Anda di halaman 1dari 10

Mikroprosesor

Peranan elektronika disegala bidang menjadi semakin besar diabad ke dua satu ini. Bermula dari
penerapan rangkaian elektronika analog, kemudian digital dan kini hampir semua peralatan
menggunakan sistem mikroprosesor , misalnya; perangkat yang dekat dengan kita, seperti
handphone, televisi, radiocassete, mesin cuci sampai ke instrumen ruang angkasa.
Banyak jenis mikroprosesor telah dibuat dengan kemampuan dan Iungsi yang berbeda, tetapi
secara prinsip cara kerjanya sama. Perangkat keras dibuat menjadi semakin canggih, jutaan
transistor dijejalkan didalamnya, miniaturisasi dimensi semakin ditingkatkan dengan
kemampuan mengolah program yang lebih komplek sehingga memungkinkan untuk aplikasi di
segala bidang. Perkembangan perangkat lunak juga berkembang tak terbatas, seakan hanya
dibatasi oleh kemampuan imajinasi manusia saja.
Pada mulanya mikroprosesor terdiri dari beberapa komponen chip digital yang satu sama lainnya
digabungkan dalam suatu PCB dan dikoneksikan satu dengan yang lain sesuai dengan Iungsi
rangkaiannya. Ide pertama membangun suatu mikroprosesor dalam suatu IC dikemukakan oleh
Intel Corporation pada tahun 1969. Tahun 1971 adalah tahun pertama kali mikroprosesor dalam
satu IC dipasarkan yaitu Intel 4004, mikroprosesor yang menggunakan teknologi PMOS 4 bit,
tahun 1976 Intel meluncurkan mikrokontroler pertama yang disebut seri MCS-48 yang berisi
lebih dari 17.000 transistor, hingga saat ini seri ini masih digunakan untuk aplikasi khusus. Saat
ini, tahun 2005, prosesor canggih dari Intel adalah Pentium IV yang berisi jutaan transitor
didalamnya dan dengan kecepatan orde gigahertz, disamping itu banyak yang membuat
kompatibelnya, seperti prosesor AMD. Dunia mikrokontroler juga berkembang pesat dengan
hadirnya ratusan jenis mikrokontroler dan kompatibelnya, seperti turunan dari MCS-51,
68HC11, PIC microcontroller, Fujitsu dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, mikroprosesor dibuat menurut kebutuhan aplikasinya yang lebih
spesiIik, dalam hal ini menjadi beberapa jenis, yaitu;
O Mikoprosesor RISC (Reduced Instruction Set of Computing) dan CISC (Complex
Instruction Set of Computing). Jenis ini yang digunakan untuk pengolahan inIormasi
dengan soItware yang rumit dan digunakan untuk kebanyakan PC saat ini.
O Pengolah Sinyal Digital DSP (igital Signal Processor). Memiliki soItware dan
hardware yang ditujukan untuk mempermudah memproses sinyal-sinyal digital.
Digunakan pada perangkat audio video modern seperti VCD, DVD, home teatre dan
juga pada card-card multimedia di komputer.
O Mikrokontroler, adalah mikroprosesor yang dikhususkan untuk instrumentasi dan
kendali. Contoh aplikasi pada kendali motor, berperan seperti PLC (Programmable Logic
Controller), pengaturan pengapian dan injeksi bahan bakar pada kendaraan bermotor atau
alat mengukur suatu besaran, seprti suhu, tekanan, kelembaban dan lain-lain.

1.2. Isi dari sebuah IC
Dalam perkembangannya yang begitu cepat, batasan-batasan tersebut menjadi kabur, seperti
deIinisi mini, mikro dan mainIrame komputer beberapa saat lalu. Beberapa mikrokontroler
disebut embedded processor, atau embedded processor adalah mikrokontroler, artinya prosesor
yang diberikan program khusus yang selanjutnya diaplikasikan untuk akusisi data dan kendali
khusus, dan bisa diprogram ulang. Sementara itu prosesor kuno` Intel 486 juga telah digunakan
untuk kendali instrumentasi dalam bentuk kemasan motherboard yang tahan terhadap lingkungan
industri dan diprogram khusus untuk aplikasi kendali industri. Aplikasi DCS (istributed
Control System) yang digunakan di industri besar, juga menggunakan prosesor canggih untuk
instrumentasinya., bahkan monitor dan kendali bisa dilakukan lewat internet. Beberapa
mikrokontroller modern juga sudah dilengkapi dengan DSP atau mikrokontroller yang tergolong
RISC.
Mempelajari mikroprosesor semacam pentium atau seri 80XXX sangat sulit, terutama bagi yang
baru mempelajari mikroprosesor, karena begitu banyak Iungsi dan bagian-bagian yang cukup
rumit, belum lagi perkembangannya yang begitu cepat, sehingga sebelum selesai belajar produk
lama, produk baru sudah muncul dengan konIigurasi yang berbeda, meskipun demikian
pengetahuan dasar mikroprosesor dapat dimengerti dengan mudah dan dapat diterapkan untuk
aplikasi sederhana.
Mikroprosesor adalah piranti keras yang tidak akan bisa bekerja kalau tidak ada perangkat lunak.
Inilah yang membedakan mikroprosesor dengan rangkaian digital diskrit. Kemampuannya untuk
diprogram, dan diprogram ulang adalah suatu kelebihan didalam sistem mikroprosesor.
Contohnya dalam suatu sistem pengendali lampu lalu lintas dengan rangkaian diskrit perlu
menambahkan atau merubah rangkaian bila diperlukan perubahan sistem, tetapi dengan sistem
mikroprosesor, bisa dilakukan dengan hanya merubah program. Perhatikan juga bahwa PC saat
ini bisa multi Iungsi dengan hanya mengganti programnya saja.
Hampir semua Iungsi rangkaian digital dapat diambil alih oleh suatu sistem mikroprosesor atau
mikrokontroler, tetapi tidak perlu semua rangkaian digital harus dengan sistem mikroprosesor.
Rangkaian yang sederhana cukup direalisasikan dengan komponen diskrit akan lebih menghemat
dana, waktu dan justru bisa lebih handal. Disamping itu untuk rangkaian digital yang
memerlukan kecepatan sangat tinggi, masih diperlukan rangkaian digital diskrit, sebagai contoh
sederhana suatu Iungsi AND gate dapat diemulasikan dengan suatu mikroprosesor dengan
program tertentu, Iungsi AND dengan AND gate dieksekusi dalam orde nanodetik, sedangkan
dengan mikroprosesor memerlukan waktu dalam orde mikro atau milli detik. Meskipun demikian
dengan makin majunya teknologi, kendala kecepatan tersebut menjadi hilang, sebagai contoh
rangkaian dekoder MPEG, tadinya memerlukan card khusus dalam suatu PC (hardware), kini
dapat dilakukan dengan hanya mengisntall program saja asalkan komputernya memiliki
kecepatan tinggi.
Secara umum suatu sistem mikroprosesor akan memiliki kelebihan dibanding sistem diskrit atau
dengan digital IC sebagai berikut;
O Reprogrammable, artinya dapat diprogram ulang untuk mendapatkan Iungsi yang berbeda
O Rangkaian lebih terintegrasi, lebih kompak, sederhana dan tidak rumit, memudahkan
membuat PCB.
O Fleksibel dalam pengembangannya
Selain itu perlu diperhatikan kekurangannya sebagai berikut;
O Banyak jenis mikroprosesor dengan bahasa yang berbeda, yang mana satu sama lain
kadang tidak kompatibel, sehingga menyulitkan pemakai dalam pengembangannya.
O Kerusakan soItware berakibat sistem macet dan tidak dapat diperbaiki jika tidak
diketahui kode-kodenya.
O Ketergantungan pada pembuat soItware
O Sistem mikroprosesor lebih sensitiI terhadap ganguan derau dari luar.
O Kecepatan relatiI rendah.
O Cepat usang (obsolete)

1.3. Mikrokontroler
Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer Iungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya
terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau
keduanya), dan perlengkapan input output.
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan
dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus,
cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar contoh, bayangkan
diri Anda saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu
Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa
pula menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis data
maka Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatik
menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan Anda. Mikrokontroler merupakan komputer
didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan eIisiensi
dan eIektiIitas biaya. Secara harIiahnya bisa disebut 'pengendali kecil dimana sebuah sistem
elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC
TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh
mikrokontroler ini.
Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara automatis, seperti
sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan
mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan
mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran
mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan
penggunaan mikrokontroler ini maka :

Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem
adalah perangkat lunak yang mudah dimodiIikasi
Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak
Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL dan
CMOS yang seringkali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar menambah
jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini
atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa periIeral
yang langsung bisa dimanIaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital
ke analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan sistem
minimum yang tidak rumit atau kompleks.
Agar sebuah mikrokontroler dapat berIungsi, maka mikrokontroler tersebut memerlukan
komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem
minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler
sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun
mikrokontroler sudah beroperasi.
Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras dan
perangkat lunak, yaitu:
1. sistem minimal mikrokontroler
2. soItware pemrograman dan kompiler, serta downloader
Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah
dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidakakan berarti
bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki
prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu :
1. prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri
2. rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal
3. rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU
4. rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumberdaya
Pada mikrokontroler jenis2 tertentu (AVR misalnya), poin2 pada no 2 ,3 sudah tersedia didalam
mikrokontroler tersebut dengan Irekuensi yang sudah diseting dari vendornya (biasanya
1MHz,2MHz,4MHz,8MHz), sehingga pengguna tidak perlu memerlukan rangkaian tambahan,
namun bila ingin merancang sistem dengan spesiIikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan
PC atau handphone), maka pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan
karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk
menghasilkan komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.
!erkembangan Mikrokontroler
Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri TMS 1000 pada
tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama. Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak
1971. Merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM.
Kemudian, pada tahun 1976 Intel mengeluarkan mikrokontroler yang kelak menjadi populer
dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari
keluarga MCS 48. Sekarang di pasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit
sampai dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis.
Masing2 vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dilengkapi Iasilitas2 yang cenderung
memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatiI lebih
sedikit.
Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8 bit varian
keluarga MCS51(CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri AT89Sxx, dan mikrokontroler
AVR yang merupakan mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari
mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing2 memiliki Iitur yang berbeda2). Dengan
mikrokontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan
sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote
control televisi, radio Irekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam digital, termometer
digital dan sebagainya.
enis-jenis Mikrokontroller
Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas
instruksi-instruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu yaitu
RISC dan CISC.
RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Instruksi yang
dimiliki terbatas, tetapi memiliki Iasilitas yang lebih banyak.
Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Instruksi bisa
dikatakan lebih lengkap tapi dengan Iasilitas secukupnya.
Masing-masing mempunyai keturunan atau keluarga sendiri-sendiri.
Sekarang kita akan membahas pembagian jenis-jenis mikrokonktroler yang telah umum
digunakan.
Keluarga MCS5
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC. Sebagian besar
instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock.
Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk
aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM
luar 64KB dan RAM luar 64KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah
untuk akses program dan memori data.
Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin pemroses
boolean yang mengijikan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan secara langsung
dan secara eIisien dalam register internal dan RAM. Karena itulah MCS51 digunakan dalam
rancangan awal PLC (programmable Logic Control).
AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard`s Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan
mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas
dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam
bidang elektronika dan instrumentasi.
Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan
masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan Iungsinya. Keempat kelas tersebut adalah
keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx.
3 !C
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller. Tetapi pada
perkembangannya berubah menjadi Programmable Intelligent Computer.
PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip
Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan
nama PIC1640. Sekarang Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam
PIC cukup popular digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya
yang rendah, ktersediaan dan penggunaan yang luas, database aplikasi yang besar, serta
pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan serial pada komputer.

Sebagaimana dijelaskan diatas, mikrokontroler adalah pengembangan dari mikroprosesor untuk
keperluan instrumentasi sederhana`, misalnya untuk pengaturan motor, pengaturan permukaan
cairan, pengukuran suhu, pH, konduktiIitas, aplikasi PLC sederhana dan semacamnya.
Mikrokontroler adalah suatu chip yang dibuat dengan ciri-ciri kekhasannya, biasanya adalah ;
O Memiliki memory internal relatiI sedikit.
O Memiliki unit I/O langsung
O Pemroses bit, selain byte
O Memiliki perintah / program yang langsung berhubungan dengan I/O
O Program relatiI sederhana.
O Beberapa varian memiliki memori yang tidak hilang bila catu padam didalamnya untuk
menyimpan program
Sedangkan dalam hal aplikasi, sistem mikokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut;
O Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak
seperti PC yang multiIungsi karena mudahnya memasukan program. Program
mikrokontroler relatiI lebih kecil daripada program-program pada PC.
O Konsumsi daya kecil.
O Rangkaian sederhana dan kompak
O Murah, karena komponen sedikit
O Unit I/O yang sederhana, misalnya keypad, LCD, LED, Latch.
O Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem misalnya temperatur, tekanan,
kelembaban dan sebagainya.
Untuk mempelajari mikrokontroler perlu praktek, atau minimal dengan suatu simulatornya, tanpa
praktek tidak akan didapat apa-apa. Untuk mempelajari suatu mikrokontroler atau ingin
mengaplikasikan mikrokontroler untuk kendali atau kontrol harus diperhatikan hal-hal sebagai
berikut;
O Layaklah digunakan suatu sistem mikrokontroler ?. Jika rangkaian terlalu sederhana
cobalah dengan rangkaian diskrit saja. Sebagai contoh, jika ingin membuat flasher
(lampu kedap-kedip), tidaklah perlu dengan rangkaian mikrokontroler, tetapi jika durasi
kedap-kedip diinginkan sangat presisi dan mudah diubah, maka dengan mikrokontroler
adalah solusi yang baik.
O Apakah mikrokontroler mudah didapat dipasaran ?. Faktor keberadaan barang sangat
mendukung untuk berekperimen.
O Apakah harganya terjangkau ?. Berekperimen dengan mikrokontroler kemungkinan
membuat chip menjadi gampang rusak, jadi sebaiknya gunakan yang harganya relatiI
murah. Kecuali bagi kalangan industri, dimana harga tidak menjadi masalah.
O Adakah tersedia perangkat pengembangannya ?. Belajar mikrokontroler tidak hanya
belajar hardware, tetapi juga soItware. Data Hardware bisa didapat dari internet, sebab
setiap pabrik pembuat chip mikrokontroler, pasti memberikan data sheet di website nya,
ini tidak menjadi masalah. DaItar perintah soItware biasanya juga disediakan di website ,
tetapi ini belum menjamin bisa membuat program, karena diperlukan latihan dan
pengalaman untuk menyusun perintah-perintah menjadi suatu program yang berhasil
guna.
O Adakah, atau seberapa banyak kah Iorum-Iorum atau situs di internet yang membahas
atau mendiskusikan tentang mikrokontroler tersebut ?. Tukar menukar pengalaman,
berdiskusi, bertanya melalui Iorum di internet adalah sarana eIektiI saat ini untuk
mempercepat mempelajari mikrokontroler.
Perangkat pengembangan suatu sistem mikrokontroler adalah sangat penting untuk melatih dan
berekperimen dengan mikrokontroler yang dipilih, adapun yang disebut perangkat
pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut development tools, bisa terdiri dari;
O Compiler atau penterjemah (Software). Mikrokontroler bekerja dalam bahasa mesin,
sedangkan manusia sulit untuk mengerti bahasa mesin, untuk mudahnya dibuat program
dengan bahasa yang lebih tinggi tingkatnya, yaitu C, BASIC, atau ASSEMBLER,
selanjutnya dengan bantuan Compiler, program akan diterjemahkan dalam bahasa mesin,
tentu saja butuh PC (Personal Computer)
O Simulator (Software), adalah program komputer yang mensimulasikan kerja dari
mikrokontroler. Dengan memasukan program dan dijalankan, maka register, memori dan
input-output (I/O) yang nampak dilayar PC akan menunjukan isi, sesuai dengan program
yang dijalankan.
O mulator (Software dan Hardware), suatu alat yang berhubungan dengan PC yang dapat
mengemulasikan kerja mikrokontroler, artinya program-program dibuat dan di compile di
PC setelah itu di download ke emulator (istilahnya target), dan emulator akan bekerja
secara sendiri (stand alone), hubungan dengan PC bisa dilepas. Jika ada kesalahkan
program, maka cukup melakukan koreksi di PC, dan didownload ulang. Dengan
demikian menghemat waktu reprogramming.
O In Circuit mulator (ICE), adalah pengembangan dari emulator, hubungan dengan PC
tetap ada, karena PC dianggap sebagai chip mikrokontroler bayangan, artinya bila kita
membuat suatu rangkaian yang menggunakan suatu chip mikrokontroler sebagai
komponen utamanya, chip tersebut dapat kita cabut dari soketnya, dan digantikan oleh
konektor berbentuk chip yang terhubung kabel-kabel ke PC (emulator card), sekarang PC
menggantikan chip tersebut. Selama program dijalankan, isi register-register dalam
mikrokontroler ditampilkan dilayar, program juga dapat diperlambat, sehingga
mempermudah penyelusuran kesalahan (bug).
O Programmer, adalah alat yang digunakan untuk mengisi program dalam suatu
mikrokontroler, biasanya alat ini menggunakan PC sebagai terminal pintarnya,
selanjutnya melalui serial port, paralel port, USB atau card khusus antarmuka ke
programmer, kode-kode mesin dimasukkan dalam memory ROM, EPROM yang berada
diluar MCU atau Flash memory yang jadi satu kemasan dengan MCU.

1.4. perangkat pengembang
Dari perangkat-perangkat tersebut, compiler merupakan soItware yang mutlak diperlukan,
apabila tidak ingin dipusingkan dengan bahasa mesin. Sedangkan programmer (downloader)
adalah hardware dan soItware/Iirmware yang mutlak diperlukan untuk dapat men`download`
kode-kode perintah ke mikrokontroler. Compiler, simulator mudah didapat disitus internet sesuai
dengan jenis produknya. Cara membuat programmer juga banyak tersedia di situs internet, tetapi
ini diperlukan pengetahuan elektronika praktis. Emulator harus membuat hardware dan juga diisi
soItware yang bisa didapatkan dari internet. ICE agak susah membuatnya, beberapa perusahaan
membuat dan menjual dengan harga yang cukup mahal.
Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu mikrokontrontroler adalah suatu chip (rangkaian terintegrasi
IC) VLSI (Jery Large Scale IC) mikroprosesor yang dikhususkan untuk instrumentasi dan
kendali dan bersiIat reprogrammable. Mikrokontroler memiliki unit memory sendiri (meskipun
sangat terbatas), unit I/O (Input/Output) yang bisa dikoneksikan langsung dengan sensor atau
aktuator. Program disimpan dalam memori yang tidak hilang bila catu daya padam, biasanya
dalam bentuk ROM, PROM atau EPROM diluar mikrokontroler, atau beberapa seri atau varian
memiliki ROM didalam mikrokontroler itu sendiri. Cara mengisi program dengan suatu alat
pemrogram, yang biasanya berhubungan dengan PC.

Anda mungkin juga menyukai