Anda di halaman 1dari 21

Pengukuran Besaran

Modul ke:
Listrik

04 Fakultas
Teknik
Voltmeter Arus Searah
Fina Supegina, ST, MT

Program Studi
Teknik
Elektro
Letakkan foto Terbaik anda disini 
Tahanan Pengalih
Untuk mengukur besar beda potensial antara dua titik
dalam sebuah rangkaian dc, digunakan voltmeter arus
searah, dimana Voltmeter tersebut dihubungkan
paralel dengan sumber tegangan atau komponen
rangkaian, dan umumnya terminalnya harus diberi
tanda positip ( + ) dan negatip ( - ), yang disebut
polaritas.

Metoda pengukuran tegangan tersebut dengan


penambahan tahanan, yaitu tahanan pengali.
Tahanan Pengali
Tahanan pengali berfungsi
Rs untuk membatasi arus ke alat
ukur agar tidak melebihi arus
skala penuh ( Idp ).
Im Nilai tahanan pengali diperlukan
v Rm untuk memperbesar batas ukur
tegangan, dan ditentukan dari
rangkaian seperti ditunjukkan
pada gambar 1.
Dimana :
Im = arus defleksi alat ukur
Rm = tahanan dalam alat ukur
Rs = tahanan pengali
V = tegangan rangkuman mak-
simum dari alat ukur
Nilai Tahanan Pengalih

V = Im ( Rs + Rm )

Rs Im =V - Im Rm

V - Im Rm V
Rs = ----------------- = ------ - Rm
Im Im
Umumnya, untuk batas ukur sedang sampai dengan 500 V, tahanan pengali
dipasang didalam kotak voltmeter, sedang untuk tegangan yang lebih tinggi,
tahanan pengali dipasang pada sepasang jepitan kutub ( binding post ) diluar
kotak, untuk mencegah kelebihan panas didalam kotak.
Voltmeter Rangkuman Ganda

Nilai tahanan pengali dapat ditentukan dengan


metoda sebelumnya atau dengan metoda
sensitivitas.
Voltmeter Rangkuman Ganda
• Sebuah variasi dari rangkaian pada gambar 2, ditunjukkan
pada rangkaian gambar 3, dimana tahanan pengali disusun
dalam hubungan seri dan saklar pemilih di setiap posisi akan
menghasilkan sebuah tahanan tertentu yang dihubung seri
dengan tahanan Rm.

Gambar 3
Gambar 3..

• Sistem ini mempunyai keuntungan, yaitu,


semua tahanan pengali kecuali yang
• pertama memiliki tahanan standar, dan
dapat diperoleh dipasaran dengan toleransi
yang tepat.Tahanan pengali untuk rangkuman
rendah R4 adalah satu-satunya tahanan yang
harus dibuat, agar memenuhi persyaratan
rangkaian.
Contoh 1

• Suatu gerak d’Arsonval mempunyai tahanan


dalam Rm = 100 Ω dan arus skala penuh
sebesar 1 mA, diubah menjadi sebuah
voltmeter arus searah rangkuman ganda
dengan batas ukur :
• 0 – 10 V ; 0 – 50 V ; 0 – 250 V ; 0 – 500 V,
( rangkaiannya seperti pada gambar 3 ).
• Tentukan :
• Nilai tahanan pengali R1, R2, R3 dan R4
Penyelesaian
Pada rangkuman : 0 – 10 V ( V4 ), tahanan total rangkaian :
 
10 V
RT= -------- = 10 KΩ
1 mA
 
R4 = RT - Rm = 10 KΩ - 100 Ω = 9900 Ω
  
 Pada rangkuman : 0 – 50 V ( V3 ) :
 
50 V
RT = -------- = 50 KΩ
1 mA
 
R3 =RT - ( R4 + Rm )= 50 KΩ - 10 KΩ = 40 KΩ
 
Pada rangkuman : 0 – 250 V ( V2 ) :
Penyelesaian
250 V
RT = -------- = 250 KΩ
1 mA
 
R2 = RT - ( R3 + R4 + Rm )=250 KΩ - 50 KΩ =200 KΩ
 
 Pada rangkuman : 0 –500 V ( V1 ) :
 
500 V
RT = --------- = 500 KΩ
1 mA
 
R1=RT - ( R2 + R3 + R4 + Rm )=500 KΩ - 250 KΩ =250 KΩ
 
Dari contoh diatas hanya tahanan pengali rangkuman rendah
R4 yang memiliki nilai yang tidak standar.
Sensivitas Volmeter

Nilai Ohm per Volt ( Ω / V )


Pada butir 4, ditunjukkan bahwa arus defleksi dicapai
pada semua rangkuman jika saklar dihubungkan ke
rangkuman tegangan yang sesuai, seperti pada contoh 1,
dimana arus sebesar 1 mA diperoleh pada tegangan 10 V,
50 V, 250 V dan 500 V, dan pada masing-masing
rangkuman, perbandingan tahanan total terhadap
tegangan rangkuman V selalu 1000 Ω / V.
Bentuk 1000 Ω / V inilah yang disebut dengan sensitivitas
voltmeter atau nilai ohm per volt.
Sensitivitas Voltmeter
Sebenarnya sensitivitas ( S ) adalah kebalikan daripada
defleksi skala penuh alat ukur yaitu :
Bentuk 1000 Ω / V inilah yang disebut dengan sensitivitas
voltmeter atau nilai ohm per volt.
Sebenarnya sensitivitas ( S ) adalah kebalikan daripada
defleksi skala penuh alat ukur yaitu :

1 
S
I dp V
RT  SXV
Rs  ( SxV )  Rm
Metode Sesivitas
Sensitivitas ( S ) dapat digunakan pada metoda
sensitivitas, untuk menentukan tahanan pengali
voltmeter arus searah
Perhatikan rangkaian pada gambar 3, dimana :
S = Sensitivitas voltmeter ( Ω / V )
V = rangkuman tegangan yang ditentukan posisi salkar
Rm = tahanan dalam alat ukur ( ditambah tahanan-
tahanan seri )
Rs = tahanan pengali
Dari rangkaian gambar 3
RT = S x V
Rs = ( S x V ) - Rm ……………………( 4 - 3 )
Pemakaian metoda sensitivitas diberikan pada contoh 2
dibawah ini.
 nilai tahanan
Contoh 2 : Soal pada contoh 1, dengan menggunakan metoda sensitivitas, tentukan
pengali R , R , R dan R
1 2 3 4
Penyelesaian :

1 1
S = ------- = ---------- = 1000 Ω / V
Idp 0.001 A

R4 = ( S x V ) - Rm = ( 1000 Ω / V x 10 V ) - 100 Ω = 9900 Ω


R3 = ( S x V ) - Rm = ( 1000 Ω / V x 50 V ) - 10 KΩ = 40 KΩ
R2 = ( S x V ) - Rm = ( 1000 Ω / V x 250 V ) - 50 KΩ = 200 KΩ
R1 = ( S x V ) - Rm = ( 1000 Ω / V x 500 V ) - 250 KΩ = 250 KΩ
Efek Pembebanan
Efek inilah yang disebut dengan efek
pembebanan instrumen, terutama disebabkanoleh
instrumen-instrumen sensitivitas rendah, dan efek ini
ditunjukkan pada contoh 3.
Contoh 3 :
Untuk mengukur tegangan antar ujung-ujung
sebuah tahanan 50KΩ,tersedia dua buah voltmeter,
dimana voltmeter 1 mempunyai sensitivitas 1000 Ω / V
dan voltmeter 2 mempunyai sensitivitas 20000 Ω / V,
dan keduanya digunakan pada rangkuman 50 V,
rangkaian pengukuran ditunjukkan pada gambar 4.
Contoh 3 :
Untuk mengukur tegangan antar ujung-ujung sebuah tahanan
50KΩ,tersedia dua buah voltmeter, diaman voltmeter 1 mempunyai
sensitivitas 1000 Ω / V dan voltmeter 2 mempunyai sensitivitas 20000 Ω / V,
dan keduanya digunakan pada rangkuman 50 V, rangkaian pengukuran
ditunjukkan pada gambar 4.
Tentukan :
a. pembacaan tiap voltmeter
b. kesalahan pembacaan dalam persentase
sebenarnya
Penyelesaian :
Dari rangkaian memperlihatkan bahwa
tegangan pada tahanan 50 KΩ adalah :
 
( 50 KΩ / 150 KΩ ) x 150 V = 50 V
 
Jadi : 50 V adalah tegangan sebenarnya dari
tahanan 50 KΩ
Voltmeter 1 : S = 1000 Ω / V, mempunyai tahanan = 50 V/1000
Ω/V = 50 KΩ pada rangkuman 50 V, menghubungkan voltmeter
antara tahanan 50 KΩ, menyebabkan tahanan paralel
ekivalen menjadi 25 KΩ dan tahan total rangkaian 125 KΩ.
Jadi beda potensial pada gabungan voltmeter dan tahanan 50
KΩ, mengha- silkan penunjukan voltmeter sebesar :
 
V1 = ( 25 KΩ / 125 KΩ ) x 150 V = 30 V
Voltmeter 2 : S = 20000 Ω/V, mempunyai
tahanan = 50 V x 20 KΩ/V = 1 MΩ pada rangkuman 50 V, Jika
voltmeter dihubungkan ke tahanan 50 KΩ, tahanan ekivalen
paralel adalah47,6 KΩ dan tahanan total rangkaian adalah
147,6 KΩ.
Jadi beda potensial pada gabungan voltmeter d
an tahanan 50 KΩ, mengha silkan penunjukan voltmeter sebesar :
 V1 = ( 47,6 KΩ / 147,6 KΩ ) x 150 V = 48,36 V
 
Kesalahan Pembacaan voltmeter
tegangan sebenarnya – tegangan yang diukur
% kesalahan = -------------------------------------------------------------- x 100 %
tegangan sebenarnya
 
Kesalahan pembacaan voltmeter 1 adalah
50 V - 30 V
= ---------------------- x 100 % = 40 %
50 V
 Kesalahan pembacaan voltmeter 2 adalah :
 
50 V- 48,36 V
= ---------------------- x 100 % = 3,28 %
48,36 V
Kesimpulan

dari hasil perhitungan diatas dapat dlsimpulkan


bahwa :
1. Voltmeter dengan sensitivitas atau nilai
ohm/volt lebih tinggi, memberikan hasil yang
mendekati harga sebenarnya.
2. Dalam pengukuran tegangan rangkaian-
rangkaian bertahanan tinggi, sensitivitas
merupakan faktor yang penting.
Soal Latihan
1. Dengan mengubah gerakan 50µA, dc dengan
tahanan-dalam 1000 menjadi voltmeter dc
0-2500 V. Tentukan tanahan pengali dan
sensivitas instrumen!
2. Dengan menggunakan gerakan 50µA dengan
tahanan dalam 1500 , rencanakan sebuah
voltmeter ganda dengan batas ukur : 0-5 V, 0-
10 V, 0-50 V, dan 0 – 100 V. Tentukan tahanan
pengali dan sensivitas instrument
Terima Kasih
Akhmad Wahyu Dani,ST,MT

Anda mungkin juga menyukai