Anda di halaman 1dari 37

RANGKAIAN MAGNET

Medan Magnet yang Disebabkan oleh Arus pada Penghantar


Sebuah kompas magnetis ditempatkan dekat penghantar yang tidak dialiri arus; jarumnya akan
tetap diam dan menunjuk ke utara (Gambar 1).

Gambar 1
Sekarang arus searah yang kuat mengalir melalui penghantar dan mengalir menurut arah panah;
jarum magnet akan didefleksikan dari kedudukannya yang menunjuk ke utara (Gambar 2).
Defleksi jarum mencapai maksimum jika dekat ke penghantar; pergeseran tersebut menurun
dengan bertambah besarnya jarak dari penghantar. Jadi dapat kita amati, bahwa pengaruh gaya
magnet terdapat di sekitar penghantar yang dialiri arus.
Ruang yang menjadi tempat terdapatnya pengaruh gaya magnet dinamakan medan magnet. Jadi
arus listrik menimbulkan medan magnet di sekitarnya.
Kerapatan dan Arah Medan Magnet
Medan magnet itu adalah suatu konsep. Ia tidak dapat dilihat. Medan magnet menunjukkan
dirinya hanya dengan akibat-akibatnya. Medan magnet digambarkan sebagai deretan garis-garis
fluks magnetik yang membentuk lingkaran-lingkaran tertutup dan yang secara simbolis
menggambarkan medan magnet. Di bawah ini berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Arah garis fluks magnetik menunjukkan arah gaya magnet pada setiap titik sepanjang garis fluks.
Bila ditinjau penghantar yang dialiri arus, dalam arah aliran arusnya, maka garis-garis fluks
magnetik akan timbul melingkari penghantar searah jarum jam.
Kerapatan garis-garis fluks magnetik, yaitu jaraknya satu terhadap yang lain, merupakan ukuran
kuat medan magnet.

Jarum magnet yang diedarkan di sekitar penghantar,akan mengikuti lingkaran dengan kedudukan
kutub utara selalu menunjuk ke arah putaran jarum jam. Jarak yang bertambah besar antara garis,
secara simbolis menunjukkan menurunnya medan magnet dengan bertambah jauhnya jarak dari
penghantar.

Pada jarak yang bertambah besar dari penghantar, medan magnet dari masing-masing penghantar
bergabung dan menghasilkan medan magnet bersama yang melingkupi semua penghantar.
Makin dekat jarak-penghantar (lihat Gambar 6 dan 7), makin cepat medan magnet sendiri-sendiri
bergabung guna menghasilkan medan magnet bersama, sehingga akhirnya resultan medan
magnet akan muncul seperti jika dihasilkan oleh satu penghantar tunggal.

Kuat medan magnet bersama tergantung pada jumlah arus yang mengalir melalui penghantarpenghantar. Resultan arus yang seakan-akan mengalir melalui penghantar tunggal ini, melalui
setiap garis fluks magnetik dan dinamakan gaya gerak magnetis (GGM). Gaya ini disimbolkan
dengan huruf Yunani (teta). Karena gaya tersebut dihasilkan oleh aliran arus atau oleh jumlah
dari berbagai arus, maka satuannya ialah ampere (A).
Medan Magnet yang Ditimbulkan oleh Kumparan
Marilah kita ambil sebuah penghantar logam, umpamanya kawat tembaga dan menggulungnya
menjadi beberapa lilitan N yang melingkar secara rapat, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
8.

Gambar 9 memperlihatkan bahwa arus listrik I akan mengalir melalui semua gulungan N dalam
arah yang sama. Pada bagian atas, arus mengalir ke dalam setiap gulungan; pada bagian bawah,
arus mengalir ke luar dari setiap gulungan. Arus ini menimbulkan medan magnet, dengan arah
yang ditunjukkan oleh kedua buah garis fluks magnetik.
Setiap garis fluks magnetik mengurung arus yang dijumlahkan IN .
Jadi gaya gerak magnetisnya (GGM) ialah:
= IN (A) (ampere) atau lebih lazim dinamakan AT (ampere-turns)

GGM itu ialah perkalaian dari jumlah gulungan dan arus. Arus 5 A yang mengalir melalui 10
gulungan, dengan demikian menghasil GGM sebesar 50 AT, seperti arus 1A mengalir melalui 50
gulungan.
Cara membuat medan magnet dengan melewatkan arus listrik melalui penghantar yang digulung,
dipergunakan dalam rekayasa listrik untuk membangkitkan medan magnet dalam instrumentukur, dalam alat sakelar yang digerakkan secara magnetis, dalam magnet-angkat atau dalam
mesin listrik.
Karena itu kumparan ini dinamakan kumparan eksitasi atau gulungan eksitasi.
Eksitasi berarti pembangkitan.
Fluks Magnetik
Gaya gerak magnetis kumparan eksitasi menghasilkan medan magnet yang memiliki garis-garis
fluks magnetik berjarak dekat di sebelah dalam kumparan.
Di sebelah luar, medan magnet mengililingi seluruh kumparan. Kerapatannya menurun dengan
cepat dengan bertambah besarnya jarak dari kumparan (Gambar 10)

Medan magnet itu tidak mengalir akan tetapi medan ini digambarkan dengan garis-garis fluks
magnetik. Garis-garis fluks magnetik itu membentuk lingkaran tertutup; jadi banyak garis sama
besar pada setiap penampang-lintang seluruh lintas fluks. Ini berarti bahwa fluks magnetik
tersebut harus sama besar di mana-mana. Huruf besar Yunani (phi) digunakan untuk
menunjukkan fluks magnetik.
Satuan fluks magnetik ialah :
Weber
(Wb) dan fluks itu memiliki ukuran
Volt-detik
(Vs).
Dalam sistem satuan elektromagnet yang lama, satuan fluks magnetik ialah Maxwell (M) dan
untuk konversinya.
1 Wb = 108 M.

Medan Magnet Homogen dan Medan Magnet Non-homogen


Gamabar 11 memperlihatkan penampang sebuah kumparan eksitasi. Di sini terlihat bahwa garisgaris fluks magnetik di sebelah dalam kumparan terbagi merata pada seluruh penampang dalam
kumparan.
Medan magnet di mana semua garis fluks magnetik sejajar dan berjarak sama dinamakan medan
magnet homogen.
Akan tetapi garis-garis fluks magnetik di sebelah luar kumparan tidak sejajar lagi dan jaraknya
tidak lagi sama besar. Jenis medan magnet semacam ini dinamakan non-homogen.

Pembahasan karakteristik dapat dibuat untuk medan magnet yang homogen dan untuk yang nonhomogen. Akan tetapi peninjauan kita selanjutnya hanya menyangkut medan magnet yang
homogen.
Induksi Magnet
Efek medan magnet semakin besar, bila garis-garis fluks magnetik lebih dekat satu terhadap yang
lain atau dengan kata lain, bila lebih banyak garis fluks magnetik masuk ke dalam suatu bidang
tertentu (Gambar 12).

Kerapatan fluks magnetik ini dinamakan induksi magnet dan dinyatakan sebagai B. Bila luas
bidang magnet itu A, maka kita memiliki B = / A.
Satuan induksi magnet ialah Tesla (T). Satuan luas bidang ialah m2. Jadi kita mempunyai:
1 T = 1 Wb/m2 ( atau 1 Vs/m2).
Dalam sistem satuan elektromagnet lama, satuan induksi magnet ialah Gauss (G). Konversinya
ialah sebagai berikut:
1 T = 104 G
Di dalam medan magnet homogen di sebelah dalam kumparan, luas bidang A adalah konstan,
maka demikian pula halnya induksi magnet B. Di sebelah luar kumparan, luas bidang A yang
merupakan penampang tembus fluks magnetik, semakin bertambah besar; karena itu induksi
magnet B terus menurun.
Reluktansi Magnet
Untuk pembahasan medan magnet homogen selanjutnya, kita menggunakan sebuah kumparan
kawat yang dibentuk menyerupai gelang (Gambar 13).
Praktis medan magnet di dalam kumparan adalah homogen.

Besarnya fluks magnetik yang dihasilkan dalam kumparan tergantung dari besaran yang disebut
reluktansi magnet RM dan yang ditentukan oleh :
1. Panjang rata-rata dari jejak fluks magnetik (dalam gambar garis melingkar dengan
tanda panah)
2. Penampang - lintang bidang A (dalam contoh bidang itu dibatasi oleh gulungan)
3. Sifat magnet dari medium, tempat dibangkitkan medan magnet itu (dalam contoh ini
udara di dalam gelang).
Dengan demikian anda menambahkan besaran keempat, di mana besaran lainnya adalah GGM
(), fluks () dan induksi magnet (B). Besaran keempat itu ialah reluktansi magnet RM.
Perbandingan Reluktansi magnet dan Tahanan Listrik
Reluktansi magnet jejak-fluks tergantung dari parameter yang sama dengan parameter dan sifat
hantaran bahan. Marilah kita bandingkan :

Sepotong penghantar listrik (Gambar 14) dengan


Panjang
Penampang-lintang bidang penghantar
Daya hantar

A
(sigma)

Kumparan berbentuk gelang (Gambar 15) dengan


Panjang
Penampang-lintang bidang teras
Daya hantar

A
(mu)

Kita mempunyai untuk keduanya:

Untuk tahanan Ohm :

Untuk reluktansi magnet :

Sataun reluktansi magnet ialah ampere/Weber (A/Wb)


Dalam sistem satuan elektromagnet yang lama Reluktansi = ampere/Maxwell (A/M)
Untuk konversi
1 A/Wb = 108 A/M

2.energi dalam medan magnet


HomeFisika SMAKelas XIIInduktansi

Induktansi
College Loan Consolidation Saturday, September 27th, 2014 - Kelas XII
Induktansi merupakan sifat sebuah rangkaian listrik atau komponen yang menyebabkan
timbulnya ggl di dalam rangkaian sebagai akibat perubahan arus yang melewati rangkaian (self
inductance) atau akibat perubahan arus yang melewati rangkaian tetangga yang dihubungkan
secara magnetis (induktansi bersama atau mutual inductance). Pada kedua keadaan tersebut,
perubahan arus berarti ada perubahan medan magnetik, yang kemudian menghasilkan ggl.
Advertisment

Apabila sebuah kumparan dialiri arus, di dalam kumparan tersebut akan timbul medan magnetik.
Selanjutnya, apabila arus yang mengalir besarnya berubahubah terhadap waktu akan
menghasilkan fluks magnetik yang berubah terhadap waktu. Perubahan fluks magnetik ini dapat
menginduksi rangkaian itu sendiri, sehingga di dalamnya timbul ggl induksi. Ggl induksi yang
diakibatkan oleh perubahan fluks magnetik sendiri dinamakan ggl induksi diri.
Induktansi Diri (GGL Induksi Pada Kumparan)
Apabila arus berubah melewati suatu kumparan atau solenoida, terjadi perubahan fluks magnetik
di dalam kumparan yang akan menginduksi ggl pada arah yang berlawanan. Ggl terinduksi ini
berlawanan arah dengan perubahan fluks. Jika arus yang melalui kumparan meningkat, kenaikan
fluks magnet akan menginduksi ggl dengan arah arus yang berlawanan dan cenderung untuk
memperlambat kenaikan arus tersebut. Dapat disimpulkan bahwa ggl induksi sebanding dengan
laju perubahan arus yang dirumuskan :

dengan I merupakan arus sesaat, dan tanda negatif menunjukkan bahwa ggl yang dihasilkan
berlawanan dengan perubahan arus. Konstanta kesebandingan L disebut induktansi diri atau
induktansi kumparan, yang memiliki satuan henry (H), yang didefinisikan sebagai satuan

untuk menyatakan besarnya induktansi suatu rangkaian tertutup yang menghasilkan ggl satu volt
bila arus listrik di dalam rangkaian berubah secara seragam dengan laju satu ampere per detik.
Induksi Diri Pada Selenoida Dan Toroida
Solenoida merupakan kumparan kawat yang terlilit pada suatu pembentuk silinder. Pada
kumparan ini panjang pembentuk melebihi garis tengahnya. Bila arus dilewatkan melalui
kumparan, suatu medan magnetik akan dihasilkan di dalam kumparan sejajar dengan sumbu.
Sementara itu, toroida adalah solenoida yang dilengkungkan sehingga sumbunya menjadi
berbentuk lingkaran. Sebuah kumparan yang memiliki induktansi diri L yang signifikan disebut
induktor. Induktansi diri L sebuah solenoida dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
dibawah. Medan magnet di dalam solenoida adalah :
B= .n.I

dengan n =

sehingga diperoleh

karena B = B.A =
Perubahan I akan menimbulkan perubahan fluks sebesar

Sehingga

dengan:
L
=
induktansi
0
=
permeabilitas
N
=
l
=
panjang
A = luas penampang (m2)

diri

solenoida
udara
(4
solenoida

atau

jumlah
atau

toroida

10-7
toroida

H)
Wb/Am)
lilitan
(m)

Energi Yang Tersimpan Dalam Induktor

Energi yang tersimpan dalam induktor (kumparan) tersimpan dalam bentuk medan magnetik.
Energi U yang tersimpan di dalam sebuah induktansi L yang dilewati arus I, adalah :

Energi pada induktor tersebut tersimpan dalam medan magnetiknya. Berdasarkan persamaan
induktansi diri selenoida atau toroida, bahwa besar induktansi solenoida setara dengan
dan medan magnet di dalam solenoida berhubungan dengan kuat arus I dengan B =

Jadi,

Maka, dari persamaan diatas diperoleh:

Apabila energi pada persamaan diatas tersimpan dalam suatu volume yang dibatasi oleh lilitan
Al, maka besar energi per satuan volume atau yang disebut kerapatan energi, adalah :

Induktansi Bersama

Apabila dua kumparan saling berdekatan, seperti pada gambar diatas, maka sebuah arus tetap I di
dalam sebuah kumparan akan menghasilkan sebuah fluks magnetik yang mengitari kumparan
lainnya, dan menginduksi ggl pada kumparan tersebut. Menurut Hukum Faraday, besar ggl 2
yang diinduksi ke kumparan tersebut berbanding lurus dengan laju perubahan fluks yang
melewatinya. Karena fluks berbanding lurus dengan kumparan 1, maka 2 harus sebanding
dengan laju perubahan arus pada kumparan 1, dapat dinyatakan :

Dengan M adalah konstanta pembanding yang disebut induktansi bersama. Nilai M tergantung
pada ukuran kumparan, jumlah lilitan, dan jarak pisahnya. Induktansi bersama mempunyai
satuan henry (H), untuk mengenang fisikawan asal AS, Joseph Henry (1797 1878). Pada situasi
yang berbeda, jika perubahan arus kumparan 2 menginduksi ggl pada kumparan 1, maka
konstanta pembanding akan bernilai sama, yaitu :

Induktansi bersama diterapkan dalam transformator, dengan memaksimalkan hubungan antara


kumparan primer dan sekunder sehingga hampir seluruh garis fluks melewati kedua kumparan
tersebut. Alat pemacu jantung, untuk menjaga kestabilan aliran darah pada jantung pasien
merupakan salah satu contoh alat yang menerapkan induktansi bersama.

PRESENTASIFISIKA II INDUKTANSI KELOMPOK 4 Tri Febrianto1112035 Efredner


Imanuel Pellokila1112025 Lukmanul Hakim1112915 Faisal Abdau1112218 Agam
Cahya Pratama 1112517 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S-1 FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 2012 Induktansi
Induktansiadalahsifatdarirangkaianelektronikayangmenyebabkantimbulnyapotensial
listriksecaraproporsionalterhadaparusyangmengalirpadarangkaiantersebut,sifatini
disebutsebagaiinduktansisendiri.Sedangapabilapotensiallistrikdalamsuaturangkaian
ditimbulkan oleh perubahan arus dari rangkaian lain disebut sebagai induktansi
bersama. Definisikuantitatifdariinduktansisendiri(simbol:L)adalah :dimanavadalah
GGLyangditimbulkandalamvoltdaniadalaharuslistrikdalamampere.Bentukpaling
sederhanadarirumustersebutterjadiketikaaruskonstansehinggatidakadaGGLyang
dihasilkanatauketikaarusberubahsecarakonstan(linier)sehinggaGGLyangdihasilkan
konstan (tidak berubah-ubah). Istilah 'induktansi' sendiri pertama kali digunakan
olehOliver Heavside pada Februari 1886. Sedang penggunaan simbol L
kemungkinan ditujukan sebagai penghormatan kepada Heinrich Lenz, seorang
fisikawan ternama. Satuan induktansi dalam Satuan Internasional adalah weber
perampereataudikenalpulasebagaihenry(H),untukmenghormatiJosephHenryseorang
peneliti yang berkontribusi besar terhadap ilmu tentang magnetisme. 1 H = 1 Wb/A.
Induktansimunculkarenaadanyamedanmagnetyangditimbulkanoleharuslistrik
(dijelaskanolehHukumAmpere).Supayasuaturangkaianelektronikamempunyainilai
induktansi,sebuahkomponenbernamainduktordigunakandidalamrangkaiantersebut,
induktorumumnyaberupakumparankabel/tembagauntukmemusatkanmedanmagnet
dan memanfaatkan GGL yang dihasilkannya. Bentuk umum dari K buah rangkaian
dengan arus i m dan tegangan v m adalah Koefisien Lyang digunakan pada rumus di
atas merupakan matriks simetris, rumus tersebut berlaku selama tidak
menggunakan bahan yang bisa menjadi magnet, jika tidak maka besaran L
merupakan fungsi dari besaran arus (induktansi non-linier). Induktansi ada dua jenis
yaitu : a. induktansi diri (self inductance) b. induktansi bersama (mutual inductance)
Induksi Diri (Self Induction) Dalam peristiwa elektromagnet, ketika arus yang
melewati sebuah kumparan berubah arah, medan magnet disekitar dan didalam
kumparan juga berubah arahnya. Medan magnet yang berubah ini menimbulkan
efek yang persis sama sebagaimana layaknya sebuah magnet yang digerakgerakkandidekatkumparan,dengankatalain,medanmagnetinimenginduksikan
arus
lain
pada
kumparan.
Arusbaruyangdiinduksikanolehmedanmagnetyangberubahtersebut,akanselalu
melawanperubahanaruspadakumparan.Efeksemacamini,dimanasebuahkumparan
menginduksikan arus pada dirinya sendiri disebut sebagai induksi diri (self
induction).
Gambar1Peristiwaterjadinyaelektromagnet,dimanasebuahkumparandiberikan
tegangan
atau
arus
listrik.

Gambar2Peristiwaterjadinyainduksidiri,yaitupadasaatteganganatauaruslistrikpada
Gambar
1
diputus.
Apabilaterjadiperubahanyangsangatcepatpadaarus,sepertimisalnyaketikaarus
diputuskansecaramendadak,induksidiriakanmenghasilkanarusyangsangatbesaryang
dapatmerusakkomponen-komponendidalamrangkaian.Contohaplikasiyang
mengakibatkan peristiwa induksi diri yaitu rangkaian transistor saklar relay (seperti
otomatis
lampu
jalan).
Tinjausebuahkoilyangterbungkusrapat(closepacked)atausebuahtoroidaataubagian
tengahsebuahsolenoidapanjangdenganjumlahlilitanN.Didalamketigajeniskumparan
itu,fluksyangditimbulkandalamsetiaplilitanoleharusiadalahsama.Darihukum
Faraday,
ggl
induksinya
adalah
denganNadalahbanyaknyatautanfluks(fluxlinkages)yangmerupakankuantitas
karakteristik
yang
penting
untuk
induksi.
Jikatidakadabahanbahanmagnetiksepertibesididekatnya,makakuantitastersebut sebanding dengan
arus i. dengan L adalah tetapan penbanding yang dinamakan induktansi
(inductance). Sehingga persamaan diatas menjadi Atau ditulis Satuan induktansi
adalah
Vs/A
=
henry
(H)
Definisi:Induktansidiriakanberharga1henry,jikapadakumparantimbulGGLinduksi
sebesar 1 volt dengan perubahan kuat arusnya 1 ampere tiap detik. L = Induktansi
diri dari kumparan (dalam henry), N = jumlah lilitan kumparan, | = fluks magnet di
dalam kumparan, i = kuat arus pada kumparan (dalam ampere)
Sebuahrangkaianataubagiandarirangkaianyangmempunyaiinduktansidisebutindukto
r. Lambang induktor adalah N = Li ( ) dt N d u = c ( ) dt di L dt N d = u = c
dt
di
L
c

=
Contoh
Sebuahtoroidayangintinyaudaramempunyai100lilitan.Jikaluaspenampangnya10cm 2
dan kelilingnya 0,5 m, hitunglah induktansi diri dari toroida tersebut. Jawab Fluks
dalam toroida Karena seluruh fluks mencakup tiap lilitan maka induktansi diri
CONTOH 2 Arus tetap 4,5 A membangkitkan fluks magnetik 1,5 x10 -4
Wbdalamkumparanyangterdiriatas600
buahlilitan.Hitunglahinduktansidiri(Induktor)di kumparan tersebut. Jawab : L =N|
=(600)(1,5 x 10 -4 )= 0,02 Henry i4,5 Energi Yang Tersimpan dalam Induktor Energi
dalam induktor (kumparan) tersimpan dalam bentuk medan magnet. Ketika sakelar
S pada rangkaian R-L yang dihubungkan ke tegangan searah (baterai) ditutup maka
terjadi pertumbuhan arus dI/dt dalamrangkaian. yaitu : Usaha dW= c i dt = L (di/dt)
i di = L i di Usaha total yang dikerjakan selama arus melalui induktor diubah dari i =
0 ke nilai tetap i adalah : Energi Induktor }dW= L }i di W = 1 / 2 Li 2 w 0 i 0 Contoh
soal 1. Sebuah solenoida terbuat dari kawat dengan 50 lilitan. Panjang solenoida 50
cm dan luasnya 10 cm 2 . Tentukanlah induktasi diri (Induktor) solenoida dan energi
dalamsolenoida jika arus dalamsolenoida sebesar 25 A Jawab :
Induktansi
Solenoida (Induktor) L = o A N 2 = (4t.10 -7 )(10 -3 )(50) 2 l 50 x 10 -2 = 2t .10
-5
Henry
KERAPATAN
TENAGA
DAN
MEDAN
MAGNET
Kitasekarangmenurunkanpernyataanuntukkerapatantenaga didalamsebuahmedan
magnet.Tinjaulahsebuahpanjangldidekatpusatsebuahsolenoidayangsangatpanjan
g; Aladalahvolumayangdiasosiasikandenganpanjangini.Tenagayangtersimpanharus

seluruhnyaterletakdidalamvolumainikarenamedanmagnetdiluarsolenoidasepertiitu
padapokoknyaadalahsebesarnol.Lagipula,tenagayangtersimpantersebutharuslah
didistribusisecarauniformdiseluruhvolumasolenoidakarenamedanmagnetadalah
uniform di mana-mana di dalam solenoida tersebut. Jadi kita dapat menuliskan
Atau, karena , Maka kita peroleh Untuk menyatakan ini di dalam medan magnet,
kita
dapat
mensubtitusikan
untuk
L
di
dalam
persamaanini,denganmenggunakanhubungan
.Jugakitadapatmemecahkan
persamaan(
untukidanmensubtitusikannyadidalampersamaanini.Dengan
mengerjakan
seperti
itu
maka
akhirnya
dihasilkan
Persamaaninimemberikankerapatantenagayangtersimpandisembarangtitik(didalam
vakumataudidalamsebuahzattakmagnetik)dimanamedanmagnetadalahB.Persamaa
n
tersebutadalahbenaruntuksemuakonfigurasimedanmagnet,walaupunkitatelah
menurunkannya dengan meninjau sebuah kasus khusus, yakni selonoida.
Solenoidatersebutmemainkansebuahperananyangberhubungandenganmedanmagn
et yang serupan dengan peranan yang dimainkan oleh kapasitor bidang sejajar
terhadap
medanmedanlistrik.Didalamsetiapkasuskitamempunyaisatualatsederhanayangdapat
digunakanuntukmenghasilkansebuahmedanuniformdiseluruhdaerahruangyang
didefenisikandenganjelasdanuntukmenyimpulkannya,dengancarasederhana,bebera
pa sifat medan-medan ini.\ Energi yang tersimpan dalam solenoida UL= 1 / 2 L i 2
= 1 / 2 (2t .10 -5 )(25) 2 = 6,25t x 10 -3 Joule CONTOH :
Sebuahkabelkoaksial(coaxialcable)terdiridariduasilinderkonsentrisdenganjari-jaria
danb.Penghantaryangdipusatnyamengangkutsebuaharustetapsebesari,danpenghan
tar yang di bagian luar menyediakan jalan kembalinya arus. (a).Hitunglah tenaga
yang tersimpan di dalam medan magnet untuk panjang l dari sebuah kabel seperti
itu. Di dalam ruang di antara kedua-dua penghantar tersebut maka hukum Ampere ,
akan menghasilkan (( atau Hukum Ampere lebih jauh memperlihatkan bahwa
medan
magnet
adalah
nol
untuk
titik-titik
diluarpenghantaryangsebelahluar(mengapa?).Medanmagnetterdapatdidalammasing
- masing penghantar tersebut ; walaupun kita dapat mencari nilai-nilainya dari
hokum
Ampere,
namunkitamengabaikannya,karenaanggapanbahwadimensidimensikabeldipilih sedemikian rupa sehingga kebanyakan tenaga magnet yang
tersimpan
berada
di
dalam
ruang
diantarapenghantarpenghantartersebut.Kerapatantenagauntuktitik-titikdiantara
penghantarpenghantar,dari
persamaan
adalah
(
)
TinjaulahsebuahelemenvolumedVyangterdiridarisebuahkulit(pembungkus)silinder
yang jari-jarinya adalah r dan r + dr dan yang panjangnya adalah l. Tenaga dU yang
terkandung di dalamnya adalah (( Tenaga magnet total yang tersimpan dicari
dengan integrasi, atau Yang merupakan pernyataan yang diinginkan. Berapakah
induktansi
dari
panjang
l
dari
kabel
koaksial
tersebut?
KitadapatmencariinduktansiLdaripersamaan(U= ),yangakanmenghasilkan Contoh
Bandingkanlahtenagayangdiperlukanuntukmenghasilkan,didalamsebuahkubusyang
sisi-sisinya10cm(a)sebuahmedanlistrikuniformsebesar
dan(b)sebuah
medan
magnet uniform sebesar 1,0 T (= gauss).Kedua-dua medan ini akan dinilai cukup

besar tetapi medan-medan tersebut telah tersedia di dalam laboratorium. (a)Di


dalam kasusu listrik kita memperoleh, dimana adalah volume kubus, ( ( ( ( (b) Di
dalam kasus magnet, dari persamaan ,kita memperoleh ( ( ((
Dinyatakandidalammedan-medanyangbiasanyatersediadidalamlaboratorium,maka
jumlah tenaga yang jauh lebih besar dapat disimpan di dalam sebuah medan
magnet daripada didalamsebuahmedanlistrik,yangperbandingannyaadalahkira-kira
didalamcontoh ini.Sebaliknya,jauh lebih banyak tenagayang diperlukan untuk
menghasilkan
sebuah
medan
magnetyangcukupbesarnyadidalamsebuahlaboratoriumdaripadayangdiperlukanunt
uk
menghasilkansebuahmedanlistrikyangbesarnyaserupadenganbesarnyamedanmagn
et
tersebut.
INDUKTANSI
BERSAMA
(MUTUAL)
Induktansimutualadalahinduktansiyangtimbulpadasuatukumparankarena
perubahan fluks dari kumparan lain. 12 = perubahan fluks pada kumparan ke-1
oleh kumparan ke-2 21 = perubahan fluks pada kumparan ke-2 oleh kumparan ke1 Kerja yang terjadi pada muatan karena perubahan fluks magnet : kerja pada
kumparan
ke-1
kerja
pada
kumparan
ke-2
padaakhirproseskerjayangdihasilkanadalahsama(karenasaling
mempengaruhi).
Induktansimutual(M)perubahanfluksyangterjadipadasuatukumparan
disebabkan
karena arus dari kumparan lain. M = M1 = M2 = - N1 d12 / i2 = - N2 d21 / i1
(weber/amper = henry)

Induktor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnetik,
tegangan induksi atau arus induksi. Induktor bekerja menurut hukum Faraday. Induktor tidak lain
adalah lilitan kawat pada sebuah coker atau inti logam. Pada saat arus listrik (i) melewati lilitan
kawat ini, maka akan timbul fluks magnetik (N) di sekitar induktor yang besarnya proporsional
dengan kuat arus listrik yang melewatinya. Gambar berikut ini menunjukan macam-macam
induktor yang sering dijumpai dalam komponen elektronika.

Gambar 1 macam-macam jenis induktor yang ada dipasaran


Induktor sering disebut juga Choke. Simbol induktor sebagai berikut.

Gambar 2 macam-macam
simbol induktor

Induktor terbuat dari lilitan kawat pada sebuah inti. Konstruksi induktor dapat dilihat seperti
pada gambar berikut ini.

Gambar 3 konstruksi sebuah induktor sederhana


Arus yang melewati sebuah induktor akan menghasilkan medan magnet yang besarnya
berbanding lurus dengan arus listrik yang mengalir. Tidak seperti kapasitor yang terjadi
perubahan kenaikan tegangan pada kedua lempeng konduktor ketika sedang diisi muatan listrik,
pada konduktor justru timbul perubahan kenaikkan arus listrik ketika diberi tegangan listrik,
perubahan kenaikan arus listrik ini menciptakan induksi energi di dalam medan magnet. Dengan
kata lain induktor mengatur perubahan arus listrik dan dengan tidak mengubah tegangan listrik.
Kemampuan induktor ini disebut induktansi induktor dengan satuan Henry (H) dan diberi simbol
L. Untuk ukuran yang lebih kecil biasanya dinyatakan dalam satuan miliHenry (mH),
mikroHenry (H), nanoHenry (nH) dan picoHenry (pH).
Sebuah induktor mempunyai inti dengan luas penampang inti (A), Jumlah lilitan kawat per
satuan panjang (l) . Jadi jika sebuah induktor dengan N lilitan kawat dihubungkan dengan
sejumlah fluk magnetik () maka induktor akan mempunyai fluk magnetik total sebesar N..
dan arus sebesar i yang mengalir melewatinya akan menghasilkan induksi fluk magnetik yang

arahnya berlawanan dengan arah aliran arus listrik. Menurut hukum Faraday, semua perubahan
fluk magnetik akan menghasilkan tegangan induksi yang besarnya :

Di mana : N adalah banyaknya lilitan, A adalah luas penampang inti (m2), adalah fluks
magnetik (Wb), adalah permeabilitas material inti, l adalah panjang induktor (m) dan (di/dt)
adalah laju perubahan arus dalam satuan A/s.
Laju perubahan medan magnetik (d/dt) yang menginduksi tegangan besarnya proporsional
dengan laju perubahan arus listrik (di/dt) . atau dapat ditulis:

atau

dimana L adalah induktansi induktor yang besarnya :

Maka tegangan induksi sebuah induktor dapat ditulis :

Gambar 4 tegangan induksi induktor

Dari persamaan ini dapat dikatakan emf induksi = induktansi x laju perubahan arus listrik.
Sebuah rangkaian yang memiliki induktasi 1 Henry dengan tegangan induksi 1 Volt akan
menghasilkan laju perubahan arus listrik sebesar 1 Ampere/detik.
Dari persamaan ini terlihat yang berubah hanya arus listrik, sedangkan tegangan induksi tidak
berubah. Maka bila tegangan induksi = 0, perubahan arus listrik juga akan menjadi 0. Bila
induktor dihubungkan dengan sumber arus DC arus listriknya konstan terhadap waktu, maka
tidak akan timbul tegangan induksi pada induktor dan induktor hanya berfungsi sebagai sebuah
penghantar saja.
Pada konduktor arus listrik tidak dapat berubah secara mendadak karena jika hal ini terjadi, maka
akan dibutuhkan tegangan dan daya yang tidak terhingga besarnya (di/dt = ). Sebuah induktor
dengan induktansi 1 H dengan arus maksimum 1 A , bila perubahan arus dari 0 hingga
maksimum dalam waktu 1 detik, maka tegangan yg dibutuhkan akan sebesar 1 V dapat digambar
seperti pada gambar berikut ini.

Ga
mbar 5 hubungan tegangan dan kuat arus pada induktor dengan dt=1 s dan di = 1 A
Pada induktor yg sama , jika kita mengurangi dt hingga 1/10 nya atau perubahan arus sebesar 1 A
dalam waktu 0,1 detik, maka tegangan yang dibutuhkan akan menjadi 10 kali lipat besarnya
yaitu 10 V, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Ga
mbar 6 hubungan i dengan V bila dt diubah menjadi 0,1 detik
Pada induktor yang sama, jika perubahan arus terjadi mendadak atau sangat cepat (dt=0) maka
tegangan yang dibutuhkan menjadi tidak terhingga besarnya atau dapat digambar seperti pada
gambar berikut ini.

Ga
mbar 7 bila dt=0 maka V akan menjadi tidak terhingga besarnya
Daya di dalam induktor
Daya listrik secara matematis dapat ditulis :
P = V.i
Di mana P : daya listrik (Watt), V : tegangan listrik (V) dan i adalah arus listrik (A)
Pada induktor berlaku persamaan :

Maka daya induktor dapat ditulis :

Sebuah induktor ideal tidak mempunyai hambatan (R=0) sehingga tidak ada rugi-rugi daya di
dalam induktor, jadi dapat dikatakan induktor ideal tidak terjadi rugi-rugi daya.
Ketika ada daya yang mengalir melalui sebuah induktor, maka energi listrik disimpan di dalam
induktor dalam bentuk medan magnetik. Ketka arus listrik meningkat dalam selang waktu (dt)
yang mendekati nol, maka daya sesaat di dalam rangkaian juga akan meningkat dan energi
disimpan di dalam induktor. Sebaliknya jika arus yang mengalir melewati induktor berkurang
maka daya sesaat juga akan turun (menjadi negatif). Ini berarti induktor akan membuang
sejumlah energi dari rangkaian.
Energi disimpan dalam bentuk medan magnet yang timbul disekitar induktor. Pada induktor
ideal, tidak terdapat hambatan atau kapasitansi, sehingga arus yang naik ketika melewati
induktor akan disimpan dalam bentuk medan listrik tanpa ada rugi-rugi. Medan listrik ini tidak
berkurang besarnya.
Bila induktor dilewatkan arus AC, maka induktor akan secara berkala menyimpan dan
membuang energi dalam bentuk siklus. Pada arus DC arus yang melewati induktor besarnya
konstan, maka tidak terjadi proses penyimpanan dan pembuangan energi secara berulang-ulang
seperti pada arus AC.
Melihat cara kerja induktor, dapat disimpulkan bahwa induktor adalah komponen pasif
elektronika yang dapat menyimpan dan menyalurkan energi listrik ke rangkaian listrik. Tetapi
induktor tidak dapat membangkitkan energi listrik.
Pada induktor real terdapat kerugian daya listrik akibat adanya hambatan di dalam kawat
penghantar induktor. Besar kerugian daya ini dapat dihitung dengan persamaan :

P =i2R
Di mana i adalah arus listrik (A), R hambatan dalam induktor (Ohm) dan P adalah kerugian daya
listrik
.
Fungsi utama induktor di dalam rangkaian listrik adalah sebagai filter, rangkaian resonansi dan
sebagai pembatas arus listrik. Sebuah induktor dapat digunakan untuk memblock arus AC atau
memblok frekuensi tertentu dari arus AC. Oleh sebab itu induktor dapat digunakan untuk
menyaring frekuensi radio atau memfilter frekuensi yang melewatinya. Induktor juga dapat
digunakan untuk menjaga perangkat elektronika dari kenaikan tegangan dan arus listrik yang
mendadak.

Induksi Diri (Self Inductance) sebuah induktor


Induktor menghasilkan induksi dengan cara membangkitkan induksi emf (electro magnetic
force) di dalam induktor itu sendiri akibat dari adanya perubahan medan magnet. Di dalam
rangkaian elektronika, ketika terjadi induksi emf di dalam rangkaian, maka akan terjadi
perubahan arus listrik yang disebut induksi diri, Induksi diri induktor sering disebut emf
(tegangan) balik. Tegangan balik induktor ini memiliki arah yang berlawanan.
Induksi diri dapat ditulis secara matematik :

Di mana L adalah induksi diri (Henry), N : banyaknya lilitan, : fluk medan


magnet (Weber) dan i adalah kuat arus listrik (A). Persamaan ini berlaku hanya untuk induktor
dengan 1 lapisan lilitan kawat.
Fluk medan magnet adalah kerapatan medan magnet yang dapat dinyatakan :
= B.A
Di mana : adalah fluks medan magnet (Weber) , B adalah kuat medan magnet (Tesla) dan A
adalah luas penampang yang dilewati oleh medan magnet (m2).
Maka induktansi sebuah induktor dapat ditulis ulang menjadi :

Untuk induktor dengan inti udara, kuat medan magnet dapat dinyatakan dengan persamaan :

Dengan N adalah banyaknya lilitan, i : arus listrik yang mengalir, l : panjang lilitan dan 0 adalah
permeabilitas ruang kosong (4 x 10-7). Maka persamaan induktansi induktor dapat ditulis
menjadi :

Di mana : L adalah induktansi induktor (Henry); 0 adalah permeabilitas ruang hampa (4 x 107
); N adalah banyaknya lilitan, A adalah luas penampang induktor (m2) dan l adalah panjang
lilitan (m).
Jadi induktansi sebuah induktor berbanding kuadratik terhadap jumlah lilitan dan luas
penampang induktor, tetapi berbanding terbalik dengan panjang lilitan induktor. Untuk
meningkatkan induktansi induktor dapat dilakukan dengan mengganti inti udara dengan inti
logam.
Induksi antara 2 induktor

Ga
mbar 8 dua buah induktor yang saling berdekatan
Gambar 8 menunjukan 2 buah induktor yang saling berdekatan. Induktor 1 dihubungkan dengan
arus listrik AC maka pada induktor 1 akan timbul fluks medan magnet. Akibatnya pada induktor
2 akan terinduksi oleh medan magnet sehingga timbul tegangan dan arus listrik. Prinsip ini
disebut mutual induksi. Besar Mutual induksi ini dapat dihitung dengan persamaan :

Di mana 0 adalah permeabilitas udara yang memisahkan kedua induktor, r permeabilitas bahan
inti induktor, N1 dan N2 adalah jumlah lilitan induktor 1 dan induktor 2, A luas penampang

induktor dalam hal ini kedua induktor memiliki luas penampang yang sama dan l adalah panjang
induktor.

Ga
mbar 9 dua buah induktor yang dipasang pada satu buah inti besi
Mutual induksi untuk induktor 2 terhadap induktor 1 yang dipasang pada satu inti seperti pada
gambar 9 adalah

Di mana l1 adalah panjang induktor 1, N2 adalah banyaknya lilitan pada induktor 2


Sebaliknya mutal induksi untuk induktor 1 terhadap induktor 2 adalah :

Besar kedua mutual induksi ini sama sehingga dapat ditulis M12 = M21 = M
Induktansi kedua induktor adalah :

Dengan perkalian silang didapat :

Persamaan ini menyatakan tidak ada kebocoran / kehilangan fluks magnetik. Namun dalam
kenyataannya fluk magnetik pasti ada yang hilang. Sehingga persamaan mutual induksi yang
sebenarnya dengan mempertimbangkan kerugiaan fluk magnetik dapat ditulis :

Di mana k adalah koefisien penghubung (coupling coefficient) . jika k = 1 maka tidak ada
kerugian fluk magnetik, pada kenyataannya k selalu < 1.

Induktor seri dan paralel.


Induktor yang dirangkai seri
Selain kapasitor dan resistor, induktor juga dapat dirangkai secara seri. Induktor yang dipasang
seri maka induktansinya dapat dihitung sebagai berikut :

Gambar 10
induktor yang dipasang seri
Sama seperti resistor bila induktor dirangkai secara seri, maka tidak terjadi pembagian arus
listrik, karena tidak terdapat percabangan. Sehingga dapat ditulis :
iL1 = iL2 = iL3
Tetapi terjadi pembagian tegangan dan total tegangan pada induktor dapat ditulis :
VT = VL1 + VL2 + VL3

Untuk induktor tegangan dapat dinyatakan :

Sehingga didapat

Mutual induksi yang dihasilkan oleh induktor yang dirangkaian seri dapat dibagi menjadi 2 yaitu
kumulatif kopel dan diferensial kopel. Kumulatif kopel dapat dilihat seperti pada gambar berikut
ini.

Gambar 11 kumulatif kopel pada induktor seri


Besar mutual induksi pada kumulatif kopel dapat dihitung :

Diferensial kopel dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 12 diferensial kopel pada induktor seri


Besar mutual induksi dapat dihitung :

Secara garis besar induktor yang dirangkai secara seri bila diketahui mutual induksinya dapat
dihitung dengan persamaan
LT = L1 + L2 + L3 2M
Induktor yang dirangkai paralel
Rangkain induktor paralel dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 13 induktor yang


dirangkai secara paralel

Induktor yang dirangkai secara paralel, maka tegangan tiap induktor akan sama tetapi terjadi
pembagian arus listrik. Sehingga dapat ditulis :
VAB = VL1 = VL2 = VL3
dan
iT = iL1 + iL2 + iL3
Tegangan induktor adalah :

Maka didapat :

Mutual induksi pada rangkaian 2 induktor


paralel dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu
Rangkaian 2 induktor dengan arah lilitan yang sama yang besar induktansi totalnya dapat
dihitung :

Jika kedua induktor yang diparalelkan berbeda arah lilitan, maka


persamaan induktor total dapat dihitung :

Rangkaian Induktor dan Resistor Seri (RL Circuit)

Gambar 14 rangkaian R-L


Sebuah rangkaian seri induktor dengan resistor dapat dilihat seperti pada gambar 15. Bila
rangkaian ini dihubungkan dengan sumber arus DC yang dilengkapi dengan saklar, ketika saklar
ditutup, maka arus akan mengalir melewati resistor dan ke induktor. Arus yang melewati resistor
akan mengikuti persamaan hukum Ohm, sedangkan arus yang melewati induktor akan mengikuti
hubungan tegangan dan arus listrik pada induktor.
Tegangan pada resistor dapat dihitung :
VR = i.R
Tegangan pada induktor dapat dihitung :

Maka tegangan total akan menjadi:

Penyelesaian persamaan diatas akan menjadi :

Jadi di dapat

Bandingkan dengan kapasitor !


Kurva i terhadap t dapat digambar seperti pada gambar 16 berikut ini.

Ga
mbar 15 kurva karakteristik induktor (*sumber : http://www.electronics-tutorials.ws)
Daya dalam rangkaian seri induktor dengan resistor merupakan penjumlahan daya resistor
dengan daya induktor atau secara matematik dapat ditulis :

Di mana i2R adalah daya yang diserap oleh resistor daya ini diubah
oleh resistor menjadi panas. Sedangkan L.i.(di/dt) adalah daya yang diserap oleh induktor dan
disimpan dalam bentuk energi medan magnetik.

Energi magnet atau lebih tepat disebut sebagai energi magnetik lebih mudah kita amati dengan
melihat gejala yang ditimbulkan oleh dua magnet ketika kutub-kutubnya didekatkan satu sama
lain. Magnet memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Jika kutub yang sama (contoh: kutub utara dan kutub utara, kutub selatan dan kutub selatan)
didekatkan maka mereka akan tolak-menolak. Sebaliknya jika kutub yang tidak sama (kutub
utara dan kutub selatan) didekatkan maka mereka akan tarik-menarik. Dua kutub magnet mampu
untuk saling menggerakkan. Kemampuan ini merupakan energi yang tersimpan di dalam magnet
dan kemampuan inilah yang disebut dengan energi magnetik.

Energi Magnet Menjadi Energi Listrik

Energi magnet akan semakin jelas terlihat dan mudah dipahami dalam penelitian medan magnet.
Anda dapat membuat penelitian ini dengan menggunakan magnet serta pasir besi. Medan magnet
adalah sebuah daerah di sekitar kutub magnet yang memiliki energi magnetik.
Jika suatu benda yang dapat ditarik oleh magnet seperti besi atau baja berada di daerah medan
magnet maka magnet akan dengan mudah dapat menggerakkan benda tersebut. Kemampuan
menggerakkan benda inilah yang disebut sebagai energi magnetik. Jadi, kejadian tarik-menarik
dan tolak-menolak merupakan suatu energi magnetik.
Energi magnet dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam hal. Pada tahun 2012 pernah
ditemukan sebuah inovasi mengenai energi hemat listrik yang dibuat dengan memanfaatkan
energi magnet. Baru-baru ini energi memang selalu menjadi perhatian. Kasus-kasus yang
berkaitan dengan energi ramai diperbincangkan.
Manfaat energi yang sangat besar bagi kehidupan menjadi salah satu alasannya. Cara kerja
energi hemat listrik ini dibuat sederhana. Cukup dengan membangun instalasi dari tiga gulungan

kawat yang mengelilingi beberapa buah magnet. Energi listrik arus searah (DC) akan dihasilkan
ketika medan magnet berputar.
Di tengah-tengah sisi magnet terdapat energi magnet, saat kutub utara dan kutub selatan saling
bergesekan mereka akan menghasilkan energi. Energi tersebut akan dihubungkan dengan baterai,
jika pasarannya semakin cepat maka energi yang dihasilkan akan semakin tinggi.
Bukan hanya arus searah yang dihasilkan oleh sistem energi tersebut, arus bolak-balik atau arus
AC. Namun lebih aman jika kita menggunakan arus yang searah karena arus bolak-balik
menghasilkan energi listrik yang tinggi. Energi listrik arus searah juga bisa disimpan dalam accu
atau baterai.
Instalasi yang memanfaatkan energi magnet ini digerakkan tanpa bahan bakar fosil sehingga
bahan bakar ini sangat hemat dalam penggunaannya. Bahkan untuk memanfaatkan energi ini kita
hanya membutuhkan aki saja sebagai alat pemicu arus. Ion positif akan terdorong keluar oleh ion
negatif saat pengisian ulang baterai. Arus searah dapat dialirkan dan disimpan di dalam aki
sehingga secara otomatis dapat mengisi ulang. Modifikasi ini dilakukan demi penghematan
energi.
Energi magnet utara dan energi magnet selatan merupakan energi abadi yang tidak akan habis.
Diperkirakan 1 ton magnet mampu menghasilkan 1 juta watt. Sayangnya energi magnet ini tidak
bisa diaplikasikan langsung pada beberapa peralatan elektronik yaitu mesin cuci, AC, freezer,
dan kipas angin. Dibutuhkan sebuah Interver DC ke AC agar energi magnet dapat diterapkan
dalam peralatan tersebut.
Magnet juga memiliki peran penting dalam pembuatan pembangkit listrik. Magnet berperan
sebagai generator yang bisa menghasilkan listrik melalui putarannya. Putaran generator ini
bersamaan dengan putaran turbin. Padahal sebenarnya energi penggerak bagi generator juga
dapat diperoleh dari energi magnet.

Anda mungkin juga menyukai