Anda di halaman 1dari 15

Beberapa Teori Tentang Magnetisme

Teori Langevin
Pada tahun 1905 langevin mengemukakan teori diamagnetisme dan paramagnetisme.
Dimulai dari pengklasifikasian bahan magnet:

1. Diamagnetik
Diamagnetik adalah senyawa yang tidak dapat ditarik oleh medan magnet. Bahan
diamagnetik adalah bahan yang sedikit menolak garis gaya magnetik seperti natrium,
perak, bismut, raksa, dan intan. Jadi, dapat disimpulkan:
1) Atom-atom bahan diamagnetik tidak memiliki momen magnet
2) Nilai suspetibilitasnya kecil dan negative contoh: Au, Cu

2. Paramagnetik
Paramagnetik adalah senyawa yang dapat ditarik oleh medan magnet. Bahan
paramagnetik adalah bahan yang sedikit menarik garis gaya magnetik seperti aluminium,
magnesium, titanium, platina, dan fungston. Jika tidak ada pengaruh medan magnetik luar,
bahan ini tidak memperlihatkan efek magnetik karena momen magnetik total akibat gerak
orbital dan elektron relatif kecil. Jadi, dapat disimpulkan:
3) Atom-atom bahan paramagnetik memiliki momen magnet yang acak
4) Nilai suspetibilitasnya kecil dan positif contoh: Sn dan Pt
 Dipol magnetik sering dilambangkan
sebagai batangan magnet dengan kutub
DIPOL MAGNETIK utara dan selatan. Dipol magnetik dapat
muncul secara permanen di dalam
material dan dapat pula muncul saat
diberikan medan magne luar. Momen
dipol magnetik didefinisikan sebagai

Dimana
I = loop arus listrik
A = luas loop dimana arus mengalir
Kurva
Magnetisasi
Histeresis

Histeresis di definisikan sebagai keterlambatan perubahan magnetisasi dikala H berubah.


Bila bahan feromagnetik doberikan H yang menarik dan menurun maka plot dari H-B akan
membentuk loop histerisis.

Putaran Magnetik
Histeresis
Temperatur Curie

Temperatur Curie adalah satu suhu di mana bahan feromagnet atau ferimagnet


menjadi paramagnet semasa dipanaskan. Kesan ini boleh dibalikkan. Satu magnet
akan hilang kemagnetannya jika dipanaskan melebihi suhu Curie.
Pergerakan termal yang berinteraksi dengan momen dipol atom di sekelilingnya. Hal
ini akan meyebabkan tingkat saturasi magnetisasi menurun dan jika temperatur
dinaikkan lebih lanjut maka bahan akan mengakami kehilangan sifat magnetiknya.
Temperatur ini disebut dengan temperatur curie.

Hubungan saturasi magnetik dan temperatur


TEORI DOMAIN

Teori domain magnetik diperkenalkan oleh P. Weiss menyatakan bahwa bahan


ferromagnetik disusun oleh sejumlah daerah sub mikro yang disebut dengan domain.
Setiap domain terdiri dari momen-momen magnetik yang paralel. Arah momen
magnetik masing-masing domain tidak selalu sama. Pada saat tanpa medan luar maka
tiap domain mempunyai orientasi sendiri-sendiri sehingga energi yang diperlukan
paling rendah dan tergantung dari struktur kristal.

Ada dua pergerakan domain yaitu pergerakan dinding domain dan rotasi domain.
Perkembangan domain dimulai dengan pergerakan dinding domain karena diperlukan
energi yang lebih kecil. Pada kondisi medan rendah maka pergerakan dinding terjadi.
Bahan Magnetik Lunak dan Keras

1. Bahan Magnetik lunak


Bahan Magnetik lunak adalah bahan magnetik yang mudah dimagnetisasi dan di
demagnetisasi. Pada awalnya kata lunak menunjukan sifat fisik bahan yang memang
lunak namun dalam perkembangannya tidak selalu demikian contoh magnetik lunak
adalah Fe +3-4% Si yang banyak dipakai pada inti transformator, motor atau
generator dimana mempunyai loop histerisis yang sempit dengan gaya koersif untuk
demagnetisasi yang rendah.

2. Bahan Magnetik Keras


Bahan Magnetik Keras yaitu bahan magnet yang sulit di magnetisasi dan di
demagnetisasi ditandai dengan gaya koersif (demagnetisasi) tinggi, induksi magnetik
sisa tinggi. Contoh Alnico alloy dan Alloy tanah jarang .
Loop histerisis magnetik lembut dan keras
Rugi – Rugi Magnetik

Rugi- rugi magnetik dibagi menjadi dua yaitu rugi-rugi Histerisis dan rugi-rugi Eddy
Current.

1. Rugi-rugi Histerisis timbul akibat disipasi energi untuk mendorong dinding domain
ke depan dan ke belakang selama magnetisasi dan demagnetisasi. Kehadiran impuriti
dan ketidaksempurnaan kristal menyebabkan hambatan pergerakan dinding domain
sehingga menaikan rugi-rugi histerisis. Rugi-rugi histerisis berbanding lurus dengan
frekuensi karena satu loop histerisi terkait dengan satu siklus medan magnetik atau
tegangan.
2. Rugi-rugi Eddy Current rugi-rugi yang disebabkan oleh pemanasan akibat timbulnya
arus eddy (pusar) yang terdapat pada inti besi transformator. Rugi-rugi ini terjadi
karena inti besi terlalu tebal sehingga terjadi perbedaan tegangan antara sisinya maka
mengalir arus yang berputar-putar di sisi tersebut. Rugi-rugi arus eddy sebanding
dengan kuadrat tegangan yang disuplai ke transformator.
Sumber pustaka
• Suwarno. 1999. Material Elektroteknik. Bandung : Institut
Teknologi Bandung
• Pollock D.D. Physical Properties Of Materials for Engineer
Terjemahan. Bandung : Teknik Elektro ITB
• Adminter, Joseph. 1997. Elektromagnetika. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai