Anda di halaman 1dari 13

POTENSIOMETER

PERTEMUAN VI

POTENSIOMETER

Potensiometer adalah instrumen yang direncanakan untuk mengukur


tegangan yang tidak diketahui dengan cara membandingkannya
terhadap tegangan yang diketahui.
Tegangan yang diketahui dapat disuplai dari sebuah sel standar atau
setiap sumber tegangan referensi yang diketahui.
Pengukuran pengukuran dengan menggunakan cara pembandingan
mampu menghasilkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi sebab hasil
yang diperoleh tidak tergantung pada depleksi aktual jarum penunjuk
sebagaimana halnya pada instrumen pada kumparan putar, tetapi
hanya tergantung pada ketelitian tegangan standar yang diketahui
terhadap mana perbandingan dialakukan.

Ansar Suyuti

RANGKAIAN DASAR
Dengan memindahkan saklar S ke posisi
operasi dan membuat sakelar kunci
galvanometer K terbuka, batere kerja akan
menyalurkan arus ke tahanan geser dan
kawat geser. Arus kerja melalui kawat
geser dapat diubah dengan mengubah
posisi tahanan geser.metode pengukuran
tegangan yang tidak diketahui E
bergantung pada cara mendapatkan suatu
posisi kontak geser sedemikian rupa
sehingga galvanometer menunjukkan
defleksi nol bila sakelar galvanometer K
ditutup. Arus galvanometer nol berarti
tegangan E yang tidak diketahui sama
dengan penurunan tegangan E pada bagian
xy dari kawat geser
Ansar Suyuti

Rangkaian Dasar ( II )

Dari gambar terlihat bahwa kawat geser 200 cm dan tahanan 200
Ohm. GGL tegangan referensi 1,019 V, saklar S pada posisi kalibrasi
dan kontak geser dipindahkan ke tanda 101,9 cm pada skala kawat
geser, selanjutnya kawat geser diatur agar memberikan arus kerja
sedemikian rupa, sehingga bila sakelar ditutup galvanometer tidak
menghasilkan defleksi.
Dalam kondisi setimbang penurunan tegangan pada kawat sepanjang
101,9 cm, menyatakan tahanan sebesar 101,9 Ohm yang berarti arus
kerja telah diatur ke 10 mA. Tegangan pada setiap titik sepanjang
kawat geser sebanding dengan panjang kawat geser dan diperoleh
dengan mengubah panjang yang terkalibrasi menjadi tegangan yang
sesuai dengan mengubah panjang yang terkalibrasi menjadi tegangan
yang sesuai dengannya hanya dengan menempatkan titik desimal ke
posisi yang sesuai (misalnya 146,3 cm = 1,463 V)
Ansar Suyuti

Contoh Soal

Potensiometer dengan batere kerja 3.0 V dengan tahanan dalam diabaikan.


Tahanan kawat geser 400 Ohm dan panjangnya 200 Cm. sebuah skala 200 cm
sepanjang kawat geser mempunyai bagian skala 1 mm dan dapat diinterpolasi
pada nilai seper empat dari satu bagian skala. Instrumen distandarkan terhadap
sebuah sumber tegangan referensi1,0180 V dengan menyetel kotak geser ke
posisi 101,8 cm pada skala, tentukan a) arus kerja; b) nilai tahanan geser; c)
rangkuman pengukuran d). Resulusi instrumen dinyatakan dalam mV.
Jawab,
a) Instrumen distandarkan, tanda 101,8 cm pada skala sesuai dgn 1,0180 V, maka
101,8 kawat geser menyatakan tahanan 101,8/200 x 400 Ohm =203,6 Ohm, berarti
arus kerja batere 1,0180 V/203,6 Ohm = 5 mA
b) Arus kerja 5 mA penurunan teg. Pada seluruh kawat geser adalah 5 mA x 400 Ohm
= 2,0 V. penurunan teg. Pada tahanan geser adalah 3,0 2,0 = 1,0 V dan penyetelan
tahanan geser menjadi 1,0 V/ 5 mA = 200 Ohm
c) rangkuman peng. = 5 mA x 400 Ohm = 2,0 V
Resolusi potensiometer dari tegangan yang dinyatakan oleh seperempat dari satu
bagian skala yaitu 0,25 mm. karena panjang total 200 cm menyatakan tegangan 2,0 V
resolusi ; 0,25 mm/200 cm x 2,0 V = 0,25 mV
Ansar Suyuti

Potensiometer satu rangkuman


Potensiometer kawat geser diganti oleh
gabungan 15 tahanan presisi beserta kawat
geser berbentuk lingkaran, tahanan kawat
geser adalah 10 ohm dan tahanan piringan
(dial) mempunyai nilai masing-masing 10
Ohm sehingga tahanan total sakelar/tingkat
(dial switch) adalah 150 Ohm. Kawat geser
dilengkapi dengan 200 pembagian skala
dan interpolasi sebesar seperlima dari satu
bagian skala dapat ditaksir dengan baik.
Arus kerja potensiometer ini dipertahankan
pada 10 mA sehingga setiap satu langkah
dari sakelar tingkat menyatakan tegangan
0,1 V. masing2 bagian skala pada skala
kawat geser menyatakan 0,0005 V dan
pembacaan dapat ditaksir sampai sekitar
0,0001 V
Ansar Suyuti

Contoh soal 2

Potensiometer dilengkapi dengan sakelar tingkat 20 langkah dimana masing-masing langkah


menyatakan 0,1 V. Tahanan masing-masing tingkat adalah 10 Ohm. Kawat geser 11
gulungan yang mempunyai tahanan 11 Ohm, membolehkan saling menutupi sebagian antara
penyetelan2 sakelar tingkat. Skala kawat geser berbentuk lingkaran mempunyai 100 bagian
skala dan interpolasi dapat dilakukan pada seperlima dari satu bagian skala. Batere kerja
mempunyai tegangan nominal 6,0 V dan tahanan dalam yang diabaikan. Tentukan a)
rangkuman pengukuran potensiometer b) resolusi dalam uV c) arus kerja d) penyetelan
tahanan geser.
Jawab
Tahanan total rangkaian pengukuran Rm = Rpiringan + R kawat geser = (20 x 10 Ohm) + 11 Ohm
= 211 Ohm. Karena setiap langkah 10 Ohm menyatakan tegangan 0,1 V, rangkuman trotal
pengukuran adalah 211/10 Ohm x 0,1 V = 2,11 V
Kawat geser 11 Ohm menyatakan teg. 0,11 V. berarti tiap gulungan tahanan geser menyatakan
0,11/11=0,01 V atau 10 mV. Tiap bagian skala pada skala kawat geser menyatakan 1/100 x 10
mV =0,1 mV, atau 100 uV. Jadi resolusi instrumen adalah 1/5 x 100 uV= 20 uV.
Untuk mempertahan tegangan sebesar 0,1 V pada tiap-tiap tahanan piringan 10 Ohm, aus kerja
harus 0,1 V/10 Ohm = 10 mA
Karena tegangan pada keseluruhan tahanan pengukuran 2,11 V, maka penurunan tegangan pada
tahanan geser harus 6,0 V 2,11 V = 3,89 V. dengan demikian penyetelan tahanan geser adalah
3,89 V/10 mA =389 Ohm

Ansar Suyuti

Potensiometer dua Rangkuman


Tahanan R1 dan R2 adalah tahanan
tahanan rangkuman dan saklar S adalah
saklar rangkuman. Piringan utama terdiri
15 tingkatan dengan masing02 10 Ohm
sehingga tahanan total 150 Ohm. Tahanan
kawat geser adalah 10 Ohm. Untuk
menghasilkan suatu penurunan tegangan
sebesar 1,6 V pada piringan utama dan
kawat geser, arus pengukuran Im harus 10
mA. Bila saklar rangkuman dibuat pada
posisi x 0,1, arus pengukuran Im harus
diturunkan menjadi sepersepuluh dari
nilai semula, yakni 1 mA, agar diperoleh
suatu penurunan tegangan 0,16 V pada
pengukuran Rm
Ansar Suyuti

Rangkaian Penyederhanaan Potensiometer dua


rangkuman ( I )
Untuk menganalisa rangkaian
digunakan rangkuman x 1 (a) dan
rangkuman x 0,1 ( b)
Rangkuman x 1 tahanan rangkuman
R1 dan R2 paralel terhadap total Rm
Rangkuman x 0,1 tahanan
rangkuman R1 paralel terhadap
kombinasi seri R2 dan Rm.
Suatu arus batere yang konstan
hanya bila tahanan rangkaian total
pada masing2 rangkuman adalah
sama.
dengan menyamakan rangkuman
x 1 dan x 0,1 Ansar Suyuti

Rangkaian Penyederhanaan Potensiometer dua


rangkuman ( II )

Dengan saklar pada posisi x 0,1 => E=Im Rm


Dengan saklar pada posisi x 0,1 => E=I2 R1
Gabungan E = Im Rm = I2 Rm, sehingga I2 = Im
Arus shunt I2 pada rangkuman x 0,1 harus sama dengan arus
pengukuran Im pada rangkuman x 1, arus total batere ( a ) It = I1 +
Im , arus total batere (b) It = I2 + 0,1 Im
Diperoleh I1 + Im = I2 + 0,1 Im , menjadi I1 = 0,1 Im
Penurunan tegangan pada Rm harus sama dengan penurunan
tegangan pada kombinasi seri R1 dan R2; jadi, I1(R1+R2) = Im Rm,
Dengan subtitusi nilai I1, diperoleh 0,1 Im (R1+R2) = Im R1 atau R2 =
9 R1
Ansar Suyuti

Potensiometer Rangkuman Ganda

Ansar Suyuti

Diagram potensiometer portable

Ansar Suyuti

Self balancing Potensiometer

Ansar Suyuti

Anda mungkin juga menyukai