MODUL 1
NO BP : 1910441020
SHIFT/KELOMPOK : III/16
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
MULTIMETER DAN ARUS DC
MODUL 1
I. TUJUAN
1. Mengetahui cara menggunakan multimeter untuk mengukur resistansi,tegangan dan
kuat arus DC
2. Membuktikan Teorema Thevenin
3. Membuktikan Teorema Transfer Daya Maksimum
II. TEORI
1. Multimeter
Multimeter adalah alat untuk mengukur beberapa besaran listrik,terutama
arus(Amperemeter,disingkat:Ammeter),tegangan(Voltmeter),dan
resistansi(ohmmeter),sehingga disebut AVO-meter.Untuk memilih salah satu dari
ketiga alat ukur itu digunakan tombol pemilih (selector).Multimeter terbagi 2 yaitu:
a) Multimeter Analog
Multimeter ini menggunakan kumparan putar untuk menggerakkan jarum
petunjuk papan skala dan memiliki harga yang terjangkau.
Ketika mengukur resistansi,komponen yang hendak diukur harus terputus dari caturdaya
maupun dari komponen lain yang paralel terhadap komponen tersebut.Ohmmeter dipasang
paralel terhadap komponen,tetapi .polaritas konektor ohmmeternya boleh sembarang.Ketika
mengukur tegangan,voltmeter dipasang paralel terhadap komponen yang diukur.Dalam hal
ini,polaritas konektor voltmeter dan ammeter harus diperhatikan.Untuk ketiga pengukuran
tersebut,gunakan rentang maksimumnya terlebih dahulu,baru kemudian diturunkan sesuai
kebutuhan untuk mendapatkan pembacaan hasil ukur yang jelas/sensitif.
(Sumber:Wildian,2019)
Pada dasarnya multimeter menggunakan meter arus tipe D'Arsonval. Spesifikasi pokok dalam
memilih multimeter adalah kepekaannya atau sensitifitasnya. Kepekaan berkaitan dengan efek
pembebanan pada rangkaian yang diukur. Nilai kepekaan tampak pada bilangan Ω/volt yang
biasanya dinyatakan sebagai :
Ω Ω 1
= Konstan. Dimana, =𝐼 dengan Im adalah arus skala penuh.
𝑉 𝑉 𝑚
2. Teorema Thevenin
y
Gambar 1.4:Rangkaian Asli Gambar 1.5:Rangkaian
(Sumber:Jumaidi,2010) Ekivalen
Thevenin
(Sumber:Jumaidi,2010)
Rangkaian setara thevenin ditentukan ketika rangkaian tersebut dalam keadaan terbuka
tanpa beban(RL=0),seperti pada gambar 2.7
Teorema ini menyatakan transfer daya maksimum terjadi jika nilai resistansi beban sama
dengan nilai resistansi sumber, baik dipasang seri dengan sumber tegangan ataupun dipasang
paralel dengan sumber arus.
Pada transfer daya maksimum sumber tegangan bebas yang terhubung seri dengan sebuah
resistansi Rs, atau sumber arus terhubung paralel dengan resistansi Rs, akan memberikan daya
maksimum ke resistansi beban jika Rs = RL. Sebuah jaringan dapat memberikan daya
maksimum ke resistansi beban RL, ketika RL nilainya sama dengan resistansi ekivalen
Thévenin (RTH) pada jaringan tersebut. Juga terdapat perbedaan antara menarik daya
maksimum dari sumber dan memberikan daya maksimum ke beban.
Ketika resistansi beban RL = 0 atau ketika RL = ∞, daya beban (PL ) menjadi nol. Menurut
teorema Transfer Daya Maksimum, daya beban menjadi maksimum ketika R L = RTH. Daya
beban (PL ) dihitung menurut Persamaan
PL = VL ..................................................(1.3)
Vs=Tegangan sumber
R=Resistansi
A=Kuat arus
Nilai Beban
RL VTH RTH VL IL
1,2 kΩ 7,81 V 528,1 Ω 5,11 V 5,11 A
3,3 kΩ 7,81 V 528,1 Ω 5,11 V 5,11 A
Padang, ,2020
Asisten, Pratikan,
Warna: Coklat-Coklat-Putih-Coklat-Emas
R=ABC.10D ±E
=119.101±5%
=1,2495 kΩ
R=1,19 kΩ
15 11.91
9.92 10.1
10 8 8.31
6.02 6.7
5.03
4.02
3.5
5
0
4 6 8 10 12
Vs(Volt)
V(volt) I(mA)
A.RL=1,2 kΩ
Secara teori:
𝑅2 560Ω
VTH=𝑅1+𝑅2 . 𝑉𝑠 = 300Ω+560Ω .12 V=7,81V
Rs=R4+R5=300Ω+820Ω=1120Ω
𝑅𝑠𝑥𝑅𝑠 1120Ωx560Ω
Rp2=𝑅𝑠+𝑅𝑠 = 1120Ω+560Ω = 373,33Ω
RTH=Rp1+Rp2=195,348Ω+373,33Ω=568,67Ω
𝑉𝑡ℎ 7,81 𝑉
IL=𝑅𝑡ℎ+𝑅𝑙 = 568,67Ω+1200Ω = 4,41x10-3 A
VL=IL.RL=4,41x10-3A.1200Ω=5,29 V
B.RL =3,3 kΩ
Secara teori:
𝑅2 560Ω
VTH=𝑅1+𝑅2 . 𝑉𝑠 = 300Ω+560Ω .12 V=7,81V
𝑅1𝑥𝑅2 300Ωx560Ω
Rp1=𝑅1+𝑅2 = 300Ω+560Ω = 195,348Ω
Rs=R4+R5=300Ω+820Ω=1120Ω
𝑅𝑠𝑥𝑅𝑠 1120Ωx560Ω
Rp2=𝑅𝑠+𝑅𝑠 = 1120Ω+560Ω = 373,33Ω
RTH=Rp1+Rp2=195,348Ω+373,33Ω=568,67Ω
𝑉𝑡ℎ 7,81 𝑉
IL=𝑅𝑡ℎ+𝑅𝑙 = 568,67Ω+3300Ω = 2,01x10-3 A
VL=IL.RL=2,01x10-3A.3300Ω=6,66 V
Rtotal=R1+R2=560Ω+560Ω=1120Ω
𝑉𝑠 10𝑉
Itotal=𝑅𝑡𝑜𝑡 = 1120Ω = 8,93 𝑚𝐴
Itotal=I1=I2
𝑅1𝑅2 560Ω.560Ω
RTH=𝑅1+𝑅2 + 𝑅3 = 560Ω=560Ω + 820Ω = 1100 Ω
B.RL=400Ω
C.RL=600Ω
D.RL=800Ω
E.RL=1000Ω
F.RL=1200Ω
PL=VL.IL=1,76V.2,94x10 -3A=5,17x10-3 W
G.RL=1400Ω
H.RL=1600Ω
I.RL=1800Ω
J.RL=2000Ω
Axis Title
4 2.96
1.75
2
0
200 400 600 800 100012001400160018002000
R(ohm)
PL(mW)
5
4
3
2
1
0
0.42 0.77 1.07 1.33 1.56 1.76 1.94 2.11 2.25 2.38
VL(Volt)
IL(mA)
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
: Jakarta
Jumadi.2010.PRAKTIKUM ANALISIS RANGKAIAN LISTRIK
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://staff.uny.ac.
id/sites/default/files/pendidikan/Jumadi,%2520M.Pd.,%2520Dr./Teori%2520
Thevenin%2520%26%2520Norton.pdf&ved=2ahUKEwjf3JyKlr3sAhXEF3I
KHcbUDPsQFjAAegQIAhAB&usg=AOvVaw0GqLk7tthB9OJDMhM1LRC
o Diakses Pada Senin 12 Oktober 2020
MODUL 1
NO BP : 1910441020
SHIFT/KELOMPOK : III/16
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020