Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEM DIGITAL

SEMESTER GENAP 2016/2017

ADC/ DAC

NAMA : ALDIO ABRIANTO

NIM : 160708760

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2017
Analog to Digital Converter atau ADC yang artinya pengubah dari analog ke
digital. Fungsi dari ADC adalah untuk mengubah data analog menjadi data digital
yang nantinya akan masuk ke suatu komponen digital yaitu mikrokontroller
AT89S51. Inputan dari ADC ini ada 2 yaitu input positif (+) dan input negatif (-).
ADC 0804 ini terdiri dari 8 bit microprocessor Analog to Digital Converter.

V (+) dan V (-) adalah inputan tegangan analog differensial sehingga data tegangan
yang akan diproses oleh ADC adalah selisih antara Vi (+) dan Vi (-). Vref adalah
tegangan referensi ADC yang digunakan untuk mengatur tegangan input pada Vi+
dan Vi-. Besarnya tegangan referensi ini adalah setengah dari tegangan input
maksimal. Hal ini bertujuan agar pada saat inputan maksimal data digital juga akan
maksimal. Frekuensi clock dari ADC dapat diatur dengan komponen R dan C
eksternal pada pin Rclk dan Cclk dengan ketentuan :

Fclk = 1 / (1,1 RC)

Prinsip Kerja: ADC mengubah banyak masukan dan merupakan isyarat analog yang
harus disandikan menjadi informasi digital sebelum masukan itu diproses, dianalisa
atau disimpan dalam kalang digital. Pengubah mengambil masukan, mencobanya,
dan kemudian memproduksi suatu kata digital bersandi yang sesuai dengan taraf dari
sinyal analog yang sedang diperiksa. Keluaran digital bisa berderet (bit demi bit) atau
berjajar dengan semua bit yang disandikan disajikan serentak. Dalam sebagia besar
pengubah, isyarat harus ditahan mantap selama proses pengubahan. ADC memiliki 2
karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi. Kecepatan sampling suatu
ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal
digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam
sample per second (SPS).

Jenis-jenis dari ADC serta fungsi dari masing-masing jenis ADC:


>>. Tipe Integrating, menawarkan resolusi tertinggi dengan biaya terendah. ADC tipe
ini tidak dibutuhkan rangkaian sample hold. Tipe ini memiliki kelemahan yaitu waktu
konversi yang agak lama, biasanya beberapa milidetik.

>>. Tipe tracking menggunakan prinsip up down counter (pencacah naik dan turun).
Binary counter (pencacah biner) akan mendapat masukan clock secara kontiniu dan
hitungan akan bertambah atau berkurang tergantung pada kontrol dari pencacah
apakah sedang naik (up counter) atau sedang turun (down counter). ADC tipe ini
tidak menguntungkan jika dipakai pada sistem yang memerlukan waktu konversi
masukan keluaran singkat, sekalipun pada bagian masukan pada tipe ini tidak
memerlukan rangkaian sample hold.

>>. Tipe flash / parallel, tipe ini dapat menunjukkan konversi secara lengkap pada
kecepatan 100 MHz dengan rangkaian kerja yang sederhana. Sederetan tahanan
mengatur masukan inverting dari tiap-tiap konverter menuju tegangan yang lebih
tinggi dari konverter sebelumnya, jadi untuk tegangan masukan Vin, dengan full scale
range, komparator dengan bias dibawah Vin akan mempunyai keluaran rendah.
Keluaran komparator ini tidak dalam bentuk biner murni. Suatu dekoder
dibutuhkan untuk membentuk suatu keluaran yang biner. Beberapa komparator
berkecepatan tinggi, dengan waktu tunda (delai) kurang dari 6 ns banyak digunakan,
karena itu dihasilkan kecepatan konversi yang sangat tinggi. Jumlah komparator yang
dibutuhkan untuk suatu konversi n bit adalah 2^n – 1.

>>. Tipe successive approximation merupakan suatu konverter yang paling sering
ditemui dalam desain perangkat keras yang menggunakan ADC. Tipe ini memiliki
kecepatan konversi yang cukup tinggi, meskipun dari segi harga relatif mahal. Prinsip
kerja konverter tipe ini adalah, dengan membangkitkan pertanyaan–pertanyaan yang
pada intinya berupa tebakan nilai digital terhadap nilai tegangan analog yang
dikonversikan. Apabila resolusi ADC tipe ini adalah 2^n maka diperlukan maksimal
n kali tebakan.
Contoh Gambar : Konfigurasi Pin ADC 0804

Digital to Analog Converter (DAC) adalah salah satu komponen elektronika yang
cukup ampuh untuk pengaturan sebuah sistem berbasis digital, dengan kemampuan
mengubah dari data digital ke tegangan analog.

DAC0808 adalah sebuah digital to analog converter 8-bit monolothic yang


mempunyai waktu settling sekitar 150 ns. Tidak diperlukan setting arus referensi
(IREF)dalam berbagai penerapan. Pada pengaturan skala penuh arus output yang
dikeluarakan umumnya 255 (IREF/256). Arus power supply dari DAC0808 tidak
bergantung pada kode bit dan akan menunjukkan karakteristik DAC yang tetap
konstan pada keseluruhan jangkauan tegangan. DAC0808 mempunyai jangkauan
tegangan power supply: ±4,5V sampai ±18V dengan konsumsi daya berkisar 33 mW
pada tegangan ±5V. Untuk penggunaan interface DAC0808 dapat dihubungkan
langsung ke level logika CMOS, TTL dan DTL.
Pada dasarnya rangkaian DAC dibuat untuk memenuhi kebutuhan akan besarnya
pengaruh rangkaian elektronika digital dalam perkembangan dunia elektronik. Sejak
ditemukannya bahan semi-konduktor Silicon dan Germanium maka dengan cepat
terjadi revolusi dalam hal penyederhanaan dan keakurasian suatu rangkaian
elektronika.

Disamping itu dengan diterapkannya rangkaian digital akan menunjang sekali dalam
hal penyimpanan dan mobilitas data. Banyak sekali data-data yang sekarang bias
dioperasikan dengan komputer adalah merupakan data-data yang dikonversi dari
sinyal-sinyal analog. Sebagai contoh sinyal suara ataupun video yang berbentuk
analog bisa diputar dan disimpan dengan menggunakan komputer setelah sinyal-
sinyal analog tersebut diubah menjadi data-data digital. Kelebihan yang dimiliki oleh
data-data digital dibandingkan dengan sinyal analog adalah adanya sifat kepastian
data atau logika. Data digital hanya dibedakan menjadi dua macam, yaitu logika
tinggi “1” dan logika rendah “0”. Logika 1 mewakili tegangan 5 volt dan logika
rendah mewakili tegangan 0 volt. Contoh kelebihan sinyal digital dibanding sinyal
analog adalah pada penerima televisi atau radio digital. Dengan menerapkan sistem
digital sinyal yang dipancarkan oleh stasiun televisi atau radio akan berbentuk data-
data 1 dan 0, dengan begitu pada saat proses transmisi atau pengiriman data sinyal
yang berubah atau rusak akibat gangguan transmisi hampir tidak akan mengubah
logika dari sinyal tersebut. Tetapi jika sinyal yang dipancarkan adalah
sinyal asli yang berupa sinyal analog maka jika terjadi kerusakan sedikit saja akibat
gangguan transmisi maka sinyal yang akan diterima adalah sinyal yang telah rusak
tersebut.
Contoh Gambar : Konfigurasi Pin DAC0808
CONTOH ALAT

Analog Digital Converter (ADC)

Sensor Pengatur Suhu “LM35” yakni sensor yang jika terasa maka akan ditampilkan
disebuah LCD. Sensor suhu ini akan mengeluarkan tenaga analog sebesar 11
miliVolt. Apabila tegangan ini mencapai batas tertentu seperti 30 derajat Celcius,
maka pada LCD akan divisualkan menjadi 0.25 Volt.

Digital Analog Converter (DAC)

Contoh 1 :

Soundcard/kartu suara adalah suatu komponen yang terdapat dalam komputer yang
berfungsi menunjang suara ke dalam PC multimedia. Sound card merupakan alat
yang terhubung ke slot ISA atau PCI pada motherboard, yang memungkinkan
komputer untuk menginput dan mengantar data berbentuk suara. Sound card
memiliki format tata suara yang mendukung sistem keluaran suara, misalnya sound
card yang memiliki 4 channel harus menggunakan speaker aktif dengan 4 speaker dan
1 subwover untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Contoh 2 :

Dalam rangka menerjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar.
Speaker memiliki komponen elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang
disebut dengan Voice Coil untuk membangkitkan medan magnet dan berinteraksi
dengan magnet permanen sehingga menggerakan Cone Speaker maju dan mundur.
Voice Coil adalah bagian yang bergerak sedangkan magnet permanen adalah bagian
speaker yang tetap pada posisinya. Sinyal listrik yang melewati Voice Coil akan
menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga terjadi gerakan tarik
menarik dan tolak menolak dengan magnet permanen. Cone adalah komponen utama
speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya cone semakin besar pula
permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara yang dihasilkan speaker
juga akan semakin besar. Suspension yang terdapat dalam Speaker berfungsi untuk
menarik cone ke posisi semulanya setelah bergerak maju dan mundur. Suspension
juga berfungsi sebagai pemegang Cone dan Voice Coil. Rigidity (Kaku) komposisi
dan desain Suspension sangat mempengaruhi kualitas suara speaker itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/adc-analog-to-digital-convertion/
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/dac-digital-to-analog-convertion/

http://rizayulianto.blogspot.com/2011/12/adc-dan-dac-convertion.html

https://sekaranindya.wordpress.com/2012/12/08/adc-dan-dac/

Anda mungkin juga menyukai