Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL REALISASI RANCANGAN ELEKTRONIKA

PROTOTYPE AUTOMATIC HOSPITAL SLIDING DOOR

DISUSUN OLEH :

RESTU BILKISTI (1507521033)


MUHAMMAD FERNANDA (1507521010)

Dosen : Taryudi, Ph.D

D4 TEKNIK REKAYASA OTOMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga proposal
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga proposal ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar proposal ini bisa
pembaca praktekkan dan dapat membantu dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan proposal ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan proposal ini.

Jakarta, 28 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Judul .................................................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................................ ii

Daftar Isi ........................................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

a. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

b. Tujuan ................................................................................................................... 1

c. Manfaat ................................................................................................................. 2

BAB II DASAR TEORI .................................................................................................. 3

a. MIKROKONTROLER ARDUINO UNO ......................................................... 3

b. Sensor PIR (Passive Infra Red) ........................................................................... 5

c. Motor DC .............................................................................................................. 6

d. Driver Motor L298N ............................................................................................ 6

e. LED Strip .............................................................................................................. 7

f. Resistor .................................................................................................................. 7

BAB III METODE ........................................................................................................... 9

a. Deskripsi Singkat System .................................................................................... 9

b. Metode ................................................................................................................... 9

c. Flowchart ............................................................................................................... 10
d. Rancangan ............................................................................................................ 11

e. Skematik Dan Layout .......................................................................................... 11

f. Pemrograman Alat ............................................................................................... 11

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 14

a. Kesimpulan ........................................................................................................... 14

b. Saran ..................................................................................................................... 14

Daftar Pustaka ................................................................................................................ 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Di jaman sekarang, kehidupan manusia seringkali tidak bisa dilepaskan dari


perkembangan teknologi yang semakin hari semakin bertambah pesat. Hal ini dapat dilihat dari
berbagai peralatan yang mempunyai sistem kerja otomatis dan memberikan kemudahan dalam
melakukan aktivitas manusia sehari-hari. Tentunya dengan peralatan yang serba otomatis
manusia dapat melakukan segala aktivitasnya lebih efisien.

Salah satu contohnya adalah pintu geser yang cara kerjanya otomatis. Pintu geser
otomatis merupakan suatu sarana penting dalam suatu gedung atau tempat yang membutuhkan
mobilitas tinggi. Contohnya pada gedung perkantoran, swalayan, rumah sakit, dan lain - lain.
Tetapi pada kenyataannya masih ada yang menggunakan proses buka tutup pintu secara
manual. Tentu hal ini menjadi tidak efektif dan efisien apabila diterapkan karena membutuhkan
waktu dan tenaga untuk melakukannya, terutama untuk tempat-tempat yang mobilitasnya
tinggi dan membutuhkan proses yang cepat seperti di tempat pelayanan publik, contohnya pada
rumah sakit. Akan menjadi tidak efektif apabila pada tempat pelayanan publik masih
menggunakan pintu yang prosesnya masih manual. Kekurangan lainnya pada pintu manual ini
juga menyulitkan beberapa orang yang mempunyai kekurangan atau berkebutuhan khusus
(cacat fisik).

Maka dari itu terpikirkan untuk membuat perancangan sistem secara otomatis yang
diperlukan untuk mempermudah masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Kami
merancang suatu sistem untuk membuka dan menutup pintu secara otomatis yang
menggunakan motor sebagai penggeraknya. Proses ini menggunakan arduino uno yang telah
diprogram sebagai pengolahnya, dan menggunakan passive infra red (PIR) sebagai sensornya.
Sehingga apabila ada orang yang akan melewatinya pintu akan terbuka secara otomatis dan
setelah melewatinya maka akan tertutup secara otomatis.

Dengan diterapkannya sistem otomatis ini maka kebutuhan orang yang berkebutuhan
khusus dapat terpenuhi tanpa merasa terkucilkan. Begitu pula bila diterapkan pada rumah sakit,
penerapan teknologi ini dapat mendukung pelaksanaan pelayanan publik sebagaimana
mestinya.

B. Tujuan

Tujuan kami menuliskan Proposal ini adalah:

a) Membuat rancangan mekanik pintu geser otomatis

b) Membuat rangkaian sensor PIR untuk mendeteksi input

c) Membuat miniatur pintu geser rumah sakit otomatis

1
C. Manfaat

1. Mengetahui prinsip kerja dari sensor PIR.


2. Mengaplikasikan kegunaan relay sebagai pemutus arus dalam kehidupan sehari - hari.
3. Mengetahui cara merancang alat yang didesain khusus menggunakan
mikrokontroler yang dapat digunakan sebagai pintu geser rumah sakit otomatis.

2
BAB II

DASAR TEORI

1. MIKROKONTROLER ARDUINO UNO

Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC (Integrated Circuit) yang dapat menerima
sinyal input, mengolahnya dan memberikan sinyal output sesuai dengan program yang diisikan
ke dalamnya. Sinyal input mikrokontroler berasal dari sensor yang merupakan informasi dari
lingkungan sedangkan sinyal output ditujukan kepada aktuator yang dapat memberikan efek
ke lingkungan. Jadi secara sederhana mikrokontroler dapat diibaratkan sebagai otak dari suatu
perangkat yang mempu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Mikrokontroler pada dasarnya adalah komputer dalam satu chip, yang di dalamnya
terdapat mikroprosesor, memori, jalur input / output (I/O) dan perangkat pelengkap lainnya.
Kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler lebih rendah jika dibandingkan dengan PC.
Pada PC kecepatan mikroprosesor yang digunakan saat ini telah mencapai orde GHz,
sedangkan kecepatan operasi mikrokontroler pada umumnya berkisar antara 1 – 16 MHz.
Begitu juga kapasitas RAM dan ROM pada PC yang bisa mencapai orde Gigabyte,
dibandingkan dengan mikrokontroler yang hanya berkisar pada orde byte / Kbyte.

Mikrokontroler Arduino Uno merupakan platform yang terdiri dari software dan
hardware. Hardware mikrokontroler Arduino sama dengan mikrokontroler pada umumnya
hanya saja pada Arduino ditambahkan penamaan pin agar mudah diingat. Software Arduino
merupakan software open source sehingga dapat di-download secara gratis. Software ini
digunakan untuk membuat dan memasukkan program ke dalam Arduino. Pemrograman
Arduino tidak sebanyak tahapan mikrokontroler konvensional karena Arduino sudah didesain
mudah untuk dipelajari, sehingga para pemula dapat mulai belajar mikrokontroler dengan
Arduino.

Arduino Uno adalah sistem mikrokontoler berbasis ATmega 328. Kata “Uno”
mempunyai arti “satu“ dalam bahasa Italia dan dinamakan untuk menandai keluaran yang akan
datang dari arduino 1.0. Arduino Uno memiliki pin digital input/output sebanyak 14 buah (6
diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM) , 6 pin analog input , sebuah crystal
oscillator 16 Mhz , sebuah koneksi USB , jack power , port InCircuit Serial Programming
(ICSP) dan tombol reset.

3
No Deskripsi Spesifikasi
1 Mikrokontroler ATmega 328
2 Operating voltage 5V
3 Input voltage (recommended) 7 - 12V
4 Input voltage (maximum) 6 – 20V
5 Digital input / output (I/O) 14 Pins (6 PWM)
6 Analog input 60 Pin
7 DC current per I/O 40mA
8 DC current 3,3V 50mA
9 Flash memory 32KB (ATmega 328) 0,5KB bootloader
10 SRAM 2KB (ATmega 328)
11 EEPROM 1KB ( ATmega 328)
12 Clock Speed 16 MH

1.1 Arduino UNO

Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki


14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output
PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header,
dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya
menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau
listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.

Setiap 14 pin digital pada arduino uno dapat digunakan sebagai input dan output,
menggunakan fungsi pinMode(), digitalwrite(), dan digitalRead(). Fungsi fungsi tersebut
beroperasi di tegangan 5 volt, Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus
maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50
kOhm.

4
2. Sensor PIR (Passive Infra Red)

Sensor Passive Infra Red merupakan alat elektronik yang mengukur radiasi sinar infra
merah dari suatu objek dalam cakupan tertentu. Berbeda dengan sensor biasa yang
menggunakan modul transmitter untuk memancarkan gelombang tersebut, sensor PIR hanya
terdiri dari satu modul penerima saja. Sesuai dengan sifatnya yang pasif, sensor ini hanya
merespons energi dari pancaran sinar infra merah pasif yang dimilki setiap benda yang
terdeteksi. Benda tersebut merupakan benda yang memiliki perbedaan temperatur suhu dengan
suhu lingkungan.

Di dalam sensor PIR ini terdapat bagian-bagian yang mempunyai perannya masing-
masing, yaitu Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan komparator. Sensor
PIR ini bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar
inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak. Seperti tubuh
manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yaitu merupakan suhu panas
yang khas terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar infra merah inilah yang kemudian
ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga
menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium
tantalate menghasilkan arus listrik. Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan
dibaca secara analog oleh sensor, kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan
dibandingkan oleh komparator dengan tegangan referensi tert entu (keluaran berupa sinyal 1-
bit). Jadi sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat sensor tdak mendeteksi
adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR dirancang
hanya untuk mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer,
selain panjang gelombang tersebut sensor tidak akan mendeteksinya.

Untuk manusia sendiri memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra
merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer (nilai standar 9,4 mikrometer),
panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR. Bentuk fisik dari sensor PIR
dapat dilihat seperti pada gambar 2.3.

5
3. Motor DC

Motor DC merupakan piranti elektronik yang dapat mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik berupa putaran. Energi listrik arus searah atau yang juga biasa dikenal dengan
nama listrik DC digunakan sebagai energi masukan Motor DC. Baik arus dc yang rata maupun
berdenyut. Oleh sebab itu motor DC juga disebut dengan nama motor arus searah.

Motor DC memerlukan suplai tegangan searah (DC) yang disambungkan melalui dua
terminalnya agar dapat berputar. Kinerja motor DC diukur dalam putaran per menit atau yang
juga biasa dikenal dengan istilah RPM. Motor DC dapat berputar searah maupun berlawanan
arah jarum jam sesuai polaritas tegangan masukan di terminal-terminalnya. Pembalikan arah
putaran dilakukan dengan cara membalikkan polaritas listriknya. Umumnya sebuah motor DC
memerlukan tegangan masukan antara 1,5 volt sampai 24 volt. Sedangkan keluarannya adalah
putaran dari 3.000 RPM sampai dengan 8.000 RPM menurut spesifikasi dan tegangan yang
diberikan.

Putaran motor dc dipercepat dengan memperbesar tegangan yang diberikan. Dan


sebaliknya, semakin kecil tegangan yang diberikan, maka semakin pelan pula putarannya.
Batas tegangan operasional minimum yang boleh diberikan kepada sebuah motor DC adalah
50% dari tegangan nominalnya. Motor tidak akan berputar jika tegangannya kurang dari batas
minimal. Sedangkan batas tegangan maksimum adalah kurang dari 30% dari ambang batas
yang ditentukan. Motor akan menjadi sangat panas dan dapat terbakar jika melebihi nilai
tersebut. Arus yang sangat kecil diperlukan motor DC jika bekerja tanpa beban. Namun saat
motor dihubungkan dengan sesuatu, roda misalnya, arus dan daya yang diperlukan akan naik,
hingga berkali lipat.

4. Driver motor L298N

Modul driver motor L298N adalah driver motor DC yang paling banyak digunakan atau
dipakai di dunia elektronika. Driver berfungsi untuk mengendalikan kecepatan serta arah
perputaran motor Dc.

IC L298 adalah sebuah IC jenis jembatan-H yang berfungsi mengendalikan beban-


beban induktif berbasis kumparan seperti relay, motor stepper, motor DC dan solenoid. IC
L298 tersusun dari dari transistor-transistor logika (TTL) dengan gerbang nand dan transistor
daya yang berfungsi untuk mempermudah dalam menentukan arah putaran suatu motor dc
maupun motor stepper. [12]

6
Di pasaran sudah terdapat modul driver motor yang menggunakan ic ini, sehingga
pemasangannya lebih praktis karena pin I/O nya telah terpasang dengan rapi dan mudah
dipakai. Modul driver motor L298N ini memiliki kelebihan yaitu dalam hal ketepatan dalam
menjalankan motor sehingga motor lebih mudah untuk dikendalikan.

5. LED Strip

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika
yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna cahaya yang
dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.
LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang
sering kita jumpai pada remote control TV ataupun remote control perangkat elektronik
lainnya. LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan
junction P dan N. Ketika LED dialiri tegangan maju atau forward bias yaitu dari Anoda (P)
menuju ke Katoda (K).

Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan
Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (PType material). Saat elektron berjumpa
dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
(Saptorini E. P., Ema., ST., MT, 2019). Lampu LED yang memiliki chip semikonduktor yang
akan menimbulkan junction positif dan negatif dan menghasilkan kelistrikan. Lampu
LED memancarkan cahaya saat dialiri tegangan maju yang dapat digolongkan sebagai
transduser yang berperan untuk mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.

6. Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah
arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan namanya, resistor bersifat resistif
dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum ohm diketahui, resistansi berbanding
terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor
disebut Ohm.

7
Tipe resistor yang umum digunakan adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga
di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk
memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan ohmmeter.
Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic
Industries Association). (Saptorini E. P., Ema., ST., MT, 2019).

Komponen ini menghambat aliran arus listrik yang masuk dari ujung kutub satu yang
mengalir menuju ujung kutub resistor lainnya. Besar hambatan yang diberikan resistor
berbeda-beda sesuai dengan nilai resistansi yang tertera padanya. Karena dihambat, maka
setelah melewati resistor, arus yang mengalir ke komponen elektronika selanjutnya di dalam
satu rangkaian tersebut menjadi lebih kecil. Karena itu penggunaan resistor dapat menjaga
komponen-komponen elektronik yang lain dalam suatu rangkaian terjaga dari arus langsung,
sehingga menjadi lebih awet. Selain itu, resistor juga bisa digunakan untuk pembagi arus,
pembagi tegangan atau penurun arus.

8
BAB III

METODE
3. Deskripsi singkat system

Sensor yang digunakan pada alat ini yaitu menggunakan sensor passive infra red.
Output dari sensor PIR ini active low yang berarti cara kerjanya saat sensor tidak mendeteksi
adanya gerakan manusia maka outputnya menjadi logic 1, sedangkan apabila sensor ini
mendeteksi adanya gerakan manusia maka outputnya menjadi logic 0. Perangkat sensor PIR
ini langsung terhubung dengan kaki pin 2 dan 3 pada kontroler arduino.

Input untuk arduino uno dari sensor PIR. Sedangkan output dari arduino uno untuk
driver relay yang akan diteruskan ke motor dc untuk menggerakkan pintu geser. Input power
hanya sebagai penyuplai tegangan untuk arduino dari power supply. Untuk driver relay,
inputnya berasal dari arduino dan input power hanya sebagai penyuplai tegangan 5V untuk
driver relay dari power supply, sedangkan tegangan 12V dari adaptor yang digunakan untuk
menyuplai tegangan pada driver relay dan motor Stepper dan outputnya digunakan untuk
menggerakkan motor.

3.1 Metode

Metode yang akan diterapkan pada pembuatan alat ini yang pertama dengan membuat
kerangka kerja yang dimana mejelaskan secara garis besar tahapan yang akan dilaksanakan.

Pembuatan skematik dan layout

Pembuatan prototype

Pembuatan alat

Pemrograman alat

Pengujian alat

9
3.2 Flowchart

Perancangan software berupa sederet program untuk menjalankan hardware sesuai


dengan tujuan. Program yang digunakan untuk mengunggah program ke dalam memori
arduino menggunakan software arduino. Program pada arduino adalah berupa program untuk
menggerakkan motor yang merupakan penggerak dari pintu geser otomatis bila menerima input
dari sensor PIR. Program dimulai dari pembacaan sensor PIR yang mendeteksi adanya input
yang sesuai atau tidak. Dan diakhiri dengan pintu yang mengenai limit switch. Berikut
flowchart disajikan pada gambar di bawah ini:

Motor Bergerak

10
3.3 Rancangan

Tahapan ini dilakukan setelah mendapat informasi yang cukup dari referensi di atas. Agar
mempermudah pembuatan alat dengan rapi dan terstruktur. Perencanaan meliputi rancangan
mekanik pintu geser dan rangkaian elektrik PIR, arduino, dan driver relay. Pembuatan alat
meliputi hardware dan software.

Sensor PIR Arduino UNO Driver motor

Motor DC

3.4 Skematik dan Layout

Prototype Automatic Hospital Sliding Door

3.5 Pemrograman Alat

#define PIR_sensor 9 // Pin No 9 buat sensor PIR

#define m11 0 // Pin No 0 Buat Motor Pin 1

#define m12 1 // Pin No 0 Buat Motor Pin 2

11
#define Led 13 // Pin no 13 Buat Menyalakan Lampu LED

void setup ( )

pinMode (m11, OUTPUT);

pinMode (m12, OUTPUT);

pinMode (PIR_sensor, INPUT);

pinMode (Led, OUTPUT);

delay (1000);

bool i;

void loop ()

If (digitalRead (PIR_sensor) && i)

digitalWrite (m11, HIGH); // membuka pintu geser

digitalWrite (m12, LOW);

digitalWrite (Led, HIGH); // lampu LED menyala

delay (3000);

i = false;

else if (!digitalRead (PIR_sensor) && !i)

{digitalWrite (m11, LOW); // Menutup pintu gesar

digitalWrite (m12, HIGH);

digitalWrite (Led, LOW); // Lampu LED mati

delay (1000);

12
i = true;

else

{digitalWrite (m11, LOW); // Tidak ada gerakan pada sensor

digitalWrite (m12, LOW);

13
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Pengembangan rekayasa pintu otomatis geser dengan menggunakan sensor Passive


Infra Red ( PIR) sebagai pengendali membuka pintu lebih mudah dalam pembuatan dan
kegunaan dalam aktifitas manusia keluar masuk dalam rumah. Pemilihan pintu otomatis geser
dengan menggunakan sensor Passive Infra Red ( PIR) dapat berfungsi dengan baik dalam
pembacaan sensor diatas pintu dapat berjalan lancar. Pintu geser otomatis dengan
menggunakan sensor Passive Infra Red ( PIR) ketika terjadi pergerakan di area sekitar sensor
Passive Infra Red ( PIR) dengan baik dalam sudut 900 dan berjarak 30 cm dari depan pintu,
pintu akan bergeser dalam 5 detik pintu otomatis akan menutup sendiri. Dan pintu tidak akan
berjalan apabila di depan pintu tidak ada gerakan pada sudut 900 dan berjarak 200 cm dari
depan pintu. Hasil pengujian keseluruhan diperoleh dalam sudup 900 lebih baik dari pada
sudut-sudut yang lain dari beberapa jarak dari depan pintu.

Faktor sensor Passive Infra Red ( PIR) sangat berpengaruh pada pintu geser pada saat
membuka dan menutup, sehingga perlu diperhatikan agar tingkat kegagalan dalam
pengandalian pintu geser menjadi kecil. Perbandingan sudut dan peletakan pada sensor
terhadap pintu geser sangat pengaruh terhadap jalannya pintu terbuka dan tertutup.

4.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran yang diharapkan


dapat menjadi bahan pertimbangan untuk pengembangan sistem ini. Adapun saran yaitu :

1. Disarankan untuk pengembangan bisa menambah alat lain selain sensor passive infra
red, arduino uno dan motor dc.
2. Disarankan pengembangan unit output dapat menggunakan motor dc yang lebih
canggih lagi, sehingga pergerakkan buka tutup pintu lebih optimal lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA
S. Prayogi, "PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR PASSIVE INFRARED (PIR)
DENGAN ARDUINO," STMIK AKAKOM Yogyakarta, Yogyakarta, 2016.

T. T. BOZU, "Sensor PIR (Passive Infra Red)," PERRONYCS Corp, 14 Juli 2011. [Online].
Available: http://sainsdanteknologiku.blogspot.com/2011/07/sensor-pir-passive-infra-
red.html.

A. R. Mahassin, "Implementasi Sistem Peminjaman dan Pengembalian Buku dengan


Teknologi RFID di Perpustakaan Jurusan Teknik Elektro," Universitas Negeri Semarang,
Semarang, 2016.

A. Nazarudin and S. Nuryadi, "SISTEM KENDALI PINTU DAN PERALATAN LISTRIK


OTOMATIS DENGAN SENSOR PIR DAN SMS GATEWAY SEBAGAI PENGUNCI
SISTEM," University of Technology Yogyakarta (UTY), Yogyakarta, 2018.

A. Faudin, "Tutorial Arduino mengakses driver motor L298N," nyebarilmu.com, 27 Agustus


2017. [Online]. Available: https://www.nyebarilmu.com/tutorial-arduino-mengakses-driver-
motor-l298n/.

15

Anda mungkin juga menyukai