Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM 1

VOLTMETER

Oleh :
Dewi Nurhaji Meivita

121910201064

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari voltmeter.
2. Mahasiswa mampu memahami cara penggunaan dari voltmeter.

1.2.

Latar Belakang
Dewasa ini, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang penting
bagi manusia. Gejala kelistrikan ditimbulkan oleh aliran muatan listrik
antara dua titik. Semua lat listrik yang setiap hari kita gunakan merupakan
susunan komponen-komponen listrik yang membentuk jalur tertutup yang
disebut rangkaian.
Kepentingan alat-alat ukur dalam kehidupan kita tidak dapat
disangkal lagi. Hampir semua alat ukur berdasarkan energi elektrik, karena
setiap kuantitas fisis mudah dapat diubah kedalam kuantitas elektrik,
seperti tegangan, arus, frekuensi, perputaran dan lain-lainnya. Misalnya,
alat untuk mengukur tegangan ialah Voltmeter. Hal tersebut merupakan
salah satu contoh dari kemajuan teknologi dibidang pengukuran.
Dimana Voltmeter merupakan suatu peralatan listrik yang
digunakan untuk mengukur tegangan listrik dari suatu rangkaian. Secara
garis besar Voltmeter digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu Voltmeter analog
dan Voltmeter digital. Adapun pengukuran voltmeter , yaitu pengukuran
voltmeter arus searah (DC) dan voltmeter arus bolak-balik (AC).
Dengan demikian pengukuran listrik sangatlah penting untuk kita
ketahui, terkhusus untuk mahasiswa elektro. karena tanpa pengukuran
listrik maka kita akan sangat sulit untuk mengetahui besaran besaran
listrik yang sangat kita perlukan dalam membuat suatu perencanaan,
pemasangan atau pembuatan barang barang elektronika dan listrik.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.

Landasan Teori
Voltmeter terdiri dari galvanometer dan hambatan seri atau
multiplier. Galvanometer menggunakan prinsip hukum Lorentz, dimana
interaksi antara medan magnet dan kuat arus akan menimbulkan gaya
magnetik. Gaya magnetik inilah yang menggerakan jarum penunjuk
sehingga menyimpang saat dilewati oleh arus yang melewati kumparan.
Makin besar kuat arus akan makin besar penyimpangannya, dan Volmeter
DC dirancang dari galvanometer.
Pada dasarnya volmeter DC dapat kita dibangun dari sebuah
galvanometer. Dapat kita lakukan dengan menambah sebuah tahanan yang
dipasang secara seri dengan galvanometer. Tahanan yang kita pasang ini
juga sering dikenal dengan tahanan pengali (multiplier). Fungsi dari
tahanan yang dipasang yaitu untuk membatasi arus yang mengalir pada
alat ukur agar tidak melebihi arus skala penuh (Idp).
Sebuah voltmeter arus searah mengukur beda potensial antara dua
titik dalam sebuah rangkaian arus searah dan dengan demikian
dihubungkan paralel terhadap sebuah sumber tegangan atau komponen
rangkaian. Biasanya terminal-terminal alat ukur ini diberi tanda positif dan
negatif karena polaritas harus ditetapkan. Nilai tahanan pengali yang
diperlukan untuk memperbesar batas ukur tegangan ditentukan dari
gambar berikut, dimana :

Idp=

E
Rm+ R 1+ Rpot

Rtot=

E
Idp

Rpot=RtotR 1Rm

Keterangan :
Idp

: Arus skala penuh

Rm

: Hambatan dalam alat ukur

R1

: Tahanan pengali

: Tegangan range

Rtot

: Hambatan Total

Rpot

: Hambatan potensiometer

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1.

3.2.

3.3.

Gambar rangkaian

Gambar 1. Rangkaian voltmeter sederhana


Alat dan Bahan
1. VU DC
2. Jumper
3. Resistor
4. Potensiometer
5. Voltmeter analog
6. Power Supply
Prosedur Praktikum
1. Membuat rangkaian seperti gambar pada rangkaian percobaan.
2. Menghubungkan catu daya DC dengan rangkaian yang telah diraki.
3. Menentukan R1 alat ukur terlebih dahulu.
4. Dengan dasar teori yang ada, menentukan terlebih dahulu nilai dari
Rpot A, Rpot B.
5. Mencatat setiap perubahan yang terjadi.
6. Membuat gambar yang tertera pada Vu meter dan AVO meter.
7. Membandingkan dengan alat ukur atau AVO meter yang ada.

BAB IV
ANALISA DATA
4.1

Data Hasil Praktikum


No
.

Volt

Rang
e

0.5 V

1.

2.5

1.5 V

2V

2.

10

VU Meter

AVO

50

15

20

25

4.2

Perhitungan
Diketahui hasil pengukuran pada rangkaian Voltmeter sederhana :
Rm = 746 Ohm ;
Rpot = 3089 Ohm ; R1 = 1000 Ohm
Rpot = 3089 Ohm
Maka dapat diketahui Idp dimana nilai Idp dengan range 2,5 Volt :
E
2,5
Idp=
=
=0.517 mA
Rm+ R 1+ Rpot 746+1000+3089

\
Untuk data range 2,5 V :
E
2.5
Rtot=
=
=4835.58
Idp 0.000517
Rpot 1=RtotR 1Rm=4835.581000746=3089.58
Untuk data range 10 V :
E
10
Rtot=
=
=19342.36
Idp 0.000517
Rpot 1=RtotR 1Rm=19342.361000746
17596.36

Untuk data range 50 V :


E
50
Rtot =
=
=96711.8
Idp 0.000517
Rpot 1=RtotR 1Rm=96711.81000746

94 965.36
Untuk data range 250 V :
E
250
Rtot=
=
=4 83558.99
Idp 0.000517
Rpot 1=RtotR 1Rm=483558.991000746
481812.99

Untuk data range 1000 V :


E
1000
Rtot=
=
=1934235.98
Idp 0.000517
Rpot 1=RtotR 1Rm=1934235.981000746
1932489.98

4.3

Analisa Pembahasan
Pada praktikum pengukuran listrik yakni membahas Voltmeter.
Dimana, praktikan membuat sebuah rangkaian voltmeter sederhana. Alat
dan bahan yang diperlukan untuk membuat rangkaian tersebut yaitu, VU
DC, jumper, resistor 1k (hambatan pengali), potensiometer, voltmeter
analog, dan power supply. Rangkaian disusun seperti pada gambar 1.
Sebelum merangkai hitung hambatan dalam (Rm) VU meter dengan
menggunakan voltmeter analog. Pada pengukuran awal tegangan range
(E)

yang digunakan sebesar 2,5 Volt untuk menentukan hambatan

potensiometer (Rpot).
Setelah terangkai kemudian kalibrasi VU meter dengan cara
memutar potensiometer hingga mencapai skala maksimal sebesar +3.
Setelah dikalibrasi maka ukur besar hambatan potensiometer tersebut
(Rpot) dengan menggunakan voltmeter analog. Setelah didapat data hasil
pengukuran dari hambatan dalam (Rm) VU meter dan hambatan
potensiometer (Rpot). Maka, dapat kita ketahui nilai arus skala penuh
(Idp) yang akan didapatkan dengan menggunakan perhitungan hasil dari
pembagian dari tegangan range (E) dengan hasil jumlah hambatan dalam
(Rm), hambatan pengali (R1), dan hambatan potensiometer (Rpot). Maka,
didapatkan hasil nilai Idp sebesar 0.517 mA.
Setelah diketahui nilai Idp maka kita dapat menentukan nilai
hambatan potensiometer (Rpot) pada tegangan range sebesar 2.5 Volt, 10
Volt, dan 50 Volt. Sebelum mencari nilai hambatan potensiometer (Rpot)
kita harus mengetahui nilai hambatan total (Rtot) yang dapat kita ketahu
dari hasil pembagian tegangan range (E) dengan nilai arus sakla penuh
(Idp). Setalah diketahui hasil dari hambatan total (Rtot) maka dapat kita
ketahui nilai hambatan potensiometer (Rpot) dari hasil pengurangan
hambatan total (Rtot) dengan hasil penjumlahan hambatan pengali (R1)
dengan hambatan dalam (Rm).
Percobaan pertama mencari nilai hambatan potensiometer (Rpot)
dengan nilai tegangan range (E) sebesar 2.5 Volt dengan tiga parameter
keadaan tegangan input sebesar 0.5 Volt, 1.5 Volt dan 2 volt. Pada keadaan
tegangan range sebesar 2.5 Volt didapatkan hasil perhitungan hambatan
total (Rtot) sebesar 4835.58 Ohm dan hambatan potensiometer (Rpot)

sebesar 3089.58. Ketika diberi input tegangan sebesar 0.5 Volt, 1,5 Volt,
dan 2 Volt dapat kita lihat persimpangan jarum penunjuk pada voltmeter
analog dan VU meter. Pada tegangan input 0.5 Volt dapat kita lihat bahwa
jarum voltmeter menunjukkan pada angka 1.8 dengan skala range 2.5
maka nilai tegangan pada voltmeter sebesar 0.45 Volt. Dan pada VU meter
menunjukkan pada angka -6. Ketika tegangan input 2 Volt dapat kita lihat
bahwa jarum voltmeter menunjukkan pada angka 7.9 dengan skala yang
sama maka nilai tegangan pada voltmeter sebesar 1.975 Volt. Dan pada
VU meter menunjukkan pada angka +2. Dari gambar tersebut dapat kita
ketahui bahwa semakin besar tegangan input maka semakin besar pula
simpangan jarum penunjuk voltmeter analog dan VU meter.
Percobaan kedua mencari nilai hambatan potensiometer (Rpot)
dengan nilai tegangan range (E) sebesar 10 Volt dengan tiga parameter
keadaan tegangan input sebesar 5 Volt, 7 Volt dan 9 Volt. Pada keadaan
tegangan range sebesar 10 Volt didapatkan hasil perhitungan hambatan
total (Rtot) sebesar Ohm dan hambatan potensiometer (Rpot) sebesar
19342.36 dan 17596.36. Ketika diberi input tegangan sebesar 10 Volt
dapat kita lihat persimpangan jarum penunjuk pada voltmeter analog dan
VU meter. Pada tegangan input 5 Volt dapat kita lihat bahwa jarum
voltmeter menunjukkan pada angka 4.8 dengan skala tegangan range 10
maka nilai tegangan pada voltmeter sebesar 4.8 Volt. Dan pada VU meter
menunjukkan pada angka -0.5. Ketika tegangan input 9 Volt dapat kita
lihat bahwa jarum voltmeter menunjukkan pada angka 9.2 dengan skala
yang sama maka nilai tegangan pada voltmeter sebesar 9.2 Volt. Dan pada
VU meter menunjukkan pada angka +2.5. Dari gambar tersebut dapat kita
ketahui bahwa VU meter menunjukkan batas maksimum skala tegangan.
Percobaan ketiga mencari nilai hambatan potensiometer (Rpot)
dengan nilai tegangan range (E) sebesar 50 Volt dengan tiga parameter
keadaan tegangan input sebesar 15 Volt, 20 Volt dan 25 volt. Pada keadaan
tegangan range sebesar 50 Volt didapatkan hasil perhitungan hambatan
total (Rtot) sebesar 96711.8 Ohm dan hambatan potensiometer (Rpot)
sebesar 94965.8. Ketika diberi input tegangan sebesar 15 Volt, 20 Volt, dan
25 Volt dapat kita lihat persimpangan jarum penunjuk pada voltmeter

analog dan VU meter. Pada tegangan input 15 Volt dapat kita lihat bahwa
jarum voltmeter menunjukkan pada angka 13.9 dengan skala range 2.5
maka nilai tegangan pada voltmeter sebesar 13.9 Volt. Dan pada VU meter
menunjukkan pada angka -4.2. Ketika tegangan input 25 Volt dapat kita
lihat bahwa jarum voltmeter menunjukkan pada angka 23 dengan skala
yang sama maka nilai tegangan pada voltmeter sebesar 23 Volt. Dan pada
VU meter menunjukkan pada angka -0.8.
Pada percobaan keempat yakni menngunakan range tegangan
sebesar 250 Volt dan 1000 Volt. Kedua range tegangan digunakan hany
sebagai pembanding pada percobaan sebelumnya. Dengan range tegangan
yang begitu besar maka untuk mengetahui simpangan pada range
tegangan tersebut dengan merubah hambatan potensiometer (Rpot) tanpa
ada percobaan pada saat dibei tegangan input karena terbatasnya power
supply yang digunakan hanya mampu memberi tegangan sebesar 50 Volt.
Maka, dari hasil perhitungan pada keadaan tegangan range sebesar 250
Volt didapatkan hasil perhitungan hambatan total (Rtot) sebesar 48358.99
Ohm dan hambatan potensiometer (Rpot) sebesar 481812.99. Pada
keadaan tegangan range sebesar 1000 Volt didapatkan hasil perhitungan
hambatan

total

(Rtot)

sebesar

1934235.98 Ohm dan hambatan

potensiometer (Rpot) sebesar 1932489.98.

BAB V
PENUTUP
5.1

Kesimpulan
1. Dari praktikum diatas didapatkan hasil nilai arus range maksimal (Idp)
sebesar 0.517 mA.
2. Pada keadaan tegangan range sebesar 2.5 Volt didapatkan hasil
perhitungan hambatan total (Rtot) sebesar 4835.58 Ohm dan hambatan
potensiometer (Rpot) sebesar 3089.58.
3. Pada keadaan tegangan range sebesar 10 Volt didapatkan hasil
perhitungan hambatan total (Rtot) sebesar Ohm dan hambatan
potensiometer (Rpot) sebesar 19342.36 dan 17596.36.
4. Pada keadaan tegangan range sebesar 10 Volt didapatkan hasil
perhitungan hambatan total (Rtot) sebesar Ohm dan hambatan
potensiometer (Rpot) sebesar 19342.36 dan 17596.36.
5. Pada keadaan tegangan range sebesar 250 Volt didapatkan hasil
perhitungan hambatan total (Rtot) sebesar 48358.99 Ohm dan
hambatan potensiometer (Rpot) sebesar 481812.99
6. Pada keadaan tegangan range sebesar 1000 Volt didapatkan hasil
perhitungan hambatan total (Rtot) sebesar 1934235.98 Ohm dan
hambatan potensiometer (Rpot) sebesar 1932489.98.
7. Semakin besar tegangan input maka semakin besar pula simpangan
jarum penunjuk voltmeter analog dan VU meter.
8. Jarum penujuk VU meter akan menunjukkan batas range tegangan
terhadap pembacaan tegangan input yang masih dapat dibaca oleh
voltmeter analog pada range tegangan tersebut.
9. Range

tegangan

ditentukan

oleh

besar

kecilnya

hambatan

potensiometer (Rpot). Semakin besar Rpot maka semakin besar pula


range tegangan yang digunakan.
10.

DAFTAR PUSTAKA
http://elektronika-dasar.web.id/instrument/volt-meter-arus-searah-dc-volt-meter/
(11 Maret 2015)
http://nurulqa.blogspot.com/2014/03/voltmeter-arus-searah.html (11 Maret 2015)
http://anicestea.blogspot.com/2013/03/laporan-pengukuran-listrik.html (11 Maret
2015)
http://inosayriz.blogspot.com/2013/06/jurnal-praktikum-fisika-amperemeterdan.html (11 Maret 2015)

Anda mungkin juga menyukai