PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pengukuran dalam system tenaga listrik merupakan salah satu prosedur
standar yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh
besaran-besaran yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan
instrumen kontrol maupun hasil yang diinginkan oleh seorang user.
Kepentingan alat-alat ukur dalam kehidupan kita tidak dapat disangkal lagi.
Hampir semua alat ukur berdasarkan energi elektrik, karena setiap kuantitas fisis
mudah dapat diubah kedalam kuantitas elektrik, seperti tegangan, arus, frekuensi,
perputaran dan lain-lainnya. Misalnya : temperatur yang dulu diukur dengan
sebuah termometer air raksa sekarang dapat diukur dengan thermocople.
Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari kemajuan teknologi dibidang
pengukuran. Pengukuran listrik sangatlah penting untuk kita ketahui, terkhusus
untuk mahasiswa elektro. Karena tanpa pengukuran listrik maka kita akan sangat
sulit untuk mengetahui besaran besaran listrik yang sangat kita perlukan dalam
membuat suatu perencanaan, pemasangan atau pembuatan barang barang
elektronika dan listrik.
B. Rumusan Masalah
1 Bagaimana konsep dari galvanometer ?
2 Bagaimana mekanisme kumparan putar maknit permanen ?
3 Bagaimana prinsip kerja amperemeter, voltmeter, ohmmeter dan
4
5
6
7
8
C. Tujuan
1 Menjelaskan konsep dari galvanometer
2 Menjelaskan mekanisme kumparan putar maknit permanen
4
5
6
7
8
BAB II
PEMBAHASAN
A. Instrumen Penunjuk Arus Searah
2
1. Galvanometer Suspensi
Pengukuran-pengukuran
arus
searah
sebelumnya
menggunakan
d mm
I A
tegangan
(voltage
sensitivity)
didefinisikan
sebagai
d mm
V V
V
Sensitivitas megaohm (megohm sensitivity) didefinisikan sebagai tahanan
(dalam mega-ohm) yang dihubungkan secara seri dengan galvanometer agar
menghasilkaffr defleksi sebesar satu bagian skala bila tegangan 1 V dimasukkan
ke rangkaian tersebut. Karena tahanan ekivalen dari galvanometer yang
diparalelkan diabaikan terhadap tahanan (dalam mega-ohm) yang seri dengannya,
arus yang dimasukkan praktis sama dengan 1/R JJLA dan menghasilkan defleksi
sebesar satu bagian (divisi). Secara numerik, sensitivitas mega ohm sama dengan
sensitivitas arus, sehingga
d
mm
S R = =S I
I
A
Dimana : d = defleksi galvanometer dalam bagian skala atau mm
i = arus galvanometer dalam
d m mm
Q C
C
6
R1
xI
R 1+ R 3 + R G T
Karena defleksi untuk R3 = 450 adalah 150 mm dan untuk R3 = 950 adalah 75
mm, arus galvanometer IG dalam hal kedua ini adalah separoh dari arus galvanometer dalam kasus pertama. Karena itu dapat dituliskan,
I G 1=2 I G 2
IG =
1,0
1,0
=2
1,0+450+ R G
1,0+950+ R G
RG diperoleh
RG = 40 .
RT
adalah
R1 ( R 3+ R G )
R1 + R3 + R G
2500 ohm
sehingga
1,5V
=0,6 mA
2500 ohm
IT =
Untuk
IG =
R1
xI
R 1+ R 3 + R G T
IG =
1,0
x 0,6 mA=1,2 A
1,0+450+ R G
IG
adalah
Dan
SI =
150 mm
=125mm / A
1,2 A
Is
I
Rs
Rm
Rs
= tahanan shunt
= arus shunt
= arus skala penuh
I m Rm
Is
10
Karena
I s=I I m ,
Jadi,
Rs =
I m Rm
I I m
I m Rm
Is
Rs =
1 mA x 100 o h m
=1,01 o h m
99 mA
Faktor Kelipatan
Tujuan penempatan sebuah resistansi rendah yang diparalel dengan
resistansi penggerak meter (Rm) adalah untuk menaikan batas ukur arus yang
besarnya n kali besar Im
I =n x I m
n=
I
Im
11
Batas ukur 1 A
R a + Rb + R c =
I m Rm
1 AI m
Batas ukur 5 A
R
( c+ R m)
Im
5 AI m
R a+ R b=
Batas ukur 10 A
Rb + R
( c+ R m)
Im
10 AI m
Ra=
Example :
Rancang sebuah shunt Ayrton pada ampermeter dengan tahanan dalam Rm 50
dan arus defleksi penuh 1mA, agar menghasilkan batas ukur rangkuman ganda
1A, 5A, dan 10A.
Penyelesaian :
Batas ukur 1 A
Ra + Rb + R c =
I m Rm
1 AI m
Ra + Rb + R c =
1 x 50
50
=
=0,05005 o h m
10001 999
Batas ukur 5 A
12
R
( c+ R m)
Im
5 AI m
R a+ R b=
R
( c +50) Rc +50
1x
=
50001
4.999
Ra + Rb =
Batas ukur 10 A
Rb + R
( c+ R m)
Im
10 AI m
Ra=
Rb+ R
( c+50) R b + Rc +50
Im
=
100001
9.999
Ra =
[ 1 ] x 4.999
[ 2]
4.999
4.999
Ra +4.999 R b+ R c =50
5000 R c =200,2
[ 1 ] x 9.999
9.999
Ra + 9.999
[ 3]
9.999
Ra -
Rb +
Rb +9.999
Rc
Rc
= 500,45
= 50
13
Rs
= tahanan pengali
V I m R s V
= Rs
Im
Im
14
Rangkuman 10 V
RT =
10 V
=10 K o h m
1 mA
RS =RT Rm
RS =10 K o h m100 o h m
RS =9.900 o h m
Rangkuman 50 V
RT =
50 V
=50 K o h m
1 mA
R
( 4+ R m)
RS =RT
RS =50 K o h m10 K o h m
RS =40 K o h m
Rangkuman 250 V
RT =
250 V
=250 K o h m
1 mA
Rangkuman 500 V
15
RT =
500 V
=500 K o h m
1 mA
1
I dp V
V
Im
V S
Rs =
V
Rm
Im
V SRm
Dimana :
S = Sentivitas Voltmeter (/V)
V = Rangkuman tegangan yang ditentukan oleh posisi saklar
Rm = tahanan dalam alat ukur
Rs = tahanan pengali
Contoh:
sebuah gerak dArsonval dengan tahanan dalam Rm = 100 dan skala penuh Idp
= 1 mA, akan diubah menjadi voltmeter DC rangkuman ganda dengan batas ukur
0 10 V, 0 50 v, 0 250 v, 0 500 v.
16
S=
1
1
=
=1000
I dp 0,001 A
V
Rangkuman 10 V
R4 =S x V R m=1.000
x 10 V 100 =9.900
V
Rangkuman 50 V
R3=S x V ( R4 + R m )=1.000
x 50V 10 K =40 K
V
Rangkuman 250 V
R2=S x V ( R3 + R4 + R m )=1.000
x 250V 50 K =200 K
V
Rangkuman 500 V
R1=S x V ( R2 + R3 + R4 + R m )=1.000
8. Efek Pembebanan
Saat sebuah voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan pada komponen
rangkaian, rangkaian voltmeter itu sendiri dalam hubungan paralel dengan
komponen rangkaian. Sehingga kombinasi paralel dari dua resistor menjadi lebih
kecil saat voltmeter terhubung jika dibandingkan dengan tanpa voltmeter. Dengan
demikian tegangan pada komponen berkurang saat voltmeter dihubungkan.
Penurunan tegangan mungkin tidak berarti atau mungkin besar, tergantung dari
sensitivitas dari voltmeter yang digunakan. Efek ini disebut pembebanan
voltmeter yang digambarkan pada gambar 10 di bawah.
17
R2
xV s
R1 + R2
R 2 RV
R 2 + RV
Rp
xVs
R1 +R p
V hV ukur
x 100
Vh
Contoh soal :
Dua buah tahanan R1 (100K) dan R2 (50K) terhubung seri dengan sumber
tegangan 150 Volt, jika ingin mengukur tegangan pada R2 dengan voltmeter 1
(sensitivitas = 1K/v) dan Voltmeter 2 (sensitivitas = 20K/v).
Tentukanlah: (a) pembacaan tiap voltmeter,
(b) prosentase kesalahan tiap pembacaan
Jawab :
R2
xV s
R1 + R2
18
V h=
50 K
x 150 V
100 K + 50 K
50V
R2 R V 1
R2 + RV 1
50 K x 50 K
50 K +50 K
25 K
Rp1
xV s
R1+ R p 1
25
xV s
100 x 25
30 V
% kesalahan pembacaan 1
kes . pemb.1=
V h v ukur 1
x 100
Vh
50 V 30 v
x 100
50 V
40
R2 R V 2
R 2+ RV 2
50 K x 1.000 K
50 K +1.000 K
19
47,6 K
Tegangan yang terukur 2
V ukur 2=
Rp2
xV s
R1+ R p 2
47,6
x 150V
100 x 47,6
48,36 V
% kesalahan pembacaan 2
kes . pemb.2=
V h v ukur 2
x 100
Vh
50 V 48,36 v
x 100
50 V
3,28
V
I
Dengan asumsi berarti bahwa tahanan ampermeter adalah nol dan tahanan
voltmeter tak berhingga, sehingga kondisi rangkaian tidak terganggu.
20
21
(a) Hubungkan voltmeter terhadap Rx dengan sakelar pada posisi 1 dan amati
pemba caan ampermeter.
(b) Pindahkan sakelar ke posisi 2. Jika pembacaan ampermeter tidak berubah,
kembalikan sakelar ke posisi 1. Gejala ini menunjukkan pengukuran
tahanan rendah. Catat pembacaan arus dan tegangan dan hitung menurut
hukum ohm
(c) Jika pembacaan ampermeter berkurang sewaktu memindahkan sakelar dari
posisi 1 ke posisi 2, biarkan voltmeter pada' posisi 2. Gejala ini
menunjukkan pengukuran tahanan tinggi. Catat arus dan tegangan dan
hltung Rx menurut hukum ohm
10. Ohmmeter
= tahanan dalam
Idp
Rz
Rx
22
I dp=
E
R z + Rm
E
R z + Rm + R x
R
(R z + Rm )
( Rz + R m + Rx )
E/(R z + R m+ R x )
I
=
I dp
E/( z+ R m)=
(R z + R m)
R z+ R m + R x
I dp
R x=
( R z + R m)
( R z + Rm )
P
Contoh soal :
Suatu penggerak meter dengan Idp = 1 mA dan Rm = 100 digunakan sebagai
ohmeter dengan baterai 3 V, buatlah skala pada permukaan meter untuk
pembacaan resistansi !
E
3V
Rm =
100 =2.99 K
I dp
1 mA
23
(Rz + R m)
( R z + Rm )
P
(2,9 K+ 0,1 K)
(2,9 K+ 0,1 K)
0,2
3 K
3 K
0,2
12 K
(Rz + R m)
( R z + Rm )
P
3 K
3 K
0,4
4,5 K
(Rz + R m)
( R z + Rm )
P
3 K
3 K=3 K
0,5
(Rz + R m)
( R z + Rm )
P
3 K
3 K
0,75
1 K
Nilai Rx dengan penyimpangan 100 % dari Idp
R x=
(Rz + R m)
( R z + Rm )
P
3 K
3 K
1
24
0 K
diberikan pada gambar 16. Perhatikan bahwa pada rangkuman 5000 V sakelar
rangkuman dipindahkan ke posisi 1000 V, tetapi kawat sambung untuk
pengukuran (test lead) harus dihubungkan ke terminal DC 5000 V. Cara-cara
pencegahan yang umum pda pengukuran tegangan tetap dilakukan. Karena
sensitivitasnya yang cukup tinggi (20 k/V) alat ini sesuai untuk keperluan servis
(reparasi) dalam bidang elektronika.
Rangkaian pengukuran mA dan Amper searah ditunjukkan pada gambar 17
Terminal-terminal common (+) dan negatif(-) digunakan untuk pengukuran
arus sampai 500 mA dan perancah ( Jack ) +10 A dan -10 A untuk
pengukuran dari 0-10 A.
Ohmmeter sebagai bagian dari VOM ini ditunjukkan pada gambar 18. Rangkaian
pada gambar 18(a) menunjukkan rangkaian ohmmeter dengan pengalian skala
sebesar satu. Sebelum melakukan suatu pengukuran, instrumen dihubung
singkatkan lebih dahulu dan kemudian pengatur nol (zero adjust) diubah-ubah
sampai alat ukur menunjuk nol ohm (arus skala penuh). Perhatikan bahwa
rangkaian merupakan sebuah bentuk variasi ohmmeter tipe shunt. Pengalian skala
100 dan 10.000 ditunjukkan pada gambar 18(b),(c).
Voltmeter ac sebagai bagian dari multimeter diperoleh dengan membuat sakelar
ac-dc ke posisi ac.
26
27
peraturan.
Kerugian ekonomi langsung di bisnis di mana faktur didasarkan pada proses
pengukuran (misalnya industri energi).
Seberapa sering instrument dikalibrasi? Setelah jangka waktu tertentu,
instrumen drift dan tidak dapat lagi memberikan hasil pengukuran yang akurat.
Untuk mengatasi masalah ini, instrumen harus dikalibrasi secara berkala. Interval
kalibrasi dapat ditentukan oleh:
a.
b.
c.
d.
28
penurunan tegangan pada tahanan R1, sehingga bebebrapa titik skala dapat
dikalibrasi. Dengan metode ini voltmeter dapat dikalibrasi dengan ketelitian
sampai 0.01% yang melebihi ketelitian gerak d'arsonval biasa.
Ohmeter umumnya dipandang sebagai instrument dengan ketelitian sedang
serta presisi yang rendah. Kalibrasi secara kasar dapat dilakukan dengan
menggunakan sebuah tahanan standard dan mencatat pembacaan ohmmeter
tersebut. Dengan melakukan hal tersebut pada titik skala dan pada beberapa
rangkuman memungkinkan untuk diperoleh penunjukan instrument dengan
operasi yang betul. Pengukuran presisi untuk tahanan biasanya dilakukan oleh
salah satu metode rangkaian jembatan yang akan dibahas lebih jelas.
membandingkan
nilai
komponen
yang
tidak diketahui
dengan
adalah
Galvanometer atau alat ukur arus sensitive lainnya. Arus melalui galvanometer
bergantung pada beda potensial antara titik c dan
d.
Jembatan
disebut
30
setimbang bila beda potensial pada galvanometer adalah 0 volt, artinya tidak
ada arus melalui galvanometer.
E
R1 +R3
dan
I 2 =I 4=
E
R2+R 4
31
R4
R4
dapat
R2
R2
R3
R2 dan
Kesalahan Pengukuran
Jembatan wheatstone dipakai secara luas pada pengukuran
presisi
tahanan dari sekitar 1 ohm sampai rangkuman mega ohm rendah. Sumber
kesalahan utama terletak pada kesalahan atas dari ketiga tahanan yang diketahui
a. Sensitivitas detector nol yan g tidak cukup
b. Perubahan tahanan lengan-lengan jembatan karena efek pemanasan
arus melalui tahanan-tahanan tersebut
c. Ggl termal dalam rangkaian jembatan atau rangkaian galvanometer
dapat juga mengakibatkan masalah sewaktu mengukur tahanan-tahanan
rendah
d. Kesalahan-kesalahan karena tahanan kawat sambung dan kontak
kontak luar memegang peranan d alam pengukuran nilai-nilai tahanan yang
sangat rendah
Rangkaian Penganti Thevenin
Untuk menentukan apakah galvanometer mempunyai sensitivitas yang
diperlukan
persoalan
rangkaian
jembatan
32
E
dan
R1 + R3
I2 =
E
R2 + R 4
Dengan demikian
Ecd =E
R1
R2
R1 + R3 R2 + R4
antara titik a dan b bila tahanan dalam batere dianggap nol. Dengan
demikian, tah anan thevenin dengan memeriksa terminal c dan d menjadi.
RTH =
R3 R 2
R R
+ 2 4
R1 + R2 R2 + R 4
ETH
RTH + R g
ohm
menyatakan ketidakseimbangan
yang
kecil
( <<2000
ohm).
34
100
100
( 100+200
1000+2005 )
2,77 Mv
Karena tahanan batere adalah 0 ohm, ran gkaian dinyatak an oleh kofigurasi
gambar dari mana diperoleh :
RTH =
35
I g=
ETH
2,27 mV
=
=3,34 A
RTH + R g 730 +100
10 mm
=33,4 mm
A
apakah
galvanometer
yang
baru
ini mampu
mendeteksi
ETH
2,27 mA
=
=2,25 A
RTH + R g 730 +500
36
1.2.JEMBATAN KELVIN
1.2.a. Efek kawat-kawat penghubung
Jembatan Kelvin merupakan modifikasi dari jembatan wheatstone dan
menghasilkan ketelitian yang jauh lebih besar dalam pengukuran tah anantahanan
penghubung
R x + Rnp =
R1
(R +R )
R2 x mp
37
Ry
dari kawat
titik m ke titik n.
Rx +
[ ( )]
R1
R
R2
R y = 1 R3 +
R
R 1+ R 2
R2
R1 + R2 y
R x=
R1
R
R2 3
R1 dan
R2
38
Penunjukan galvanometer akan nol bila potensial pada k sama dengan potensial
pada p, atau bila Ekt = Eemp, dimana :
Ekl =
R2
R2
( a+b ) R y
E=
I R 3+ R X +
R 1+ R 2
R1 + R 2
( a+ b+ R y )
dan
Ekl =I R3 +
( a+ b ) R y
b
( a+b ) ( a+b+ R y )
]}
Kita dapat menentukan Rx dengan men gunakan Ekt dan Emp dalam cara berikut:
R2
( a+ b ) R y
I R3 + R X +
R 1+ R 2
( a+b+ R y )
] [
( a+ b ) R y
b
.
= I R3 +
( a+ b ) ( a+b+ R y )
R3 + R X +
( a+ b ) R y R1 + R2
b Ry
=
R 3+
R2
( a+ b+ R y )
( a+b+ R y )
R3 + R X +
R 1+ R 2
bRy
( a+ b ) R y R1 R 2
=
+ R3 + R .
( a+ b+ R y )
( a+ b+ R y ) R2
2
RX=
R 1 R2 R 1
+ .
R2
R2
b Ry
bRy
( a+b ) R y
+
( a+b+ R y ) ( a+ b+ R y ) ( a+ b+ R y )
39
Sehingga :
RX=
R 1 R2
b Ry
R1 a
+
R2 ( a+b+ R y ) R2 b
R X =R3
R1
R2
40
terjadinya hubungan singkat, atau kerusakan k arena tahan an rendah antara sebuah
konduktor dan bumi. Uji simpal murray (murray loop test), yang pada dasarn ya
digunakan untuk menemukan kerusakan -kerusakan pentanahan -pentan ahan
(ground) didalam kabel-kabel terbungk us.Susunan pengujian ditunjukan pada
gambar 7-7.
Pada kesetimbangan :
A R L R X
=
atau
B
RX
RX=
B
R
A+ B L
Dan menuliskan
I X=
IX
B
(I +I )
A+B 1 2
Dalam sebuah kabel kawat ban yak, konduktor balik I2 memiliki panjang
dan penampang yang sama dengan kawat yan g rusak, jadi I1 =I2 dan karena itu,
41
I X =2 I
B
A +B
Dimana I adalah panjang kabel kawat ban yak diukur dari terminal-terminal
jembatan
ketitik
ujung
satu
metoda
yang
paling
teliti
untuk
menemukan
tanah,
daerah pengukuran dari 0,001 sampai 1000 dalam kelipatan sepuluh. Ketiga
susunan r angkaian yang diperlukan untuk menemukan suatu kerusakan tanah
ditunjukan pada gambar 7-8(a) sampai (c). Pengukuran perbandingan perkalian
dari lengan A dan len gan B dibuat tetap, dan jembatan dibuat setimbang ke
defleksi nol galvanometer oleh tahanan geser dalam lengan standar. Analisa
rangkaian konvensional
X1
dan
X2
yang
menyatakan tahanan-tahanan dalam kabel pada tiap sisi kawat yang rusak
seperti ditunjukan pada gambar 7-8 adalah
X 1=
A
(R +R )
A+ B 2 1
X 1=
A
(R +R )
A+ B 3 2
Metoda ini akan menemukan cacat k erusakan sampai batas 500 kaki
dalam suatu kabel berpenampang 50 mm. Kabel udara dihubungkan ke kabel
bawah
tanah
dari
penampang bukan
ukuran
yang
berlainan,
yang
berbeda, tetapi juga selisih temperatur antara kabel udara dan kabel bawah tanah
tersebut Pengujian simpal marley yang lebih sederhana namun kurang teliti
dapat dilakukan asalkan lengan-lengan pembanding A dan B sama dan rasio
perkalian adalah satu persamaan kesetimbangan jembatan yang biasa memberikan
A X 2 +2 X 1
=
B
R2 + X 2
Karena lengan lengan pembanding adalah sama yakni A/B = 1, persamaan
berubah menjadi
X 1=
R1
2
43
45
Detektor nol pada dasarnya adalah sebuah penguat (amplifier) arus searah
dan sebuah alat pencatat keluaran mencakup sensitivitas yang diperlukan
untuk mendeteksi tegangan- tegangan tidak setimbang yang kecil.
Jembatan megaohm tinggi adalah salah satu instrumen yang digunakan
untuk pengukuran tahanan tinggi. Metoda-metoda lain mencakup tahanan
isolasi mesin-mesin listrik; metoda defleksi langsung (direct deflection) untuk
pengujian contoh-contoh isolasi dan metoda kerugian muatan(loss of charge
method) untuk pemeriksaan tahanan kebocoran kapasitor.
46
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengukuran-pengukuran
arus
searah
sebelumnya
menggunakan
47
pengali adalah untuk memperluas batas ukur tegangan dari meter dan untuk
membatasi arus yang melewati pengerak meter pada sat arus menyimpang skala
penuh maksimum.
Ohmmeter dibagi dua yaitu ohmmeter tipe seri sesungguhnya mengandung
sebuah gerak dArsonal yang dihubungkan seri dengan sebuah tahanan dan batere
ke sepasang terminal untuk hubungan ke tahanan yang tidak di ketahui. Indikasi
alat ukur sebanding dengan nilai yang tidak diketahui, dengan syarat bahwa
masalah kalibrasi diperhitungkan. Ohmmeter terdiri dari sebuah batere yang
dihubungkan seri dengan sebuah tahanan pengatur
adalah
disebut
Jembatan
setimbang bila beda potensial pada galvanometer adalah 0 volt, artinya tidak
ada arus melalui galvanometer. Rangkaian-rangkaian jembatan dipakai secara
luas untuk pengukuran nilai-nilai komponen seperti tahanan, induktansi atau
kapasitansi, dan parameter rangkaian lainya yang diturunkan secara langsung
dari nilai-nilai komponen, seperti frekuensi, sudut fasa dan temperatur.
Jembatan Kelvin merupakan modifikasi dari jembatan wheatstone dan
menghasilkan ketelitian yang jauh lebih besar dalam pengukuran tahanantahanan
rendah (low
dibawah
1 sampai
serendah 0,00001 .
Uji simpal murray (murray loop test), yang pada dasarnya digunakan
untuk menemukan kerusakan -kerusakan
(ground)
48
operasikan oleh bateraiadalah tidak sesuai dan suatu pengukuran tegangan tinggi
harus dialakukan.
Salah satu masalah utama dalam pengukuran tahanan tinggi adalah
kebocoran yang terjadi di sekitar dan sekeliling komponen atau bahan yang
diukur,
atau
didalam
instrumen itu
sendiri. Arus
kebocoran
ini
tidak
berubah
dari hari
kawat pengaman
yang
sempurna
yang
menahan arus
mengelilingi
permukaan
kutub
terisolasi,
secara
49
DAFTAR PUSTAKA
Cooper William, D. 1993. Instrumentasi Penunjuk Arus Searah Dan Jembatan
Arus Searah Edisi Ke 2. Erlangga.Jakarta
https://drive.google.com/file/d/0BxV2yk6PQ8Q8WGs0YjJmcWtaMW8/view?
pref=2&pli=1. Diakses tanggal 30 Mei 2016. Jam 08:00 WITA
https://ikabuh.files.wordpress.com/2012/02/isi-makalah-dc.pdf.Diakses tanggal 30
Mei 2016. Jam 08:00 WITA
http://cybernetist.blogspot.co.id/2011/01/alat-ukur-arus-searah.html.Diakses
tanggal 31 Mei 2016. Jam 13:00 WITA
50