Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUGAS AKHIR SEMESTER

SISTEM TERTANAM

MONITORING SUHU DENGAN SENSOR DHT22

Disusun Oleh :

Ryzka Rahmawati 151051020


Siti Aisyah 151051070
Kardita Sugesti Utami 151051071
Luay Nabila El Suffa 151051072
Pundha Kartika 151051075
Dian Anjarwati 172052001

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2018
DAFTAR ISI

Laporan Tugas Akhir Semester1


Daftar Isi72
Daftar Gambar dan Tabel83
Judul Project...Error! Bookmark not defined.4
Intisari9
A. Latar Belakang Masalah104
B. Metode Penyelesaian Masalah105
C. Deskripsi Kerja Sistem115
D. Deskripsi Kerja Anggota Kelompok88
E. Alat & Bahan Penelitian88
F. Hasil Penelitian88
G. Laporan Anggaran Pembelanjaan Komponen89
H. Kesimpulan99
I. Saran99

7
Daftar Gambar dan Tabel

Gambar 1. Blok Diagram Sistem Data Logging Temperatur115

8
Perancangan Sistem Tertanam Temperatur Web Server
Ryzka Rahmawati, Siti Aisyah, Kardita Sugesti Utami, Luay Nabila El Suffa,
Pundha Kartika, Dian Anjarwati.
Jurusan Teknik Informatika
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Intisari

Laporan ini membahas tentang model pembelajaran matakuliah sistem


tertaam. Materi berupa penerapan Arduino UNO untuk mengukur suhu
menggunakan sensor DHT 22. Proyek yang dilaksanakan oleh mahasiswa
dilakukan dengan tahapan studi literatur, perancangan perangkat keras,
perancangan perangkat lunak, simulasi dan implementasi dalam bentuk protoipe.
Dalam implementasinya perancangan perangkat keras dilakukan dengan bantuan
perangkat lunak PROTEUS sedangkan perangkat lunak (Arduino) dirancang
dengan perangkat lunak IDE Arduino. Kemudian dilakukan proses integrasi antara
perangkat lunak dengan perangkat keras secara simulasi. Proses berikutnya
dilakukan implementasi rangkaian elektronika digital yang sebenarnya dan
dilakukan pngujian serta evaluasi.
Kata Kunci: Arduino, RTC, DHT 22.

9
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan, Sistem Tertanam (Embedded System)
merupakan salah satu mata kuliah yang cukup sulit untuk dipahami. Oleh
karena itu perlu adanya peralatan pendukung yang berupa perangkat lunak
dan perangkat keras yang dapat mempermudah pemahaman mahasiswa
dalam menjalani proses pembelajaran embedded system untuk melakukan
percobaan.
Menurut penelitian (Luiz A. dkk, 2013), yang telah dilakukan
tentang pembelajaran embedded system yang menggunakan perangkat
lunak open sourceFritzing dan Arduino untuk meningkatkan kempampuan
mahasiswa dalam membuat perangkat keras dan perangkat lunak serta
mengintgrasikannya menjadi satu kesatuan. Setelah dilakukan proses
pembelajaran dengan cara ini selama 2 tahun, maka memberikan hasil
umpan balik yang positif dari pada dilakukan pembelajaran dengan cara
konvensional.
Kemudian penelitian berikutnya dilakukan dengan metode
pembelajaran embedded system berbasis proyek laboratorium yang
difokuskan pada aplikasi pengaturan temperatur dengan kontrol loop
tertutup. Dari hasil pembuatan proyek ini mahasiswa dituntut agar dapat
mendeskrisipsikan dalam bentuk laporan terutlis dan memprenstasikan
dihadapan dosen pengampu matakuliah. Pemggunakan arduino sebagai alat
bantu untuk pembelajara embedded systen semakin banyak digunakan
seperti hasil survey yang telah dilakukan melelui Google yang telah
dijelaskan oleh Robert(2011).
Sedangkan yang dilakukan oleh (Laštovička-Medin, G. dan Petrić
M., 2015) adalah membangun laboratorium embedded system untuk
menunjang pembelajaran prinsip dasar dari elektronika digital kepada
mahasiswa dan ini merupakan sebagai permulaan untuk mengenalkan ke
dalam dunia embedded microcontroller. Dari beberapa refenrensi diatas
kami mencoba menerapakan perkuliahan embedded system dengan
mengerjakan tugas tentang pengukuran suhu yang menggunakan sensor
DHT22.
B. Metode Penyelesaian Masalah
Dalam dunia pendidikan, Sistem Tertanam (Embedded System)
merupakan salah satu mata kuliah yang cukup sulit untuk dipahami. Oleh
karena itu perlu adanya peralatan pendukung yang berupa perangkat lunak
dan perangkat keras yang dapat mempermudah pemahaman mahasiswa
dalam menjalani proses pembelajaran embedded system untuk melakukan
percobaan. Dari uraian diatas kami mencoba menerapakan perkuliahan
embedded system dengan mengerjakan tugas tentang pengukuran suhu yang
menggunakan sensor DHT 22.

10
C. Deskripsi Kerja Sistem
Dalam sub ini diuraikan sistem kerja alat serta hubungan antar
komponen satu dengan lainnya. Penjelasan dapat dituangkan dalam bentuk
blok diagram seperti :1

Sensor DHT 22
ARDUINO
DATA LOGGER

CATU DAYA

WEB SERVER ETHERNET

Gambar 1. Blok Diagram Sistem Temperatur

Dalam pengerjaan alat digunakan beberapa software berbantuan


komputer seperti Proteus untuk mensimulasikan rangkaian elektronis
berbasis pemrograman. Selain itu juga dalam mewujudkan rencana setelah
tahapan simulasi ke tahapan assembly, software yang digunakan yaitu
Fritzing untuk membuat skematik dan tata letak (Layout) komponen
sehingga menjadi sebuah prototype siap rakit seperti pada contoh gambar
berikut :

11
D. Deskripsi Kerja Anggota Kelompok
Uraian singkat mengenai model pembagian kerja kelompok bagi
masing-masing anggota sehingga setiap anggota memiliki tanggung jawab
dalam proses hingga penyampaian Laporan Akhir Tugas. Kontribusi yang
diberikan tidak memuat informasi tentang Jumlah Uang yang
dibebankan untuk pengerjaan sistem melainkan kontribusi dalam hal
kemampuan dan kebijakan.
Pembagian kerja yang kami lakukan
a. Programmer :
a) Siti Aisyah
b) Dian Anjarwati
c) Luay Nabila El Suffa
b. Pembelian Alat Pendukung
a) Dian Anjarwati
b) Kardita Sugesti Utami
c. Dokumentasi & Tutorial
a) Luay Nabila El Suffa
b) Ryzka Rahmawati
c) Pundha Kartika
d. Laporan
a) Kardita Sugesti Utami

E. Alat & Bahan Penelitian


Alat dan bahan yang dibutuhakan dalam perancangan system
embedded temperature web server yaitu : DHT 22 Temperature Sensors,
Arduino UNO R3(platform), RTC & Data Logger, PC/Laptop.

F. Hasil Penelitian
Hasil dari pembuatan alat sensor suhu sederhana diantaranya alat
dapat berjalan dengan baik suhu dapat terbaca sesuai dengan suhu pada hari
tersebut, kerja alat yang sudah kami buat masih memiliki kekurangan
dengan tidak selalu tepat saat melakukan pengukuran suhu oleh sensor DHT
22 dan tidak terdapat tanggal pada saat pengukuran suhu.
Kegiatan anggota kelompok dalam pembuatan dapat di lihat pada
lampiran.

G. Laporan Anggaran Pembelanjaan Komponen

Tabel 1. Daftar Belanja Komponen

No. Nama Item Harga Item Qty Harga Total


1 Arduino Disediakan 1 Disediakan
2 LCD Keypad Shield Disediakan 1 Disediakan
DHT 22 Temperature
1
3 Sensors Rp. 15.000,- Rp. 15.000,-
4 Kabel USB Arduino Disediakan 1 Disediakan
6 Kabel LAN & Jumper Rp. 15.000,- 4 Rp. 15.000,-
Total Belanja Komponen Rp 30.000,-

8
H. Kesimpulan
Hasil dari kinerja alat yang kami buat dapat disimpulkan bahwa
dengan menggunakan Ethernet Shield, dapat mengirimkan data secara
realtime ke web server yang disebabkan karena juga adanya Data Logging
Shield yang terpasang sehingga data yang dikirimkan dapat dikirim dan
diperbarui secara berkala dan cocok penggunaannya dengan rangkaian
monitoring suhu ini.

I. Saran
Masih banyak kekurangan dalam pembuatan alat temperature web
server yang kami buat, dalam pembuatan program masih menggunakan
logika dan analisis sederhana dimana isi dari program alat tersebut masih
standart seperti yang sudah ada pada umumnya.
Penambahan komponen penguat agar sensor suhu yang ada tidak
bergeser atau bergerak yang dapat mengakibatkan konsleting pada alat.

Anda mungkin juga menyukai