MESIN SINKRON
DOSEN : UJANG WIHARJA
Menurut satuan internasional besaran fluksi magnetik (Φ) diukur dalam Weber, disingkat Wb
yang didifinisikan : ”Suatu medan magnet serba sama mempunyai fluksi magnetik sebesar 1
weber bila sebatang penghantar dipotongkan pada garis-garis gaya magnet tsb selama satu
detik akan menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) sebesar satu volt”. Weber = Volt x detik
[Φ] = 1 Vdetik = 1 Wb
Belitan kawat yang dialiri arus listrik DC maka didalam inti belitan akan timbul medan magnet
yang mengalir dari kutub utara menuju kutub selatan. Pengaruh gaya gerak magnetik akan
melingkupi daerah sekitar belitan yang diberikan warna arsir gambar-1.2.
Gaya gerak magnetik (Ɵ) sebanding lurus dengan jumlah belitan (N) dan besarnya arus yang
mengalir (I), secara singkat kuat medan magnet sebanding dengan amper-lilit.
Contoh : Belitan kawat sebanyak 600 lilit, dialiri arus 2 A. Hitunglah a) gaya
gerak magnetiknya b) jika kasus a) dipakai 1200 lilit berapa besarnya arus ?
Jawaban :
a) Ɵ = I . N = 600 lilit x 2 A = 1.200 Amper-lilit
b) I = Ɵ/N = 1.200 Amper-lilit /1200 lilit = 1 Amper.
1.2. Kuat Medan Magnet
Dua belitan berbentuk toroida dengan ukuran yang berbeda diameternya gambar-1-2. Belitan
toroida yang besar memiliki diameter lebih besar, sehingga keliling lingkarannya lebih besar.
Belitan toroida yang kecil tentunya memiliki keliling lebih kecil. Jika keduanya memiliki belitan
(N) yang sama, dan dialirkan arus (I) yang sama maka gaya gerak magnet (Ɵ = N.I) juga
sama. Yang akan berbeda adalah kuat medan magnet (H) dari kedua belitan diatas.
Contoh : Kumparan toroida dengan 5000 belitan kawat, panjang lintasan magnet 20cm, arus
yang mengalir sebesar 100mA. Hitung besarnya kuat medan magnetiknya
Jawaban :
Efektivitas medan magnetik dalam pemakaian sering ditentukan oleh besarnya “kerapatan fluk
magnet”, artinya fluk magnet yang berada pada permukaan yang lebih luas kerapatannya
rendah dan intensitas medannya lebih lemah gambar- 1-3. Pada permukaan yang lebih sempit
kerapatan fluk magnet akan kuat dan intensitas medannya lebih tinggi. Kerapatan fluk magnet
(B) atau induksi magnetik didefinisikan sebagai fluk persatuan luas penampang. Satuan fluk
magnet adalah Tesla.
_
_ Magnet +
+ G
G
U
Magnet
U
Kumparan S Kumparan
Perhatikan gambar diatas, ujung – ujung kumparan dihubungkan dengan galvanometer. Apabila batang
magnet dorong , jarum galvanometer akan bergerak dan kembali diam, bila batang magnet tadi
dihentikan mendorongnya. Apabila batang magnet di ubah arah geraknya ( ditarik) jarum galvanometer
juga bergerak sesaat dan kembali diam seperti semula, bila batang magnet dihentikan menariknya.
Arah penunjukan galvanometer berlawanan dengan arah batang magnet di dorong.
Bergeraknya jarum galvanometer tersebut disebabkan oleh gaya gerak listrik induksi (ggl induksi) pada
kumparan. Besarnya ggl induksi rata – rata =
e = - n ------ Volt
t
Dimana : n = banyaknya lilitan pada kumparan
= perubahan fluks magnet (Weber)
t = perubahan waktu ( detik )
Dapat disimpulkan pada parcobaan paraday, tegangan akan keluar dari ujung kumparan bila salah satu
syarat ada :
1. Jika kawat penghantar bergerak, jumlah garis gaya yang diliputi tetap
2. Kawat penghantar diam, jumlah garis gaya yang diliputi bergerak.
Arah ggl induksi, medan dan gerak dapat dilihat dengan kaidah tangan kanan.
Gambag 1.2. kaidah tangan kanan
Bila kumparan magnet dipegang sedemikian rupa ( dengan tangan kanan ) dimana ke empat jari
menggemgam kumparan sehingga arus yang mengalir dalam kumparan sesuai dengan arah ke empat
jari tersebut, maka ibu jari yang direntangkan menunjukan arah kutub utara magnet
Menurut satuan internasional besaran fluksi magnetik () diukur dalam Weber, disingkat Wb yang
didifinisikan : ”Suatu medan magnet serba sama mempunyai fluksi magnetik sebesar 1 weber bila
sebatang penghantar dipotongkan pada garis-garis gaya magnet tsb selama satu detik akan
menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) sebesar satu volt”
Symbol Symbol
S U
S
U
Gambar 1.4. a. bentuk fisik magnet buatan b. Arah garis gaya magnet buatan
a. Bentuk fisik magnet buatan b. Arah garis gaya magnet buatan
Belitan kawat yang dialiri arus listrik DC maka didalam inti belitan akan timbul medan magnet yang
mengalir dari kutub utara menuju kutub selatan. Pengaruh gaya gerak magnetik akan melingkupi
daerah sekitar belitan. Gaya gerak magnetik (Ɵ) sebanding lurus dengan jumlah belitan (N) dan
besarnya arus yang mengalir (I), secara singkat
(Ɵ) = I . N = Amper-turn
Efektivitas medan magnetik dalam pemakaian sering ditentukan oleh besarnya kerapatan fluk magnet”,
artinya fluk magnet yang berada pada permukaan yang lebih luas kerapatannya rendah dan intensitas
medannya lebih lemah. Pada permukaan yang lebih sempit kerapatan fluk magnet akan kuat dan
intensitas medannya lebih tinggi.
PRINSIP PEMBANGKITAN LISTRIK AC
Listrik AC dihasilkan dari hasil induksi elektromagnetik gambar-1, sebuah belitan kawat yang
berdekatan dengan kutub magnet permanen. Kutub permanen diputar pada sumbunya, maka
diujung-ujung belitan timbul tegangan listrik yang ditunjukkan oleh penunjukan jarum Voltmeter.
Jarum Voltmeter bergoyang kearah kanan dan kekiri, ini menunjukkan satu waktu polaritasnya
positif, satu waktu polaritasnya negatif.
Generator AC sederhana gambar-2, terdiri stator dengan belitan kawat dan rotor dengan dua
kutub. Saat rotor diputar satu putaran dan ujung belitan diukur dengan voltmeter dihasilkan
tegangan AC satu periode. Bentuk tegangan sinusoida dan fluk magnet berbeda phasa 900
Berikut ini konstruksi sederhana generator AC dengan rotor empat kutub gambar-3. Saat rotor
diputar satu putaran, ujung belitan diukur tegangan dengan Voltmeter. Setiap satu putaran rotor
dihasilkan dua siklus tegangan sinusoida. Jika frekuensi diinginkan 50 Hz, maka rotor dalam
satu detik harus berputar 25 putaran/detik, atau kalau satu menit 60 detik, maka rotor
harus berputar sebanyak 1500 putaran/menit.
Kutub permanen utara dan kutub selatan menghasilkan garis fluk magnet gambar-4. Belitan
kawat dengan poros yang ujung-ujungnya disambungkan dengan dua cincin putar. Ketika poros
diputar, belitan kawat akan memotong garis fluk magnet, sesuai dengan hukum tangan kiri
Flemming maka pada ujung2 cincin akan timbul tegangan yang terukur oleh Voltmeter. Bentuk
tegangan berupa gelombang sinus.
MESIN SINKRON (GENERATOR)
Belitan
Accu VR Ggl di Stator Rectifier
Rotor
V dc