Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

PRAKTIK SISTEM MIKROPROSESOR


“PERANCANGAN SMART TOILET BERBASIS ARDUINO”

OLEH :
1. Nada Akhya Tunnisa (5301420036)
2. A. Wafikul Huda (5301420037)
3. Lia Fadhila (5301420038)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberi rahmat
dan berkat-Nya kepada kami, sehingga dapat melaksanakan dan menyelesaikan Project Sistem
Mikroprosesor “Perancangan Smart Toilet Berbasis Arduino” ini dengan baik.

Laporan Praktik Sistem Mikroprosesor ini disusun guna memenuhi tugas akhir Mata Kuliah
Sistem Mikroporsesor yang diampu oleh Bapak Dr. Hari Wibawanto, M. T. dan Bapak Tatyantoro
Andrasto, S. T., M. T.

Dalam melaksanakan penulisan laporan ini, kami telah banyak mendapatkan bimbingan dan
bantuan dari banyak pihak, baik berupa ilmu maupun informasi baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Kami menyadari dalam penulisan laporan Project Sistem Mikroprosesor “Perancangan


Smart Toilet Berbasis Arduino” ini terdapat banyak kekurangan dalam segi isi, tata tulis, maupun
tata bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun
dari pembaca sekalian.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih dan semoga laporan ini bermanfaaat bagi penulis
dan para pembaca.

Semarang, 26 November 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar belakang ......................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 3

2.1 Arduino IDE ............................................................................................................ 3


2.2 Proteus ..................................................................................................................... 4
2.3 Arduino UNO .......................................................................................................... 5
2.4 Sensor Ultrasonik ..................................................................................................... 9
2.5 Sensor Infrared ......................................................................................................... 10
2.6 Motor Servo ............................................................................................................. 12
2.7 Sensor PIR .............................................................................................................. 14

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 16

3.1 Skema Desain .......................................................................................................... 16


3.2 Spesifikasi Alat ........................................................................................................ 16
3.3 Flowchart Sistem ..................................................................................................... 19
3.4 Source Code ............................................................................................................. 20
3.5 Prinsip dan Cara Kerja ............................................................................................. 26

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 28

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini dunia tengah dilanda pandemi COVID-19 yang mengharuskan kita
untuk melakukan pembatasan-pembatasan social seperti menggunakan masker,
mencuci tangan, menjaga jarak, menjuahi kerumunan dan melakukan pekerjaan di
rumah (WFH).
Tangan merupakan salah satu media penyebaran virus maupun penyakit,
terutama virus COVID-19. Penyakit maupun virus COVID-19 dapat menempel dan
tertinggal di tangan setelah kita melakukan aktivitas, maka dari itu mencuci tangan
merupakan hal yang sangat penting, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini.
Mencuci tangan adalah proses membersihkan tangan dari kotoran yang
merupakan bibit bakteri dan penyakit, dilakukan secara mekanis dari kulit tangan
menggunakan air sabun untuk mengurangi jumlah organisme sementara pada tangan
(Umrah, 2013). Tangan yang dicuci hendaknya menggunakan air mengalir untuk
menghindari kotoran yang dibersihkan kembali menempel pada tangan (Samsuridjal,
2009).
Tangan sebagai salah satu organ tubuh yang sering kali berinteraksi, menyentuh
dan dapat menjadi media penyebaran kuman, virus serta bakteri yang berbahaya.
Misalnya aktivitas saat membuka pintu, memegang tangga, memencet tombol lift,
keyboard komputer dan berjabat tangan. Lalu tanpa disadari, setelahnya kita makan,
mengusap mata, menyentuh hidung atau mulut kita sendiri, pada saat itulah kuman atau
virus dapat masuk ke tubuh kita.
Seiring dengan berkembangnya zaman, hampir semua perangkat elektronik
yang ada disekitar kita hampir seluruhnya telah mengadopsi ilmu robotika di dalamnya.
Tidak hanya alat-alat elektronikteknologi, robotika juga diadopsi di bidang otomotif
seperti pada motor injeksi yang sudah memanfaatkan sensor-sensor dan pengendali
mikro di dalamnya.
Smart Toilet berupa alat cuci tangan otomatis adalah sebuah alat pintar yang
dikendalikan oleh pengendali sensor passive infrared, selain bekerja secara otomatis
alat ini juga diprogram agar mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan pengguna.

1
2

Karena alat ini bekerja secara otomatis maka tangan kita lebih terjamin kebersihannya
sebab pengguna tidak perlu menyentuh kran atau tuas sabun untuk mengoperasikanya.

1.2 Rumusan Masalah


1) Bagaimana cara mempermudah kegiatan mencuci tangan?
2) Bagaimana cara merangkai program untuk membuat smart toilet menggunakan
Arduino?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui dan memahami fungsi program yang dibuat menggunakan
Arduino, mengetahui prinsip kerja dari sensor infared, sensor ultrasonic dan
sensor PIR dalam system perancangan smart toilet.
2) Untuk mengetahui bagaimana proses perancangan smart toilet menggunakan
program Arduino IDE dan Proteus.

1.4 Manfaat
1) Membuka wawasan mengenai upaya pencegahan penyebaran virus corona
(COVID-19) dengan mencuci tangan.
2) Mencuci tangan tanpa kontak fisik.
3) Supaya memudahkan pengguna dalam kegiatan mencuci tangan.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Arduino IDE

IDE itu merupakan kependekan dari Integrated Developtment


Enviroenment, atau secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi yang
digunakan untuk melakukan pengembangan. Disebut sebagai lingkungan karena
melalui software inilah Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan fungsi-
fungsi yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman.
Arduino menggunakan bahasa pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa
C. Bahasa pemrograman Arduino (Sketch) sudah dilakukan perubahan untuk
memudahkan pemula dalam melakukan pemrograman dari bahasa aslinya. Sebelum
dijual ke pasaran, IC mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program
bernama Bootlader yang berfungsi sebagai penengah antara compiler Arduino dengan
mikrokontroler.
Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga
dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat operasi
input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan dari

3
4

software Processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk pemrograman
dengan Arduino.
Arduino IDE ini berguna sebagai text editor untuk membuat, mengedit, dan
juga mevalidasi kode program. bisa juga digunakan untuk meng-upload ke board
Arduino. Kode program yang digunakan pada Arduino disebut dengan istilah Arduino
“sketch” atau disebut juga source code arduino, dengan ekstensi file source code .ino

2.2 Prouteus

Software Proteus adalah sebuah software yang digunakan untuk mendesain


PCB yang juga dilengkapi dengan simulasi PSpice pada level skematik sebelum
rangkaian skematik di-upgrade ke PCB untuk memastikan PCB dapat berfungsi dengan
semestinya. Proteus mengkombinasikan program ISIS untuk membuat skematik desain
rangkaian dengan program ARES untuk membuat layout PCB dari skematik yang
dibuat. ISIS disini bukanlah ISIS yang merupakan kumpulan teroris namun digunakan
sebagai program untuk perancangan dan pendidikan, sedangkan ARES atau disebut
juga Advanced Routing and Editing Software digunakan untuk membuat modul layout
PCB.
Proteus sangat berguna untuk desain rangkaian mikrokontroler. Proteus juga
berguna untuk belajar elektronika seperti dasar-dasar elektronika sampai pada aplikasi
5

mikrokontroler. Software ini menyediakan banyak contoh aplikasi desain sehingga


pengguna bisa belajar dari contoh-contoh yang sudah ada.

2.3 Arduino UNO ATmega 328

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat sumber terbuka,


diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik
dalam berbagai bidang. Perangkat kerasnya memiliki prosesor Atmel AVR dan
softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.
Arduino juga merupakan senarai perangkat keras terbuka yang ditujukan
kepada siapa saja yang ingin membuat purwarupa peralatan elektronik interaktif
berdasarkan hardware dan software yang fleksibel dan mudah digunakan.
Mikrokontroler diprogram menggunakan bahasa pemrograman arduino yang memiliki
kemiripan syntax dengan bahasa pemrograman C.
Karena sifatnya yang terbuka maka siapa saja dapat mengunduh skema
hardware arduino dan membangunnya. Arduino menggunakan keluarga mikrokontroler
ATMega yang dirilis oleh Atmel sebagai basis, namun ada individu/perusahaan yang
membuat clone arduino dengan menggunakan mikrokontroler lain dan tetap kompatibel
6

dengan arduino pada level hardware. Untuk fleksibilitas, program dimasukkan melalui
bootloader meskipun ada opsi untuk mem-bypass bootloader dan menggunakan
pengunduh untuk memprogram mikrokontroler secara langsung melalui port ISP.

Berdasarkan pada Gambar di atas akan diurutkan bagian-bagian dari board


Arduino beserta fungsi-fungsinya yaitu sebagai berikut:
1) USB Soket/Power USB USB Soket/Power USB digunakan untuk memberikan catu
daya ke Papan Arduino menggunakan kabel USB dari komputer. Selain menjadi
port catu daya, USB juga memiliki berfungsi untuk:
a. Memuat program dari komputer ke dalam board Arduino.
b. Komunikasi serial antara papan Arduino dan komputer begitu juga
sebaliknya.

Pada versi lebih lama Arduino terdapat sambungan SV1 Sambungan atau jumper
untuk memilih sumber daya yang digunakan, apakah dari sumber eksternal atau
menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi
terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau USB dilakukan secara
otomatis.

2) Power (Barrel Jack)


Papan Arduino dapat juga diberikan colokan catu daya secara langsung dari sumber
daya AC dengan menghubungkannya ke Barrel Jack yang tersedia. Tegangan
7

maksimal yang dapat diberikan kepada Arduino maksimal 12volt dengan range arus
maksimal 2A (Agar regulator tidak panas).
3) Voltage Regulator
Fungsi dari voltage regulator adalah untuk mengendalikan atau menurunkan
tegangan yang diberikan ke papan Arduino dan menstabilkan tegangan DC yang
digunakan oleh prosesor dan elemen-elemen lain
4) Crystal Oscillator
Kristal (quartz crystal oscillator), jika mikrokontroler dianggap sebagai sebuah
otak, maka kristal adalah jantung-nya karena komponen ini menghasilkan detak-
detak yang dikirim kepada mikrokontroler agar melakukan sebuah operasi untuk
setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).
Crystal oscillator membantu Arduino dalam hal yang berhubungan dengan waktu.
Bagaimana Arduino menghitung waktu? Jawabannya adalah, dengan menggunakan
crystal oscillator. Angka yang tertulis pada bagian atas crystal 16.000H9H berarti
bahwa frekuensi dari oscillator tersebut adalah 16.000.000 Hertz atau 16 MHz.
5) 17 Arduino Reset
Kita dapat mereset papan arduino, misalnya memulai program dari awal. Terdapat
dua cara untuk mereset Arduino Uno. Pertama, dengan menggunakan reset button
(17) pada papan arduino. Kedua, dengan menambahkan reset eksternal ke pin
Arduino yang berlabel RESET (5). Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk
menghapus program atau mengosongkan mikrokontroler.
6) 6. 3.3V (6) − Supply 3.3 output volt
7) 5V (7) − Supply 5 output volt
Sebagaian besar komponen yang digunakan papan Arduino bekerja dengan baik
pada tegangan 3.3 volt dan 5 volt.
8) GND (8)(Ground) – Ada beberapa pin GND pada Arduino, salah satunya dapat
digunakan untuk menghubungkan ground rangkaian.
9) Vin (9) – Pin ini juga dapat digunakan untuk memberi daya ke papan Arduino dari
sumber daya eksternal, seperti sumber daya AC.
10) 10 Analog pins Papan Arduino Uno memiliki enam pin input analog A0 sampai A5.
Pin-pin ini dapat membaca tegangan dan sinyal yang dihasilkan oleh sensor analog
seperti sensor kelembaban atau temperatur dan mengubahnya menjadi nilai digital
yang dapat dibaca oleh mikroprosesor. Program dapat membaca nilai sebuah pin
input antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.
8

11) Main microcontroller


Setiap papan Arduino memiliki Mikrokontroler (11). Kita dapat menganggapnya
sebagai otak dari papan Arduino. IC (integrated circuit) utama pada Arduino sedikit
berbeda antara papan arduino yang satu dengan yang lainnya. Mikrokontroler yang
sering digunakan adalah ATMEL. Kita harus mengetahui IC apa yang dimiliki oleh
suatu papan Arduino sebelum memulai memprogram arduino melalui Arduino IDE.
Informasi tentang IC terdapat pada bagian atas IC. Untuk mengetahui kontruksi
detai dari suatu IC, kita dapat melihat lembar data dari IC yang bersangkutan.
12) ICSP pin
Kebanyakan, ICSP (12) adalah AVR, suatu programming header kecil untuk
Arduino yang berisi MOSI, MISO, SCK, RESET, VCC, dan GND. Hal ini sering
dirujuk sebagai SPI (Serial Peripheral Interface), yang dapat dipertimbangkan
sebagai “expansion” dari output. Sebenarnya, kita memasang perangkat output ke
master bus SPI. In-Circuit Serial Programming (ICSP)Port ICSP memungkinkan
pengguna untuk memprogram microcontroller secara langsung, tanpa melalui
bootloader. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak
terlalu dipakai walaupun disediakan.
13) Power LED indicator
LED ini harus menyala jika menghubungkan Arduino ke sumber daya. Jika LED
tidak menyala, maka terdapat sesuatu yang salah dengan sambungannya.
14) 14 TX dan RX LEDs
Pada papan Arduino, kita akan menemukan label: TX (transmit) dan RX (receive).
TX dan RX muncul di dua tempat pada papan Arduino Uni. Pertama, di pin digital
0 dan 1, Untuk menunjukkan pin yang bertanggung jawab untuk komunikasi serial.
Kedua, TX dan RX led (13). TX led akan berkedip dengan kecepatan yang berbeda
saat mengirim data serial. Kecepatan kedip tergantung pada baud rate yang
digunakan oleh papan arduino. RX berkedip selama menerima proses.
15) Digital I/O Papan Arduino Uno memiliki 14 pin I/O digital (15), 6 pin output
menyediakan PWM (Pulse Width Modulation). Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan
sebagai pin digital input untuk membaca nilai logika (0 atau 1) atau sebagai pin
digital output untuk mengendalikan modul-modul seperti LED, relay, dan lain-lain.
Pin yang berlabel “~” dapat digunakan untuk membangkitkan PWM.
9

16) AREF
AREF merupakan singkatan dari Analog Reference. AREF kadanag-kadang
digunakan untuk mengatur tegangan referensi eksternal (antar 0 dan 5 Volts)
sebagai batas atas untuk pin input analog input.

Catatan : Arduino UNO memiliki 14 pin input/output digital (0-13) yang berfungsi
sebagai input atau output, dapat diatur oleh program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6,
9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan output-
nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram antara 0 – 255, dimana
hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

2.4 Sensor Ultrasonic

Sensor Ultrasonic adalah sebuah sensor yang mengubah fisis (bunyi) menjadi
basaran listrik. Pada sensor ini gelombang ultrasonic dibangkitkan melalui sebuah
benda yang di sebut piezoelektrik. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang
ultrasonic dengan frekuensi 40 kHz Ketika sebuah isolator diterapkan pada benda
tersebut. Sensor ultrasonic secara umum digunakan untuk pengungkapan tak sentuh
beragam seperti aplikasi pengukuran jarak.
Sensor ultrasonic SR-04 memiliki 4 pin yaitu GND(Vss), input 5V (Vcc),
output RIG, ECHO atau pin I/o dengan keluaran bilangan biner berupa pulsa yang
lebarnya merepresentasikan jarak lebar (lebar pulsa bervariasi dari 115 Us sampai 18,5
Ms) yang kemudian langsung dihubungkan ke Mikrokontroler.
10

Bagian-bagian Sensor Ultrasonic antara lain :


1) Piezoelektrik Berfungsi sebagai alat pengubah energi listrik dijadikan menjadi
energi mekanik. Material dasar yang terdapat pada piezoelektrik yang
menghasilkan medan listrik saat terjadi tekanan mekanis dan sebaliknya. Misalnya
saja rangkaian pengukur dioperasikan pada mode pulsa dengan unsur piezoelektrik
yang sama, sehingga bisa digunakan sebagai mode reiceiver dan transmitter.
Frekuensi dihasilkan tergantung dari osilator yang terpasang dan itu akan
disesuaikan dengan frekuensi kerja dari transduser.
2) Transmitter Merupakan alat yang mempunyai peran sebagai pemancar gelombang
dengan frekuensi 40 kHz yang bersumber dari osilator. Frekuensi tersebut
dihasilkan dari rangkaian osilator serta amplifier sinyal / penguat sinyal. Pada
amplifier sinyal akan menghasilkan sinyal listrik yang diumpankan ke
piezoelektrik dan terjadilah reaksi mekanik. Pada proses itu dimana piezoelektrik
akan memancarkan gelombang sesuai dengan sumber osilatornya.
3) Receiver terdiri dari transduser ultrasonik yang memakai piezoelektrik juga yang
difungsikan sebagai penerima gelombang pantulan. Bahan piezoelektrik
mempunyai reaksi yang reversible, terdapat elemen keramik yang berfungsi
sebagai pembangkit tegangan listrik. Pada waktu gelombang datang dengan kriteria
frekuensi yang resonan dan pada saat itu akan menggetarkan bahan piezoelektrik.

2.5 Sensor Infrared


11

Sensor Infrared Proximity atau Sensor Pendeteksi Halangan menggunakan


sinar inframerah untuk mendeteksi benda atau permukaan didepannya.
Prinsip kerja dari senso infrared adalah lampu LED pemancar inframerah
memancarkan inframerah, jika inframerah menabrak sesuatu benda didepannya maka
akan terpantul sebagian. Pantulan sinar inframerah yang berbalik arah akan mengenai
sensor inframerah berjenis photodioda yang mana akan photodioda akan
memberikan sinyal bahwa ada benda di depan sensor.

Berdasarkan pada Gambar di atas akan diurutkan bagian-bagian dari sensor


infrared beserta fungsi-fungsinya yaitu sebagai berikut:
1) Lampu LED Infrared Transmitter
Lampu LED yang memancarkan sinar inframerah
2) Lampu LED Photodioda
Photodioda yang menangkap sinar inframerah yang terpantul
3) IC Komparator
Integrated Circuit Komparator yang digunakan untuk membandingkan sinyal
12

analog dan menghasilkan sinyal digital. Biasanya menggunakan tipe LM393 atau
LM358
4) Trimmer Variable Resistor
Resistor yang dapat dirubah nilainya. Putar potensiometer ini untuk merubah
jarak pembacaan sensor dalam jangkauan 2-30cm.
5) Power LED
Lampu LED yang menyala menunjukkan module sensor ini sedang berjalan
6) Kaki Pin Output
Kaki pin yang mengeluarkan sinyal hasil pembacaan sensor.
High atau 1 saat tidak ada rintangan didepan sensor dan Low atau 0 saat ada
rintangan.
7) Kaki Pin GND
Kaki pin negatif kutub tegangan. GND atau ground, hubungkan pin ini ke kutub
negatif sumber daya listrik
8) Kaki Pin VCC
Kaki pin positif kutub tegangan. Hubungkan ke kutub positif sumber daya 3.0 -
5.0 Volt
9) Lampu LED Indikator
Lampu LED ini menyala menunjukkan adanya rintangan di depan sensor. Jadi
selain pin output, pembacaan sensor dapat dilihat dari menyala tidaknya lampu
ini.

2.6 Motor Servo


13

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang
dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di
set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output
motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear,
rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor
DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan
potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai
penentu batas posisi putaran poros motor servo.
Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna untuk
mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo. Penjelasan sederhananya
begini, posisi poros output akan di sensor untuk mengetahui posisi poros sudah tepat
seperti yang di inginkan atau belum, dan jika belum, maka kontrol input akan mengirim
sinyal kendali untuk membuat posisi poros tersebut tepat pada posisi yang diinginkan.
Untuk lebih jelasnya mengenai sistem kontrol loop tertutup, perhatikan contoh
sederhana beberapa aplikasi lain dari sistem kontrol loop tertutup, seperti penyetelan
suhu pada AC, kulkas, setrika dan lain sebagainya.
Motor servo dikendalikan dengan sinyal PWM dari encoder/potentiometer.
Lebar sinyal (pulsa) yang diberikan inilah yang akan menentukan posisi sudut putaran
dari poros motor servo. Sebagai contoh, lebar sinyal dengan waktu 1,5 ms (mili second)
akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 90⁰. Bila sinyal lebih pendek dari 1,5
ms maka akan berputar ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum
jam), sedangkan bila sinyal yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor
servo akan berputar ke arah posisi 180⁰ atau ke kanan (searah jarum jam).
Ketika sinyal PWM telah diberikan, maka poros motor servo akan bergerak ke
posisi yang telah ditargetkan dan berhenti pada posisi tersebut serta akan tetap bertahan
pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan eksternal yang mencoba memutar atau
mengubah posisi tersebut, maka sistem closed loop dari motor servo tersebut akan
bekerja dengan mencoba menahan atau melawan kekuatan eksternal tersebut dengan
kekuatan internal dari motor servo itu sendiri. Namun motor servo tidak akan
mempertahankan posisinya untuk selamanya, sinyal PWM harus diulang setiap 20 ms
(mili second) agar posisi poros motor servo tetap bertahan pada posisinya.
14

2.7 Sensor PIR (Passive Infrared)

Sensor PIR merupakan sensor yang dapat mendeteksi pergerakan, dalam hal ini
sensor PIR banyak digunakan untuk mengetahui apakah ada pergerakan manusia dalam
daerah yang mampu dijangkau oleh sensor PIR. Sensor ini memiliki ukuran yang kecil,
murah, hanya membutuhkan daya yang kecil, dan mudah untuk digunakan. Oleh sebab
itu, sensor ini banyak digunakan pada skala rumah maupun bisnis. Sensor PIR ini
sendiri merupakan kependekan dari “Passive InfraRed” sensor.
Pada umumnya sensor PIR dibuat dengan sebuah sensor pyroelectric
sensor (seperti yang terlihat pada gambar disamping) yang dapat mendeteksi tingkat
radiasi infrared. Segala sesuatu mengeluarkan radiasi dalam jumlah sedikit, tapi
semakin panas benda/mahluk tersebut maka tingkat radiasi yang dikeluarkan akan
semakin besar. Sensor ini dibagi menjadi dua bagian agar dapat mendeteksi
pergerakan bukan rata-rata dari tingkat infrared. Dua bagian ini terhubung satu sama
lain sehingga jika keduanya mendeteksi tingkat infrared yang sama maka kondisinya
akan LOW namun jika kedua bagian ini mendeteksi tingkat infrared yang berbeda
(terdapat pergerakan) maka akan memiliki output HIGH dan LOW secara bergantian.
Inilah mengapa sensor PIR dapat mendeteksi pergerakan manusia yang masuk
pada jangkauan sensor PIR, hal ini disebabkan manusia memiliki panas tubuh sehingga
mengeluarkan radiasi infrared.
15

Berdasarkan pada Gambar di atas akan diurutkan bagian-bagian dari sensor PIR
beserta fungsi-fungsinya yaitu sebagai berikut:

1) Pengatur Waktu Jeda : Digunakan untuk mengatur lama pulsa high setelah
terdeteksi terjadi gerakan dan gerakan telah berahir. *
2) Pengatur Sensitivitas : Pengatur tingkat sensitivitas sensor PIR *
3) Regulator 3VDC : Penstabil tegangan menjadi 3V DC
4) Dioda Pengaman : Mengamankan sensor jika terjadi salah pengkabelan VCC
dengan GND
5) DC Power : Input tegangan dengan range (3 – 12) VDC (direkekomendasikan
menggunakan input 5VDC).
6) Output Digital : Output digital sensor
7) Ground : Hubungkan dengan ground (GND)
8) BISS0001 : IC Sensor PIR
9) Pengatur Jumper : Untuk mengatur output dari pin digital.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Skema Desain

3.2 Spesifikasi Alat


1) Arduino UNO
Arduino Uno adalah papan mikrokontroler dengan Processor ATmega328P.
Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (dimana 6 pin dapat digunakan
sebagai output PWM), 6 input analog / ADC (Analog to Digital Converter),
kristal 16 MHz,Dilengkapi dengan koneksi USB tipe B, header ICSP dan tombol
reset.
Arduino Uno (ATMega328) mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
Microcontroller ATmega328P
Operating Voltage 5V
Input Voltage (recommended) 7-12V
Input Voltage (limit) 6-20V
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM
output)
PWM Digital I/O Pins 6
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 20 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA

16
17

Flash Memory 32 KB (ATmega328P) of which


0.5 KB used by bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328P)
EEPROM 1 KB (ATmega328P)
Clock Speed 16 MHz
Length 68.6 mm
Width 53.4 mm
Weight 25 g

2) Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik HC-SR04 adalah seri dari sensor jarak dengan gelombang
ultrasonik, dimana didalam sensor terdapat dua bagian yaitu transmitter yang
berfungsi sebagai pemancar gelombang dan receiver yang berfungsi sebagai
penerima gelombang. Sensor ultrasonik HC-SR04 ini bisa digunakan untuk
mengukur jarak benda dari 2cm – 400 cm dengan akurasi 3mm.

Spesifikasi Sensor Ultrasonic:


Dimensi 45 mm (P) x 20 mm (L) x 15 mm (T)
Tegangan 5 VDC
Arus pada mode siaga <2 mA
Arus pada saat deteksi 15 mA
Frekuensi suara 40 kHz
Jangkauan Minimum 2 cm
Jangkauan Maksimum 400 cm
Input Trigger 10µS minimum, pulsa level TTL
Pulsa Echo Sinyal level TTL positif, lebar
berbanding proporsional dengan
jarak yang dideteksi.

3) Sensor Infrared
Sensor Infrared adalah komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda
ketika cahaya infra merah terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri dari led
infrared sebagai pemancar dan fototransistor sebagai penerima cahaya infra
merah.
Spesifikasi Sensor Infared:
18

Fitur Spesifikasi
Nama Sensor Infrared Proximity
Tipe Module Sensor
Banyak Pin 3 Pin
Tegangan Masukan 3-5 Volt
Konsumsi Arus 23 mA saat 3.0V dan 43 mA
saat 5.0V
Jarak pembacaan 2 - 30 cm (diatur dengan
potensiometer)
Keluaran Sensor Digital LOW
Lampu LED indikator Ada

4) Motor Servo
Motor servo adalah komponen elektronika yang berupa motor yang memiliki
sistem feedback guna memberikan informasi posisi putaran motor aktual yang
diteruskan pada rangkaian kontrol mikrokontroler. Pada dasarnya motor servo
banyak digunakan sebagai aktuator yang membutuhkan posisi putaran motor
yang presisi.
Spesifikasi Motor Servo:
Dimensi 40mm x 19mm x 43mm
Operating speed 0.17sec / 60 degrees ( 4.8V no load) –0.13sec / 60
degrees ( 6.0V no load)
Stall torque 13kg/cm at 4.8 V – 15kg/cm at 6V
Suhu Kerja 0 - 55C
Operation Voltage 4.8 – 6 Votts
Gears Metal Gear
Mode Digital

5) Sensor PIR
PIR Motion Sensor merupakan modul sensor Passive InfraRed yang ditujukan
untuk aplikasi pendeteksi gerakan. Ada tidaknya gerakan akan ditentukan oleh
perubahan tingkat sinar inframerah terdeteksi yang berasal dari panas benda.
19

Modul sensor ini sudah dilengkapi dengan lensa Fresnel yang berfungsi untuk
memperlebar sudut pendeteksian sensor.
Spesifikasi Sensor PIR:
Voltage 5V – 20V
Power consumption 65mA
TTL output 3.3V, 0V
Delay time adjustable (.3->5min)
Lock time 0.2 sec
Trigger method L – disable repeat trigger, H – enable repeat
trigger
Temperature -15 ~ +70
Dimension 32*24 mm, distance between screw 28mm, M2,
Lens dimension in diameter: 23mm
3.3 Flowchart Sistem

Program berkaitan dengan


Mulai
Mulai
bagaimana smart toilet mampu
bekerja. Saat sistem menyala, sensor
Inisialisasi menginisialisasi untuk mendeteksi
Sensor adanya objek berupa tangan dalam
Proses
jangkauan. Ketika ada objek yang
Mendeteksi
Proses terdeteksi sensor ultrasonic maka
Objek Mulai
Mendeteksi sensor ultrasonic mengirim sinyal ke
Objek
Arduino kemudian mengaktifkan
motor servo. Sebaliknya jika tidak
Tidak
terdeteksi adanya objek maka sistem
Adanya akan stanby.
objek?

Adanya
Yes objek?

Mengaktifkan
Motor Servo

Selesai
20

3.4 Source Code


• ARDUINO 1
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <Servo.h>

LiquidCrystal_I2C lcd1(0x27, 16,2);


Servo servo1;

int trigPin1 = 11;


int echoPin1 = 10;
int servo = 9;
int PIR = A0;
int lamp = 4;
int IR1 = 8;
int LED1 = 12;
int LED2 = 13;

long durasi1;
int jarak1;

void setup() {
// put your setup code here, to run once:
Serial.begin(9600);
lcd1.begin(16, 2);

lcd1.setCursor(5, 0);
lcd1.print("PROJEK");
lcd1.setCursor(5, 1);
lcd1.print("AKHIR");
delay(500);
lcd1.clear();
21

lcd1.setCursor(5, 0);
lcd1.print("SMART");
lcd1.setCursor(5, 1);
lcd1.print("TOILET");
delay(500);
digitalWrite(LED2, HIGH);
servo1.write(0);
delay(500);

pinMode(trigPin1, OUTPUT);
pinMode(echoPin1, INPUT);
pinMode(PIR, INPUT);
pinMode(lamp, OUTPUT);
digitalWrite(lamp, LOW);

pinMode(IR1, INPUT);
pinMode(LED1, OUTPUT);
pinMode(LED2, OUTPUT);
servo1.attach(servo);

void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
digitalWrite(trigPin1,LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigPin1,HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin1,LOW);
durasi1 = pulseIn(echoPin1, HIGH);
jarak1 = (durasi1/2)/29.1;
Serial.println("SABUN");
Serial.println(jarak1);
22

if (digitalRead(PIR) == HIGH)
{
digitalWrite(lamp, HIGH);
}
if (digitalRead(PIR)== LOW)
{
digitalWrite(lamp, LOW);
}
if (jarak1 <= 100)
{
lcd1.setCursor(4,0);
lcd1.print("LETAKKAN");
lcd1.setCursor(2, 1);
lcd1.print("DI BAWAH LED");
delay(800);
lcd1.clear();
}
else {
digitalWrite(LED1, LOW);
digitalWrite(LED2, HIGH);
servo1.write(0);
delay(500);

lcd1.setCursor(5, 0);
lcd1.print("SMART");
lcd1.setCursor(5, 1);
lcd1.print("TOILET");
delay(800);
lcd1.clear();
}
if(digitalRead(IR1) == LOW ){
servo1.write(90);
digitalWrite(LED1, HIGH);
digitalWrite(LED2, LOW);
23

delay(500);

lcd1.setCursor(0, 0);
lcd1.print("TERIMA");
lcd1.setCursor(0, 1);
lcd1.print("KASIH");
delay(800);
lcd1.clear();
}
}
• ARDUINO 2
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <Servo.h>

LiquidCrystal_I2C lcd1(0x27, 16,2);


Servo servo1;

int trigPin1 = 11;


int echoPin1 = 10;
int servo = 9;
int IR1 = 8;
int LED1 = 12;
int LED2 = 13;

long durasi1;
int jarak1;

void setup() {
// put your setup code here, to run once:
Serial.begin(9600);
lcd1.begin(16, 2);
24

lcd1.setCursor(5, 0);
lcd1.print("PROJEK");
lcd1.setCursor(5, 1);
lcd1.print("AKHIR");
delay(500);
lcd1.clear();
lcd1.setCursor(5, 0);
lcd1.print("SMART");
lcd1.setCursor(5, 1);
lcd1.print("TOILET");
delay(500);
digitalWrite(LED2, HIGH);
servo1.write(0);
delay(500);

pinMode(trigPin1, OUTPUT);
pinMode(echoPin1, INPUT);

pinMode(IR1, INPUT);
pinMode(LED1, OUTPUT);
pinMode(LED2, OUTPUT);
servo1.attach(servo);

void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
digitalWrite(trigPin1,LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigPin1,HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin1,LOW);
durasi1 = pulseIn(echoPin1, HIGH);
25

jarak1 = (durasi1/2)/29.1;
Serial.println("AIR");
Serial.println(jarak1);

if (jarak1 <= 100)


{
lcd1.setCursor(4,0);
lcd1.print("LETAKKAN");
lcd1.setCursor(2, 1);
lcd1.print("DI BAWAH LED");
delay(800);
lcd1.clear();
}
else {
digitalWrite(LED1, LOW);
digitalWrite(LED2, HIGH);
servo1.write(0);
delay(500);

lcd1.setCursor(5, 0);
lcd1.print("SMART");
lcd1.setCursor(5, 1);
lcd1.print("TOILET");
delay(800);
lcd1.clear();
}
if(digitalRead(IR1) == LOW ){
servo1.write(90);
digitalWrite(LED1, HIGH);
digitalWrite(LED2, LOW);
delay(500);

lcd1.setCursor(0, 0);
lcd1.print("TERIMA");
26

lcd1.setCursor(0, 1);
lcd1.print("KASIH");
delay(800);
lcd1.clear();
}
}

3.5 Prinsip dan Cara Kerja


Smart toilet yang telah dibuat dapat digunakan sesuai yang diharapkan, ketika
saat masuk toilet lampu akan otomatis menyala dengan mendeteksi pergeragakan
dalam toilet, kemudian Ketika tangan diletakkan di dekat sensor ultrasonic, cairan
pencuci tangan akan keluar secara otomatis dari dalam wadah botol. Jarak minimal
telapak tangan terharap sensor ultrasonic adalah kurang lebih 10cm. Pengeluaran cairan
pencuci tangan dari dalam botol berguna untuk mengurai kontak tangan penguna
terharap tempat tutup botol yang biasanya di tekan di tempat umum dari pengguna yang
lain. Sehingga diharapkan dengan adanya sistem otomatis ini dapat mengurangi
terjadinya penyebaran COVID-19.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan project yang kami buat maka analisa output berupa smart toilet
menggunakan Arduino dan Sensor ultrasocic sangat diperlukan dalam era pandemi pada
saat ini untuk mengurangi kontak fisik terharap orang lain pada saat menyentuh tutup botol
pump. Diharapkan project yang kami rancang dapat menurunkan orang yang terinfeksi virus
dan dapat membuat orang selalu menjaga kebersihan. Kesimpulan yang dapat diambil dari
project ini antara lain:
a. Alat ini dapat mendeteksi tangan minimal jarak 10cm .
b. Dapat menghindari kontak fisik.
c. Semoga sistem yang di bangun dapat berjalan sesuai harapan .

4.1 SARAN
Untuk pengembangan lebih lanjut, kami memberikan saran untuk pengembangan
dari project ini yaitu:
1) Sistem ini dapat di kembangkan lebih lanjut dengan menambahkan module
pendeteksi suhu untuk mengetahui suhu badan
2) Bisa di Kembangan dengan mikrokontroler yang lain seperti Arduino Nano dan
Arduino Mega
3) Sistem ini dapat di Kembangan lebih jlanjut menggunakan APP inventor dengan
memanfaatkan API
4) Sistem ini tidak harus menggunakan servo, bisa menggunakan pump water atau
solenoid valve
5) Sistem ini bisa ditambahkan module on/off

27
DAFTAR PUSTAKA

Rahmayadi, Rizko Febri. 2021. Membuat Alat Hand Sanitizer Otomatis Menggunakan
Arduino. Diakses pada 27 November 2021 09:30. Melalui :
https://informatika.untagsby.ac.id/backend/uploads/pdf/Rizko_Febri_Rachmayadi_146
1800170.pdf
Pambudi, Giri Wahyu. 2017. Harga dan Spesifikasi Arduino Uno r3. Diakses pada 27
Novermber 2021 09:40. Melalui : https://www.cronyos.com/harga-dan-spesifikasi-
arduino-uno-r3/
Sugeng, Mas. 2019. Module Pendeteksi Halangan Rintangan Inframerah, Infrared Module
Proximity Sensor Robot Line Follower dan Obstacle Avoider. Diakses pada 27
November 2021 11:25. Melalui : http://electronicsbot.blogspot.com/2019/06/module-
sensor-infrared-proximity.html

28

Anda mungkin juga menyukai