Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MIKROKONTROLER

Oleh

RANDY MICHAEL WEKES (22210007)

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS NUSANTARA MANADO
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Mikrokontroler


Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya
terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan
perlengkapan input output. Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang
mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus
dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar
contoh, bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa
melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan
Andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan
menulis data maka Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatik
menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan Anda. Mikrokontroler merupakan komputer didalam
chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan
efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik
yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS
dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.
Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara automatis, seperti
sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan.
Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain
menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler
membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan
mikrokontroler ini maka :
 Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
 Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah
 perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
 Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak

Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS
yang seringkali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar menambah jumlah
saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro
dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung
bisa dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital ke analog (DAC),
konversi analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau
kompleks. Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut memerlukan
komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem
minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler
sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler
sudah beroperasi.
Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras dan
perangkat lunak, yaitu:
 sistem minimal mikrokontroler
 software pemrograman dan kompiler, serta downloader

Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah
dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidakakan berarti bila
hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang
sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu :
1. prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri
2. rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal
3. rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU
4. rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumberdaya

Pada mikrokontroler jenis2 tertentu (AVR misalnya), poin2 pada no 2 ,3 sudah tersedia didalam
mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang sudah diseting dari vendornya (biasanya
1MHz,2MHz,4MHz,8MHz), sehingga pengguna tidak perlu memerlukan rangkaian tambahan, namun
bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan PC atau
handphone), maka pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik
PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan komunikasi
yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.
Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri TMS 1000 pada tahun
1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama. Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971.
Merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, pada
tahun 1976 Intel mengeluarkan mikrokontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang
merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. Sekarang di
pasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 bit, sehingga
perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis. Masing2 vendor mengeluarkan
mikrokontroler dengan dilengkapi fasilitas2 yang cenderung memudahkan user untuk merancang
sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.
Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8 bit varian
keluarga MCS51(CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri AT89Sxx, dan mikrokontroler AVR
yang merupakan mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler
AVR sangatlah banyak, dengan masing2 memiliki fitur yang berbeda2). Dengan mikrokontroler
tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti
pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio
frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam digital, termometer digital dan sebagainya.

1.2 Jenis-jenis Mikrokontroler


Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas
instruksi-instruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu yaitu RISC dan
CISC.
 RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Instruksi yang dimiliki
terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.
 Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Instruksi bisa dikatakan
lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.
1. Keluarga MCS51
Mikrokontroler ini termasuk dalam keluarga mikrokontroler CISC. Sebagian besar
instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur
Harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah
mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64KB dan RAM luar 64KB diberikan
alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data.
Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin pemroses
boolean yang mengijikan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan secara
langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM. Karena itulah MCS51 digunakan
dalam rancangan awal PLC (programmable Logic Control).

2. AVR
Mikrokontroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan
mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam
satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang
elektronika dan instrumentasi. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada
dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya.
Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan
AT86RFxx.

3. PIC
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller.
Tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Programmable Intelligent Computer. PIC
termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip
Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan
nama PIC1640. Sekarang Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam PIC
cukup popular digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya
yang rendah, ktersediaan dan penggunaan yang luas, database aplikasi yang besar, serta
pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan serial pada komputer.

1.3 Mikrokontroler vs Mikroprosesor


Sebuah mikrokontroler berbeda dengan sebuah mikroprosesor dalam beberapa hal. Pertama
dan yang terpenting adalah fungsionalitasnya. Agar mikroprosesor dapat bekerja, masih dibutuhkan
komponen lain seperti memori. Walaupun mikroprosesor dianggap sebagai piranti canggih untuk
komputasi, titik kelemahannya ada pada tidak dirancangnya kemampuan komunikasi (antarmuka)
dengan piranti-piranti periferal (memori, I/O da lain sebagainya) secara khusus.
Mikrokontroler dirancang sebagai satu kesatuan utuh gambar tersebut. Tidak memerlukan
komponen-komponen eksternal seperti ditunjukkan dalam gabar untuk perancangan aplikasi, dengan
demikian waktu dan biaya bisa dihemat.

Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi
(misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan
untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya
terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya
besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan
rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada
mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan
dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM
digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada
mikrokontroler yang bersangkutan.

1.4 Tipe dan Aplikasi Mikrokontroler


1. Mikrokontroler ATMEL
Mikrokontroler keluaran ATMEL dapat dikatakan sebagai mikrokontroler terlaris dan
termurah saat ini. Chip mikrokontroler ini dapat diprogram menggunakan port paralel atau serial.
Selain itu, dapat beroperasi hanya dengan satu chip dan beberapa komponen dasar seperti kristal,
resistor, dan kapasitor.

2. Mikrokontroler PIC
PIC merupakan keluarga mikrokontroler tipe RISC buatan Microchip Technology yang
bersumber dari PIC1650 yang dibuat oleh Divisi Mikroelektronika General Instruments. Teknologi
Microchip tidak menggunakan PIC sebagai akronim, melainkan nama brandnya, yaitu PICmicro. Hal
ini karena PIC singkatan dari Peripheral Interface Controller sedangkan General Instruments
mempunyai akronim PIC1650 sebagai Programmable Intelligent Computer.
PIC pada awalnya dibuat menggunakan teknologi General Instruments 16 bit CPU, yaitu
CP1600. PIC dibuat pertama kali pada tahun 1975 untuk meningkatkan perfoma sistem pada I/O.
Saat ini PIC telah dilengkapi dengan EPROM dan komunikasi serial, UAT, kernel, control motor, dan
lain – lain serta memori program dari 512 word hingga 32 word. Satu word dalam hal ini sama
dengan satu instruksi bahasa assembly yang bervariasi dari 12 hingga 16 bit, tergantung dari tipe
PICmicro tersebut.

3. Mikrokontroler Maxim
Maxim merupakan salah satu produsen chip yang fokus pada komponen digital dan
komunikasi, seperti mikrokontroler, akuisisi data, dan komponen RF (Radio Frekuensi). Maxim
cukup inovatif dengan meluncurkan mikrokontroler yang mendukung jaringan komputer antara
lain, 80C400 dengan kecepatan tinggi.

Mikrokontroler dan prosesor sering digunakan sebagai penngendalli oven microwave, kulkas,
televise dan VCR, radio tape stereo, komputer dan perlengkapan komputer, seperti laser printer,
modem dan disk drive. Penerapan lainnya, antara lain pada automobile, pengendali lingkungan,
instrumentasi, robotika, aerospace, dan climate control. Mikrokontroler pada umumnya digunakan
dimana kemampuan prosesnya tidak begitu penting (tidak dibutuhkan kecepatan yang sangat tinggi)
dibandingkan mikroprosesor
BAB 2
Clock dan CPU Timing

2.1 Arsitektur Mikrokontroler


1. Arsitektur Von Neumann
Arsitektur Von Neumann adalah arsitektur komputer yang menempatkan program
(ROM=Read Only Memory) dan data (RAM=Random Access Memory) dalam peta memori
yang sama. Arsitektur ini memiliki address dan data bus tunggal untuk mengalamati program
(instruksi) dan data. Contoh dari mikrokontroler yang memakai arsitektur Von Neumann
adalah keluarga 68HC05 dan 68HC11 dari Motorola.

2. Arsitektur Harvard
Arsitektur Harvard memiliki dua memori yang terpisah satu untuk program (ROM) dan satu
untuk data (RAM). Intel 80C51, keluarga Microchip PIC16XX, Philips P87CLXX dan Atmel
AT89LSXX adalah contoh dari mikroprosesor yang mengadopsi arsitektur Harvard.
2.2 Fungsi Pin-pin pada Mikrokontroler
A. Port 0
Merupakan dual-purpose port (port yang memiliki dua kegunaan). Pada desain yang minimum
(sederhana) digunakan sebagai port I/O (Input/Output).Port 0 terdapat pada pin 32-39.

B. Port 1
Merupakan port yang hanya berfungsi sebagai port I/O, kecuali pada IC 89S52 yang
menggunakan P1.0 dan P1.1 sebagai input eksternal untuk timer ketiga (T3). Port 1 terdapat
pada pin 1-8.

C. Port 2
Merupakan dual-purpose port. Pada desain minimum digunakan sebagai port I/O . Pada
desain lebih lanjut Port ini digunakan untuk mengirim byte alamat bila pengaksesan dilakukan
pada memori eksternal. Port 2 terdapat pada pin 21-28.

D. Port 3
Merupakan dual-purpose port. Selain sebagai port I/O juga mempunyai fungsi khusus yang
ditunjukkan pada tabel berikut.

E. PSEN (Program Store Enable)


PSEN atau Program Store Enable adalah sinyal baca pada saat menjalankan program dari
memori eksternal. Di dalam aplikasi, PSEN akan dihubungkan dengan sinyal RD memori
program eksternal (EEPROM).PSEN terdapat pada pin 29.

F. ALE (Address Latch Enable)


ALE atau Address Latch Enable adalah pulsa keluaran latch pada proses pengaksesan memori
eksternal (program maupun data). Di dalam aplikasi, ALE biasanya dihubungkan dengan
masukan latch enable dari IC latch, misalnya 74373.. ALE terdapat pada pin 30.

G. EA (External Access)
EA atau External Access Enable menentukan apakah alamat awal memori program berada di
memori eksternal atau internal. Bila dihubungkan dengan GND, alamat awal program memori
akan berada di memori eksternal, sebaliknya bila dihubungkan dengan VCC, maka alamat awal
memori program AT89S52 akan berada di memori internal. EA terdapat pada pin 31.

H. RST (Reset)
RST pada pin 9 merupakan pin reset. Jika pada pin ini diberi masukan 1 selama minimal 2
machine cycle maka system akan di-reset dan register-register internal akan berisi nilai default
tertentu dan program kembali mengeksekusi dari alamat paling awal.

I. XTAL2 dan XTAL1


XTAL2 merupakan keluaran dari rangkaian penguat osilator internal. Sedangkan XTAL1
merupakan masukan ke penguat osilator internal. Sebuah kristal dan dua buah kapasitor yang
dihubungkan ke pin ini sudah cukup untuk menyediakan sinyal detak (clock) untuk
mikrokontroler.
J. Koneksi Power
VCC dan GND merupakan pin untuk tegangan DC. Mikrokontroler AT89S52 membutuhkan
tegangan DC sebesar 5 volt agar bisa bekerja dengan baik (standar TTL). Pin Vcc terdapat pada
pin 40 sedangkan ground terdapat pada pin 20.

2.3 Clock
Peran clock bagi mikrokontroler ibarat jantung bagi manusia. Manusia tanpa detak jantung
tidak akan hidup. Mikrokontroler tanpa ‘detak’ clock juga tidak akan berfungsi. Pulsa clock mengambil
peran penting dalam menentukan kecepatan dan sikronisasi kerja Central Processing Unit (CPU)
mikrokontroler.

2.4 Reset
Proses Reset merupakan proses untuk mengembalikan sistem ke kondisi semula. Reset tidak
mempengaruhi internal program memory. Reset terjadi jika pin RST bernilai high selama minimal 2
machine cycle lalu kembali bernilai low.
Power-on reset merupakan proses reset yang berlangsung secara otomatis pada saat sistem
pertama kali diberi daya. Proses ini mempengaruhi semua register dan internal data memory.
Rangkaian reset sama fungsinya dengan rangkaian reset pada komputer. Fungsi reset di
mikrokontroler yaitu untuk merestart program, sehingga kembali ke program awal. Penggunaan reset
pada mikrokontroler opsional, bisa di pake atau nggak tergantung si penggunna.
BAB 3
ARSITEKTUR MIKROKONTROLER

3.1 Arsitektur
Arsitektur mikrokontroler MCS-51 diotaki oleh CPU 8 bit yang terhubung melalui satu jalur bus
dengan memori penyimpanan berupa RAM dan ROM serta jalur I/O berupa port bit I/O dan port
serial. Selain itu terdapat fasilitas timer/counter internal dan jalur interface address dan data ke
memori eksternal.

3.2 Blok Diagram

3.3 Peta Memori


Memori program hanya bisa dibaca saja karena bersifat sebagai ROM. Memori ini disimpan
dalam Flash PEROM. Memori program yang bisa diakses langsung hingga 64 Kbyte. Pada gambar
memori program terdapat strobe (tanda) untuk akses memori program eksternal melalui sinyal
PSEN (Program Strobe Enable).
Memori data menempati ruang alamat terpisah. Memori eksternalnya dapat diakses secara
langsung hingga 64 Kbyte. CPU akan memberikan sinyal baca RD dan tulis WR selama mengakses
memori data eksternal.

lOMoARcPSD|225 966 45
BAB 4
INTERRUPT PADA MIKROKONTROLER

Interrupt adalah suatu kejadian atau peristiwa yang menyebabkan mikrokontroler berhenti
sejenak untuk melayani interrupt tersebut. Program yang dijalankan pada saat melayani interrupt
disebut Interrupt Service Routine. Analoginya adalah sebagai berikut, seseorang sedang mengetik
laporan, mendadak telephone berdering dan menginterrupsi orang tersebut sehingga menghentikan
pekerjaan mengetik dan mengangkat telephone. Setelah pembicaraan telephone yang dalam hal ini
adalah merupakan analogi dari Interrupt Service Routine selesai maka orang tersebut kembali
meneruskan pekerjaanya mengetik.

MCS-51 mengenal lima sumber interrupt, yaitu :


 External Interrupt 0
 Timer/Counter 0
 External Interrupt 1
 Timer/Counter 1
 Serial Port
User dapat mengaktifkan interrupt melalui SFR Interrupt Enable (IE)

Berikut ini adalah penjelasan masing-masing bit IE:


- EA
bernilai ‘0’ untuk mematikan semua interrupt. Jika EA bernilai ‘1’, aktivasi interrupt akan
diatur oleh bit masing-masing.
- ES
bernilai ‘1’ untuk mengaktifkan interrupt dari komunikasi serial.
- ET1
bernilai ‘1’ untuk mengaktifkan interrupt dari Timer/counter 1.
- EX1
bernilai ‘1’ untuk mengaktifkan interrupt dari External Interrupt 1.
- ET0
bernilai ‘1’ untuk mengaktifkan interrupt dari Timer/Counter 0
- EX0
bernilai ‘1’ untuk mengaktifkan interrupt dari External Interrupt 0.

Anda mungkin juga menyukai