Anda di halaman 1dari 34

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH AL-QURAN

ISLAMIC SCIENCE AND TECHNOLOGY FAIR


2022

BRANDING DAN EKSISTENSI TEKNOLOGI NUKLIR DALAM PRESPEKTIF ISLAM

DIUSULKAN OLEH :
IBNU IDQAN 022000020
AFLIA LAM LAM 022000001
IRA PALUPI 022000021
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis : Branding dan Eksistensi Teknologi


Nuklir dalam Prespektif Islam
2. Sub-tema : Sains dan Teknologi
3. Ketua Tim :
a. Nama Lengkap : Ibnu Idqan
b. NIM : 022000020
c. Nama Institusi : Politeknik Teknologi Nuklir
Indonesia – BRIN
d. Alamat email : ibnuidqan@gmail.com
e. Alamat Rumah dan No. HP : Perumnas Condongcatur,
Condongcatur, Depok, Sleman,
Yogyakarta 08126743650
4. Dosen Pendamping* :
a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Supriyono, M.Sc
b. NIP :195812151986011005
c. Alamat Rumah dan No. HP : Griya Timoho Estate No. 2
Yogyakarta dan 08122745916
Yogyakarta, 17 September 2022
Dosen Pendamping Ketua Tim,

Drs. Supriyono, M.Sc Ibnu Idqan


NIP. 195812151986011005 NIM. 022000020
Menyetujui,
Ketua Program Studi Elektronika Instrumentasi

Dr. Eng. Sutanto, M.Eng


NIP. 198202182006041016

i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH AL-QURAN
ISLAMIC SCIENCE AND TECHNOLOGY FAIR 2022

Judul Karya Tulis : Branding dan Eksistensi Teknologi


Nuklir dalam Prespektif Islam
Nama Ketua : Ibnu Idqan
Nama Anggota : 1) Aflia Lam Lam
2) Ira Palupi
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis
dengan judul di atas benar merupakan karya orisinalitas yang dibuat oleh penulis
dan belum pernah dipublikasikan dan atau dilombakan di luar kegiatan “Lomba
Karya Tulis Ilmiah Al-Quran Islamic Science and Technology Fair 2022” yang
diselenggarakan oleh Jamaah Intelektual Mahasiswa Muslim Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Airlangga.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, dan apabila terbukti
adanya pelanggaran di dalamnya, maka kami siap untuk didiskualifikasi dari
kompetisi ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami.

Pembimbing Ketua Tim

Materai 10000

Drs. Supriyono, M.Sc Ibnu Idqan


NIP. 195812151986011005 NIM. 022000020
Menyetujui, Yogyakarta, 17 September 2022

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
Branding Dan Eksistensi Teknologi Nuklir Dalam Prespektif Islam dengan lancar.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Supriyono, M.Sc. yang telah membimbing saya dan teman-
teman dengan sabar dalam memberikan masukan pada proses pengerjaan
Karya Tulis Ilmiah ini. Terima kasih atas totalitas yang telah bapak berikan
kepada kita. Banyak pelajaran yang kita dapat dari bapak baik sebagai dosen
pembimbing maupun sebagai pribadi yang memotivasi.
2. Bapak Dr. Sutanto, M.Eng. selaku kepala prodi Elektronika Instrumentasi
yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk dapat belajar,
berkarya, dan menoreh prestasi.
3. Orang tua yang selalu memberikan dukungan baik secara moral maupun
finansial dan doa kepada kami.
4. Keluarga besar Einsten.com
Sebuah klise hanya untuk mengatakan bahwa karya ini tidak sempurna. Yang
perlu digaris bawahi di sini adalah ketidak sempurnaan tersebut merupakan
tanggung jawab kami selaku penulis. Penulis menerima segala kritik dan saran dari
semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap semoga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan Instansi yang
menanungi ketenaga nukliran.

Yogyakarta

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................i

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii


BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

I.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1

I.2. Rumusan Masalah ......................................................................................3

I.3. Manfaat Penulisan ......................................................................................3

I.4. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................5

II.1. Prespektif Islam Terkait Teknologi Nuklir ...............................................5

II.2. Eksistensi Teknologi Nuklir dalam Menyejahterakan Umat ....................7

II.3. Peran Iptek Nuklir dalam Meningkatkan Keimanan ................................ 8

BAB III. METODE PENULISAN ........................................................................10

III.1. Jenis Penulisan ....................................................................................... 10

III.2. Fokus Penulisan ..................................................................................... 10

III.3. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data........................................10

III.4. Teknik Analisis Data .............................................................................11

BAB IV. PEMBAHASAN..................................................................................... 12

BAB V. PENUTUP ............................................................................................... 19

iv
V.1. Kesimpulan ............................................................................................. 20

V.2. Saran .......................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 21

LAMPIRAN ...........................................................................................................23

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Data PLTN di Dunia ............................................................................13

Gambar 2. Data Emisi Gas Rumah Kaca di Dunia ................................................14

Gambar 3. Produksi Listrik Berdasarkan Jenis Pembangkit ..................................16

Gambar 4. (a) Pasokan Minyak Bumi Tahun 2015 s.d 2020 ; (b) Konsumsi Bahan
Bakar Minyak Tahun 2015 s.d 2020 ......................................................................17

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Prioritas Pengembangan Energi ............................................................... 12

Tabel 2. Penggunaan BBM per Sektor ..................................................................18

vii
BRANDING DAN EKSISTENSI TEKNOLOGI NUKLIR DALAM
PRESPEKTIF ISLAM
Ibnu Idqan, Aflia Lam Lam, Ira Palupi
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia – BRIN
ibnuidqan@gmail.com

Berkaitan dengan teknologi, Islam tidak pernah mengekang pemeluknya untuk


maju dan modern, justru Islam sangat mendukung kemajuan pemeluknya dalam
melakukan penelitian dan eksperimen berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist sebagai
acuan pengembangan wawasan berpikir. Sehingga, dibutuhkan kemampuan para
pemuda untuk menciptakan suatu inovasi yang dapat memberikan kemaslahatan
sepenuhnya bagi keselarasan alam dan manusia. Salah satunya ialah inovasi
pemanfaatan teknologi nuklir. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-
Baqarah ayat 29, bahwa dalam ayat tersebut dapat diambil simpulan, jika semua
yang Allah SWT ciptakan di dunia boleh dimanfaatkan oleh manusia untuk tujuan
kebaikan. Hal ini dibuktikan oleh cendekiawan muslim terdahulu seperti Sultan
Bahsiruddin Mahmood dan Sameera Moussa yang berkontribusi besar di bidang
teknologi nuklir. Walaupun banyak persepsi dan stigma negatif masyarakat terkait
teknologi nuklir sejak tahun 1945 pasca peristiwa pengeboman Hiroshima dan
Nagasaki. Namun, prospek pengembangan pemanfaatan teknologi nuklir telah
diupayakan oleh beberapa negara di dunia sebagai tolak ukur untuk menandai
komitmen negara terhadap teknologi nuklir di masa depan, bahwa teknologi nuklir
mampu membantu dua masalah besar di dunia, yaitu “Energy Security” dan
“Climate Change Effects”. Dengan demikian, berdasarkan metode penelitian
kualitafif, berupa pengumpulan data menggunakan studi kasus, studi sejarah, dan
studi dokumen dalam bentuk analisis naratif melalui pola pikir subjektif. Pemuda
Rabbani mampu berkontribusi dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pembangunan berkelanjutan baik dari sisi kebutuhan daerah maupun nasional, serta
memahami bagaimana suatu teknologi berperan dalam menggerakkan kehidupan
berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist.

Kata Kunci : Teknologi, Nuklir, Al-Qur’an dan Hadist

viii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Persepsi masyarakat mengenai teknologi nuklir sangat beragam. Sebagian
besar masyarakat beranggapan bahwa segala hal terkait nuklir pasti berujung
bahaya, hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan mengenai
nuklir dan kegunaannya, serta tanggapan masyarakat terkait nuklir hanya
didasarkan pada hal-hal yang bersifat destruktif. Stigma masyarakat yang secara
langsung mendefinisikan nuklir sebagai senjata pemusnah massal yang
memiliki daya ledak yang sangat besar timbul sejak perang dunia II, tepatnya
saat peristiwa terjadinya serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada
tahun 1945 oleh Amerika Serikat atas perintah Presiden Amerika Serikat, Harry
S. Truman. Pada tanggal 6 Agustus 1945 bom uranium yang di juluki “Little
Boy” dijatuhkan di Hiroshima dengan korban jiwa sebanyak 146.000 orang ,
kemudian pada tanggal 9 Agustus 1945 diikuti oleh serangan selanjutnya yaitu
bom plutonium berjuluk “Fat Man” dijatuhkan di Nagasaki dengan korban jiwa
sebanyak 80.000 orang. Namun, pasca Perang Dunia II pemanfaatan teknologi
reaktor nuklir mulai dikembangkan oleh sejumlah negara diantaranya Uni
Soviet, Inggris, Jepang dan berbagai negara lainnya. Semula yang digunakan
dalam kepentingan senjata perang, kini tenaga nuklir menjadi sumber energi
untuk memenuhi kebutuhan manusia mengingat proses fusi pada reaktor nuklir
dapat menghasilkan uap panas untuk menghasilkan turbin penghasil listrik.
Di Indonesia rencana untuk mendirikan PLTN masih dalam rancangan yang
terdapat pada UU No 17 tahun 2007 mengenai Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, akan tetapi belum dapat terlaksana sebab masih banyak pro
dan kontra yang terjadi terkait pembangunan tersebut. Masyarakat yang kontra
terhadap dibangunnya PLTN memiliki persepsi yang buruk terhadap nuklir.
Sejatinya dalam pembangunan PLTN guna menghindari kerusakan alam yang
disebabkan oleh pembangkit listrik lainnya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an
surat Al-Qasas ayat 77 yang berbunyi :

1
َ َ‫ّٰللاُ اِلَيْكَ َو َْل تَبْغِ ْالف‬
َ ‫سا د‬ َ ‫َص ْيبَكَ مِ نَ الدُّ ْنيَا َواَحْ س ِْن َك َما ٓ اَ ْح‬
‫سنَ ه‬ ٰ ْ ‫َّار‬
َ ‫اْلخِ َرة َ َو َْل ت َ ْن‬
ِ ‫سن‬ ‫َوا ْبت َغِ فِ ْي َما ٓ ٰا ٰتىكَ ه‬
َ ‫ّٰللاُ الد‬

َ‫ّٰللا َْل يُحِ بُّ ْال ُم ْف ِس ِديْن‬ ِ ‫فِى ْاْلَ ْر‬


َ ‫ض ۗا َِّن ه‬

Artinya : “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di
dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-
Qasas 28 : 77)

Oleh karena itu, sebagai pemuda Rabbani yang berkontribusi dalam proses
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, tentunya memahami bagaimana
suatu teknologi berperan dalam menggerakkan kehidupan.

Berdasarkan analisis data sementara, teknologi nuklir merupakan sumber


energi yang efisien, ramah lingkungan, dan fleksibel digunakan di lokasi
manapun dalam memperlambat pemanasan global. Reaksi tersebut mampu
menghasilkan energi yang lebih besar dari energi lainnya, misalnya dapat
diperoleh 1 gram Uranium yang setara dengan sekitar 2,5 ton batu bara dan
17.500 liter minyak, efisiensi juga dapat dilihat dari tempo siklus bahan bakar
nuklir yaitu sekitar 1,5 tahun. Sehingga dapat dikatakan bahwa teknologi nuklir
dapat membantu 2 masalah besar di dunia, yaitu “Energy
Security” dan “Climate Change Effects”. Hal ini juga disadari oleh negara-
negara maju yang tergabung dalam IAEA, bahwa perubahan iklim global yang
semakin meningkat akan mendorong mereka untuk mencari energi yang rendah
emisi karbon, terjangkau, handal, efisien, ramah lingkungan, dan dikelola
secara proaktif serta dapat diterima secara sosial. Sisi positif yang diperoleh dari
pemanfaatan teknologi nuklir tentunya menjadi potensi negara dalam mengatasi
permasalahan di bidang energi, seperti pengurangan emisi gas rumah kaca
dalam rangka membatasi perubahan iklim. Hal ini didasarkan pada QS. Al-
Baqarah ayat 29 yang berbunyi :

‫ع ِليْم‬ َ ‫ت ۗ َوه َُو ِب ُك ِل‬


َ ٍ‫ش ْيء‬ ٍ ‫سمٰ ٰو‬ َ َ‫س َم ۤاءِ ف‬
َ ‫س هوى ُه َّن‬
َ ‫س ْب َع‬ َّ ‫ض َجمِ ْي ًعا ث ُ َّم ا ْست ٰ َٓوى اِلَى ال‬
ِ ‫اْل ْر‬ ْ ‫ه َُو الَّ ِذ‬
َ ْ ‫ي َخلَقَ لَ ُك ْم َّما فِى‬

2
Artinya : “Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi
untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya
menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-
Baqarah 2 : 29)

Dari berbagai permasalahan terkait pembangunan PLTN, Islam memiliki


pandangan tersendiri. Hal ini didasarkan pada sebuah Hadist yang diriwayatkan
oleh Imam Al-Bukhori dan Muslim Dari Sa’d bin Abi Waqqash Radhiyallahu
anhu, bahwasannya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya orang Muslim yang paling besar kesalahannya adalah orang
yang mempertanyakan sesuatu yang semula tidak haram, kemudian
diharamkan karena sebab pertanyaannya itu”. Hadist tersebut dapat di jadikan
kunci, dan para ulama sepakat tentang hukum asal benda-benda adalah halal
untuk dimanfaatkan kecuali ada dalil yang menunjukkan keharamannya. Maka
dari itu, pemanfaatan teknologi nuklir terkhusus dalam pembangunan PLTN
berdasarkan prespektif islam ialah suatu hal yang perlu dikaji ulang.

I.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan teknologi nuklir sebagai Energy Security di
Indonesia ?
2. Bagaimana implementasi teknologi nuklir bedasarkan prespektif islam ?
3. Bagaimana kesiapan peran pemuda Rabbani dalam menereapkan teknologi
nuklir untuk mengatasi Climate Change Effect ?

I.3. Manfaat Penulisan


1. Manfaat Teoritis
Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetauan dan teknologi, guna memperluas dana memambah referensi
dalam upaya mengatasi dua masalah besar di dunia yaitu “Energy Security”
dan “Climate Change Effects”.

3
2. Manfaat Praktis

Hasil kaya tulis ini diharapakan dapat dijadikan acuan oleh Badan Riset
dan Inovasi Nasional (BRIN) selaku lembaga pemerintah yang bergerak
dalam bidang penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi nuklir. Dalam memenuhi kebutuhan energi yang
aman bernilai ekonomis serta ramah lingkungan

I.4. Tujuan Penulisan


Sebagai upaya memperoleh hasil dari penulisan yang dilakukan, maka perlu
dipertegas tujuan yang akan dicapai, sebagai berikut:
1. Menganalisis perkembangan teknologi nuklir sebagai Energy Security di
Indonesia.
2. Menganalisis implementasi teknologi nuklir bedasarkan prespektif Islam.
3. Menjelaskan kesiapan peran pemuda Rabbani dalam menerapkan teknologi
nuklir untuk mengatasi Climate Change Effect.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Prespektif Islam Terkait Teknologi Nuklir


Energi nuklir saat ini banyak digunakan dalam pengembangan-
pengembangan teknologi. Salah satu contoh konkritnya adalah Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Dalam proses operasionalnya PLTN
menggunakan energi nuklir sebagai bahan bakar. Sebelum membahas
teknologi nuklir lebih lanjut langkah awal yang harus di pahami ialah
bagaimana pengertian energi nuklir di dalam ayat-ayat Al-Qur’an.
Dalam sejarah islam tercatat bahwa ada bebrapa cendikiawan muslim
yang berkontribusi besar dalam kemajuan IPTEK nuklir. Diantaranya ialah
Sultan Bashiruddin Mahmood yang memperoleh ketenaran dan publisitas di
Pakistan karena telah menemukan instrumen ilmiah, untuk mendeteksi
kebocoran pada pipa uap, masalah yang mempengaruhi pembangkit nuklir di
seluruh dunia dan masih digunakan di seluruh dunia. Selanjutnya Sameera
Mousa yang terkenal akan suatu kalimat yang pernah terlontar dari mulutnya
yaitu "Saya akan membuat perawatan nuklir tersedia dan semurah Aspirin”.
Ref.[17] Kembali pada persoalan adakah energi nuklir yang amat sangat
tinggi ini disebut di dalam Al Qur'an? Untuk menjawab persoalan ini kita
harus berani melihat ayat-ayat Al Qur'an tidak hanya secara tekstual saja, akan
tetapi harus berani melihat dan mengartikan ayat-ayat Al Qur'an secara
kontekstual. Mengapa? Karena pada waktu Al Qur'an di turunkan 15 abad
yang lalu, kata-kata "nuklir", "reaksi fisi", "reaksi fusi", "bom atom" belum
ada, karena ilmu pengetahuan dan teknologi baru berkembang setelah
turunnya Al Qur'an. Di samping itu, kita harus berani pula menggunakan dalil
aqliyyah, manakala dalil yang naqliyyah tidak didapatkan dalam mencari
pengertian energi nuklir di dalam Al Qur'an. Akan lebih baik jika kedua dalil
tersebut (aqliyyah dan naqliyyah) digabungkan dan saling mendukung,
terutama yang menyangkut masalah fenomena alam yang sudah disiratkan
dalam ayat-ayat kauniyyah.

5
ِّ ‫ت َو ْٱْل َ ْر‬
َ‫ض لَـَٔايَ ٰـت ِّلقَ ْوم يَتَّقُون‬ ِّ ‫س َم ٰـ ٰ َو‬ ِّ ‫إِّ َّن فِّى ٱ ْختِّلَـٰفِّ ٱلَّ ْي ِّل َوٱلنَّ َه‬
َّ َ‫ار َو َما َخلَق‬
َّ ‫ٱّللُ فِّى ٱل‬
Artinya : “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan
bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar
kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak
menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-
tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui” (QS. Yunus
10 : 5)
‫ع ْوتُ قَ ْومِّ ى لَي ًْۭل َونَ َه ًۭارا‬ ِّ ‫قَا َل َر‬
َ َ‫ب إِّنِّى د‬
Artinya : “Dia (Nuh) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah
menyeru kaumku siang dan malam,” (QS. Nuh 71 : 5)
Dari kedua ayat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa bulan sebagai
benda yang bercahaya sedangkan matahari sebagai benda yang bersinar
(pelita). Dalam kasus ini jika diambil pengertian antara bercahaya dan
bersinar kelihatannya hampir sama. Akan tetapi kedua hal tersebut memiki
pengertian yang berbeda berdasarkan observasi astronomi dengan bantuan
teleskop. Dari observasi tersebut bulan hanyalah benda yang memantulkan
cahaya tidak sebagai sumber sinar. Sedangkan matahari sebagai sumber
sinar. Hal ini di benarkan dalam Al-Qur’an melaui ayat-ayat berikut :
‫س َمآء أ َ ْم َرهَا‬ َ ‫س َم ٰـ َوات فِّى يَ ْو َمي ِّْن َوأ َ ْو َح ٰى فِّى ُك ِّل‬ َ ‫س ْب َع‬ َ َ‫فَق‬
َ ‫ض ٰى ُه َّن‬
‫يز ْٱل َعل ِِّّيم‬ ُ ‫ص ٰـ ِّبي َح َوحِّ ْف ًۭظا ٰذَلِّكَ تَ ْقد‬
ِّ ‫ِّير ْٱل َع ِّز‬ َ ‫س َما ٓ َء ٱلدُّ ْنيَا ِّب َم‬
َّ ‫َوزَ يَّنَّا ٱل‬
Artinya : “ Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia
mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang
dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya
dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahui.” (QS. Fussilat 41 : 12)
‫َو َجعَ ْلنَا س َِّر ًۭاجا َو َّه ًۭاجا‬
Artinya : “Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari).” (QS.
An-Naba 78 : 13)
Ref.[17] Persoalannya sekarang adalah bagaimana menerjemahkan
pengertian "pelita yang amat terang" untuk istilah sinar atau panas yang
sangat hebat yang terjadi di matahari seperti yang disebut dalam QS. An
Naba' ayat 13 tersebut, ke dalam bahasa ilmiah sesuai dengan kemajuan ilmu

6
pengetahuan dan teknologi yang sudah sangat maju pada saat ini. Dengan
perenungan dan penalaran yang dalam rasa-rasanya pengertian "pelita yang
amat terang" tersebut secara aqliyyah tidak lain adalah reaksi termonuklir
dalam bahasa ilmiah saat ini. Hasil dari reaksi termonuklir adalah energi
nuklir yang amat sangat panas.
"Al Qur'an memberikan kemungkinan arti yang tidak terbatas, ayat-
ayatnya selalu terbuka untuk interpretasi baru."

II.2. Eksistensi Teknologi Nuklir Dalam Menyejahterakan Umat


Peranan energi nuklir untuk dapat mensejahterakan umat dapat
dilakukan dengan pemanfataan energi nuklir untuk mecukupi kebutuhan
listrik yang semakin meningkat seiring dengan kemajuan dan pertumbuhan
industri, dan termasuk kebutuhan listrik untuk rumah tangga yang kiranya
sulit dipenuhi dengan produksi listrik dari bahan bakar fosil ( minyak bumi
dan batu bara).
Dalam mewujudkan umat yang “Baldatun Thoyibatun Warobbun
Ghofur” atau masyarakat sejahtera yang mendapat ridho dari Allah SWT,
maka dalam pertumbuhan pembangunan nasional di butuhkan energi listrik
yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Diperkirakan
pada tahun 2050 kebutuhan listrik mencapi 2.000 TWh sedangkan kapasitas
pembangkit EBT masa itu hanya mencapai 500 TWh, masalah terkait
kekurangkan energi listrik juga terjadi di beberapa negara seperti Amerika
Serikat, China dan beberapa negara lainya namun dapat di atasi dengan
memanfaatkan energi nuklir sebagai alternatif utama. Masalah kekurangan
energi listrik merupakan salah satu tantangan yang harus di hadapi bagi
pemuda Rabbani jika hendak ingin mengubah nasib dan keterpurukan negeri
. Pada QS. Ar Ra'd ayat 11, Allah telah mengingatkan kita bahwa Allah SWT
tidak akan mengubah nasib suatu bangsa, kecuali bangsa itu sendiri yang
mengubahnya.

ْ‫للا َلْ يُغَيِ ُْر َما بِقَ ْومْ َحتَّى يُغَيِ ُروا َما بِأ َ ْنفُ ِس ِه ْم‬
َْ ‫ن‬َّْ ِ‫ن أ َ ْم ِْر للاِْ إ‬ ُ َ‫ن خ َْل ِف ِْه يَ ْحف‬
ْْ ِ‫ظونَ ْهُ م‬ ْْ ِ‫ْن يَ َد ْي ِْه َوم‬ ْْ ِ‫لَ ْهُ ُمعَ ِقبَاتْ م‬
ِْ ‫ن بَي‬
ْْ ِ‫ل َم َر َّْد لَ ْهُ َو َما لَ ُه ْْم م‬
ْْ ِ‫ن دُونِ ِْه م‬
ْ‫ن َوال‬ ُ ْ‫َوإِذَا أ َ َرا َْد للاُْ بِقَ ْوم‬
ْ َ َ‫سو ًءا ف‬

7
Artinya : "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan (nasib)
suatu kaum (bangsa), kecuali mereka mengubah keadaan (nasib) diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum
(bangsa), maka tidak ada yang dapat menolaknya, dan tidak ada pelindung
bagi mereka selainNya." (QS. Ar Ra'd 13: 11)

Oleh kerena itu penting bagi pemuda Rabbani untuk menyadari ayat di
atas sehingga dapat menuntukan energi nuklir sebagai energi altenatif yang
benar-benar menjanjikan kesejahteraan umat tanpa keraguan. Keberhasilan
pemanfaatan energi nuklir untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, akan
menunjang perekonomian mulai dari sektor tranportasi, pangan dan sandang
serta dunia industri selain bersifat ekonomis energi nuklir juga merupakan
energi yang ramah lingkungan. Besar harapan dengan pemanfaaatan energi
nuklir sebagai alternatif niat untuk menjadikan masyarakat yang "Baldatun
Thoyibatun Warobbun Ghofur" dapat segera terwujud. QS Al-Insyirah ayat
5.
‫فَا َِّن َم َع ۡالعُسۡ ِر يُسۡ ًرا‬
Artinya : “Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah 94 : 5)

II.3. Peran Iptek Nuklir Dalam Meningkatkan Keimanan


Telah disadari oleh sebagian besar negara-negara maju yang tergabung
dalam IAEA untuk mencari teknologi yang mampu menghasilkan sebuah
energi ramah lingkungan, terjangkau, rendah emisi karbon, serta dapat dikelola
secara proaktif dan dapat diterima secara sosial.
‫علَى ُك ِل ُم ْسل ٍِم‬ َ ْ‫طلَبُ اْلع ِْل ْم فَ ِرث‬
َ ‫ضة‬ َ
Artinya : “Mencari ilmu ilmu wajib atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah
No. 224)
Hal ini didukung dengan banyaknya contoh aplikasi radiasi teknologi nuklir
yang tidak bisa ditandingi dan diganti peranannya bahkan seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir, maka akan ikut serta

8
kemajuan bidang yang terkait, seperti bidang ilmu informatika, intelegensia
buatan, sistem kendali dan pemrograman komputer.
Bentuk kemajuan ini bukan semata-mata sebagai keberhasilan yang dimiliki
para ilmuwan, melainkan menjadi sebuah pengakuan akan Allah yang Maha
Besar. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia justru lebih dekat
kepada Sang Khalik, sebagaimana yang disebutkan dalam QS. Al-Mulk ayat
1-4, bahwa semakin dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipahami dan
dikuasai oleh manusia, maka ia akan semakin mengakui keagungan dan
kemuliaan Allah.
‫ لَّذِّى َخلَقَ ال َموتَ َوال َح ٰيوة َ ِّليَبلُ َو ُكم اَيُّ ُكم‬, ‫ع ٰلى ُك ِّل شَىء قَدِّي ُر‬
َ ‫تَ ٰب َركَ الَّذِّى بِّيَ ِّد ِّه ال ُملكُ َوه َُو‬
‫ع َمل َوه َُو العَ ِّزي ُز الغَفُو ُر‬ َ ‫ اَح‬, ‫الرحمٰ ِّن مِّ ن‬
َ ‫س ُن‬ َّ ‫ق‬ ِّ ‫سمٰ ٰوت طِّ بَاقا َما ت َٰرى فِّى خَل‬َ ‫سب َع‬ َ َ‫الَّذِّى َخلَق‬
ُ ُ‫ص َر هَل ت َٰرى مِّ ن ف‬
‫طور‬ َ َ‫ ت َ ٰف ُوت فَار ِّج ِّع الب‬, ‫ص ُر خَاسِّئا‬ َ َ‫ث ُ َّم ار ِّج ِّع الب‬
َ َ‫ص َر ك ََّرت َي ِّن يَنقَلِّب اِّلَيكَ الب‬
‫َّوه َُو َحسِّير‬
Artinya : “Maha berkah Zat yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia
Mahakuasa atas segala sesuatu. Yaitu yang menciptakan kematian dan
kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun. (Dia juga) yang
menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu tidak akan melihat pada
ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih ketidakseimbangan sedikit pun. Maka,
lihatlah sekali lagi! Adakah kamu melihat suatu cela? Kemudian, lihatlah
sekali lagi (dan) sekali lagi (untuk mencari cela dalam ciptaan Allah), niscaya
pandanganmu akan kembali kepadamu dengan kecewa dan dalam keadaan
letih (karena tidak menemukannya).” (QS. Al-Mulk 67 : 1-4)
Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia justru lebih dekat kepada
Sang Khalik, sebagaimana yang disebutkan dalam QS. Al-Mulk ayat 1-4,
bahwa semakin dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipahami dan
dikuasai oleh manusia, maka ia akan semakin mengakui keagungan dan
kemuliaan Allah.

9
BAB III
METODE PENULISAN

III.1. Jenis Penulisan


Jenis penulisan yang digunakan ialah dengan metode kualitatif yang
menghasilkan data deskriptif. Metode ini akan menggambarkan tentang
prespektif Islam serta masyarakat mengenai teknologi nuklir serta kesiapan
pemuda Rabbani Indonesia dalam keikutsertaan pemanfaatan teknologi nuklir.

III.2. Fokus Penulisan


Pada penulisan karya tulis ini, obyek permasalahan adalah prespektif negatif
masyarakat mengenai teknologi nuklir. Hal ini menyebabkan pembangunan
PLTN di Indonesia hanya sebatas rancangan atau wacana. Meskipun demikian
berdasarkan prespektif Islam, teknologi nuklir merupakan suatu hal yang baik
jika digunakan bagi kemaslahatan umat.

III.3. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data


Data yang mendukung penulisan karya tulis ilmiah ini dikumpulkan
berdasarkan studi kepustakaan, studi kasus, studi sejarah, studi dokumen,
literatur, serta penelusuran sumber-sumber relevan dari skripsi, tugas akhir,
media elektronik, dan sebagainya. Adapun teknik pengumpulan data yang
dilakukan, yaitu :
1. Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan studi pustaka
dan literatur sebagai bahan pertimbangan dan tambahan wawasan bagi
penulis, mengenai ruang lingkup kegiatan dan konsep yang berkaitan dalan
penulisan karya tulis.
2. Sebelum dilakukan analisis data, sumber relevan yang diperoleh
dikembangkan menjadi kesatuan materi agar dapat dijadikan sebagai acuan
dalam menentukan suatu solusi dan kesimpulan.

10
III.4. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dalam bentuk analisis naratif
melalui pola pikir subjektif penulis, yang difokuskan pada Al-Qu’ran dan
Hadist, sehingga diperoleh suatu solusi untuk mengatasi permasalahan yang
dianalisis.

11
BAB IV
PEMBAHASAN

Peran teknologi nuklir untuk mengatasi Energy Security dan Climate Change
Effect, tidak lepas dari Peraturan Pemerintah PP 79/2014 yang menjelaskan bahwa
telah dilakukan kajian yang mendalam mengenai adanya teknologi pengembangan
energi nuklir untuk tujuan damai, pemenuhan kebutuhan energi yang semakin
meningkat, penyediaan energi nasional dalam skala besar, mengurangi emisi
karbon, serta adanya kepentingan nasional yang mendesak. Dalam hal ini,
Indonesia membuat kebijakan utama berupa Prioritas Pengembangan Energi
sebagaimana yang dijelaskan pada Tabel 1, dimana pengembangan energi nuklir
yang dimanfaatkan harus mempertimbangkan keamanan pasokan energi nasional
dalam skala besar, mengurangi emisi karbon, dan tetap mendahulukan potensi
energi baru dan terbarukan sesuai nilai keekonomiannya, serta mempertimbangkan
faktor keselamatan dan keamanan secara ketat. Dalam QS. Al-Anbiya ayat 80
terdapat sebuah korelasi antara pengembangan energi nuklir dengan manfaatnya.
َ‫صنَ ُك ْم ِم ْن بَأ ْ ِس ُك ْۚ ْم فَ َه ْل ا َ ْنت ُ ْم شَاك ُِر ْون‬
ِ ‫ص ْنعَةَ لَب ُْو ٍس لَّ ُك ْم ِلت ُ ْح‬
َ ُ‫علَّ ْم ٰنه‬
َ ‫َو‬
Artinya : “Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk
kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu
bersyukur (kepada Allah).” (QS. Al-Anbiya 21 : 80)
Tabel 1. Prioritas Pengembangan Energi

Program Kegiatan Kelembagaan


dan Periode

Meneliti pengembangan teknologi PLTN Kemenristek


disertai aspek-aspek keekonomian dan (2016-2050)
keselamatan

Mendorong penguasaan teknologi PLTN sejalan Kemenristek


dengan perkembangan terkini kemajuan (2016-2050)
teknologi PLTN di dunia

12
Pengkajian Membangun kerja sama internasional terkait Kementerian
Pemanfaatan studi pengembangan PLTN ESDM (2016-
Pembangkit 2050)
Listrik Melakukan analisis multikriteria terhadap Kementerian
Tenaga implementasi PLTN mencakup kepentingan ESDM (2016-
Nuklir mendesak, skala besar, jaminan pasokan, 2019)
(PLTN) keseimbangan pasokan energi, pengurangan
emisi karbon, faktor keselamatan dan
keeokonomian dengan melibatkan berbagai
pandangan dari berbagai stakeholder

Menyusun peta jalan (roadmap) implementasi Kementerian


PLTN sebagai pilihan terakhir dalam prioritas ESDM (2016-
pengembangan energi nasional 2020)

(Sumber : Perpres No. 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional)
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mencatat total sumber daya uranium
yang dimiliki Indonesia sebanyak 70.000 ton dan thorium sebanyak 125.000 ton.
Diperkirakan, bahan baku nuklir tersebut tersebar di tiga wilayah, yakni Sumatra,
Kalimantan, dan Sulawesi. Sumatra memiliki 31.567 ton uranium dan 126.821 ton
thorium, Kalimantan sebanyak 45.731 ton uranium dan 7.028 ton thorium, dan
Sulawesi sebanyak 3.793 ton uranium dan 6.562 ton thorium. Sebagai gambaran,
setidaknya untuk satu pembangkit nuklir berkapasitas 1.000 megawatt (MW),
dibutuhkan 21 ton uranium untuk dapat memproduksi listrik selama 1,5 tahun. Dari
kebutuhan 21 ton uranium, limbah yang dihasilkan hanya sepertiganya. Sementara
itu, thorium dinilai lebih efisien karena 90% bahan bakar thorium akan bereaksi
menghasilkan listrik jika dibandingkan dengan uranium yang hanya 3-5%, sehingga
akan menghasilkan limbah radioaktif yang lebih kecil.

13
Gambar 1. Data PLTN di Dunia
(Sumber : https://pris.iaea.org/PRIS/home.aspx, diakses 11 Sep 2022)
Berdasarkan data PLTN diberbagai negara di dunia pada Gambar 1, di
Indonesia sendiri memiliki prioritas pengembangan energi yang disertai dengan
Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Indonesia yang
masuk peringkat 10 besar dengan gas rumah kaca terbesar di dunia sebagaimana
grafik yang ditunjukkan pada Gambar 2, sebagai komitmen pemerintah RI untuk
menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan usaha sendiri.

14
Gambar 2. Data Emisi Gas Rumah Kaca di Dunia
(Sumber : https://worldpopulationreview.com/country-rankings/co2-emissions-
by-country, diakses 11 Sep 2022)
Sejauh ini, untuk mendukung kebijakan negara terkait teknologi pengembangan
energi nuklir ialah berdasarkan hasil Integrated Nuclear Infrastructure Review
Mission dari IAEA pada 2009 menyatakan bahwa 16 dari 19 infrastruktur PLTN
untuk fase 1 sudah siap, kemudian sumber daya manusia yang ahli di bidang nuklir
di Indonesia telah tersedia dari lulusan Poltek Nuklir, UGM, ITB, dan Perguruan
Tinggi lainnya,
َ‫اس َو َما يَ ْع ِقلُ َها ٓ ا َِّْل ْالعَا ِل ُم ْون‬ َ ْ َ‫َوت ِْلك‬
ْۚ ِ َّ‫اْل ْمثَا ُل نَض ِْربُ َها لِلن‬
Artinya : “Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan
tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu.” (QS. Al-
Ankabut 29 : 43)
Selanjutnya juga telah tersedia berbagai peraturan dan SDM regulator, dan
Indonesia memiliki pengalaman membangun serta mengoperasikan 3 (tiga) reaktor
riset serta fasilitas nuklir, survei tapak PLTN di beberapa lokasi, dan penguasaan
teknologi melalui litbangjirap di berbagai Lembaga litbang dan Perguruan Tinggi.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa segala jenis pembangunan yang
dilaksanakan di Indonesia merupakan upaya untuk mewujudkan salah satu cita-cita
bangsa yang tertuang dalam UUD 1945 yaitu “Memajukan Kesejahteraan Umum”,

15
Untuk itu maka harus tercipta umat yang " Baldatun Thoyibatun Warobbun Ghofur
" atau masyarakat adil makmur yang di ridhai oleh Allah SWT. Dalam upaya
mencapi cita-cita tersebut maka terdapat konsekuensi yang harus di terima yaitu
kegiatan industri yang semakin meningkat, dalam artian kebutuhan energi juga
akan semakin meningkat.

Pada kegiatan indsutri terdapat dua faktor penunjang, yaitu :

1. Faktor Penyedia Daya Listrik


Pemenuhan kebutuhan energi listrik harus diimbangi dengan ketersediaan
cadangan energi listrik secara tepat, terintegrasi, dan berkesinambungan agar
dapat memperlancar aktivitas di semua sektor pengguna energi listrik.
Kesetimbangan antara penyediaan dan kebutuhan energi listrik perlu dianalisa
guna memberikan gambaran yang utuh dalam mempersiapkan langkah-
langkah strategis maupun kebijakan-kebijakan terkait, yang diharapkan dapat
saling terintegrasi dalam meningkatkan peran energi listrik dalam mendukung
pembangunan nasional serta menjamin ketersediaan energi listrik di masa yang
akan datang.
َ ۗ ‫ض َو َج َع ْلنَا لَ ُك ْم فِ ْي َها َم َعا ِي‬
َ‫ش قَ ِلي ًًْل َّما ت َ ْش ُك ُر ْون‬ َ ْ ‫َولَقَدْ َم َّكنه ُك ْم فِى‬
ِ ‫اْل ْر‬
Artinya : “ Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi dan di
sana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu. (Tetapi) sedikit sekali
kamu bersyukur.” (QS. Al-A’raf 7 : 10)
Produksi listrik on grid dan off grid tahun 2020 mencapai 292,0 TWh yang
berasal dari pembangkit PLN dan non PLN. Sekitar 62% produksi listrik
berasal dari PLT Batu bara, 18,2% EBT, 17,6% gas, dan minyak hanya 2,3%.
Berdasarkan jenis pembangkit listrik, berikut gambaran produksi listrik pada
Gambar 3 di bawah ini :

16
Gambar 3. Produksi Listrik Berdasarkan Jenis Pembangkit
(Sumber : Buku Neraca Energi Nasional, diakses 11 Sep 2022)
Berdasarkan Gambar di atas dapat dilihat bahwa produksi listrik terbesar
di hasilkan dari PLTU Batu bara diikuti PLTGU, PLTA dan lain sebagainya.
Produksi listrik dari bahan bakar fosil ( batu bara dan Gas) masih mendominasi
di Indonesia. Berdasarkan pernyataan dari Kementrian Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) dalam siaran pers pada tanggal 19 januari 2021 dan 26
Juli 2021 mengungkapkan bahwa untuk cadangan gas bumi mencapai 62,4
triliun kaki kubik (cubic feet) dengan cadangan terbukti 43,6 triliun kaki kubik
(cubic feet). Sedangkan, untuk cadangan batu bara Indonesia saat ini mencapai
38,84 miliar ton. Apabila tingkat produksi tetap seperti tingkat tahun 2021 dan
tidak ditemukan candangan terbukti baru, maka cadangan gas bumi
diperkirakan akan habis dalam waktu 9,5 tahun dan batu bara akan habis dalam
waktu sekitar 65 tahun. Seandainya dalam kurun waktu yang di perkirakan
bahan bakar fosil (batu bara dan gas) benar-benar habis dan tidak ditemukan
cadangan baru maka akan terjadi kelumpuhan pada banyak sektor yang akan
menyulitkan manusia.

2. Faktor Kelancaran Transportasi


Pada tahun 2020, konsumsi energi sektor transportasi mencapai sekitar 51,0
juta setara ton minyak (TOE) terbesar dibandingkan sektor lainnya. Sekitar
56,4% penggunaan energi final di sektor transportasi masih memanfaatkan
BBM, sisanya sekitar 43,6% memanfaatkan bio solar dan hanya 0,1%

17
memanfaatkan gas dan listrik. Penggunaan bahan bakar fosil berupa minyak
bumi masih menjadi suplai terbesar pada sektor transportasi. Oleh karena itu
perlu di lakukan analisis terkait kesediaan dan konsumsi BBM di indonesia.
Berdasarkan data dari BP Statistic Review 2020, jumlah cadangan minyak
Indonesia hanya sebesar 0,1% dari cadangan dunia yaitu berada di kisaran 2,5
Miliar Barel. Pada tahun 2020 cadangan minyak bumi Indonesia mengalami
penurunan yaitu menjadi sebesar 4,2 Miliar Barel dibandingkan dengan tahun
2015 yaitu sebesar 7,3 Miliar Barel. Penurunan cadangan minyak bumi
Indonesia dapat diakibatkan oleh turunnya angka produksi, ekspor serta import
minyak bumi hal tersebut dibuktikan dengan data pasokan minyak bumi dari
tahun 2015 s.d. 2020 yang dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Pasokan Minyak Bumi Tahun 2015 s.d 2020 dan Konsumsi Bahan
Bakar Minyak Tahun 2015 s.d 2020

(Sumber : Buku Neraca Energi Nasional, diakses 11 Sep 2022)

Berbanding terbalik dengan cadangan minyak bumi yang semakin


menurun, konsumsi BBM nasional justru mengalami peningkatan seiring
dengan dengan laju pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Dapat
dilihat pada Gambar 1. di atas, Pengguna terbesar BBM pada tahun 2015 s.d
2020 berdasarkan sektor maka sektor dengan angka penggunaan tertinggi
adalah sektor transportasi diikuti sektor industri dan sektor lainya dapat dilihat
pada tabel 2.

18
Tabel 2. Penggunaan BBM Persektor

(Sumber : Buku Neraca Energi Nasional, diakses 11 Sep 2022)

Berdasarkan pernyataan dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral


(ESDM) dalam siaran pers pada tanggal 19 januari 2021 mengungkapkan
bahwa cadangan minyak bumi di Indonesia saat ini sebesar 4,17 miliar barel
dengan cadangan terbukti (proven) sebanyak 2,44 miliar barel dan
diperkirakan akan habis dalam waktu 9,5 tahun. Seandainya dalam kurun
waktu 9,5 tahun bahan bakar fosil berupa minyak bumi benar-benar habis dan
tidak ditemukan cadangan baru maka akan terjadi kelumpuhan pada banyak
sektor transportasi yang nantinya juga akan berimbas pada kelumpuhan sektor-
sektor lainya.

Dalam Rangka mewujudkan cita-cita tersebut, maka pemuda Rabbani


sebagai “Agent of Change” harus berani mengambil keputusan tanpa ragu-ragu
serta menerima kosenkuensi yang di hadapkan yaitu meningkatnya kebutuhan
energi, maka solusinya adalah memanfaatkan dengan sebaik-baik energi yang
belum di manfaatkan secara sungguh-sungguh oleh bangsa indonesia,
alternatif energi yang dapat mengantisipasi masalah kekurangan energi adalah
energi nuklir, yaitu dengan memanfaatkanya sebagai pembangkit listrik.
Apabila tenaga listrik dapat diproduksi melimpah sebagai hasil pemanfaatan
energi nuklir, maka transportasi darat dapat digantikan dengan kendaraan
listrik di masa depan sehingga biaya operasionalnya akan lebih murah dan
bebas dari pencemaran udara karena minim emisi karbon, serta bahan bakar
fosil yang semula digunakan sebagai pembangkit listrik serta penunjang
kelancaran transportasi berupa batu bara, gas bumi dan minyak bumi dapat
dialihkan ke sektor industri seperti sebagai bahan dasar industri petrokimia.

19
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Sumber energi nuklir di Indonesia secara kuantitas cukup dalam
memenuhi ketersediaan bahan bakar PLTN dalam jangka waktu yang panjang
daripada cadangan bahan bakar sumber energi listrik lainnya. Harga listrik
yang dihasilkan oleh PLTN terjangkau dibandingkan dengan pembangkit
listrik lainnya. Dengan begitu PLTN dapat dijadikan sebagai Energy Security
di Indonesia. Mengacu kepada QS. Al-Baqarah ayat 29 berdasarkan asas
manfaat, pembangunan PLTN dapat dilakukan. Hakikatnya, asal-mula hukum
suatu benda adalah halal berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Imam Al-
Bukhori No. 7289 dan Muslim No. 2358. Ketika kekurangan energi listrik
dapat teratasi dengan PLTN maka umat yang "Baldatun Thoyibatun
Warobbun Ghofur" dapat tercipta. Teknologi nuklir dapat mengatasi Climate
Change Effect, dengan peranan PLTN sebagai pembangkit listrik dalam
jumlah besar. Energi listrik yang melimpah dapat memberikan keuntungan
kepada sektor transportasi, industri, dan lainnya. Di dalam sektor transportasi,
peralihan transportasi berbahan bakar minyak menjadi transportasi listrik. Di
dalam sektor industri pemenuhan pasokan energi listrik dapat terjamin. Oleh
karena itu, pemuda Rabbani siap untuk berkontribusi dalam kemajuan
teknologi nuklir untuk menggerakan kehidupan berdasarkan Al-Qu’ran dan
Hadist.

V.2. Saran
Pembangunan PLTN dapat direncanakan kemudian direalisasikan di
Indonesia. PLTN sebagai penggerak kehidupan untuk masyarakat Indonesia
diharapkan dapat menjadi teknologi sebagai pemasok energi listrik dalam
tingkat nasional. Dalam proses pembangunan dan pengoparasian PLTN
pemuda Rabbani dapat berkontribusi. Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN)
dapat menjadi wadah pemuda Rabbani dalam memajukan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam bidang kenukliran yang berlandaskan Al-Qu’ran dan
Hadist.

20
DAFTAR PUSTAKA

[1] Antariksawan, A. R. (2020). Nuklir Dalam Kebijakan Bauran Energi. BATAN,


Jakarta.

[2] Baker, P. (2002). Polygraphs, Renewing Suspicions. Washington Post.

[3] Bastori, I., & Birmano, M. (2017). Analisis Ketersediaan Uranium di Indonesia
untuk Kebutuhan PLTN Tipe PWR 1000 MWe. Jurnal
Pengembangan Energi Nuklir, 19(2), 95-102.

[4] Faris Ruskanda, S.: “Al-Qur’an The Spring Of Science And Technology The
Prime Mover For Research And Development,” 6 th International
Semina On Miracle Of The Al-Qur’an And Al-Sunnah On Scince
Anda Technology, Organized by Muslim Intelectual Society Of
Indonesia, Bandung, 1994.

[5]Hia, E. M. (2005). Majalah INOVASI.


https://www.academia.edu/download/45083057/Inovasi-Vol05-
Nov2005.pdf. Di akses pada tanggal 11 September 2022

[6] HR al-Bukhâri dalam Kitab al-I’tishâm, Bab: Mâ Yukrahu min Katsrati as-Su-
al wa Takallufi Mâ lâ Ya’nihi, no. 7289. Muslim dalam Kitab al-
Fadhâ-il, Bab: Tauqîruhu n wa Tarku Iktsâri Su-alihi ‘Amma Lâ
Dharurata Ilaihi au lâ Yata’allaqu bihi Taklîfun wa Mâ lâ Yaqa’u wa
Nahwi Dzalika, no. 2308.

[7] International Atomic Energy Agency. (2022). PRIS Nuclear Power Status 2021
Poster. https://pris.iaea.org/PRIS/home.aspx. Di akses pada tanggal
11 September 2022

[8] Kapner, B. N., & To, L. (2008). ISRAEL’SْFUTUREْSHOCK.

[9] Khairunnisa, N. F. (2017). PERKEMBANGAN PENGATURAN TEKNOLOGI


NUKLIR SEBAGAI ENERGI UNTUK PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN (Doctoral dissertation, Tesis Magister
Universitas Hasanuddin, Makassar).

21
[10] Meiliasari, D. P., Panjaitan, B. S., Widana, I. D. K. K., Apriadi, R. K., &
Cahyadi, D. (2022). Lesson Learned Dari Kecelakaan Reaktor
Nuklir Fukushima Daiichi Untuk Meningkatkan Mitigasi Reaktor
Serba Guna Gerrit Augustinus Siwabessy (RSG-GAS). PENDIPA
Journal of Science Education, 6(2), 493-500.

[11] Nasional, S. J. D. E. (2021). Laporan hasil analisis neraca energi nasional


2021.

[12] Nomor, P. P. R. I. (22). Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional.
Sekretariat Negara Republik Indonesia.

[13] Pribadi, A. (2021). Menteri ESDM: Cadangan Batu bara Masih 38,84 Miliar
Ton, Teknologi Bersih Pengelolaannya Terus Didorong.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

[14] Pribadi, A. (2021). Menteri ESDM: Cadangan Minyak Indonesia Tersedia


untuk 9, 5 Tahun dan Cadangan Gas 19, 9 Tahun. Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral.

[15] Sarjiati, U. (2018). Risiko Nuklir Dan Respon Publik Terhadap Bencana Nuklir
Fukushima Di Jepang. Jurnal Kajian Wilayah, 9(1), 46-61.

[16] Tampubolon, A. P., Adiatma, C. J., Tumiwa, F., & Giwangkara, J. (2019).
Laporan Status Energi Bersih Indonesia. IESR, Jakarta.

[17] Wardhana, Wisnu Arya. (2009). Al-Qur’an dan Energi Nuklir. Yogyakarta.
Pustaka Belajar

[18] Wijaya, A. I., Ariana, P., & Hidayah, R. R. (2021). Persepsi dan Kesiapan
Masyarakat Terhadap Potensi Nuklir Sebagai Pembangkit
Listrik. JPFT (Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online), 9(3), 22-
28.

22
Lampiran

BIODATA KETUA, ANGGOTA DAN DOSEN PEMBIMBING

1. BIODATA KETUA

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ibnu Idqan
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Elektronika Instrumentasi
4 NIM 022000020
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sei Kencana, 1 September 2002
6 E-mail ibnuidqan@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 08126743650

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institut SDN 022 SMPN1 Tapung SMAN 1
Senama Nenek Hulu Tapung Hulu
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2008-2014 2014-2017 2017-2020
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Yogyakarta, 17 september 2022


Pengusul

(Ibnu Idqan)
NIM. H13112071

23
3. ANGGOTA 1

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Aflia Lam Lam
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Elektronika Instrumentasi
4 NIM 022000001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Campa, 13 Agustus 2003
6 E-mail aflialamlam1@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081236507530

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institut SDN Inpres SMPN 1 SMAN 1
Campa Madapangga Madapangga
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2008-2014 2014-2017 2017-2020
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Yogyakarta, 17 september 2022


Pengusul

(Aflia Lam Lam)


NIM. 022000001

24
3. ANGGOTA 2

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ira Palupi
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Elektronika Instrumentasi
4 NIM 022000021
5 Tempat dan Tanggal Lahir Boyolali, 14 September 2002
6 E-mail irapalupi9@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081287810409

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institut SDN 2 Gagak SMPN 3 SMAN 2
Sipat Colomadu Boyolali
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2008-2014 2014-2017 2017-2020
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Yogyakarta, 17 september 2022


Pengusul

(Ira Palupi)
NIM. 022000021

25

Anda mungkin juga menyukai