Disusun oleh:
Nama : XXX
NPM : XXX
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang
membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik
terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi. Isyarat analog
biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar
untuk semua bentuk isyarat anaolg. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis
fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus.
Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai
jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal
analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variabel dasar, yaitu
amplitudo, frekuensi dan phase.
Kecepatan dari gelombang ini disebut dengan herts (Hz) yang diukur dalam satuan
detik. Misalnya dalam satu detik dikirimkan sebanyak 10, maka disebut 10 Hz. Contohnya
sinyal gambar pada televisi, atau suara pada radio yang dikirmkan secara berkesinambungan.
Pelayanan dengan menggunakan sinyal ini agak lambat dan gampang mendapat error
dibandingkan dengan data dalam bentuk digital. Gelombang analog ini disebut baud.
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami
perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua
keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan
sinyal digital hanya mencapai jarak jankau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya
sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskrit. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa
disebut bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa noh (0)
dan satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah dua buah (21). Kemungkinan nilai
untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22) berupa 00, 01, 10 dan 11. Secara umum, jumlah
kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
Sebagai ganti gelombang maka sinyal pada sistem digital ditransmisikan dalam
bentuk bit biner. Sistem biner adalah sistem on-off (atau sistem 1-0), jadi bila ada tegangan
atau on maka di dinyatakan 1, sedangkan bila tidak ada tegangan atau off maka dinyatakan 0.
Meski memiliki kelemahan terhadap noise interferensi listrik apabila jarak semakin jauh,
namun sinyal digital masih dapat diperbaiki atau direparasi artinya dengan cara
membangkitkan ulang bit-bit tersebut dengan tidak meregenerasi noise. Sebagai perbedaan
maka dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
ANALOG DIGITAL
Teknologi lama Teknologi baru
Dirancang untuk suara Dirancang untuk suara dan data
Tidak efisien untuk data Opsi-opsi pengujian yang lebih
Permasalahan : noise dan rentan error lengkap
Kecepatan lebih rendah Informasi diskrit-level
Overhead tinggi Kecepatan lebih tinggi
Overhead rendah
Setiap signal digital dapat
dikonversikan ke analog
Daftar Pustaka
1. http://astronema.blogspot.com/2008/06/sinyal-analog-dan-sinyal-digital.html
2. http://www.scribd.com/doc/103351842/Sinyal-Analog-Dan-Sinyal-Digital