Disusun oleh :
I. Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan ini, Anda diharapkan dapat
memahami penggunaan teorema Thevenin pada rangkaian listrik untuk
mempermudah analisis.
II. Pendahuluan
Salah satu hukum atau teorema dalam rangkaian listrik yang
memudahkan analisis suatu rangkaian llstrik adalah sebuah teorema yang
bernama Teorema Thevenin, yang pada dasarnya mengubah suatu rangkaian
yang rumit sedemikian rupa sehingga menjadi keluaran dan beban, di mana
beban akan melihat keluaran sebagai suatu sumber tegangan dan hambatan
terseri saja. Secara formal teorema ini berbunyi: “Bila diketahui langkalan
linear, atur rangkaian itu daIam bentuk dua jaringan A dan B yang bersama-
sama dihubungkan oleh konduktor yang tidak mempunyai hambatan. Jika
salah atu jaringan mengandung sebuah sumber tak bebas, variabel
pengontrolnya haruslah dalam jaringan yang sama. Definis tegangan sebagai
tegangan terbuka yang akan timbul melintasi terminal A jika diputuskan
sehingga tidak ada arus yang ditarik dari A. Maka semua arus dan tegangan di
dalam B tidak akan berubah jika A dimatikan (semua sumber tegangan bebas
dan sumber arus bebas dalam A diganti oleh hubungan pendek dan rangkaian
terbuka) dan sumber tegangan bebas dihubungkan dengan pengutuban yang
benar, secara seri dengan jaringan A yang tak aktif.” Pada percobaan-
percobaan di bawah ini akan dijabarkan arti dri teorema ini.
III. Peralatan
Utama: Catu-daya tegangan utama PTE005-01 Penghambat masing-masing
1500 ohm, 2700 ohm, 3300 ohm, 1000 ohm, 220 ohm dan 47 ohm,
Penghubung U, dan Kabel penghubung.
Pendukung: Multimeter digital, sumber arus variabel.
IV. Langkah Kerja
1. Siapkan sumber tegangan utama, sumber arus variabel, multimeter
digital, 6 buah penghambat bernilai masing-masing 15 ohm, 270 ohm,
330 ohm, 100 ohm, 22 oh dan 47 ohm.
7. Ukur hambatan pada kutub X-Y, dan isikan pada Tabel 3.1 (sebagai
Rm.)
Tabel 3.1
No Pengukuran Dengan Thevenin
I (amp) V (volt) RTH (ohm) I (amp) V (volt)
1. 11,1 mA 1,11 V 148,5 Ohm 11,1 mA 1,11 V
2. 11,1 mA 1,11 V 148,5 Ohm 11,1 mA 1,11 V
3. 11,1 mA 1,11 V 148,5 Ohm 11,1 mA 1,11 V
12. Hidupkan saklar sumber tegangan utama dan ukur arus 1 dan tegangan
v, kemudian isikan pada Tabel 3.5 (Mana Tabel 5?).
13. Berdasarkan teorema Thevenin, rangkaian pada Gambar 3.5, dibagi dua
menjadi rangkaian A dan rangkaian B seperti pada Gambar 3.6.
Kemudian untuk rangkaian A diubah menjadi seperti Gambar 3.7.
16. Ukur hambatan pada kutub X-Y, dan isikan pada TabeI 3.2 sebagai nilai
RTH.
17. Kemudian badasarkan hasil yang didapat tasebut dan dalam keadaan
sakiar sumber tegangan utama mati, buatlah tangkaian pada Gambar 3.7
dengan X dan X‘ serta Y dan Y' masing-masing saling dihubungkan.
18. Hidupkan saklar dan ukurlah arus I dan tegangan V, kemudian isikan
pada Tabel 3.2.
19. Nilai arus I dan V pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.7 sama, hal ini berarti
rangkaian pada Gambar 3.5 dan Gambar 3.7 sama.
Table 3.2
No Pengukuran Dengan Thevenin
I (amp) V (volt) RTH (ohm) I (amp) V (volt)
1. 16 mA 1,6 V 47 Ohm 16 mA 1,6 V
2. 16 mA 1,6 V 47 Ohm 16 mA 1,6 V
3. 16 mA 1,6 V 47 Ohm 16 mA 1,6 V
I. Kesimpulan
Suatu rangkaian yang rumit yang mengandung sumber arus dan
sumber tegangan, dapat dibagi dua bagian yang kemudian salah satu
rangkaian tersebut dapat diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana yang
terdiri atas sebuah sumber tegangan dan sebuah hambatan yang terpasang seri
tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain.
Teorema Superposisi
I. Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan ini, Anda diharapkan dapat memahami
dan menggunakan teorema superposisi pada rangkaian listrik.
II. Pendahuluan
Dari sekian banyak teorema yang mempermudah analisis rangkaian
Iistrik, salah satunya adalah teorema superposisi. Teorema ini pada dasarnya
adalah menghitung atau mengukur bagian tertentu rangkaian yang
dipengaruhi oleh masing-masing sumber yang bebas, kemudian hasil tersebut
dijumlahkan. Secara formal bunyi dari teorema superposisi tersebut adalah
sebagai berikut:
"Di dalam setiap jaringan hambatan linear yang mengandung beberapa
sumber, tegangan atau arus yang melalui setiap hambatan atau sumber dapat
dihitung dengan melakukan penjumlahan aljabar semua tegangan atau arus
sendiri-sendiri yang dihasilkan oleh setiap sumber bebas yang bekerja sendiri,
dengan semua sumber tegangan bebas lain diganti oleh rangkaian-rangkaian
pendek dan semua sumber arus bebas yang lain diganti oleh rangkaian
terbuka."
Pada percobaan-percobaan di bawah ini akan dijabarkan pemakaian
teorema ini.
III. Buku Bacaan
3. Hidupkan kedua saklar dan ukur arus I dan tegangan V serta catat
hasilnya pada Tabel 4.1.
4. Dalam keadaan kedua saklar putus, ubah rangkaian Gambar 4.1 menjadi
seperti Gambar 4.2. Pada rangkaian ini sumber tegangan 5V diputuskan.
5. Hidupkan saktar S2, tetapi S1 JANGAN DIHIDUPKAN!!!! Ukur arus I
dan tegangan V serta catat hasilnya pada Tabel 4.1.
6. Dalam keadaan kedua saklar putus, ubah rangkaian Gambar 4.1 menjadi
seperti Gambar 4.3. Pada rangkaian ini batere 1.5V diputuskan.
.
Tabel 4.1
Gambar VA VB VC S1 S2 I1 I2 I3
4.1 4,04 V 0,54 V 0,96 V 1 1 15 mA 5,41 mA 20,4 mA
4.2 0,43 V 1,07 V 0,43 V 0 1 1,59 mA 10,7 mA 9,12 mA
4.3 4,47 V 0,53 V 0,53 V 1 0 16,6 mA 5,29 mA 11,3 mA
4.4 3,85 V 1,02 V 1,15 V 1 1 14,3 mA 10,2 mA 24,5 mA
4.5 0,41 V 1,02 V 0,41 V 0 1 1,51 mA 10,2 mA 8,69 mA
10. Dalam keadaan kedua saklar putus, buatlah rangkaian seperti pada
gambar 4.4.
11. Hidupkan kedua saklar dan ukur arus I dan tegangan V serta catat
hasilnya pada Tabel 4.1.
12. Memutuskan saklar S2 berarti memutuskan sumber arus 50 mA.
13. Ukur arus I dan tegangan V serta catat hasilnya pada Tabel 4.1.
14. Dalam keadaan kedua saklar putus, ubah rangkaian Gambar 4.4 menjadi
seperti Gambar 4.5. pada rangkaian ini sumber tegangan %V diputuskan.
VTH
I2 =
RTH+100
2,75
I2 =
148,5+100
I2 = 0,011 Ampere = 1,11 mA
V2 = I2 x 100 ohm
V2 = 0,011 x 100 ohm
V2 = 1,1 Volt.
d) Hitung I1 dan I3 :
V3 = V2 = 1,1 Volt
𝑉3 1,1
𝐼3 = = = 0,0033 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
𝑅3 330
𝐼1 = 𝐼2 + 𝐼3 = 0,011 + 0,0033 = 0,0143 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
• Sumber Arus
12690
R₁₃ = = 40,03
317
V 1,5
I2’ = = = 0,0107 Ampere = 10,7 mA
Rtotal 140,03
R₁ 270
I3’ = I2’ × R₁+R₃ = 10,7 × = 10,7 × 0,85 = 9,12 mA
270+47
4700
R₂₃ = = 31,97
147
Rangkaian 2
1 1 1 1 1
= + = + =
𝑅13 𝑅1 𝑅3 270 47 12690
𝑅13 = = 40,03
𝑉 5
𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙" = == 0,0157 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 = 15,7 𝑚𝐴
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 317