Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

JAM TANGAN PINTAR PEMANTAU SUHU


DAN DETAK JANTUNG BERBASIS IOT
Diajukan untuk memenuhi syarat Ujian Tengah Semester Mata Kuliah
Metodologi Penelitian
Pada Program Studi Teknik Informatika

Disusun Oleh :
Nama : Alfakhriy Aqil Imadani
Npm : 207064416062

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI, KOMUNIKASI, INFORMATIKA
UNIVERSITAS NASIONAL
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa membantu masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari kekeliruan
dan kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran penulis harapkan demi penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan pembaca pada
umumnya. Amin.

Jakarta, 25 November 2022

Alfakhriy Aqil Imadani


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 latar belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................4
1.3 Maksud dan Tujuan....................................................................................................................4
1.4 Kegunaan Makalah....................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5
2.1 Sejarah Jam Tangan Pintar.........................................................................................................5
2.2 Arti dan fungsi jam tangan pintar..............................................................................................7
2.3 Cara kerja jam pintar..................................................................................................................7
2.3.1 Gambaran Umum Sistem.........................................................................................7
2.3.2 Desain Desain Hardware.........................................................................................8
2.3.3 Desain Software ESP8266.......................................................................................9
2.3.4 Desain Software pada ATmega328P.....................................................................10
2.3.5 Pembacaan Sensor Suhu........................................................................................11
2.3.6 Pembacaan Sensor Detak Jantung.........................................................................11
2.3.7 Pembacaan Sensor Suhu........................................................................................12
2.3.8 Pembacaan Sensor Detak Jantung.........................................................................12
2.3.9 Algoritma Tampilan pada LCD.............................................................................13
2.3.10 Pengaturan Server Thingspeak............................................................................13
2.4 PENGUJIAN SISTEM............................................................................................................16
2.4.1 Pengujian Konektivitas ke Akses Poin..................................................................16
2.4.2 Pengujian Pembacaan pada Sensor Suhu...............................................................17
2.4.3 Pengujian Pembacaan Sensor Detak Jantung........................................................18
2.4.4 Pengujian Tampilan LCD Untuk Suhu Dan Detak Jantung..................................19
2.4.5 Pengujian pada server............................................................................................20
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................20
KESIMPULAN..............................................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Teknologi Internet Of Things (IoT) berkembang begitu cepat, berbagai peralatan
elektronik, sistem kontrol, dan aplikasi mobile mulai terhubung di dalam suatu jaringan
komputer yang kompleks. Persaingan dalam teknologi komunikasi pun berkembang dengan
cepat, perangkatperangkat yang digunakan mulai saling berkomunikasi, melakukan monitoring,
dan bahkan melakukan pertukaran informasi di dalam satu jaringan global. Teknologi ini dikenal
dengan teknologi Internet Of Things Dalam beberapa tahun terakhir smartphone menjadi
terkenal dengan fitur-fitur teknologi canggih layaknya komputer yang bisa dibawa kemana-
mana. Setelah itu muncul jam tangan dengan fitur yang menyerupai smartphone dengan inovasi
yang lebih mutakhir daripada jam tangan biasa. Jam tangan ini memiliki fitur seperti alarm,
telepon sms, pedometer, informasi cuaca, pengendali kamera jarak jauh, kalender, stopwatch,
dan bahkan sebagai heartrate monitor. Teknologi internet of things yang mulai bergerak ke
wearable device membuat penggunaan IoT menjadi semakin populer pada masa kini. Android
dengan Android Wear Smartwatch dan Apple dengan Apple Watch, mulai bersaing dalam
mempercanggih teknologi komunikasi pada wearable device yang mereka kembangkan. Akan
tetapi teknologi komunikasi yang canggih pun membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit.
Inovasi pada produk membuat dana penelitian yang besar pun tidak menjadi masalah dihabiskan
untuk mendapatkan sebuah inovasi [4]. Mahalnya sebuah harga inovasi dan kualitas perangkat
keras yang dibuat membuat produk teknologi internet of things menjadi sulit dijangkau dan
dibuat dengan tangan sendiri menyerupai kualitas aslinya. Terintegrasinya perangkat keras dan
perangkat lunak dalam suatu perangkat membuat implementasi dari Internet Of Things juga
membutuhkan sumberdaya yang andal dalam mengelolanya [5]. Pada tugas akhir ini akan dibuat
sebuah perangkat wearable data logger sederhana yang mudah dikelola dengan memanfaatkan
teknologi internet of things sebagai sarana untuk memantau suhu tubuh dan detak jantung
manusia dengan biaya yang terjangkau.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan jam tangan pintar?
2. Apa arti dan fungsi jam pintar?
3. Bagaimana cara kerja jam pintar?

1.3 Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memperoleh informasi dari jam tangan
pintar.
2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah, yaitu sebagai berikut :
2.1 Menjelaskan sejarah jam tangan pintar.
2.2 Menjelaskan arti dan fungsi jam tangan pintar
2.3 Menjelaskan bagaimana cara kerja jam tangan pintar.
1.4 Kegunaan Makalah
Kegunaan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas dan Ujian Tengah
Semester dari Bapak Prof. Dr. Iskandar Fitri, ST., MT. Dalam mata kuliah metodologi penelitian.
Selain itu, kegunaan makalah ini sebagai diharap dapat menjadi bahan pembelajaran dan bahan
informasi bagi para pembaca.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Jam Tangan Pintar


Menurut informasi yang Media Indonesia kutip dari Mobile Industry Review, Kamis
(8/8), dijelaskan bahwa smartwatch dikembangkan sejak beberapa dekade saat teknologi
komputer masih dalam tahap awal pengembangan. Pada 1972, Hamilton Watch Company and
Electro/Data Inc mengembangkan jam tangan digital pertama, yang berupa prototipe LED
bernama Pulsar. Produk tersebut dibalut dengan emas 18 karat dan dijual dengan harga
US$2.100. Meskipun mahal dan mewah, untuk menggunakan Pulsar harus menekan tombol agar
informasi yang diinginkan muncul di layar, berbeda dengan produk smartwatch kekinian yang
sudah disematkan sensor pendeteksi gerak sehingga penggunanya cukup mengayunkan tangan
untuk memunculkan informasi yang diinginkan. Meskipun begitu, Pulsar dianggap sebagai
sebuah revolusi besar dalam industri jam tangan dan telah membuka jalan untuk pengembangan
teknologi ini di masa depan. Tak terlalu lama dari kemunculan Pulsar, banyak pabrikan yang
mulai berlomba-lomba menyempurnakan teknologi terbaru jam tangan tersebut. Berbagai
perusahaan Jepang mulai bereksperimen tentang cara-cara untuk memasukkan lebih banyak
konten dalam jam tangan yang memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan data tambahan
dan Seiko ialah salah satu perusahaan pertama yang merintis inovasi pembaruan tersebut.
Pada 1983, Seiko merilis jam tangan T001 yang terkenal, bahkan dimuncul dalam film
James Bond's Octopussy. Jam tangan itu dapat dihubungkan ke penerima TV portabel,
sedangkan layarnya dibagi menjadi dua area terpisah dengan fungsi yang berbeda, yakni bagian
atas digunakan untuk fitur jam tangan standar seperti menunjukkan waktu dan pengaturan alarm,
tetapi bagian bawah layar digunakan untuk memutar video meskipun dalam kualitas buruk. Di
tahun yang sama, Seiko merilis jam tangan pintar lainnya yang diberi nama Data 2000. Sesuai
dengan namanya, jam tangan itu mampu menyimpan 2.000 karakter yang dimasukkan dari dock
keyboard eksternal. Setahun kemudian, Seiko merilis RC-1000 dengan fitur baru yang
substansial, seperti kemampuan untuk terhubung ke sebagian besar komputer saat itu. Namun,
perangkat terdekat dengan jam tangan pintar modern saat itu ialah RC-20 Wrist Computer yang
sudah dilengkapi dengan mikroprosesor 8-bit Z-80, 2 KB RAM, dan penyimpanan 8 KB,
termasuk aplikasi untuk penjadwalan, memo, waktu dunia, dan kalkulator.
Selanjutnya di 1994, Timex Datalink menjadi jam tangan pertama yang mampu
mengunduh data dari komputer secara nirkabel. Jam tangan itu dikembangkan bersama dengan
Microsoft, penggunaan teknologinya sangat cerdas. Datalink dianggap memiliki ciri khas
kecerdasan ilmiah dan bahkan dipakai NASA dalam berbagai misi perjalanan angkasa ruang.
Dalam perkembangan selanjutnya, seorang inovator bernama Steve Mann merancang dan
mengembangkan smartwatch Linux pertama pada 1998. Mann sebelumnya telah membuat
sejumlah kontribusi penting lainnya untuk teknologi modern, termasuk menjadi yang pertama
mengembangkan metode pencitraan HDR modern.
Setahun kemudian, pabrikan elektronik asal Korea Selatan, Samsung, merilis jam tangan
pintar yang dapat melakukan komunikasi. Produknya tersebut dinamai SPH-WP10 yang
memiliki spesifikasi layar LCD monokrom dan mampu berbicara selama 90 menit dengan
speaker dan mikrofon terintegrasi. Namun, setelah perilisan tersebut, Samsung seakan-akan
menarik diri dari pengembangan jam tangan pintar hingga akhirnya kembali berinvestasi untuk
mengembangkannya beberapa tahun belakangan karena melihat potensi dan perkembangan pasar
yang semakin nyata. Pada 2000, IBM mengungkapkan prototipe smartwatch Linux miliknya
yang disebut Watchpad. Meskipun pada saat itu versi awalnya memiliki banyak kekurangan,
perusahaan dengan cepat meningkatkannya dan pada 2001 merilis Watchpad 1.5 yang memiliki
accelerometer, sensor sidik jari, dan mekanisme getar. Selain itu, Watchpad 1.5 juga dibekali
sistem operasi Linux 2.2, memiliki layar sentuh-sensitif QVGA 320 x 240, bluetooth, 8 MB
RAM, dan 16 MB penyimpanan flash.
Pada 2004, Microsoft mencoba kembali terjun ke pasar dengan jam tangan pintar
terbarunya yang dinamai Smart Personal Objects Technology (SPOT). Produknya tersebut
merupakan awal dari produk yang dapat dipakai menjadi produk internet of things (IoT) sebagai
upaya mempersonalisasikan teknologi. Sayangnya, tanpa alasan yang jelas Microsoft
memutuskan menutup jaringan pengembangan produk itu. Sejak itu, sejumlah perusahaan
mencoba jam tangan pintar versinya masing-masing meskipun belum mampu menarik perhatian
konsumen karena dianggap tidak praktis.
Baru pada 2013, Omate merupakan perusahaan pertama yang merancang jam tangan
pintar yang benar-benar independen, dinamai Truesmart. Truesmart dapat melakukan panggilan,
menggunakan peta, dan memanfaatkan aplikasi Android sepenuhnya secara independen.
Meskipun produknya dianggap masih banyak kekurangan, produk tersebut dianggap sebagai
awal era baru dari teknologi jam tangan pintar. Saat ini pun semakin banyak pabrikan yang
meluncurkan jam tangan pintarnya, Apple telah menelurkan iWatch, Samsung dengan Galaxy
Watch-nya, pemain baru seperti Xiaomi juga menelurkan Amazefit yang dibanderol lebih murah
dari iWatch maupun Galaxy Watch. Bahkan, pabrikan pun sekarang juga berlomba-lomba
mengembangkan smartband (gelang pintar) yang secara umum fungsinya mirip dengan
smartwatch, tapi desainnya lebih sederhana dan praktis serta memiliki harga yang jauh lebih
terjangkau, misalnya, Xiaomi dengan Mi Band dan Samsung dengan Galaxy Fit. Bahkan, arloji-
arloji pintar tersebut dewasa ini tak hanya menyasar kalangan orang dewasa, tapi juga anak-anak.
(M-2).

2.2 Arti dan fungsi jam tangan pintar


Jam tangan pintar adalah sebuah komputer yang dikenakan dalam bentuk jam tangan. Jam tangan
pintar modern menyediakan teknologi yang berfungsi pemantau suhu dan detak jantung untuk
penggunaan sehari-hari.
2.3 Cara kerja jam pintar
PERANCANGAN SISTEM
2.3.1 Gambaran Umum Sistem

Desain dari sistem ini terdiri dari perangkat mikrokontroler yang terhubung secara serial
dengan modul wifi. Perangkat mikrokontroler ini kemudian dapat terhubung ke internet
dengan akses poin yang sudah diatur untuk terkoneksi. Data analog sensor yang dibaca
oleh mikrokontroler ini kemudian dikirim ke wifi melalui port serial yang nantinya dikirim
langsung ke server Thingspeak.com untuk ditampilkan dalam bentuk grafik. Desain sistem
secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 1. Data grafik pada halaman
Thingspeak.com kemudian di-embedd pada halaman server web lokal untuk ditampilkan
dalam bentuk grafik yang sama. Ketika data suhu dan detak jantung pada server
Thingspeak mencapai threshold yang sudah diatur atau melebihi batas normal, maka server
akan mengirimkan notifikasi pada akun twitter yang telah terdaftar untuk memberitahu
bahwa data yang telah dikirim ada yang tidak normal. Layanan dari Sistem ini berupa
layanan Autentikasi ke Access Point, layanan HTTP POST pada ESP8266 dengan

PC Modul
Client WiFi Server
ESP8266 Lokal
Sensor
Suhu ATmega
Twitter Internet
LM35
Sensor Thingspeak
Detak Smartphone Server
Jantung Koneksi Kabel
Koneksi Nirkabel
Koneksi Virtual

Thingspeak dan Layanan Notifikasi dari Thingspeak.


Gambar 1. Desain Sistem.

2.3.2 Desain Desain Hardware


Desain hardware yang digunakan pada sistem ini terdiri dari Laptop sebagai Klien PC (Personal
Computer) dan juga sebagai server untuk menampilkan halaman web yang data grafiknya
diambil dari Thingspeak.
Rangkaian mikro pada sistem ini menggunakan ATmega328P sebagai prosesor dengan eksternal
kristal sebesar 16 MHz. Sensor yang ada yaitu sensor suhu dan detak jantung langsung
terhubung pada pin input analog, dan data hasil bacaan langsung diproses oleh mikrokontroler.
Mikrokontroler ATmega328P juga terhubung secara serial dengan modul WiFi ESP8266, dan
data yang diperoleh dari sensor kemudian dikirim ke wifi untuk kemudian dikirim ke server.
Tabel 1. Daftar Penggunaan Pin Arduino Mega 2560
Pin Fungsi
Vin Sumber tegangan Arduino
GND Ground
2 TX ESP8266
3 RX ESP8266
1 Reset
5 LED pulse detection
6 PWM LED pulse detection
8 DC pada LCD
9 Reset pada LCD
10 CS pada LCD
11 MOSI pada LCD
12 MISO pada LCD
13 SCLK pada LCD
A0 Output Sensor Detak Jantung
A3 Output Sensor Suhu LM35
Sumber : Arduino [6]

Sistem ini bekerja dengan menghubungkan TFT LCD 2.2” sebagai tampilan sederhana untuk
menampilkan data hasil bacaan dari sensor. Karena tegangan LCD adalah 3.3V maka diperlukan
modul regulator tambahan untuk mengubah tegangan kerja sistem yaitu 5V menjadi 3.3V
sehingga LCD dapat bekerja dengan baik [7]. Output dari mikrokontroler selain daya yang
terhubung dengan LCD pun harus diubah menjadi 3.3V dengan menggunakan IC level shifter
sehingga level tegangan menjadi sesuai.
Pada sistem ini ESP8266 merupakan modul WiFi yang berkomunikasi dengan ATmega328P
untuk menerima data hasil bacaan dari kedua sensor. Data yang diterima itu kemudian dikirim
ke server untuk ditampilkan. Pada Gambar 2 komunikasi serial antara ESP8266 dengan
ATmega328P ini sama seperti rangkaian komunikasi serial biasa, pin RX pada ATmega328P
terhubung dengan pin TX pada ESP8266, begitu pula dengan pin TX pada ATmega328P
terhubung dengan pin RX pada ESP8266, serta ground antara keduanya saling terhubung.
Berikut gambar rangkaian antara ATmega328P dengan ESP8266 ditunjukkan pada gambar
berikut.
Gambar 2. Skematik ESP8266 dengan ATmega328P

2.3.3 Desain Software ESP8266


Desain software pada tugas akhir ini dibagi menjadi tiga komponen utama yaitu, desain
software pada ESP8266 WiFi, software pada ATmega328P untuk membaca data analog
sensor, menampilkan, dan mengirimkannya, serta HTML code pada server web untuk
menampilkan grafik hasil pembacaan dan notifikasi.
Desain software pada aplikasi ini bertujuan untuk mengirimkan data yang diterima dari
ATmega328 ke server yang telah ditentukan. Servernya ialah server Thingspeak dan server
lokal pada laptop. Flowchart dari software ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Start

Melakukan Memulai
Koneksi ke Koneksi ke
AP AP
Tidak
Memulai
Tersambung Ya Komunikasi
Serial

Baca
Kirim Data ke
Data
Server
Serial

Kirim Sinyal
Tidak Ready

Ada Ya
Kiriman
Data

Gambar 3. Flowchart Program ESP8266 WiFi


2.3.4 Desain Software pada ATmega328P

Start

Memulai Memulai
Komunik Komunik Olah ADC
asi SPI asi Serial

Memulai Simpan Data


ADC ADC
Baca
ADC
Mapping

Tidak Tampilkan ke
LCD

Kirim Data ke Program


5 detik
Modul WiFi ya Counter

Gambar 4. Flowchart sistem kerja ATmega328P

Pemrograman pada ATmega328P terbilang cukup kompleks karena tugasnya yang pertama ialah
menjalankan proses pembacaan data analog dari pin analog, menyimpan data tersebut dan
kemudian menampilkannya pada layar LCD. Setelah data yang dibaca selesai disimpan data itu
yang nantinya akan dikirim melalui serial ke ESP8266 WiFi. Secara garis besarnya flowchart
dari ATmega328 dapat dilihat pada Gambar 4 di atas.
Pada flowchart dapat dilihat pertama yang dilakukan mikrokontroler adalah memulai
komunikasi serial, setelah meulai komunikasi serial dilanjutkan dengan memulai komunikasi
SPI untuk LCD, lalu dilanjutkan lagi dengan melakukan pembacaan data analog. Ada dua data
yang dibaca pada sistem ini, yang pertama ialah membaca data suhu pada pin A3 dan membaca
data detak jantung pada pin A0, data pada pin A3 dihitung menggunakan tegangan referensi
internal 1,1V dan kemudian disimpan ke dalam variabel.
Berbeda dengan pin A3 data pada pin 0 dibaca dengan menggunakan interupt dan TIMER
sebagai vektor interupt dan pembacaannya setiap 2ms. Setelah kedua data dibaca, datadata
tersebut kemudian disimpan ke dalam suatu variabel, untuk ditampilkan ke LCD maupun
dikirim ke ESP8266 WiFi. Pada mikrokontroler selanjutnya akan menghitung sampai 5 detik
untuk melakukan pengiriman data pada WiFi. Ketika perhitungan belum mencapai 5 detik
program akan terus melakukan pembacaan pada data sensor.

2.3.5 Pembacaan Sensor Suhu


void setup(){ analogReference(INTERNAL);
} void loop(){ reading = analogRead(A3); temp = reading/9.31;
}

Gambar 5. Program Pembacaan Nilai Sensor LM35

Pada tahapan ini, ATmega328P melakukan pembacaan data yang dikirimkan oleh sensor-
sensor yang terhubung pada pin analog. Pembacaan sensor suhu LM35 dapat dilihat dari
kode program pada Gambar 5. Pada Gambar 5 dilakukan penentuan tegangan referensi
internal dari ATmega328P. Tegangan internal ATmega328P adalah sebesar 1,1V dan skala
pembacaan analog adalah sebesar 10 bit atau berkisar dari 0 sampai 1023.

2.3.6 Pembacaan Sensor Detak Jantung


Pada tahapan ini sensor melakukan pembacaan pada detak jantung manusia. Detak jantung
dibaca setiap 2 ms menggunakan program interrupt. interupt diatur sehingga ketika timer
menghitung sampai 2 ms, maka selanjutnya ialah menjalankan program perhitungan detak
jantung. Perhitungan dilakukan dengan membaca tinggi pulsa yang dihasilkan oleh data sensor,
ketika pulsa mencapai batas ketinggian tertentu, maka program akan melakukan perhitungan
perhitungan jumlah pulsa per menit berdasarkan interval waktu yang ada. Data hasil perhitungan
waktu ini kemudian yang akan disimpan untuk ditampilkan maupun dikirim pada server. Berikut
kode program untuk melakuakan pembacaan data dan menjalankan fungsi perhitungan detak
jantung.

Pada flowchart dapat dilihat pertama yang dilakukan mikrokontroler adalah memulai
komunikasi serial, setelah meulai komunikasi serial dilanjutkan dengan memulai komunikasi
SPI untuk LCD, lalu dilanjutkan lagi dengan melakukan pembacaan data analog. Ada dua data
yang dibaca pada sistem ini, yang pertama ialah membaca data suhu pada pin A3 dan membaca
data detak jantung pada pin A0, data pada pin A3 dihitung menggunakan tegangan referensi
internal 1,1V dan kemudian disimpan ke dalam variabel.
Berbeda dengan pin A3 data pada pin 0 dibaca dengan menggunakan interupt dan TIMER
sebagai vektor interupt dan pembacaannya setiap 2ms. Setelah kedua data dibaca, datadata
tersebut kemudian disimpan ke dalam suatu variabel, untuk ditampilkan ke LCD maupun
dikirim ke ESP8266 WiFi. Pada mikrokontroler selanjutnya akan menghitung sampai 5 detik
untuk melakukan pengiriman data pada WiFi. Ketika perhitungan belum mencapai 5 detik
program akan terus melakukan pembacaan pada data sensor.

2.3.7 Pembacaan Sensor Suhu

void setup(){ analogReference(INTERNAL);


} void loop(){ reading = analogRead(A3); temp = reading/9.31;
}
Gambar 5. Program Pembacaan Nilai Sensor LM35

Pada tahapan ini, ATmega328P melakukan pembacaan data yang dikirimkan oleh sensor-
sensor yang terhubung pada pin analog. Pembacaan sensor suhu LM35 dapat dilihat dari
kode program pada Gambar 5. Pada Gambar 5 dilakukan penentuan tegangan referensi
internal dari ATmega328P. Tegangan internal ATmega328P adalah sebesar 1,1V dan skala
pembacaan analog adalah sebesar 10 bit atau berkisar dari 0 sampai 1023.

2.3.8 Pembacaan Sensor Detak Jantung


Pada tahapan ini sensor melakukan pembacaan pada detak jantung manusia. Detak jantung
dibaca setiap 2 ms menggunakan program interrupt. interupt diatur sehingga ketika timer
menghitung sampai 2 ms, maka selanjutnya ialah menjalankan program perhitungan detak
jantung. Perhitungan dilakukan dengan membaca tinggi pulsa yang dihasilkan oleh data
sensor, ketika pulsa mencapai batas ketinggian tertentu, maka program akan melakukan
perhitungan perhitungan jumlah pulsa per menit berdasarkan interval waktu yang ada. Data
hasil perhitungan waktu ini kemudian yang akan disimpan untuk ditampilkan maupun
dikirim pada server. Berikut kode program untuk melakuakan pembacaan data dan
menjalankan fungsi perhitungan detak jantung.

void setup(){
TCCR2A = 0x02;
TCCR2B = 0x06;
OCR2A = 0X7C;
TIMSK2 = 0x02;
sei();
}
ISR(TIMER2_COMPA_vect)
{ cli();
beatCalculation();
sei();
}
Gambar 6. Program Detak Jantung dengan Menggunakan Interrupt

Pada Gambar 6 ada tiga fungsi yang menjalankan fungsi interupt, cli(), beatCalculation(),
dan sei(). Fungsi yang menjalankan program perhitungan detak jantung berada pada fungsi
beatCalculation(), fungsi mendeteksi detak jantung dari sensor yang berskala digital dari 0
sampai 1023. Nilai-nilai ini kemudian dihitung dengan batas tertentu untuk mendeteksi
adanya sinyal yang masuk dari sensor, yang kemudian dihitung kisaran detak per menit.

2.3.9 Algoritma Tampilan pada LCD.


Pada LCD variabel yang menyimpan data Sensor setelah diolah data tersebut kemudian
ditampilkan ke koordinat layar. Data yang diolah ditampilkan per digit berdasarkan fungsi
perulangan. Berikut penggalan kode program untuk tampilan digit data. Algoritma yang
dijalankan kode program tampilan ini adalah sebagai berikut. Pada tahap awal program
melakukan pendeteksian digit pada nilai yang tersimpan, nilai yang dismpan tersimpan
dalam bentuk array. Proses penyimpanan nilai dilakukan dua tahap, penyimpanan pertama
melakukan penyimpanan nilai sebelumnya, sedangkan penyimpanan kedua ialah
penyimpanan nilai setelahnya. Saat ditampilkan program akan membandingkan digit data
sebelum dan sesudah, jika data tersebut berbeda maka program akan meampilkan yang
baru, sedangkan jika digit data sama dengan sebelumnya maka program tidak melakukan
apa-apa terhadap digit yang sudah tercetak.

2.3.10 Pengaturan Server Thingspeak


Thingspeak merupakan server Internet of Things yang cukup diminati karena konfigurasinya
yang mudah, untuk memulai Thingspeak pertama-tama kita harus membuat akun pada server
tersebut dengan alamat email yang kita miliki. Setelah mendapat akun pada server tersebut,
maka langkah selanjutnya ialah mengatur dashboard atau tampilan awalnya dengan perangkat
kita yang akan digunakan untuk melakukan pengiriman data. Gambar berikut menunjukkan
halaman ketika kita memulai menggunakan Thingspeak, dan akan diarahkan untuk membuat
akun jika belum terdaftar sebagai pengguna Thingspeak.

Gambar 7. Pembuatan Akun pada Thingspeak


Pada Gambar 7 setelah akun selesai dibuat, pada tampilan awal Thingspeak akan diarahkan
untuk membuat channel untuk perangkat yang akan kita hubungkan dengan server. Gambar 8
menunjukkan pembuatan channel yang menggunakan field sebagai parameter pengiriman data
yang dikirimkan melalui Modul WiFi ESP8266 menggunakan HTTP POST. Kode pengiriman
WiFi dapat dilihat pada penggalan kode dari Gambar 9.

Gambar 8. Pembuatan Channel pada Thingspeak

void server1(){
String apiKey =
"PY8YG6RKBS85E7I9
";
kiriman = "&field1="; kiriman
+= suhu;
kiriman += "&field2="; kiriman
+= "detak";

const char* server =


"thingspeak.com";
if (client.connect(server,80))
{
String postStr =apiKey;
postStr += kiriman;
postStr +=
"\r\n\r\n";
client.print("POST /update
HTTP/1.1\n");
client.print("Host:
thingspeak.com\n");
client.print("Connection:
close\n");
client.print("X-
THINGSPEAKAPIKEY: "+apiKey+"\
n"); client.print("Content-
Type:
application/x-www-form-

Gambar 9. Kode Program Pengiriman Data Ke Field Thingspeak

Pada Gambar 10 pembuatan channel dilakukan dengan melakukan pengaturan untuk


membuat apakah channel yang akan digunakan bersifat public atau private. Tujuan
pembuatan ini ialah membuat hak pengaksesan terhadap data yang diolah. Pada tugas akhir
ini channel dibuat public supaya dapat diakses oleh server lain untuk melakukan embbed
terhadap grafik dari Thingspeak. Setelah channel berhasil dibuat maka API (Application
Programming Interface) Key akan otomatis tergenerate untuk dilakukan sebagai
penghubung antara Thingspeak dan modul WiFi. Jika ada permasalahan mengenai koneksi
antara perangkat dengan API Key kita bisa melakukan generate ulang API Key. Tampilan
halaman API Key dapat dilihat pada Gambar berikut.

Gambar 10. API Key pada Thingspeak

Pada API Key terdapat write API Key dan Read API Key, yang digunakan dalam sistem ini
ialah write API Key karena kita akan menuliskan data pada server. Setelah API Key sudah
tergenerate maka selanjutnya kita dapat menempatkannya pada kode proram di atas. Tampilan
awal grafik pada My Channel sebelum data dikirim akan terlihat kosong, setelah data
dikirimkan dari perangkat, maka grafika akan terlihat seperti Gambar 11.
Gambar 11. Tampilan Grafik pada Thingspeak

Grafik yang dapat ditampilkan dapat diatur sedemikian hingga terlihat seperti yang kita
inginkan, tampilan grafik yang penulis gunakan adalah tampilan grafik dinamis dengan 10 data
per tampilan dengan skala otomatis.

2.4 PENGUJIAN SISTEM


2.4.1 Pengujian Konektivitas ke Akses Poin
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah konektivitas ke jaringan internet dapat
terjalin dan dapat melakukan koneksi ke server.

Gambar 12. Pengujian Konektivitas WiFi terhadap Akses Poin

Pada Gambar 12 Pengujian dilakukan pada Modul WiFi yang terhubung dengan serial
monitor untuk melakukan pengiriman data. Dari pengujian ini diperoleh hasil yang baik
dengan tidak ada kesalahan pada saat melakukan koneksi.

2.4.2 Pengujian Pembacaan pada Sensor Suhu


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ketepatan dalam melakukan pengukuran oleh
perangkat. Sensor yang akan diuji dipasang pada pin yang sudah ditentukan, setelah semua
terhubung langkah selanjutnya ialah mencatat hasil yang diperoleh dari data pengukuran.
Data pada pengukuran dibawah ini otomatis diambil dalam rentan waktu pengiriman
selama 20 detik dan waktu penerimaan pada server Thingspeak berkisar 20 detik [8], total
waktu pengukuran adalah sebesar 15 menit.

Gambar 13. Pengujian Konektivitas WiFi terhadap Akses Poin

Jika kondisi jaringan tidak terlalu padat, maka pada kondisi ideal proses pengiriman data
akan berlangsung dengan interval sekitar 20 detik. Jadi total data ideal yang akan terkirim
adalah berjumlah 15 data. Pada Gambar 13 dapat terlihat ada beberapa data yang terhilang
pada saat pengiriman.

Tabel 2. Pengujian Pengukuran Suhu (16.55-17.10)


20 Suhu 5 Suhu 5 Suhu 5
Suhu
detik menit menit menit
Termometer
ke pertama Kedua Ketiga
1 36,19 37,89 39,87 35,19
2 36,19 - - -
3 36,19 32,43 - -
4 36,19 35,83 - 36,37
5 36,19 36,29 38,77 -
6 36,19 37,19 - 39,3
7 36,19 - - -
8 36,19 37,56 -
9 36,19 37,67 - 37,3
10 36,19 - 38,68
11 36,19 - 38,21 39,24
12 36,19 38,2 36,2 -
13 36,19 36,18 - -
14 36,19 - - -
15 36,19 - - -
Berdasarkan data pada Tabel 2 di atas diperoleh presentase keberhasilan pengiriman data suhu
tubuh dari hasil 5 menit pertama yaitu 8 dari 15 data adalah sebesar 53,33%, pengukuran 5 menit
kedua menghasilkan keberhasilan sebesar 33,33% karena 5 dari 15 data yang berhasil terkirim,
dan pengukuran 5 menit ketiga adalah sebesar 40% karena hanya ada 6 data yan terkirim.
2.4.3 Pengujian Pembacaan Sensor Detak Jantung
Pengujian ini memiliki tujuan untuk mengetahui ketepatan dalam membaca detak jantung pada
tubuh manusia. Detak jantung pada awalnya diukur menggunakan cara manual yaitu dengan
menghitung jumlah detak yang ditimbulkan selama satu menit dan diperoleh hasil 80 denyut per
menit. Jumlah denyut ini selanjutnya yang akan dijadikan sebagai standar untuk menghitung
error dari sensor. Berikut gambar pengujian selama 20 menit pada server Thingspeak.

Gambar 14. Grafik Detak Jantung pada Server Thingspeak.

Sama seperti grafik pengukuran suhu tubuh, Grafik pada Gambar 14 juga memiliki kesamaan
dalam penerimaan data pada server dimana ada data yang hilang pada saat proses pengiriman.

Tabel 3. Pengujian Detak Jantung (16.55-17.10)


20 Detak 5 Detak 5 Detak 5
Suhu
detik menit menit menit
Termometer
ke pertama Kedua Ketiga
1 80 77 84 72
2 80 - - -
3 80 75 - -
4 80 70 - 70
5 80 72 80 -
6 80 78 - 78
7 80 - - -
8 80 77 -
9 80 77 - 74
10 80 - 73
11 80 - 75 75
12 80 74 74 -
13 80 73 - -
14 80 - - -
15 80 - - -

Pada Tabel 3 di atas, dapat terlihat ada 9 data yang berhasil terkirim dari 15 data yang dikirim
dalam interval 20 detik, dan terdapat 6 data yang hilang ketika dikirim. Tabel 8 di atas, dapat
terlihat ada 5 data yang berhasil terkirim dari 15 data yang dikirim dalam interval 20 detik, dan
terdapat 10 data yang hilang ketika dikirim. Sedangkan pada Tabel 4.6 di atas, dapat terlihat ada
6 data yang berhasil terkirim dari 15 data yang dikirim dalam interval 20 detik, dan terdapat 9
data yang hilang ketika dikirim.
Berdasarkan data pada Tabel di atas diperoleh presentase keberhasilan pengiriman data
detak jantung pada 5 menit pertama yaitu 9 dari 15 data adalah sebesar 60%, pengukuran 5
menit kedua menghasilkan keberhasilan sebesar 33,33% karena 5 dari 15 data yang
berhasil terkirim, dan pengukuran 5 menit ketiga adalah sebesar 40% karena hanya ada 6
data yan terkirim.

2.4.4 Pengujian Tampilan LCD Untuk Suhu Dan Detak Jantung


Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah koordinat tampilan data yang ditetapkan
sesuai yang diharapkan, dari pengujian tampilan ada beberapa masalah yang terjadi seperti
terjadi drop tegangan pada module AMS1117-3.3, sehingga solusi untuk memperbaikinya
penulis menambahkan modul tambahan untuk memperbaiki keadaan tersebut. Tampilan
akhirnya dapat berjalan dengan normal seperti pada Gambar 15.

Gambar 15. Tampilan Data pada LCD


2.4.5 Pengujian pada server
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah server yang menangani data maupun
notifikasi berjalan dengan baik, pada Gambar di bawah ini dapat dlihat tampilan yang
menunjukkan tampilan server lokal dengan embedded grafik yang berasal dari Thingspeak.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa server berjalan dengan baik dan dapat mengambil
konten yang bersangkutan dari server Thingspeak, selain pengujian data grafik, pengujian
tampilan jarum penunjuk juga berjalan dengan baik.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari pengerjaan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Koneksi WiFi terhadap akses poin berjalan dengan baik dengan tidak ada kesalahan, tetapi
pada kondisi jaringan yang tidak stabil terkadang koneksi lambat, namun perangkat tetap
melakukan proses pengiriman.
2. Pengiriman data ke server berjalan dengan meiliki kendala pada saat pembaruan data pada
grafik dengan tingkat keberhasilan sebesar 53,3% seperti pada pengujian yang dikarenakan
karena kondisi jaringan yang pada saat itu sedang terdapat kepadatan trafik.
3. Area Pembacaan data denyut tidak memiliki sensitivitas yang baik karena diperlukan
pengaturan sensor pada posisi denyut sehingga denyut dapat terdeteksi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://mediaindonesia.com/weekend/256464/menilik-asal-usul-jam-tangan-pintar.
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/89193/NTA2MzY4/Analisis-Pengaruh-
Kualitas-Produk-Kualitas-Layanan-dan-Pengalaman-Pelanggan-terhadap-Kepuasan-Pelanggan-
Pada-Pengguna-Smartwatch-2.pdf
Elecfreaks, “2.2S" TFT LCD: TFT01-2.2S,” 2.2S" TFT LCD: TFT01-2.2S, 2016. [Online]. Available:
http://www.elecfreaks.com/wiki/index.php?title =2.2S%2522_TFT_LCD:_TFT01-2.2S.

Anda mungkin juga menyukai