Anda di halaman 1dari 4

Laporan Percobaan Push Button, Relay,

Potensiometer dan Buzzer dengan LED


Menggunakan Mikrokontroller Arduino Uno
Adlu Hakam Ramadhan1, Muhammad Surya Ramadhan2, Roy Putra Ompusungu3
3. Dapat mengatur kecerahan LED dengan
Keywords: push button, relay, potentiometer, buzzer. Potensiometer
4. Dapat menyalakan dan mematikan LED dengan Relay
Abstrak-Sebagai salah satu microkontroler yang dapat
diaplikasikan dengan sangat luas arduino sangat penting B. Metode Praktikum
untuk di pelajari. Dalam modul 2 ini digunakan push Metode praktikum dilakukan dengan cara yang sama
button, Relay, potensiometer, dan buzzer yang akan untuk setiap kasus uji :
digabungkan pemanfaatannya pada arduino dengan 1. Susun rangkaian sesuai dengan modul,
beberapa source code yang ada pada modul praktikum 2. Buatlah kode program pada Arduino IDE ,
embeded sistem. 3. Upload kode yang sudah dibuat,
4. Amati yang terjadi pada ragkaian.
Kata kunci : push button, relay, potensiometer, buzzer.
C. Hasil Percobaan
I. PENDAHULUAN Percobaan dari praktikum ini adalah menghasilkan sebuah
rangkaian yang menggunakan relay, buzzer, push button,
Arduino adalah sebuah mikrokontroler yang menggunakan IC potensiometer dan lampu LED.
Atemega 328p sebagai mikroprosesornya. Board arduino
sangat memberikan kemudahan dalam mengatur sistem
pengendalian sistem elektronika karena telah tersedia usb
sebagai penerima tegangan ataupun jalur upload script. II. LANDASAN TEORI
Komponen lain pada praktikum ini antara lain Relay,
Arduino Uno
Potensiometer, Push button. Relay adalah Saklar (Switch) yang
Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler
dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2
digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana 14 pin
bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM antara lain
(seperangkat Kontak Saklar/Switch), sedangkan Potensiometer
pin 0 sampai 13), 6 pin input analog, menggunakan crystal 16
adalah sebuah jenis resistor yang mengatur sebuah tahanan atau
MHz antara lain pin A0 sampai A5, koneksi USB, jack listrik,
hambatan secara linier atau Komponen resistif tiga kawat yang
header ICSP dan tombol reset. Hal tersebut adalah semua yang
bertindak sebagai pembagi tegangan yang menghasilkan sinyal
diperlukan untuk mendukung sebuah rangkaian
output tegangan variabel kontinu yang sebanding dengan posisi
mikrokontroler.Spesifikasi arduino uno R3 dapat dilihat pada
fisik wiper di sepanjang trek. Praktikum ini membahas
tabel dan arduino uno R3 dapat dilihat pada gambar
beberapa hal seperti :
Tabel Spesifikasi Arduino Uno R3
A. Tujuan Praktikum
1. Dapat menyalakan LED dengan Push Button Mikrokontroler ATmega328
2. Dapat menyalakan LED dan Buzzer

Operasi Tegangan 5 Volt

Input Tegangan 7-12 Volt

Pin I/O Digital 14

Pin Analog 6

1
Arus DC tiap pin I/O 50 mA

Arus DC ketika 3.3V 50 mA

Memori flash 32 KB

SRAM 2 KB

EEPROM 1 KB

Kecepatan clock 16 MHz

Icon menu verify yang bergambar ceklis berfungsi


untuk mengecek program yang ditulis apakah ada yang salah
atau error.
Icon menu upload yang bergambar panah ke arah
kanan berfungsi untuk memuat / transfer program yang dibuat
di software arduino ke hardware arduino.
Icon menu New yang bergambar sehelai kertas berfungsi
untuk membuat halaman baru dalam pemrograman.
Icon menu Open yang bergambar panah ke arah
LED atas berfungsi untuk membuka program yang disimpan atau
membuka program yang sudah dibuat dari pabrikan
LED adalah singkatan dari Light Emmiting Diode, merupakan software arduino. Icon menu Save yang bergambar panah ke
komponen yang mengeluarkan emisi cahaya. arah bawah berfungsi untuk menyimpan program yang telah
dibuat atau dimodifikasi.
Icon menu serial monitor yang bergambar kaca pembesar
berfungsi untuk mengirim atau menampilkan serial
komunikasi data saat dikirim dari hardware arduino.

Resistor

Resistor merupakan komponen elektronika yang tidak


memiliki kutub sehingga dapat dipasang bolak balik yang
tidak akan menimbulkan masalah pada peralatan
elektronika.

IDE Arduino

IDE (Integrated Development Environment) adalah sebuah


perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan
aplikasi mikrokontroler mulai dari menuliskan source
program, kompilasi, upload hasil kompilasi dan uji coba
secara terminal serial.

2
Buzzer

III. HASIL DAN ANALISIS

Percobaan 1 : menyalakan LED dengan PUSH BUTTON

const int pinLED = 12;


const int pinButton = 3;

void setup() {
pinMode (pinLED, OUTPUT);
pinMode (pinButton, INPUT_PULLUP);
}
Buzzer berasal dari bahasa Inggris yang mempunyai arti
lonceng, bel, atau alarm. Pengertian buzzer secara harfiah
void loop() {
diartikan sebagai alat yang di manfaatkan dalam if(digitalRead(pinButton) == HIGH){
memberikan pengumuman atau mengumumkan sesuatu digitalWrite(pinLED, HIGH);
untuk mengumpulkan orang-orang pada suatu tempat. Di }else{
Indonesia sendiri, istilah ini mempunyai arti “kentongan” digitalWrite(pinLED, LOW);}
}
Potensiometer
Didapatkan hasil bahwa led akan menyala saat nilai dari button
1 (HIGH) dan akan mati saat push button bernilai 0 (LOW).

Untuk dokumentasi pada percobaan pertama dapat dulihat di


link :
https://youtu.be/MlSAb2itnSU

Percobaan 2 : Led dan Buzzer

int buzzer = 9;
int led=4;

void setup() {
// put your setup code here, to run once:
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan
pinMode(buzzer, OUTPUT);
sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat
pinMode(led, OUTPUT);
disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah Serial.begin(9600);
satu terminal tetap dan terminal geser), }
potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau
Rheostat. void loop() {
digitalWrite(buzzer, HIGH);
digitalWrite(led, HIGH);
Relay delay(1000);
digitalWrite(led, LOW);
digitalWrite(buzzer, LOW);
delay(1000);
}
Didapatkan bahwa led dan buzzer menyala bersamaan.

Untuk dokumentasi pada percobaan kedua dapat dilihat pada link


Relay adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan : https://youtu.be/4bKwqyVtdpU
elektromagnetik untuk menggerakan sejumlah kontaktor
yang tersusun atau sebuah saklar elektronis yang dapat
dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan
memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya.
Pada void loop set buzzer HIGH artinya buzzer akan
beroperasi terlebih dahulu dengan mengeluarkan suara, lalu
set led sebagai HIGH, artinya led akan mengeluarkan
cahaya setelah buzzer mengeluarkan suara, setelah itu beri
waktu

3
Percobaan 4 : Menyalakan dan mematikan LED dengan
RELAY
Percobaan 3 : Mengatur kecerahan Led dengan
Potensiometer const int led=2;

int potensioPin = A0; void setup() {


int LEDPin = 5; pinMode(led, OUTPUT);
}
void setup() {
pinMode (LEDPin, OUTPUT); void loop(){
pinMode (potensioPin, digitalWrite(led, HIGH);
INPUT); Serial.begin(9600); delay(500);
} digitalWrite(led, LOW);
delay(500);
void loop() { }
nilaiPot = analogRead(potensioPin);
nilaiPot = map(nilaiPot, 0, 1023, 0, 255); Didapatkan hasil bahwa led berhasil menyala dari kontak pada
analogWrite(LEDPin, nilaiPot); relay yang digunakan.
delay(2);
} Untuk dokumentasi percobaan 4 silahkan kunjungi link berikut :
https://youtu.be/YxH8ZatMPuM
Nilai input analog dari potensio bernilai 0-1023 kemudian di
transfer ke nilai antara 0-255 yang berarti jika potensio bernilai
0 maka tegangan yang akan di kirimkan ke lampu akan bernilai I. KESIMPULAN
sesuai rumus yang ada di bawah ini : Pada praktikum kedua praktikan berhasil melaksanakan
𝑛 seluruh tugas praktik pada modul 2 praktikum embeded sistem.
Vout = 5 volt
255
Dimana :
n = nilai potensio. Dalam pelaksanaan praktik ditemukan masalah pada
Sehingga semakin besar nilai potensionya makan akan semakin percobaan ketiga dikarenakan pin yang digunakan yaitu pin 4
terang pula cahaya yang dikeluarkan pada led. tidak memiliki lambang PWM sehingga tidak dapat
mengirimkan sinyal berupa sinyal PWM dan hanya bisa
Untuk percobaan ketiga dapat dilihat pada link berikut menampilkan nilai 1(128-255) dan 0(0-127) dengan informasi
: https://youtu.be/TfP0wJ08KNE yang praktikan dapatkan dari google akhirnya pin diganti ke pin
~5 dan percobaan berhasil dilakukan.

REFERENSI

[1] Sutanto, Dimas. dkk, Modul Praktikum IF3124 Sistem Tertanam,


Institut Teknologi Sumatera, V1.0, 2019.

Anda mungkin juga menyukai