Anda di halaman 1dari 12

TUGAS UAS

MODUL ROUTING

OLEH :

ARY ARGUBHY (13050974069)

TAUFIQ PANDU AMPRILIAMBUDI (13050974085)

UBED FIRMANSYAH (12050974271)

S1.PEND TEKNOLOGI INFORMASI / C -2013

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
MODUL
ROUTING

1. Definisi Routing

Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh
paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of
service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya
mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).

Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:


- Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain
secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu
melalui mesin lain atau gateway.
- Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin
yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan
melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke
mesin yang dituju.
2. Konsep Dasar Routing

Routing adalah proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan
TCP/IP. Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan
TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan. Data-
data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu
paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data.
Internet Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device
asal ke device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan
dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.Jika alamat tujuan
datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada
router yang paling tepat

3. Jenis-jenis Routing

a. Minimal Routing
Merupakan informasi minimum yang harus ada bagi host yang tersambung kesuatu
network. minimal routing terbentuk pada saat konfigurasi interface.
Gambar 1:

b. Static Routing
Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan
yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali
jika diubah secara manual oleh administrator. Berikut ini adalah karakteristik dari
static routing:
tidak akan mentolerir jika terjadi kesalahan pada konfigurasi yang ada. Jika terjadi
perubahan pada jaringan atau terjadi kegagalan sambungan antara dua atau lebih
titik yang terhubung secara langsung, arus lalu lintas tidak akan disambungkan oleh
router.
konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam jaringan yang hanya
mempunyai beberapa router, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3.
informasi routingnya diberikan oleh orang (biasa disebut administrator jaringan)
secara manual.
satu router memiliki satu table routing
Jenis ini biasanya digunakan untuk jaringan kecil dan stabil
Gambar 2:

c. Dynamic Routing
Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk
meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak
menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator
hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router
mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan
pelajaran yang didapatkan oleh router. Karakteristik dynamic routing:
informasi routingnya tidak lagi diberikan oleh orang (manual), melainkan
diberikan oleh software.
apabila salah satu jalur yang ada mengalami gangguan atau kerusakan peralatan,
maka router akan secara otomatis akan mencari ganti dari jaluryang tidak bisa
dipakai lagi.
menangani jaringan yang lebih kompleks dan luas, atau jaringan yang
konfigurasinya sering berubah ubah (koneksi putus-nyambung)
jaringannya cerdas (sudah menggunakan komputasi)
memerlukan routing protokol untuk membuat table routing dan routing protokol
ini bisa memakan sumber daya komputer.
Gambar 3:

d. Default route adalah jalur default untuk paket yang mempunyai alamat
network tujuan tertentu tapi tidak terdapat di routing table router yang
disinggahi. Jika terdapat default route yang di-set pada router tersebut, maka
paket tersebut akan mengikuti rute default yang telah ditetapkan, jika tidak ada
default route maka paket akan dibuang/discard. Default route didefiniskan
dengan alamat : 0.0.0.0/0 . Default route pada routing table ditandai dengan
flag S*.

4. Jenis-jenis Routing Protokol

a. RIP (Routing Information Protocol)


RIP (Routing Information Protocol) adalah jenis protokol kuat digunakan dalam
jaringan area lokal dan jaringan area luas. RIP (Routing Information Protocol) tipe
dikategorikan protokol gateway interior dalam penggunaan algoritma distance
vector. Routing protokol informasi didefinisikan pada tahun 1988. Ia juga
memiliki versi 2 dan saat ini kedua versi sedang digunakan. Secara teknis itu
sudah usang oleh teknik yang lebih canggihseperti (OSPF) dan protokol OSI IS-
IS.
b. Interior Gateway routing protokol (IGRP)
Interior Gateway routing protokol (IGRP) Ini adalah Distanceve IGRP (Interior
Gateway Protocol) oleh Cisco. Router digunakan untuk pertukaran data rute
dalam suatu sistem independen. Interior Gateway routing protocol dibuat dalam
bagian untuk mengalahkan batas-batas RIP (RoutingInformation Protocol) dalam
jaringan besar. Ia memelihara beberapa metrikuntuk setiap rute serta keandalan,
MTU, beban penundaan, dan bandwidth. Hop maksimum EIGRP adalah 255 dan
update routing transmisi90 detik. Ini diukur dalam protokol routing classful, tetapi
kurang populer karena boros ruang alamat IP.

c. Open Shortest Path First (OSPF)


Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing yangaktif yang
digunakan dalam protokol internet. Terutama itu adalah link state routing protokol
dan termasuk ke dalam kelompok protokol gatewayinterior. Buka Shortest Path
First (OSPF) yang beroperasi di dalam sistem otonomi yang berbeda. Versi 2 dari
Jalur terpendek Pertama Terbuka(OSPF) didefinisikan pada tahun 1998 untuk
IPv4 maka versi OSPF 3 dalam RFC 5340 pada tahun 2008. Pertama Buka Jalur
terpendek (OSPF) paling banyak digunakan dalam jaringan perusahaan bisnis
besar.

d. Exterior Gateway Protocol (EGP)


Protokol routing yang mutlak bagi internet eksterior gerbang protokol yang
ditetapkan tahun 1982 oleh Eric C. EGP (Exterior Gateway Protocol) pada
awalnya dinyatakan dalam RFC827 dan benar ditetapkan dalam RFC 904 di
1984.The Exterior Gateway Protocol (EGP) tidak seperti vektor jarak danjalan
protokol vektor. Ini adalah topologi seperti pohon.

e. Peningkatan interior gerbang routing protokol (EIGRP)


Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) berdasarkan IGRP asli
mereka saat itu adalah milik Cisco routing protokol. Ini adalah jarak-vector
routing protokol di muka dalam optimasi untuk mengurangi baik kegoyangan
routing yang terjadi setelah perubahan topologi, ditambah dengan penggunaan
bandwidth dan daya proses di router yang mendukung ditingkatkan interior
gateway routing protokol secara otomatis akan mengalokasikan kembali informasi
rute untuk IGRP ( Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol) oleh tetangga
bertukar 32 bit EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) metrik ke
24 bit IGRP metrik.Umumnya optimasi berdasarkan pekerjaan DUAL dari SRI
yang memastikan operasi loop bebas dan menawarkan sarana untuk sambungan
cepat.

f. Border Gateway Protocol (BGP)


Border Gateway Protocol (BGP) adalah protokol routing inti internet dan
bertanggung jawab untuk menjaga meja jaringan protokol Internet yang
mengotorisasi kemampuan jaringan mencapai antar AS. Border Gateway Protocol
(BGP) dinyatakan sebagai jalan protokol vektor. Tidak menggunakan metrik IGP
konvensional tetapi membuat keputusan routing berbasis pada jalur, kebijakan
jaringan. Hal ini dibuat untuk menggantikan Exterior Gateway Protocol (EGP)
routing protokol mengijinkan routing yang sepenuhnya terdesentralisasi untuk
mengizinkan penghapusan Bersih NSF yang izin ke internet untuk berubah
menjadi sistem desentralisasi yang benar-benar. Versi keempat Border Gateway
Protocol (BGP) telah digunakan sejak tahun 1994 dan ke-4 versi dari tahun 2006.
Versi 4 RFC 4271 memiliki banyak fitur seperti itu memperbaiki banyak
kesalahan sebelumnya, ketidakjelasan menerangi dan membawa t RFC lebih dekat
keindustri praktek.

g. Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)


Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS) adalah protokol yang besar
digunakan oleh perangkat jaringan untuk menentukan cara terbaik untuk datagram
dipromosikan dari sisi ke sisi paket switched jaringan dan proses ini disebut
routing. Ini didefinisikan dalam ISO / IEC 10589 2002 dalam desain referensi
OSI. Menengah sistem-ke-intermediate sistem (IS-IS) membedakan antara
tingkat-tingkat seperti tingkat 1 dan tingkat 2. Protokol routing dapat diubah tanpa
perlu menghubungi wilayah intra routing protokol.
5. Fungsi Route Flags

Property(Flag) Description
disabled (X) Item konfigurasi dinonaktifkan. Ia tidak memiliki efek
pada rute lain dan tidak digunakan oleh forwarding atau
protokol routing dengan cara apapun.
active (A) Route digunakan untuk meneruskan paket. Lihat
pilihan rute.

dynamic (D) Item konfigurasi dibuat oleh perangkat lunak, bukan


dengan antarmuka manajemen. Hal ini tidak diekspor, dan
tidak dapat langsung diubah
connect (C) connected route.
static (S) static route.
rip (r) RIP route.
bgp (b) BGP route.
ospf (o) OSPF route.
mme (m) MME route.
blackhole (B) Diam-diam membuang paket diteruskan dengan rute ini.

unreachable (U) Membuang paket diteruskan dengan rute ini. Beritahu


pengirim dengan ICMP tuan unreachable (tipe 3 kode 1)
pesan.
prohibit (P) Membuang paket diteruskan dengan rute ini. Beritahu
pengirim dengan komunikasi ICMP administratif dilarang
(tipe 3 kode 13) pesan.
6. Penambahan Routing
Routing Mikrotik tidak hanya dapat diakses langsung via console maupun remote
akses menggunakan putty, tetapi Penambahan Routing mikrotik juga dapat diakses
dengan winbox. Dengan mengakses via winbox, kita dapat lebih mudah dalam
mengkonfigurasi mikrotik. Sudah banyak yang mengakses mikrotik dengan
menggunakan winbox.

7. Definisi Static Routing

Static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table
(tabe; routing) dengan konfigurasi manual. Static router (yang menggunakan solusi static
route) haruslah dikonfigurasi secara manual dan di-maintain secara terpisah karena tidak
melakukan pertukaran informasi routing table secara dinamis dengan router-router lainnya.
Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk
setiap jaringan di dalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh
administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada
default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, di
mana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk
meneruskan paket.
Static route terdiri dari perintah-perintah konfigurasi sendiri-sendiri untuk setiap route
kepada router. Sebuah router hanya akan meneruskan paket kepada subnet-subnet yang hanya
ada pada routing table. Sebuah router selalu mengetahui route yang bersentuhan langsung
kepadanya keluar dari interface router yang mempunyai status up and up pada line
interface dan protokolnya. Dengan menambahkan static route, sebuah router dapat
diberitahukan ke mana harus meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak
bersentuhan langsung kepadanya.
Router tabelnya diset manual dan disimpan dalam router. Seorang administrator harus
meng-update route static ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan
(internetwork). Oleh karena itu routing static biasanya digunakan untuk membangun jaringan
yang berskala kecil.
8. Tabel Static Routing
Berikut adalah contoh perintah route pada Windows NT.
1. Route [command] [Destination] [mask] [netmask] [gateway]
Route menerima empat opsi:
add menambahkan route ke tabel
delete menghapus route dari tabel
change mengubah routing pada entri tabel
print mencetak tabel routing
2. destination adalah parameter pilihan yang menyebutkan alamat jaringan tujuan
yang akan disebutkan pada entri tabel routing.
3. mask adalah netmask dari destination.
4. gateway adalah parameter pilihan yang menentukan alamat IP dari gateway
yang akan digunakan saat melakukan routing datagram ke tujuan.

9. Konfigurasi Static Routing


Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam network yang hanya
mempunyai beberapa gateway, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static routing
dibuat secara manual pada masing-masing gateway. Jenis ini mas,ih memungkinkan
untuk jaringan kecil dan stabil. Stabil dalam arti kata jarang down. Jaringan yang
tidak stabil yang dipasang static routing dapat membuat kacau seluruh routing, karena
tabel routing yang diberikan oleh gateway tidak benar sehingga paket data yang
seharusnya tidak bisa diteruskan masih saja dicoba sehingga menghabiskan bandwith.
Terlebih menyusahkan lagi apabila network semakin berkembang. Setiap
penambahan sebuah router, maka router yang telah ada sebelumnya harus diberikan
tabel routing tambahan secara manual. Jadi jelas, static routing tidak mungkin dipakai
untuk jaringan besar, karena membutuh effort yang besar untuk mengupdatenya

10.Manage Route Dynamic (RIP)

RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung
jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang
diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik,
melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with
poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.
Gambar RIP

RIP memiliki 3 versi yaitu :

1. RIPv1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau
router terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing.
2. RIPv2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau
router terbaik,rip versi2 juga merupakan class list routing.
3. RIPng

Kelebihan Dari RIP sebagai berikut :

Menggunakan metode Triggered Update.


RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan
informasi routing.
Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus
mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered
update).
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup
dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

Kekurangan dari RIP sebagai berikut :

Jumlah host Terbatas


RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri
(informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu
hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisasaja RIP
memilih jalur jaringan yang lambat.
Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan untuk
mencegah loop pada jaringan.
Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak
dapat mengatur classless routing.
SOAL EVALUASI
MATERI ROUTING

1. Jelaskan yang di maksud dengan Routing & konsep routing ?


2. Sebutkan macam-macam property flags sertakan penjelasannya ?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan Route static dan route dynamic? Berikan contoh
implementasinya !
4. Sebutkan Jenis-jenis Protokol Routing dan jelaskan ? berikan contoh implementasi dari
setiap routing protocol !
5. Berikan, contoh penulisan table IP routing static sesuai dengan ketentuan berikut:
a.Tujuan routing dengan IP 192.168.30.12/24
b.Tujuan routing dengan IP 10.10.10.10/30

Selamat Mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai