Anda di halaman 1dari 22

INSTRUMEN

ARUS SEARAH

Andi Syarifuddin

13-Nop-09
Galvanometer Suspensi

Galvanometer suspensi adalah jenis alat


ukur yang merupakan cikal bakal atau dasar
dari alat-alat ukur arus searah yang
menggunakan kumparan gerak (moving coil)

Sebuah kumparan (coil) kawat halus


digantung di dalam medan magnit yang
dihasilkan oleh magnit permanen.
Kumparan tersebut akan berputar di
dalam medan magnit bila dialiri oleh
arus listrik.

13-Nop-09
Gantungan kumparan terbuat dari serabut
halus yang berfungsi sebagai pembawa
arus dari dan ke kumparan. Karena
keelastisan serabut tersebut dapat
membangkitkan suatu torsi yang melawan
perputaran kumparan.

Kumparan akan terus berdepleksi sampai


gaya elektromagnetiknya mengimbangi
torsi mekanis lawan dari gantungan.
Penyimpangan kumparan merupakan
ukuran besarnya arus yang melewati
kumparan.

13-Nop-09
Konstruksi Galvanometer
Suspensi

13-Nop-09
Prinsip Kerja

Prinsip kerja galvanometer suspensi sama


dengan prinsip kerja alat ukur modern yaitu
berdasarkan prinsip kerja PMMC
( Permanent Magnet Moving Coil Mechanism).

13-Nop-09 Konstruksi dari mekanisme PMMC


Faktor-faktor yang mempengaruhi
kedinamisan dari suatu alat ukur :
¾ Respon atau tangapannya
¾ Overshoot
¾ Redaman
Gerakan sebuah kumparan putar (moving coil) di
dalam medan magnet ditentukan oleh 3
parameter, yaitu :
‰ Momen inersia kumparan gerak disekitar
sumbu putarnya (J)
‰ Torsi yang berlawanan yg dihasilkan pegas (S)

13-Nop-09 ‰ Konstanta Redaman (D)


Sifat Dinamis Sebuah Galvanometer

Tiga kemungkinan sifat dinamis sebuah Galvanometer


13-Nop-09
Kurva I : Keadaan overdamped, jarum penunjuk
kembali menuju posisi nol secara perlahan
tanpa overshoot atau osilasi. Penyebabnya
adanya redaman yang berlebihan pada poros
kumparan putarnya.
Kurva II : Keadaan underdamped, gerakan
kumparan dipengaruhi oleh osilasi sinusoida
teredam. Laju dimana osilasi berhenti
ditentukan konstanta redaman (D), momen
inersia (J) dan Torsi lawan (S) yang dihasilkan
gantungan kumparan.
Kurva III : Keadaan Critical damped, dimana
jarum kembali dengan cepat ke keadaan
13-Nop-09
mantap tanpa osilasi.
Mekanisme Redaman

Redaman galvanometer terjadi dalam dua


mekanisme, yaitu :
1. Redaman Mekanis, disebabkan oleh :
a. Perputaran kumpara di udara sekelilingnya
dan tidak tergantung pada arus listrik.
b. Gesekan pada bantalanya karena gerakan
c. Pembengkokan pegas-pegas gantungan
2. Redaman elektromagnetik, disebabkan oleh
efek induksi di dalam kumparan yang
berputar di dalam medan magnet.
13-Nop-09
Permanent Magnet Moving Coil

Gerak d’ Arsonval
Gerakan d’Arsonval (D’Arsonval Movement)
adalah suatu kostruksi alat ukur yang termasuk
dalam jenis PMMC. D’Arsonval dirancang
dengan cara menempatkan magnet besar agar
diperoleh fluks magnet yang besar.
Rancangan ini dimaksudkan agar alat ukur
mampu bekerja dengan arus yang kecil untuk
penunjukkannya pada skala penuh (full scale
deflection). Konstruksinya terdiri atas sebuah
magnet permanen berbentuk tapal kuda yang
ditempeli potongan besi lunak.

13-Nop-09
Detail Konstruksi PMMC Gerak D’Arsonval

13-Nop-09
Detail dari seluruh sistem yang berputar dibuat
setimbang statis oleh tiga buah beban
ketimbangan untuk semua posisi depleksi (gbr a.)
Jarum, pegas dan titik putar (pivot) dirakit ke
peralatan kumparan dengan menggunakan alas
titik putar dan ditopang oleh bantalan jewel
(jewel bearing) berbentuk “V” (Gambar b)

13-Nop-09 Gambar a Gambar b


Konstruksi Magnet Inti
Konstruksi magnet inti adalah jenis alat ukur yang
yang terbuat dari sistem magnetik yang sekaligus
berfungsi sebagai intinya.
Kenuntungannya :
1. Tidak mudah terpengaruh oleh medan magnet
luar.
2. Meniadakan efek magnetik dalam kosntruksi
panel baja dimana beberapa alat ukur yang
bekerja berdekatan dapat saling mempengaruhi
pembacaan masing-masing.

13-Nop-09
Detail Konstruksi Magnet Inti

13-Nop-09
Sensitivitas Galvanometer

Ada empat konsep yang dapat digunakan untuk


menyatakan sesitiviats Galvanometer yaitu :
1. Sensitivitas Arus
Sensitivitas arus (Current Sensitivity) adalah
perbandingan defleksi Galvanometer terhadap
arus yang menghasilkan defleksi tersebut.
Untuk Galvanometer yang skalanya tidak
dikalibrasi dalam mm, defleksi dapat dinyatakan
dalam bagian skala
Sensitivitas arus dinyatakan dengan :
Si = Sensitivitas arus dalam mm/µA
d (mm)
Si = d = Defleksi Galvanometer dalam mm
I ( μA)
I = Arus pada Galvanometer
13-Nop-09
2. Sensitivitas Tegangan
Sensitivitas Tegangan (Voltage Sesitivity)
adalah perbandingan defleksi galvanometer
terhadap tegangan yang menghasulkan
defleksi tersebut.
Secara matematis :
d (mm)
Sv =
V (mV )
Sv = Sensitivitas tegangan dalam mm/mV
d = Defleksi Galvanometer dalam mm
V = Tegangan galvanometer dalam mV.
13-Nop-09
3. Sensitivitas Mega Ohm
Sensitivitas Mega ohm (Mega ohm Sensitivity)
adalah besarnya resistansi dalam megaohm
yang terhubung seri dengan Galvanometer
agar menghasilkan defleksi sebesar satu
bagian skala jika tegangan sebesar 1 V
diberikan ke rangkaian tersebut.
Karena tahanan ekivalen dengan
Galvanometer yang diparalelkan diabaikan
terhadap tahanan dlm megaohm yang seri
dengannya, maka arus masuk praktis sama
dengan 1/R (µA) dan mengahsilkan defleksi
satu bagian.
13-Nop-09
Secara Numerik sensitivitas megaohm sama
dengan sensitivitas arus :

d (mm)
S R = Si =
i ( μA)

Si = Sensitivitas arus dalam mm/µA


d = Defleksi Galvanometer dalam mm
I = Arus pada Galvanometer

13-Nop-09
4. Sensitivitas Balistik
Sensitivitas Balistik (Ballistic Sensitivity)
adalah perbandingan defleksi maksimum
galvanometer (dm) terhadap jumlah muatan
listrik (Q).
Secara matematis diformulasikan sbb :
dm (mm)
SQ =
Q ( μC )
dm = Defleksi maksimal Galvanometer dalam
bagian skala atau mm

13-Nop-09
Q = Muatan listrik dalam mikrocoulomb.
Contoh :

Sebuah galvanometer uji seperti pd gambar :

Jika R3 = 450 Ω defleksi Galvanometer 150 mm dan


R3 = 950 Ω defleksi berkurang menjadi 75 mm.

Tentukan : a. Tahanan galvanometer (RG)


b. Sensitivitas arus galvanometer (Si).
13-Nop-09
Penyelesaian :

a. Menghitung tahanan galvanometer (RG)

R1
IG = x IT
R1 + R3 + RG

Karena defleksi R3 = 450Ω adalah 150 mm dan defleksi


untuk R3 = 950Ω adalah 75 mm, maka arus IG1 dalam
kasus pertama adalah dua kali arus IG2 pada kasus kedua,
Jadi :

1.0 1.0
I G1 = 2 I G 2 atau = 2x
1.0 + 450 + RG 1.0 + 950 + RG

1.0 + 950 + 1 RG = 2.0 + 900 + 2.RG


RG = 951 − 902 = 49 Ω
13-Nop-09
b. Menghitung Sensitivitas arus (Si)
Tahanan total dari rangkaian RT adalah ;

R1 ( R3 + RG ) 1 (450 + 49)
RT = R2 + = 2500 + ≈ 2500 Ω
R1 + R3 + RG 1 + 450 + 49

E 1,5V
Jadi : I T = = = 0,6 mA
RT 2500 Ω
Untuk R3 = 450 Ω, maka IG1 adalah :
R1 1
I G1 = x IT = x 0,6 =1,2 μA
R1 + R3 + RG 1 + 450 + 49
Jadi :
d 150 mm
Si = = =125 mm / μA
i 1,2 μA
13-Nop-09

Anda mungkin juga menyukai