Anda di halaman 1dari 19

Alat Ukur dan

Instrumentasi
Instrumen Pengukuran
Arus dan Tegangan

Pengertian arus dan


tegangan
Arus dapat didefinisikan sebagai jumlah
muatan listrik yang mengalir tiap satuan
waktu
Dimana arus dinyatakan dalam Ampere (A)
Tegangan adalah perbedaan potensi listrik
antara dua titik dalam rangkaian listrik
Dimana tegangan dinyatakan dalam Volt (V)

Instrumen Pengukur Arus


Instrumen Pengukur arus listrik ampermeter memiliki

keterbatasan untuk dapat mengukur arus.


Amperemeter Ideal :
(1) Simpangan jarum sebanding arus (linier)
(2) Hambatan dalam meter nol
Tahanan dalam meter Rm membatasi kemampuan
batas ukur.
Untuk menaikkan batas ukur dilakukan dengan
memasang tahanan paralel Rp dengan ampermeter
(Gambar 4.1). Tahanan Rp akan dialiri arus sebesar
Ip, arus yang melalui meter Rm sebesar Im.

Gambar 4.1 Tahanan paralel ampermeter

Instrumen Pengukur Arus


Tahanan paralel Rp tetap dialiri arus Ip, sedangkan arus
yang melewati Rm sebesar Im.Tahanan paralel Rp
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

dimana :

Rp = Tahanan paralel

U= Tegangan
I = Arus yang diukur
Im= Arus melewati meter
Ip = Arus melewati tahanan paralel
Rm = Tahanan dalam meter

Instrumen Pengukur Arus


Contoh 1:

Ampermeter dengan tahanan dalam Rm = 100 ,


arus yang
diizinkan melewati meter Im = 0,6 mA. Ampermeter
akan
mengukur arus I = 6 mA. Hitung tahanan paralel Rp.
Penyelesaian:

Instrumen Pengukur Tegangan


Pengukur tegangan voltmeter memiliki tahanan

meter Rm (Gambar 4.2).

Tahanan dalam meter juga menunjukkan kepekaan

meter, disebut Ifsd (full scale deflection) arus yang


diperlukan untuk menggerakkan jarum meter pada
skala penuh.

Untuk menaikkan batas ukur voltmeter harus

dipasang tahanan seri sebesar RV

Instrumen Pengukur Tegangan

Gambar 4.2 Rangkaian Voltmeter untuk menentukan nilai tahanan pengali (multiplier)

Instrumen Pengukur Tegangan


Dari rangkaian voltmeter pada Gambar 4.2 didapat persamaan:

dimana:

RV = Tahanan seri meter


Rm = Tahanan dalam meter
U = Tegangan
Um = Tegangan meter
Im = Arus meter

Instrumen Pengukur Tegangan


Contoh 2 :
Pengukur tegangan voltmeter memiliki arus meter
0,6 mA
dan tegangan meter 0,3V. Voltmeter akan digunakan
untuk
mengukur tegangan 1,5 V. Hitung besarnya tahanan
seri
meter Rv.
Penyelesaian:

Ampermeter DC ini dapat dikembangkan


menjadi
ampermeter
AC
dengan
menambahkkan komponen penyearah
masukan yang fungsinya menyearahkan
tegangan masukan AC menjadi DC.
Meskipun tegangan masukan berupa
tegangan AC tetapi tegangan maupun
arus yang masuk meter berupa arus DC,
sehingga proses pengukuran sama
sebagaimana dijelaskan diatas.

Sehingga ampermeter AC terbentuk


atas ampermeter ideal, Rm, Rsh dan
rangkaian penyearah, sebagaimana
digambarkan pada gambar di bawah ini.

Voltmeter
Penambahan sejumlah pengali beserta sebuah
saklar
rangkuman (range switch) membuat instrumen
mampu
digunakan bagi sejumlah rangkuman tegangan.
Pada Gambar 4.3 ditunjukkan tahanan-tahanan
pengali dihubungkan secara seri dan saklar pemilih di
setiap posisi menghasilkan sejumlah tahanan tertentu
yang seri dengan Rm.
.

Contoh 3:
Sebuah gerak dArsonval dengan tahanan dalam R m = 100
dan skala penuh Idp = 1 mA akan diubah menjadi voltmeter DC
rangkuman ganda dengan batas ukur 0 - 10 V, 0 50 V, 0
250 V,
0 500 V,seperti Gambar 4.3

V2

V3

V1
V4

Gambar 4.3
Penyelesaian:

Contoh 3 (lanjutan)
Pada rangkuman 10 V (posisi V4) tahanan total

rangkaian adalah:
RT =
R4

= 10 K

= RT - Rm

= 10 K - 100
= 9.900
Pada Rangkuman 50 V (posisi V3)
RT
=
= 50 K
R3
= RT (R4 + Rm)
= 50 K - 10 K
= 40 K

Contoh 3 (lanjutan)
Pada Rangkuman 250 V (posisi V2)

RT =

= 250 K

R2 = RT (R3 + R4 + Rm)
= 250 K - 50 K
= 200 K
Pada Rangkuman 500 V ((posisi V1)
RT =
= 500 K
R1

= RT (R2 + R3 + R4 + Rm)
= 500 K - 250 K

= 250 K
Dari contoh diatas dapat dinyatakan bahwa sistem ini memiliki
keuntungan yaitu semua pengali memiliki nilai tahanan standar
dan
dapat diperoleh dipasaran dengan toleransi yang tepat Kecuali
pengali rangkuman pertama ( R 4 ).

Sensitivitas Voltmeter
Sesungguhnya sensitivitas S, adalah kebalikan dari
defleksi skala
penuh alat ukur yaitu:

Sensitivitas S dapat digunakan pada metode sensitivitas untuk


menentukan
tahanan pengali voltmeter DC.

Sensitivitas Voltmeter (lanjutan)


Dari rangkaian pada Gambar 4.3 diperoleh rumus untuk menentukan
tahanan-tahanan pengali sebagai berikut:

RT = S x V
RS = (S x V) Rm
dimana:
S
= Sensitivitas voltmeter (/V)
V
= Rangkuman tegangan yang ditentukan oleh posisi saklar
Rm = Tahanan dalam alat ukur (ditambah tahanan-tahanan seri)
Rs = Tahanan pengali
Contoh 4:
sebuah gerak dArsonval dengan tahanan dalam Rm = 100 dan skala
penuh Idp = 1 mA, akan diubah menjadi voltmeter DC rangkuman
ganda
dengan batas ukur 0 10 V, 0 50 V, 0 250 V, 0 500 V.Gunakan
metode sensitivitas untuk menentukan tahanan-tahanan pengali tsb.

Contoh 4 (lanjutan)
Penyelesaian:

Rangkuman 10 V

Rangkuman 50 V

Rangkuman 250 V

Rangkuman 500 V

Anda mungkin juga menyukai