“BAHAN MAGNETIK”
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
1.1 Bahan-Bahan Magnetik
Di sekitar lingkungan kita banyak sekali terdapat beraneka macam benda dengan
karakteristik yang berbeda-beda. Salah satu contohnya adalah benda yang memiliki
kekuatan menarik benda lain atau yang sering kita sebut sebagai benda magnetik.
1. Diamagnetik
2. Paramagnetik
3. Ferromagnetik
4. Antiferromagnetik
5. Ferrimagnetik (ferrit)
Diamagnetik
Diamagnetik adalah bahan magnetik yang apabila didekatkan dengan magnet tidak akan
tertarik oleh magnet karena permeabilitasnya kurang dari 1 sehingga sulit menyalurkan
garis gaya magnet (ggm). Contoh : Bismut (Bi), Tembaga (Cu), Emas (Au), Aluminium
oksida (Al203), Nikel (II) sulfat (NiSO4).
Paramagnetik
Paramagnetik adalah bahan magnetik yang sedikit menarik garis gaya magnetik (ggm).
Permeabilitasnya sedikit lebih besar dari 1 dan susunan dwikutubnya tidak beraturan.
Jika tidak ada pengaruh medan magnetik luar, bahan ini tidak memperlihatkan efek
magnetik karena momen magnetik total akibat gerak orbital dan elektron relatif kecil.
Tetapi jika diberikan pengaruh dari medan magnet luar, maka akan timbul momen yang
cenderung menyejajarkan medan magnetik dalam dengan medan magnetik luar. Bahan-
bahan paramagnetik antara lain Al, Pb, Fe2SO4, FeSO4, FeCl2, Mo ,W, Ta, Pt, dan Ag.
Ferromagnetik
Antiferromagnetik
Ferrimagnetik
Material ferrimagnetik seperti ferrit (misalnya Fe3O4) menunjukkan sifat serupa dengan
material ferromagnetik untuk temperatur di bawah harga kritis yang disebut dengan
temperatur Curie, TC. Pada temperatur di atas TC maka material ferrimagnetik berubah
menjadi faramagnetik. Ciri khas material ferrimagnetik adalah adanya momen dipol
yang besarnya tidak sama dan berlawanan arah. Sifa tini muncul karena atom-atom
penyusunnya misalnya (A dan B) mempunyai dipol dengan ukuran yang berbeda dan
arahnya berlawanan. Material ini mempunyai magnetisasi walau dalam keadaan tanpa
medan luar sekalipun.Material ferrimagnetik seperti ferrit biasanya non konduktif dan
bebas losses aruseddy. Sehingga banyak diaplikasikan untuk medan magnetik dengan
frekuensi tinggi. Rumus bahan ferrimagnetik adalah MO. etik adalah MO. Fe2O3 (M
adalah logam bervalensi 2 yaitu Mn, Mg, Ni, Cu, Co, Zn, Cd). Contoh: ferrit, seng,
nikel rumusnya adalah α NiO, β ZnO, Fe2O3 dimana α + β = 1. Gambaran
dwikutub bahan-bahan magnet seperti Gb. 1.1
a. Paramagnetik b. Ferromagnetik
c. Antiferromagnetik d. Ferrimagnetik
Gb. 1.1 Susunan dwikutub bahan-bahan magnetik
1. Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut bahan magnetik
lunak.Bahan ini banyak digunakan untuk inti transformator, inti motor atau
generator,rele, peralatan sonar atau radar.
Sifat-sifat bahan magnetik adalah mirip dengan sifat-sifat bahan dielektrik. Momen
atom dan molekul-molekul yang menyebabkan adanya dwikutub adalah sama dengan
momen dwikutub pada bahan dielektrik. Magnetisasi pada bahan magnet seperti halnya
polarisasi pada bahan dielektrik.
1.2 Parameter-parameter Magnetik
B=μH
μ = μr . μo
sehingga : B = μr . μo . H
μ : permeabilitas bahan yang merupakan hasil perkalian permeabilitas absolut (μo)
dengan permeabilitas relative (μr).
μo : 4. π . 10-7 H/m.
Kuantitas yang diekspresikan (μr –1) disebut magnetisasi per unit dari
intensitas maka demikian pula dengan (μr -1). Besarnya μ untuk bahan ferromagnetik
adalah tidak konstan. Jika arus I dialirkan melalui kumparan dengan inti adalah
bertambah dari nol bertahap sehingga medan magnet dan rapat fluksi bertambah. Pada
Gb. 1.2 kurva OP mula–mula naik dengan tajam, kemudian setelah mencapai
tahapan tertentu kurvanya mendatar, hal ini karena B telah mencapai kejenuhan
(saturasi).
Pada Gb. 1.2 setelah titik P dicapai , kemudian I diturunkan secara
bertahap, maka diperoleh kurva PQ yaitu pada saat I sama dengan nol, masih terdapat
sisa k e m a g n e t a n ( B r ) . D a ya K o e r s i p ( coersive force) yaitu apabila besar H
akan bertambah sehingga B menjadi nol dititik R dan diperoleh Hc. Selanjutnya
prosedur diatas diulang maka didapat kurva PQRSCTP yang disebut Jerat Histerisis
magnetik yang luasnya sebanding dengan volume bahan magnetik yang dimagnetisasi,
dan kalau inti diberi arus bolak–balik akan menimbulkan eddy current yang disebut
arus pusar atau arus focoult.
Gb. 1.2 Jerat histeris bahan ferro
1.2.3 Magnetisasi
Semua bahan adalah memungkinkan menghasilkan medan magnetik , dari itu
secara eksperimental untuk menimbulkan momem magnetik. Besar momen ini per unit
volume disebut magnetisasi dari madium (M) dengan satuan C/m.dt atau A/m. Induksi
magnetik (rapat fluksi) adalah penjumlahan dari effek pada keadaan fakemsuatu bahan,
besar rapat fluksi (B) menjadi :
B = μo . H + μo . M
M =(μ–1) . H
= Xm . H
Xm adalah susceptifitas magnetik . Magnetisasi (M) dari bahan dapat diekspresikan
sebagai momen dwikutub magnetik (pm) dengan satuan C. m2/ dt atau A/m2 dimana :
M = N . pm
N adalah jumlah dwikutub magnetik per unit volume.
Berdasarkan susceptibilitasnya dapat dibedakan sifat kemagnetan suatu bahan yaitu
untuk Xm negatif 10-5 adalah diamagnetik, untuk Xm kecil dan positif 10-3 pada suhu
kamar (karena Xm berbanding terbalik dengan suhu) adalah paramagnetik, untuk Xm
yang besar adalah ferromagnetik.
Tabel 1.1 memberikan data campuran silicon pada baja sehubungan dengan
resistivitas dan massa jenisnya.
Baja listrik jenis lain adalah baja listrik dengan proses dingin. Kemampuan baja
listrik sangat tinggi terutama jika fluksi magnetiknya searah dengan panjang laminasi.
Karena kristal baja ini dibuat searah dengan proses dingin dan aniling pada ruang yang
diisi hidrogen. Baja ini digunakan pada pembuatan inti transformator dengan lilitan
jenis ribbon (misalnya : transformator arus). Baja ini memungkinkan mengurangi berat
dan dimensi transformator 20 hingga 25% danuntuk transformator radio, hal tersebut
dapat mencapai 40%.
Sekarang banyak digunakan Ferrit pada peralatan yang bekerja pada frekuensi
tinggi. Bahan ini adalah kompon keramik yang mempunyai rumus umum MOFeO3M
adalah logam diantara Fe, Cu, Mn, Zn, danNi. Ferrit dibuat dengan campuran
senyawa-senyawa Oksidanya dengan perbandingan yang tepat dalam bentuk
bubuk,dengan tambahan sebikit bahan-bahan organik untuk mengikat atau
merekatkan,ditekan dan dipanasi 1100 –1400 o C di ruang yang berisi oksida..
Ferrit adalah semikonduktor yang mempunyai resitifitas antara 102 hingga 107Ω
cm. Karena Resitivitas yang tinggi tersebut, maka sangat tepat digunakan pada
frekuensi tinggi karena rugi daya yang disebabkan arus pusar adalah kecil. Ferrit
mempunyai massa jenis 3 -5 g/cm 3 kapasitas termal 0,17 kalori/goC,
konduktivitas panas 5.10 W/cmoC, muai panjang 105/oC.
Tabel 1.2. Bahan-bahan magnetik lunak
Keterangan : it adalah inti toroida, 1 A lilit /m = 0,0126 Oersted, 1Wb/m2= 104 Gauss
G b 1 . 6 μo = f(T)beberapa ferrit
Bahan paduan alni terdiri dari aluminium, nikel dan besi . Jika bahan tersebut
ditambah lagi dengan Si, maka paduan disebut alnisi. Sedangkan alnico adalah
bahan paduan yang terdiri dari aluminium, nikel dan kobal. Bahan-bahan tersebut
mempunyai sifat kemagnetan yang tinggi dan lebih murah dibanding baja kobal kualitas
tinggi.
Vectolit adalah bahan paduan yang terdiri dari besi, kobal oksida sedangkan
ferroxdure adalah bahan paduan yang terdiri dari besi oksida dan barium, bahan ini juga
disebut barium ferrit dan di pasaran dengan nama arnox, indox atau
ferroba, pembuatannya adalah dari bubuk bahan yang akan dipadukan pada suhu yang
tinggi.
Penggunaanya antara lain : magnet pada pengeras suara, perangkat penggandeng
magnetik. Beberapa sifat kemagnetan dari bahan magnet permanen paduan seperti
terlihat pada tabel berikut:
1.6. Magnetostriksi
Pada saat sebuah bahan ferromagnetik diamagnetisasi, umumnya secara
fisik akan terjadi perubahan dimensi. Hal atau gejala seperti ini disebut magnetostriksi.
Terdapat tiga jenis magnetostriksi, yaitu :
a. Magnetostriksi longitudinal, yaitu perubahan panjang searah
denganmagnetisasi. Perubahan ini dapat bertambah panjang atau berkurang.
b. Magnetostriksi transversal, yaitu perubahan dimensi tegak lurus
dengan arah magnetisasi.
c. Magnetostriksi volume, yaitu perubahan volume sebagai akibat dari
kedua efek diatas.
Perubahan panjang atau (∆ℓl) searah induksi magnetisasi disebut Efek
joule.Magnetostriksi joule (τ ) adalah perbandingan antara perubahan panjang (∆ℓ)
dengan panjang semula (ℓ). Umumnya harga tidak lebih dari 30.10-6. Magnetostriksi
beberapa bahan ditunjukan pada gambar.1.7