Disusun Oleh :
1. TUJUAN
Tujuan dari Praktikum Elektronika Nuklir, dengan judul “Penganalisa Tinggi
Pulsa (TSCA)”, yaitu :
a. Mahasiswa mampu memahami prinsip dasar penganalisa tinggipulsa saluran
tunggal (SCA).
b. Mahasiswa mampu membuat diagram waktu (Timing Diagram) dan penganalisa
tinggi pulsa.
2. RANGKAIAN PERCOBAAN
No UL LL
Tinggi Pulsa Lebar Pulsa Tinggi Pulsa Lebar Pulsa
(V) (μs) (V) (μs)
1. 4.9 5 5 2.5 0.6
2. 5 6 5 2.5 0.6
3. 6.4 8 5 3 0.6
4. 7.8 9 5 3 0.6
5. 8.8 10 5 3 0.6
3.2 Data Percobaan 2 : Mode Normal
No UL LL
Tinggi Pulsa Lebar Pulsa Tinggi Pulsa Lebar Pulsa
(V) (μs) (V) (μs)
1. 8.7 4.2 5 5 3.5 1
2. 8.7 4.6 6 5 4 1.4
3. 8.7 6 7 5 3.5 1.6
4. 8.7 6.9 8 5 3 0.8
5. 8.7 7.7 9 5 3 0.8
4. PEMBAHASAN
Secara umum, tujuan dari praktikum Elektronika Nuklir dengan judul
“Penganalisa Tinggi Pulsa (TSCA)” bertujuan agar mahasiswa sebagai praktikan
mampu memahami prinsip dasar penganalisa tinggi pulsa saluran tunggal (SCA),
serta mampu membuat diagram waktu (Timing Diagram) dari penganalisa tinggi
pulsa. Maka dari itu, untuk mencapai tujuan tersebut, praktikum dilakukan sebanyak
dua macam percobaan. Sebelum dibahas lebih lanjut, perlu diketahui bahwa
penganalisa tinggi pulsa merupakan bagian utama sistem spektroskopi, dikarenakan
hanya pulsa dengan ketinggian tertentu saja yang akan diteruskan ke pencacah.
Adapun rangkaian percobaan yang digunakan ialah seperti pada Gambar 1, pulser
digunakan sebagai penggati pulsa keluaran detektor, dan dihubungkan ke pre-
amplifier serta amplifier sebagai penguat dan pembentuk pulsa Gaussian, lalu
diteruskan ke penganalisa tinggi pulsa berupa SCA/TSCA, kemudian bentuk pulsa
keluaran dari TSCA dan amplifier akan tertampil di setiap channel osiloskop.
Percobaan pertama ialah pengamatan penganalisa tinggi pulsa menggunakan
mode integral, yang nilai ambang diskriminatornya diatur berdiri sendiri-sendiri,
dengan response tiap Lower Level Discriminator (LLD) (0 s.d. 10 volt)
membangkitkan sebuah keluaran TSCA. Berdasarkan data hasil percobaan, dapat
diartikan bahwa sebuah pulsa keluaran TSCA dibangkitkan untuk setiap pulsa input
jika pada saat pulsa input turun (Trailing Edge) melintasi atau kurang dari batas LLD.
Hal ini dibuktikan dengan nilai masukan amplifier dan variasi nilai LLD yang
memengaruhi keluaran TSCA. Dengan demikian, ketika LLD divariasikan lebih
besar atau lebih kecil dari tinggi pulsa masukan amplifier, maka output TSCA tidak
dapat menghasilkan bentuk pulsa atau pulsa keluaran yang semula ada, akan
jatuh/hilang.
Selanjutnya, pada percobaan kedua yakni pengamatan penganalisa tinggi
pulsa menggunakan mode normal. Sama halnya pada percobaan sebelumnya, bahwa
untuk operasi mode normal, nilai ambang diskriminator diatur berdiri sendiri.
Berdasarkan data hasil percobaan, dapat diartikan bahwa sebuah pulsa keluaran
TSCA dibangkitkan untuk pulsa pertama, tetapi tidak untuk yang kedua. Untuk salah
satu mode, sinyal keluaran LLD dan ULD tersedia, apabila diskriminator yang sesuai
dipicu oleh sinyal input pada saat mulai naik (Leading Edge). Nilai ambang LLD
dapat diatur atau divariasikan dari 0 sampai dengan 10 volt, sedangkan pengaturan
nilai ambang ULD ditentukan oleh penetapan operasi (pada percobaan ini sebesar
8.7 volt). Kemudian, ketika LLD divariasikan kurang dari tinggi pulsa masukan
amplifier dan lebih kecil dari nilai ambang ULD, maka output TSCA tidak dapat
menghasilkan bentuk pulsa atau pulsa keluaran yang semula ada, akan jatuh/hilang.
Dengan demikian, melalui percobaan dan analisis data yang dilakukan,
tujuan praktikum Elektronika Nuklir dengan judul “Penganalisa Tinggi Pulsa
(TSCA) telah tercapai. Hal ini didasarkan pada mahasiswa sebagai praktikan yang
mampu memahami prinsip dasar penganalisa tinggi pulsa saluran tunggal serta dapat
menganalisis bentuk diagram waktu.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan :
a. Penganalisa tinggi pulsa merupakan bagian utama sistem spektroskopi,
dikarenakan hanya pulsa dengan ketinggian tertentu saja yang akan diteruskan
ke pencacah.
b. Penganalisa tinggi pulsa pada mode integral dan mode normal, nilai ambang
diskriminatornya diatur berdiri sendiri-sendiri.
c. Berdasarkan hasil percobaan pertama, penganalisa tinggi pulsa dengan mode
integral, sebuah pulsa keluaran TSCA dibangkitkan untuk setiap pulsa input jika
pada saat pulsa input turun (Trailing Edge) melintasi atau kurang dari batas LLD.
d. Berdasarkan hasil percobaan kedua, penganalisa tinggi pulsa dengan mode
normal, sebuah pulsa keluaran TSCA dibangkitkan untuk pulsa pertama, tetapi
tidak untuk yang kedua. Untuk salah satu mode, sinyal keluaran LLD dan ULD
tersedia, apabila diskriminator yang sesuai dipicu oleh sinyal input pada saat
mulai naik (Leading Edge).
e. Berdasarkan hasil dari kedua percobaan, dapat dikatakan bahwa ketika LLD
divariasikan kurang dari tinggi pulsa masukan amplifier dan lebih kcil dari
ambang ULD, maka output TSCA tidak dapat menghasilkan bentuk pulsa atau
pulsa keluaran yang semula ada, akan jatuh/hilang.
f. Tujuan praktikum telah berhasil dicapai.
6. SARAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut :
a. Sebelum memulai praktikum, selalu baca dan pahami petunjuk atau prosedur
percobaan.
b. Selalu memastikan pada rangkaian percobaan, bahwa setiap komponen
terhubung dengan baik.
c. Diharapkan lebih teliti dalam membaca bentuk pulsa keluaran dan menghitung
keluaran tinggi pulsanya.
DAFTAR PUSTAKA