pada posisi center, berikan pulsa
1.5ms. Untuk memutar servo ke kanan, berikan pulsa <=1.3ms, dan pulsa >= 1.7ms
untuk berputar ke kiri dengan delay 20ms. Jenis-jenis motor servo yang umumnya
dikenal yaitu:
30
Secara umum cara kerja IC regulator ini pada saat tegangan AC 220 V/ 240V
dari PLN diturunkan tegangannya oleh transformator (fungsi trafo adalah
menaikkan dan menurunkan tegangan). Salah satu aplikasi IC regulator adalah pada
rangkaian power supply, dimana pada rangkaian power supply tegangan output
ditentukan sesuai dengan IC regulator yang digunakan.
33
2.6.2. IC LM317
IC LM317 merupakan chip IC regulator tegangan variable untuk tegangan
DC positif. Untuk membuat power supply dengan tegangan output variabel dapat
dibuat dengan sederhana apabila menggunakan IC regulator LM317. IC Regulator
tegangan variabel LM317 terdiri dari rangkaian internal sebagai berikut.
2.7 Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal
atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik,
dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
35
PNP P-channel
NPN N-channel
BJT JFET
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan
Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai
untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu
pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik
modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).
Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan
penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan
sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai
sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi
rangkaian-rangkaian lainnya.
36
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar
transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect
transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
1. Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya
menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk
membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu
daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini
dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus
utama tersebut.
2. FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis
pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET,
arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion
zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah
Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan
ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah
ketebalan kanal konduksi tersebut.
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:
1. Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
2. Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC,
dan lain-lain
3. Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET,
MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated
Circuit) dan lain-lain.
4. Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
5. Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
6. Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor,
Microwave, dan lain-lain
7. Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-
lain
37
2.8 Resistor
Resistor atau tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengatur kuat arus yang mengalir. Lambang untuk resistor dengan huruf R,
nilainya dinyatakan dengan cincin-cincin berwarna dalam OHM (Ω). Resistor dapat
dikelompokan berdasarkan besar toleransinya:
1. Pemakaian umum ±5% sampai ±20%
2. Presisi menengah ±1% sampai ±5%
3. Presisi ±0,2% sampai ±1
4. Ultra presisi ±0,002% sampai 1%
2.9 Kapasitor
Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan
dengan huruf “C” adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di
dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh
suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara
vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan
listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki
(elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul
pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung
kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub
positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik
ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.
Ketika kapasitor digunakan pada suatu rangkaian elektronik yang tersambung
pada sumber tegangan maka akanterjadi pengisian pada kapasitor. Sedangkan
ketika tengan diputus, kapasitor masih memiliki tegangan tersisa yang akan
menggantikan tegangan input sampai tegangan tersebut habis. (E-Learing SMK 7
Baleendah. 2011)
c. Kapasitor Mika
Mempunyai elektroda logam dan lapisan dielektrum dari Polisterinemylar dan
tetion 0,0064 mm.
d. Kapasitor Elektrolit
Mempunyai dielektrik oksida aluminium dan sebuah elektrolit sebagai elektroda
negatif, dalam rangkaian elektronika digunakan sebagai perata denyut arus listrik.
2.10 Dioda
Dioda adalah suatu komponen elektronika yang dapat melewatkan arus hanya
pada satu arah saja. Dioda pada umumnya diselimuti oleh silinder gelas kecil. Tanda
garis hitam menunjukkan terminal negatif (katoda). Dioda bekerja memanfaatkan
karakteristik semikonduktor tipe P dan N yang biasa disebut P – N junction.
Kombinasi ini menyebabkan diode hanya dapat dilalui oelh arus yang berasal dari
satu arah (forward bias) dan akan memblok arus yang mengalir melalui arah
sebaliknya.
Setiap diode memiliki dua terminal, yaitu terminal positif disebut anoda dan
terminal negative yang disebut katoda. Katoda dapat dikenali dengan mudah pada
sebuah diode dengan cara melihat garis merah atau hitam yang melingkari sebuah
diode. Dala m pemasagan diode sendiri dibutuhkan ketelitian karena diode hanya
dapat meloloskan arus dari satu arah saja, yaitu dari anoda ke katoda dan
menghadang arus yang datang dari arah sebaliknya. Kesalahan dalam pemasangan
ini dapat menyebabkan rangkaian tidak dapat bekerja atau bahkan dapat merusak
komponen yang lain.
Dioda memegang peranan penting dalam dunia elektronika, di antaranya
untuk menghasilkan tegangan searah dari tegangan bolak – balik, sebagai saklar
elektronik, laser semikonduktor, lampu indikator dan lainnya. Terdapat dua jenis
rating yang perlu diperhatikan saat hendak memilih dioda yang akan digunakan.
a. Rating peak inverse voltage menyatakan tegangan kerja maksimum dari sebuah
diode. Jika sebuah diode memiliki rating 16 V. Jangan digunakan pada
rangkaian yang bekerja pada tegangan 25 V.
b. Rating current adalah arus maksimum yang dapat melewati dioda.
Untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, pada kedua elektrodanya
akan terjadi beda potensial yang disebut dengan arus balik dan untuk tegangan balik
haruslah tidak boleh melampapaui dari dari tegangan tertentu, tegangan ini disebut
dengan breakdown (tegangan tembus) yang dapat mengakibatkan dioda menjadi
rusak.
b. Diode Zener
Suatu dioda yang mempunyai sifat bahwa tegangan terbaliknya stabil. Dioda ini
dibuat untuk bejerja pada daerah breakdown kira-kira 2 sampai 200 volt. Dioda ini
digunakan sebagai voltage stabilizer atau voltage regulator. Sebenarnya tidak ada
perbedaan struktur dasar dari zener, melainkan mirip dengan dioda biasa, perbedaan
hanya dapat dilihat dari tipe yang tertulis pada bodinya.
Sesuai dengan fisik mirip dengan dioda germanium hanya mengunakan kode Z
saja, dioda ini fungsinya sebagai perstabil teegangan, dan mempunyai pembatas
tegangan misalnya 6r, 12r, dll.
2.11 Relay
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan
oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat
pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas
42
akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga
kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang,
tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka. Relay
biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya
peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil
(misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). (Wardana, Meri. 2011)
Relay elektro mekanik memiliki kondisi saklar atau kontaktor dalam 3 posisi.
Ketiga posisi saklar atau kontaktor akan berubah pada saat relay mendapa tegangan
sumber pada elektromagnetnya. Ketiga posisi saklar relay tersebut adalah:
1. Posisi Normally Open (NO), yaitu posisi saklar yang terhubung ke terminal NO
(Normally open). Kondisi ini sering terjadi pada saat relay mendapat tegangan
sumber pada elektromagnetnya.
2. Posisi Normally Close (NC), yaitu posisi saklar relay yang terhubung ke terminal
NC (Normally closed). Kondisi ini terjadi saat relay tidak mendapat tegangan
pada sumber elektromagnetnya.
3. Posisi Change Over (CO), yaitu kondisi perubahan amatur saklar relay yang
berubah dari posisi NC ke NO atau sebaliknya dari NO ke NC. Kondisi ini terjadi
saat sumber tegangan diberikan ke electromagnet yang ada pada relay atau saat
sumber tegangan diputus dari electromagnet pada relay. (Elektronika Dasar.
2013).