MIKROKONTROLER
Disusun oleh :
NIM : 132020037
ALU fungsinya untuk melakukan proses operasi matematika dan logika. Operasi
matematika sederhana tersebut meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian. Sedangkan operasi logika meliputi AND, OR, NOT, XOR, XNOR dan lain-
lain.
2. CU (Control Unit)
CU berfungsi untuk mengambil intruksi dari memori dan melakukan eksekusi intruksi
tersebut. Sementara memori merupakan bagian tersendiri tidak termasuk dalam bagian
mikroprosesor.
3. Register
Register merupakan tempat menampung data sementara yang berasal dari memori.
Sebelum diproses oleh ALU
Ketiga bagian diatas dikemas dalam satu buah chip. Untuk menghubungkan
mikroprosesor dengan perangkat lain seperti memori, input output, timer, dll digunakan
sebuah jalur data (bus). Pada mikroprosesor jalur data (bus) dibagi menjadi 3 bagian :
1. Control Bus, jalur data ini hubungannya langsung ke Control Unit, digunakan
untuk mengatur intruksi yang akan dilakukan oleh CU.
2. Address Bus, jalur data ini hubungannya ke memori dan periperal lain,
digunakan untuk memilih alamat dari data yang akan diakses.
3. Data Bus, jalur data ini hubungannya juga ke momori dan periperal lain,
digunakan untuk mengambil atau menyimpan data dari atau ke momori.
ALU adalah bagian yang bekerja melaksanakan operasi aritmetika dan operasi logika.
Operasi aritmetika meliputi operasi penjumlahan (ADD atau ADD with Carry),
pengurangan (SUB atau SUB with Borrow), perkalian (MUL), dan pembagian (DIV).
Sedangkan operasi logika meliputi operasi logika AND, OR, XOR, COMPLEMEN,
NEGATE. Untuk mendukung pelaksanaan operasi pada ALU mikroprosesor
membutuhkan sejumlah register. Register adalah sebuah memori tempat menyimpan
data dan tempat menyimpan hasil operasi. Register khusus yang bekerja sebagai tempat
penampung hasil operasi pengolahan pada ALU disebut Akumulator. CU
mengendalikan aliran data pada bus data dan bus alamat, kemudian menafsirkan dan
mengatur sinyal yang terdapat pada bus pengendali.
CPU bekerja mengatur pengendalian dan proses alih data yang terjadi dalam sistim
mikroprosesor. Alih data berlangsung melalui saluran yang disebut dengan data bus.
Alih data bisa terjadi dari memori ke CPU atau dari I/O ke CPU atau sebaliknya dari
CPU ke memori atau dari CPU ke I/O. Alih data dari memori atau dari I/O ke CPU
dikenal sebagai proses baca (READ). Alih data dari CPU ke memori atau alih data dari
CPU ke I/O dikenal sebagai proses tulis (WRITE). Proses Read atau proses Write
dikendalikan melalui saluran yang disebut dengan Control bus. Bus alamat bekerja
mengatur lokasi alamat memori atau I/O dari mana atau kemana data diambil atau
dikirim.
Komputer mikro adalah salah satu contoh jenis sistim mikroprosesor. Untuk
membangun fungsi sebagai komputer mikro, sebuah mikroprosesor juga harus
dilengkapi dengan memori, biasanya memori program yang hanya bisa dibaca (Read
Only Memory = ROM) dan memori yang bisa dibaca dan ditulisi (Read Write Memory =
RWM), dekoder memori, osilator, dan sejumlah peralatan input output seperti port data
seri dan paralel. Jadi komputer mikro adalah sebuah sistim mikroprosesor.
Beberapa bagian yang biasanya ada pada mikrokontroler adalah sebagai berikut ini :
1. Prosesor, merupakan bagian utama yang fungsinya sudah saya jelaskan diatas.
2. Memori, terdiri dari beberapa jenis antara lain memori program (Flash Memori) dan
memori data (Data Memori). Data memori terdiri dari dua macam : 1. SRAM
(sifatnya sementara) 2. EEPROM (sifatnya permanen)
3. Input Output, merupakan bagian yang terhubung langsung ke perangkat luar. Input
output dapat berupa jalur data digital, data analog, ataupun bus komunikasi data
(RS232, I2C, SPI)
Empat bagian diatas biasanya terdapat pada semua jenis mikrokontroler. Namun
spesifikasinya berbeda-beda, terutama untuk ukuran memori.
Sama halnya dengan mikroprosesor, mikrokontroler adalah piranti yang dirancang untuk
kebutuhan umum. Penggunaan pokok dari mikrokontroler adalah untuk mengontrol kerja
mesin atau sistim menggunakan program yang disimpan pada sebuah ROM.
JENIS-JENIS MIKROKONTROLER
1. AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan
mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas
dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam
bidang elektronika dan instrumentasi.
Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan
masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya. Keempat kelas tersebut
adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx.
Fungsi pin mikrokontroler AVR. IC mikrokontroler dikemas (packaging) dalam bentuk yang
berbeda. Namun pada dasarnya fungsi kaki yang ada pada IC memiliki persamaan. Gambar
salah satu bentuk IC seri mikrokontroler AVR ATmega8535 dapat dilihat berikut. Berikut
adalah penjelasan fungsi tiap kaki.
1. Port A
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port A (DDRA) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port A yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, kedelapan pin port A juga digunakan untuk masukan sinyal analog bagi A/D
converter.
2. Port B
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port B (DDRB) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port B yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Pin-pin port B juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus.
3. Port C
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port C yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, dua pin port C (PC6 dan PC7) juga memiliki fungsi alternatif sebagai oscillator
untuk timer/counter 2.
4. Port D
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port D (DDRD) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port D yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, pin-pin port D juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif :
Ø E. RESET
RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low selama
minimal 2 machine cycle maka system akan di-reset.
Ø F. XTAL1
XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan input ke internal clock
operating circuit.
Ø G. XTAL2
Ø H. AVcc
Avcc adalah kaki masukan tegangan bagi A/D Converter. Kaki ini harus secara eksternal
terhubung ke Vcc melalui lowpass filter.
Ø I. AREF
AREF adalah kaki masukan referensi bagi A/D Converter. Untuk operasionalisasi ADC,
suatu level tegangan antara AGND dan Avcc harus dibeikan ke kaki ini.
Ø J. AGND
AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali jika board
memiliki anlaog ground yang terpisah.
2. MCS-51
Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin pemroses
boolean yang mengijikan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan secara
langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM. Karena itulah MCS51
digunakan dalam rancangan awal PLC (programmable Logic Control).
IC mikrokontroler dikemas (packaging) dalam bentuk yang berbeda. Namun pada dasarnya.
Fungsi kaki yang ada pada IC memiliki persamaan. Gambar salah satu bentuk IC seri
mikrokontroler MCS-51 dapat dilihat berikut.
Berikut adalah penjelasan fungsi tiap kaki yang biasa ada pada seri mikrokontroler MCS-51.
1. Port 0
Merupakan dual-purpose port (port yang memiliki dua kegunaan). Pada desain yang
minimum (sederhana) digunakan sebagai port I/O (Input/Output). Pada desain lebih lanjut
pada perancangan dengan memori eksternal digunakan sebagai data dan address yang di-
multiplex. Port 0 terdapat pada pin 32-39.
2. Port 1
Merupakan port yang hanya berfungsi sebagai port I/O, kecuali pada IC 89S52 yang
menggunakan P1.0 dan P1.1 sebagai input eksternal untuk timer ketiga (T3). Port 1 terdapat
pada pin 1-8.
3. Port 2
Merupakan dual-purpose port. Pada desain minimum digunakan sebagai port I/O. Pada
desain lebih lanjut digunakan sebagai high byte dari address. Port 2 terdapat pada pin 21-28.
4. Port 3
Merupakan dual-purpose port. Selain sebagai port I/O juga mempunyai fungsi khusus.
3. PIC
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller. Tetapi
pada perkembangannya berubah menjadi Programmable Intelligent Computer. PIC termasuk
keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology.
Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama
PIC1640. Sekarang Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam.
Walaupun lebih sederhana dibandingkan dengan seri lainya di PIC tetapi mikrokontroler PIC
16F84 ini memiliki fitur-fitur yang tidak dimiliki oleh mikrokontroler keluaran Atmel atau
Paralax.Untuk melihat perbedaan konsep diantara mikroprosesor dan mikrokontroler di
bawah ini ditunjukan tabel perbandingan konfigurasi, arsitektur, dan set instruksi diantara
mikroprosesor Z-80 CPU dengan mikrokontroler AT89C51.
Mikroprosesor Mikrokontroler
No Konfigurasi Pin
Z-80 CPU AT89C51
1. Jumlah pin 40 40
5. Pin I/O - 32
6. Register 8 bit 20 34
7. Register 16 bit 4 2
12. Flag 6 4
13. Timer 0 2
Sebagai catatan dari tabel 1 ini, jika dilakukan perbandingan tidaklah menunjukkan bahwa
satu lebih baik dari lainnya. Kedua rancangan memiliki penekanan tujuan yang berbeda.
MIKROKONTROLER AT89S8252
Secara garis besar, perancangan pintu gerbang dengan menggunakan password HP ini terdiri
dari power supplay, mikrokontroler AT89S8252, driver motor stepper, motor stepper, display
seven segmen, penguat, DTMF dekoder, dan saklar batas dan tombol manual. Diagram blok
dari pintu gerbang dengan menggunakan password HP
Ø AT89S8252 merupakan pusat kendali dari seluruh rangkaian. Dimana mikrokontroler akan
mengambil data yang dikirimkan oleh DTMF dekoder kemudian membandingkannya dengan
nilai yang benardan juga mengecek sinyal yang dikirimkan oleh saklar batas, kemudian
mengendalikan motor stepper.
Ø Driver motor stepper berfungsi untuk mengendalikan perputaran dari motor stepper,
sehingga dengan demikian perputaran dari motor stepper yang berfungsi untuk
membuka/menutup pintu gerbang agar dapat dikendalikan oleh mikrokontroler.
Ø Saklar batas berfungsi untuk mengetahui apakah pintu gerbang telah terbuka lebar atau
telah tertutup rapat.
Ø Display seven segmen berfungsi untuk menampilkan angka hasil terjemahan dari DTMF
dekoder.
Secara umum perbedaan penggunaan antara mikroprosesor dan mikrokontroler dapat dilihat
di bawah ini :
1. Mikroprosesor hanya terdiri dari CPU, sedangkan mikrokontroler sudah dalam bentuk
komputer namun dengan ukuran kecil dan spesifikasi yang lebih rendah
2. Mikroprosesor digunakan untuk sistem yang kecil sampai sistem yang besar (general
purpose), sedangkan mikrokontroler biasanya digunakan untuk sistem yang kecil