PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui penggolongan bahan-bahan magnetik dan parameter-
parameter magnetik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 4.1. Susunan dwikutub bahan-bahan magnetik
a. paramagnetik b. ferromagnetik
c. antiferromagnetik d. ferrimagnetik
1. Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut bahan magnetik
lunak. Bahan ini banyak digunakan untuk inti transformator, inti motor
atau generator, rele, peralatan sonar atau radar.
2. Bahan ferromagnetik yang sulit dijadikan magnet tetapi setelah menjadi
magnet tidak mudah kembali seperti semula disebut bahan magnetik
keras, bahan ini digunakan untuk pabrikasi magnet permanen.
3
2.2 Parameter – Parameter Magnetik
1. Permeabilitas dan susceptibilitas magnetik
Pada perhitungan – perhitungan tentang magnet, terdapat hubungan
antara fluxi (B) dengan satuan Wb/m2 atau tesla dengan kuat medan (H)
dengan satuan A lilit/ m sebagai berikut :
B=μ H
μ = μr . μo
sehingga :
B = μr . μo . H
μ adalah permeabilitas bahan yang merupakan hasil perkalian
permeabilitas absolut (μo) dengan permeabilitas relatif (μr) . Besarnya μo =
4. π . 10-7 H/m. Kuantitas yang diekspresikan (μr – 1) disebut magnetisasi per
unit dari intensitas maka demikian pula dengan μr- 1. Besarnya μ untuk
bahan ferromagnetik adalah tidak konstan. Jika arus I dialirkan melalui
kumparan dengan inti adalah bertambah dari nol bertahap sehingga medan
magnet dan rapat fluksi bertambah. Pada gambar
4.2 kurva OP mula – mula naik dengan tajam , kemudian setelah mencapai
tahapan tertentu kurvanya mendatar, hal ini karena B telah mencapai
kejenuhan (saturasi). Pada gambar 4.2 setelah titik P dicapai , kemudian I
diturunkan secara bertahap, maka diperoleh kurva PQ yaitu pada saat I sama
dengan nol, masih terdapat sisa kemagnetan (Br) . Daya Koersip (coersive
force) yaitu apabila besar H akan bertambah sehingga B menjadi nol dititik R
dan diperoleh Hc . Selanjutnya prosedur diatas diulang maka didapat kurva
PQRSCTP yang disebut Jerat Histerisis magnetik yang luasnya sebanding
dengan volume bahan magnetic yang dimagnetisasi , dan kalau inti diberi
arus bolak – balik akan menimbulkan eddy current yang disebut arus pusar
atau arus focoult.
4
+B
P
Q
Br
-H R +H
0 T
He
C
q
S
-B
2. Momen magnetik
Jika sebuah yang dilewati arus (I) diletakan pada rapat fluksi yang merata
akan menimbulkan torsi , besar torsi akan tergantung pada : Luas kumparan , arus
dan rapat fluksi yang terpotong bidang kumparan.
3. Magnetisasi
5
A/m . Induksi magnetik (rapat fluksi) adalah penjumlahan dari effek pada keadaan
fakem suatu bahan, besar rapat fluksi (B) menjadi :
B = μo . H +
μo . M M =( μ –
1) . H
= Xm . H
Xm adalah susceptifitas magnetik . Magnetisasi (M) dari bahan dapat diekspresikan
sebagai momen dwikutub magnetik (pm) dengan satuan C. m2 / dt atau A/m2 dimana
:
M = N . pm
Cara yang paling praktis untuk mengubah bahan magnetik lunak untuk
menjadi baja kelistrikan adalah dengan menambah silikon ke dalam
komposisinya. Cara ini akan mengurangi rugi histeris dan arus pusar dengan tajam
karena relativitasnya bertambah. Paduan baja dengan tambahan silikon sekarang
ini merupakan bahan yang sangat penting untuk bahan megnetik lunak pada
teknik listrik. Namun perlu diingat bahwa penambahan silikon akan menyebabkan
bahan menjadi rapuh.
6
4,0 – 4,8 0,75 7,75
Baja listrik jenis lain adalah baja listrik dengan proses dingin. Kemampuan
baja listrik sangat tinggi terutama jika fluksi magnetiknya searah dengan panjang
laminasi. Karena kristal baja ini dibuat searah dengan proses dingin dan aniling
pada ruang yang diisi hidrogen. Baja ini digunakan pada pembuatan inti
transformatordengan lilitan jenis ribbon (misalnya : transformator arus). Baja ini
memungkinkan mengurangi berat dan dimensi transformator 20 hingga 25% dan
untuk transformator radio, hal tersebut dapat mencapai 40%.
7
difabrikasi pada lembaran tipis hingga sampai 3 mikron. Permalloy sensitif
terhadap benturan dan kemagnetannya sangat dipengaruhi tekanan.
20000
µ
15000
10000
5000
Hz
frekuensi
Sekarang banyak digunakan Ferrit pada peralatan yang bekerja pada frekuensi
tinggi. Bahan ini adalah kompon keramik yang mempunyai rumus umum
MOFeO3. M adalah logam diantara Fe, Cu, Mn, Zn, danNi. Ferrit dibuat
dengan campuran senyawa-senyawa Oksidanya dengan perbandingan yang tepat
8
dalam bentuk bubuk, dengan tambahan sebikit bahan-bahan organik untuk
mengikat atau merekatkan, ditekan dan dipanasi 1100 – 1400o C di ruang yang
berisi oksida.
9
16 Al 3,95 0,9
VI Bahan-bahan
yang
mengandung
Co Vacaflux 49% C0; 1,8 V 110,6 2,35
99 % Co 790 7,8
50 Cobal
murni
30 Ni induksinya sangat tergantung pada suku,
misalnya : H = 7900 Ampere lilit/m
t = 0o C t = 20o C t = 60o C
B = 0,41 B = 0,3 B = 0,065
VII.Paduan
Termo
Termofluks
65/1000
1 A lilit /m = 0,0126
Oersted1Wb/m2 =
Gauss
+B
-H +H
10
-B
Gambar 4.5 Jerat histerisis ferrit.
Magnet yang dibuat dari karbon murni, wolfram, kromium, dan baja
kobal harus dikeraskan di dalam air atau minyak mineral sebelum
dimagnetisasi.
4000
1.3 μ0
3000
2000
1000
11
1.4 T(0C)
Bahan paduan alni terdiri dari aluminium, nikel dan besi . Jika bahan
tersebut ditambah lagi dengan Si, maka paduan disebut alnisi. Sedangkan alnico
adalah bahan paduan yang terdiri dari aluminium, nikel dan kobal. Bahan-bahan
tersebut mempunyai sifat kemagnetan yang tinggi dan lebih murah dibanding baja
kobal kualitas tinggi.
Vectolit adalah bahan paduan yang terdiri dari besi, kobal oksida
sedangkan ferroxdure adalah bahan paduan yang terdiri dari besi oksida dan
barium, bahan ini juga disebut barium ferrit dan di pasaran dengan nama arnox,
indox atau ferroba, pembuatannya adalah dari bubuk bahan yang akan dipadukan
pada suhu yang tinggi.
2.6 Magnetostriksi
13
Perubahan panjang atau ( ∆ℓl) searah induksi magnetisasi disebut Efek
joule. Magnetostriksi joule (τ ) adalah perbandingan antara perubahan panjang
(∆ℓ) dengan panjang semula (ℓ). Umumnya harga tidak lebih dari 30.10 -6.
magnetostriksi beberapa bahan ditunjukan pada gambar.4.7
+Ve
36% Ni + 64% Fe
Fe
Co
Ni
-Ve
Gambar.4.7 Magnetostriksi joule sebagai fungsi dari medan magnet (H)
14
BAB III
PEMANFAATAN DAN CONTOH SOAL
3.1 Pemanfaatan
1. Pengeras Suara
2. Microfon
3. Pintu Kulkas
4. Kompas
Pada jarum kompas telah terpasang dua buah magnet tetap yang
senantiasa menunjuk ke arah utara dan selatan. Hal ini disebabkan bumi
mmeiliki medan magnet yang amat besar di bagian wilayah utara dan selatan.
Sifat magnetik yang senantiasa bertolak belakang ini menjadikan jarum kompas
utara menunjuk ke arah selatan dan begitupun sebaliknya. Mengenai hal
tersebut, kompas yang banyak diproduksi saat ini telah dimodifikasi
15
sedemikian rupa dengan akurasi ketepatan penunjuk arah yang begitu otentik,
sehingga tidak perlu khawatir tertukar arah.
5. Dynamo Sepeda
6. Pengangkat Besi
7. Bel Listrik
16
3.2 Contoh Soal
Contoh Soal :
1. Sepotong kawat yang panjangnya 3 mm menyalurkan arus 3A dalam arah x.
Kawat ini terletak dalam medan magnetik yang besarnya 0,02 T yang berada
pada bidang xy dan membuat sudut 30o dengan sumbu x seperti gambar
dibawah. Berapakah gaya magnetik yang dikerahkan padapotongan kawat
tersebut?
Solusi Soal
• Dari gambar dapat dilihat bahwa gaya magnetik berada dalam arah z.
Besarnya:
F = (3A)(0,0003m)(0,002T)(sin 30o)k
F = 9×10-5 N k
17
B. Induksi Elektromagnetik
Jawaban: B
Rumus hukum faraday
Jawaban: A
pembahasan:
Ditanyakan: Ɛ1 : Ɛ2
Ɛ1 : Ɛ2 = 1 : 6
3. Sebuah kumparan diletakkan pada medan magnetik homogen. Dalam waktu 30
detik terjadi perubahan fluks sehingga GGL menjadi ε1. Jika dalam waktu 20 sekon
terjadi perubahan fluks yang sama sehingga GGL yang dihasilkan adalah ε2, maka
perbandingan ε1 dan ε2 adalah ….
A. 1:2
B. 1:3
C. 2:3
D. 2:5
E. 3:4
Jawaban: C
GGL pada kumparan dapat ditentukan dengan persamaan / rumus Hukum faraday
sebagai berikut.
Ɛ = - N [ΔΦ/Δt]
18
Berdasarkan persamaan di atas, GGL berbanding terbalik dengan perubahan waktu
sehingga perbandingan antara ε1 dan ε2 dapat ditentukan melalui perhitungan sebagai
berikut:
Jawaban: C
Besar GGL pada generator dirumuskan melalui persamaan berikut.
Ɛ = NBAω sinωt
Berdasarkan persamaan tersebut, besar GGL pada generator dipengaruhi oleh jumlah
lilitan (N), luas bidang kumparan (A), kuat medan magnet (B), dan kecepatan putar
(ω). Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah C.
5. Kumparan kawat luasnya A terdiri dari N lilitan. Kumparan tersebut berputar
dengan kecepatan sudut ω dalam medan magnet homogen yang memiliki rapat fluks
magnetnya B sehingga menghasilkan GGL induksi maksimum ε. jika GGL
maksimum menjadi 6 kali semula, maka ….
A. ω diperbesar 2 kali dan A diperbesar 3 kali
B. N diperbanyak 3 kali dan kecepatan sudutnya diperbesar 3 kali
C. N dan kecepatan sudutnya diperbesar 2 kali
D. A diperkecil 1/3 kali dan kecepatan sudut diperbesar 4 kali
E. N dan luas kumparan diperkecil 1/6 kali
19
Jawaban: A
GGL induksi maksimum dirumuskan dengan persamaan
Ɛ = NBAω sinωt
GGL maksimum menjadi 6 kali semula jika ω diperbesar 2 kali dan A diperbesar 3
kali. Apabila dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.
6. sebuah bidang datar yang berada dalam medan magnetik membentuk sudut 60°
dengan arah magnet. Jika fluks yang menembus bidang tersebut 0,9 miliWeber dan
luas bidang tersebut 3 cm2, tentukan besar medan magnetnya!
Pembahasan:
B = φ . A . cos Ө = 0,9 . 10-3 . 3 . 10-6 . ½ = 1,35 . 10-9 Tesla
7. Pada suatu kumparan yang terdiri dari 300 lilitan terjadi perubahan fluks
magnetik dari 0,5 Wb menjadi 0,2 Wb dalam waktu 5 sekon. Tentukan besar GGL
induksi yang terjadi!
Pembahasan:
Δφ = 0,5 – 0,2 = 0,3
Ɛ = -N.[Δφ/Δt] = -300 . [0,3/5] = 18 Volt
8. Fluks magnetik yang menembus melalui bidang berubah terhadap waktu
menurut persamaan ɸ = (4t2 + 5t + 2) Weber. Tentukanlah GGL induksi saat t = 4
sekon jika kumparan mempunyai 100 lilitan!
Jawab :
Turunan -----> dφ/dt = 8t + 5 = 8.4 + 5 = 37
Ɛ = -N [dφ/dt] = -100 .37 = 3700 V
Kawat AB terletak pada medan magnet 0,5 T. Bila kawat digeser ke kanan dengan
kecepatan 4 m/s, tentukan besar GGL induksi yang terjadi dan arah arusnya!
20
Jawab :
Ɛ = B l v = 0,5 T . 05 m . 4 = 1 Volt
10. Perhatikan gambar!
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari pemabahasan materi bahan-bahan magnetik di atas dapat ditarik
kesimpulan antara lain:
4.2 Saran
Bahan magnetik merupakan salah satu bahan listrik yang sering
digunakan oleh masyarakat. Yang perlu dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat mulai sekarang ini adalah meningkatkan pengetahuan
mengenai bahan magnetik dan melestarikan bahan-bahan anorganik
maupun organik sebagai bahan dasar pembuat bahan magnetik ini.
22
DAFTAR PUSTAKA
_ _ _ . 2015. http://www.pelajaransekolah.net/2016/01/pengertian-
elektromagnetik-dan-penerapan-elektromagnetik-dalam-kehidupan-
sehari-hari.html
23