Anda di halaman 1dari 10

ANALISA SIFAT FERROMAGNETIK MATERIAL MENGGUNAKAN

METODE MONTE CARLO

ANALISA SIFAT FERROMAGNETIK MATERIAL MENGGUNAKAN


METODE MONTE CARLO

Dedi Mardiansyah
Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruaun dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pasir Pengaraian

ABSTRACT

Experiment conducted by the Curie-Weiss has described the phenomenon of


changes in the magnetic susceptibility of a material to temperature changes, but
there is no clear simulation. Hence, simulations and graphs to explain that
phenomenon is needed. Simulation and graphics created by mathematical
equations that have been there from the discussion about the microscopic
properties of magnetic materials, particularly of ferromagnetic materials. This
aided manufacturing simulation using the Pascal programming language Borland
Delphi compiler. Used in the manufacture of this simulation Monte Carlo method,
which utilizes the Metropolis algorithm as its phases and Ising models as zoom.

Keywords: Ferromagnetic, Monte Carlo Methods, Pascal Program

PENDAHULUAN Salah satu metode yang dapat


digunakan untuk mengetahui penye
Curie-Weiss telah melakukan arahan momen magnet yang tersebar
eksperimen yang menjelaskan tentang di dalam suatu material adalah metode
fenomena perubahan suseptibilitas Monte Carlo. Metode Monte Carlo
suatu material magnetik terhadap merupakan suatu metode yang
perubahan suhu. Di dalam penjelasan memanfaatkan bilangan acak untuk
nya Wiess mengasumsikan adanya melakukan simulasi suatu sistem
medan molekuler yang bekerja pada fisika yang dilakukan oleh komputasi
material ferromagnetik (Helmut, yang sulit diselesaikan secara analitik.
2007). Di dalam bahan ferromagnetik Metode tersebut terdiri dari algoritma-
terdapat pembagian daerah-daerah algoritma yang dapat digunakan untuk
kecil yang di dalamnya memiliki menvisualisasikan magnetisasi pada
momen magnetik, pembagian daerah- suatu material (Newman, 1999). Di
daerah tersebut dinamakan domain. dalam penelitian ini menggunakan
Di dalam penjelasannya, mate- algoritma Metropolis dengan model
rial ferromagnetik tersusun dari Ising, yang digunakan untuk membuat
atom-atom yang mempunyai momen suatu piranti lunak yang dapat
magnet atom yang arahnya acak berfungsi untuk menganalisa sifat
antara satu dengan yang lain. Dengan ferromagnetik material yang dipenga-
adanya medan luar maka momen ruhi oleh medan luar dan suhu.
magnetik akan sejajar dengan arah
medan luarnya, tetapi jika tidak diberi TINJAUAN PUSTAKA
medan magnet luar, akan mengha-
silkan momen magnet total yang kecil 1. Magnetisasi
karena sebagiannya saling menghi- Secara makroskopis setiap atom
langkan (Tipler, 2001). dapat dianggap sebagai dipol magnet

Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.2 Desember 2013 65


ANALISA SIFAT FERROMAGNETIK MATERIAL MENGGUNAKAN
METODE MONTE CARLO

sehingga setiap atom dapat dinyata- nisikan adalah perbandingan antara


kan dengan momen dipolnya: magnetisasi (M) dengan intensitas
mi = momen dipol ke − i magnet (H), dimana suseptibilitas
Maka momen dipol dari suatu elemen merupakan suatu besaran skalar tanpa
volume ΔV ditulis: dimensi yang sangat berperan dalam
Σ mi yang meliputi ΔV pengelompokan unsur (Reitz, 1993).
Magnetisasi didefinisikan sebagai Nilai dari suseptibilitas ini bisa
momen dipol magnet per-satuan berubah tergantung pada suhu.
volume: Pembagian pengelompokan ini
M = Lim (1/Δv ) Σmi ….....(2.1) sebagai berikut:
Δv→ 0 1. Diamagnetik
Jika material tidak diberikan 2. Paramagnetik
medan magnet luar, arah dari momen 3. Ferromagnetik
dipol bersifat acak, sehingga:
 mi  0
i
M 0 4. Ferromagnetik
Material ferromagnetik adalah
Untuk bahan yang diberi magnet luar, bahan-bahan yang memiliki nilai
maka : susebtibilitas magnetik besar yang
 mi  0 bernilai positif, sifat ferromagnetik
i muncul dalam bahan yang atom-
2. Medan Magnet atomnya memiliki momen magnetik
Medan magnet merupakan permanen yang berinteaksi satu sama
daerah disekitar magnet dimana lainnya secara kuat dan mampu
daerah tersebut masih dipengaruhi mempertahankan sifat-sifat magnetik
oleh gaya magnet. Medan magnet setelah magnet luarnya dihilangkan
dilukiskan dengan garis-garis gaya (Frederick, 1993).
magnet.
Medan magnet merupakan 4.1. Teori Weiss Ferromagnetik
medan vektor yang ditimbulkan Curie-Weiss menyatakan bahwa
karena adanya arus listrik disekitar suseptibilitas dipengaruhi oleh suhu.
kutub-kutub magnet. Kuat atau Dalam menjelaskan ferromagnetik
lemahnya medan tersebut dapat Wiess mengambil dua asumsi sebagai
ditunjukkan oleh intensitas magnet berikut:
(H) dan kuat medan magnet (B). 1. Adanya medan molekuler yang
Hubungan antara H dan B adalah: bekerja pada material ferro-
B=  0 H ............................. (2.2) magnetik.
dimana: 2. Pada keadaan demagnetisasi
B =Kuat medan, satuan dalam SI = material ferromagnetik terbagi atas
Weber/m2 atau Tesla daerah-daerah kecil yang disebut
domain.
H= Intensitas magnet = ampere Pada bahan ferromagnetik magne-
meter
 0 =Permeabilitas= 4 x10 Wb/A.m -7 tisasi yang terjadi tidak sama untuk
setiap unit volume di dalam bahan.
Momen-momen magnet dari elektron
3. Suseptibilitas
yang berdekatan akan saling berinte-
Di alam ini, material dibagi
raksi lebih efektif jika dibandingkan
dengan beberapa kelompok, penge-
dengan momen magnet elektron yang
lompokan ini berdasarkan nilai
letaknya berjauhan. Momen tersebut
suseptibilitasnya. Suseptibilitas didefi

66 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.2 Desember 2013


ANALISA SIFAT FERROMAGNETIK MATERIAL MENGGUNAKAN
METODE MONTE CARLO

akan saling berinteraksi membentuk merupakan pembagian daerah-daerah


magnetisasi spontanius (Ms) dalam yang ada di dalam bahan
domain. Besarnya magnetisasi spon- ferromagnetik yang memiliki momen
tanius dapat diturunkan dari fungsi magnetik sejajar. Setiap bahan
brillouin tanpa pengaruh medan luar magnetik mempunyai momen magnet
(H).  , dimana domain arah dari setiap
   gJM s  momen magnetik atom dapat
M s  NgJ B BJ  0 B  ....(3) digambarkan dengan sebuah vektor
 k BT  yang tersebar secara acak seperti yang
Pengaruh kenaikkan suhu akan diperlihatkan pada gambar 2.1.
meningkatkan energi termal bahan
sehingga magnetisasi spontanius
dalam domain menurun.
Besarnya magnetisasi dalam
domain, yaitu: Gambar 2.1. Domain momen
  0mHM   kBT  magnetik sebelum diberi medan
MM0Coth  (4)
 
  kBT  0mHM 
magnet

Apabila material ferromagnetik
4.2. Teori Kuantum tersebut diberi medan luar maka
Ferromagnetik moment magnetik setiap atom akan
Teori kuantum ferromagnetik menyejajarkan diri terhadap medan
diturunkan dari teori kuantum luar tersebut. Vektor momen atomnya
paramagnetik, maka magnetiasasi secara berangsur-angsur berputar dari
untuk single electron arah awal ke arah medan magnet
   gJH  M   luarnya. Daerah antara kedua kawasan
M  NgJB tanh 0 B  (5)
itu disebut domain wall (Reitz, 1993).
 k BT 
Sesuai dengan gambar 2.2.
sedangkan untuk multi electron
   gJH  M  
M  NgJ B BJ  0 B  (6)
 k BT 
dimana :
M = Magnetisasi (Tesla) Gambar 2.2 Domain momen
N = Jumlah atom persatuan volum magnetik setelah diberi medan
(kisi) magnet
m =Momen magnetik per atom (Am2)
αM= Menyatakan interaksi antar 6. Delphi
momen elektron. Delphi mempunyai kemampuan
= Fungsi Brillouin yang untuk mempermudah pembuatan
didefenisikan: program aplikasi dengan menyediakan
fasilitas pemrograman. Fasilitas
tersebut dibagi dalam dua kelompok,
yaitu object dan bahasa pemrograman.
5. Domain Magnetik Object adalah suatu komponen yang
Struktur material ferromagnetik mempunyai bentuk fisik dan biasanya
berbeda dengan struktur material dapat dilihat. Object biasanya dipakai
magnetik lainnya, karena terdapat untuk melakukan tugas tertentu dan
domain magnetik. Domain magnetik

Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.2 Desember 2013 67


ANALISA SIFAT FERROMAGNETIK MATERIAL MENGGUNAKAN
METODE MONTE CARLO

mempunyai batasan-batasan tertentu. 7. Histerisis


Sedangkan bahasa pemrograman Material ferromagnetik mempu-
secara singkat dapat disebut sebagai nyai karakteristik yang cukup berbeda
sekumpulan teks yang mempunyai dari material lainnya yaitu ketika
arti tertentu dan disusun dengan material diberi gangguan medan luar
aturan tertentu serta untuk menjalan- (H), kurva yang terbentuk dapat
kan tugas tertentu. Delphi mengguna- berupa loop histerisis. Di bawah
kan struktur bahasa pemrograman temperatur Curie lebar kedua sisi loop
Object Pascal. Gabungan dari object histerisis sepanjang sumbu H disebut
dan bahasa pemrograman ini sering koersitifitas (c), sedangkan tinggi loop
disebut sebagai bahasa pemrograman histerisis sepanjang sumbu M disebut
yang berorientasi objek atau Object remanensi (r).
Oriented Programming (OOP).

Gambar 2.3. Kurva Histerisis dari bahan ferromagnetik (Livingston, 1981)

Intensitas magnet H diperbesar 8. Methode Monte Carlo


dari nol secara kontinu, maka harga Methode Monte Carlo merupa-
M akan mengikuti lengkungan kan suatu methode yang menggu-
magnetisasi hingga mencapai H nakan langkah-langkah acak dalam
maksimum. Kemudian jika nilai H menjelaskan proses-proses fisis.
diperkecil, maka nilai M tidak Dalam penelitian ini, simulasi Monte
mengikuti lengkungan magnetisasi Carlo dibuat untuk mensimulasikan
semula, sehingga untuk nilai H yang proses penyearahan momen magnet
sama, nilai permeabilitas ada dua. oleh medan magnet luar pada suhu –
Walaupun intensitas magnet H = 0, suhu tertentu. Salah satu algoritma
nilai M ≠ 0 (tetap ada). Untuk yang digunakan pada methode Monte
menghilangkan M, maka diperlukan Carlo adalah Algoritma Metropolis,
intensitas magnet balik (-H) ke titik c. algoritma Metropolis ini berfungsi
Jika intensitas magnet balik untuk mengetahui simulasi sebuah
diperbesar, maka magnetisasi M akan system dari partikel-partikel yang ada
berubah arah (-M) dan kembali ke dalam suatu volume yang dipengaruhi
titik awal (simetris). oleh suhu.

68 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.2 Desember 2013


ANALISA SIFAT FERROMAGNETIK MATERIAL MENGGUNAKAN
METODE MONTE CARLO

1  yang baru dan lanjut ke tahap


M  ln Z ………….….…(7)
 H 8.
Dimana: 5. Jika ∆E positif, hitung w = e-
β∆E
Z  2e8J  12  2e8J …....….….(8)
6. Buktikan bilangan acak r
Sehingga: 7. Jika r ≤ w, kemudian kembali
1
M  (0)  0 …................…....(9) ke mikrostate
Z 8. Hitung besaran fisika yang
1
Z

M  2  4 e8 J  8 x 2 ……(10) diinginkan
9. Ulangi tahap 2 sampai tahap 8

M 2  216e8 J  8 x 4 …..(11)
1
Z
 untuk mendapatkan bilangan
mikrostate yang tepat.

8.1. Model Ising dan Metropolis METODOLOGI PENELITIAN


Algoritma
Metode Monte Carlo mempu- Metode penelitian ini dilakukan
nyai beberapa model, diantaranya dengan simulasi komputer dengan
model Ising. Model ising adalah salah cara membuat software yang dapat
satu model yang bisa menampilkan menggambarkan kondisi yang
nilai magnetisasi bahan magnetik. mendekati sebenarnya dari material
Didalam pemodelan ini akan mensi- ferromagnetik, tetang bagaimana
mulasikan nilai dari magnetisasi jika pengaruh kenaikan suhu terhadap
diberi suhu dan medan luarnya moment magnet total pada material
(Newman, 1999). Didalam bahan tersebut dengan menggunakan metode
magnetik memiliki spin, setiap spin Monte Carlo. Adapun alat – alat dan
memiliki nilai +1 atau -1). Energi dari bahan yang digunakan serta
partikel tersebut akan di jelaskan metodenya adalah sebagai berikut:
dengan Hamiltonian Ising: 1. Alat-Alat yang Digunakan
H   J  si s j  B si …...…….(12)
Alat yang digunakan laptop dan
i, j i
software Borland Delphi.
J adalah energi interaksi antara 2. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini langkah-
spins yang berdekatan ij , dan B langkah yang dilakukan adalah
adalah energi magnet luar. simulasi komputer dan pembuatan
Langkah-langkah Algoritma program.
Metropolis dari persamaan Metode 2.1. Simulasi Komputer
Monte Carlo diatas dapat di tulis Menggunakan bahasa pemogra-
seperti berikut ini: man Pascal dengan kompailer Borland
1. Tetapkan sebuah mikrostate Delphi, maka dibuatlah simulasi
awal komputernya:
2. Buat sebuah bilangan acak 1. Pilih jumlah kisi yang diinginkan
pada mikrostate 2. Inputkan suhu
3. Hitung ∆E ≡ Etrial – Eold 3. Inputkan medan magnet luar
pertukaran pada energi suatu 4. Simulasikan rumus
sistem 5. Tampilkan simulasi dan nilai
4. Jika ∆E lebih kecil atau sama magnetisasi
dengan 0, setujui mikrostate

Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.2 Desember 2013 69


ANALISA SIFAT FERROMAGNETIK MATERIAL MENGGUNAKAN
METODE MONTE CARLO

6. Ulangi langkah 2 untuk meng- 8. Selesai.


inputkan suhu yang diinginkan
7. Ulangi langkah 3 untuk meng- Dalam diagram alir dapat ditulis
inputkan medan magnetik luar seperti berikut:
yang diinginkan

Mulai

Pilih jumlah kisi

masukkan besar
suhu

Pilih besar medan


magnet luar

N 0 m 2 H
M
3k BT

Muncul simulasi,

Muncul nilai
magnetisasi
Ya
Merubah
suhu ?

Tidak

Ya
Masukkan
medan luar ?

Tidak

Selesai

Gambar 3.1. Diagram alir simulasi komputer

HASIL DAN PEMBAHASAN gnetik, dimana gambar dibawah ini


merupakan kurva perbandingan
1. Hubungan Magnetisasi antara nilai magnetisasi dengan
Terhadap Medan Luar medan luar. Secara literatur sebagai
Loop histeresis merupakan berikut:
karakteristik dari material ferroma-

70 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.2 Desember 2013


ANALISA SIFAT FERROMAGNETIK MATERIAL MENGGUNAKAN
METODE MONTE CARLO

Gambar 4. Grafik hubungan antara magnetisasi dengan medan luar. (Jiles, 1998)

Sedangkan Hubungan antara magnetisasi dengan medan luar secara


simulasi yang dibuat adalah sebagai berikut:

Gambar 5. Grafik hubungan antara magnetisasi dengan medan luar.

Dari gambar grafik di atas medan magnetik luar diperkecil, maka


terlihat bahwa pada suhu 2 Kelvin nilai magnetisasi yang dialami
hubungan antara magnetisasi dengan material tidak mengikuti lengkungan
medan magnetik luar membentuk magnetisasi semula, melainkan
loop histerisis. Bila medan magnetik membentuk garis berbeda. Meskipun
luar diberikan secara kontinu, maka magnet luarnya nol, tetapi nilai
harga magnetisasi yang dialami magnetisasinya tetap ada (Remanan-
material akan membentuk lengku- ce). Untuk menghilangkan nilai
ngan magnetisasi hingga mencapai magnetisasi pada material, maka
titik saturasi. Kemudian jika nilai diperlukan medan magnet balik

Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.2 Desember 2013 71


ANALISA SIFAT FERROMAGNETIK MATERIAL MENGGUNAKAN
METODE MONTE CARLO

(Koersiviti). Jika medan magnetik 2. Hubungan Antara Suseptibilitas


balik diperbesar, maka nilai Terhadap Suhu
magnetisasi akan berubah arah Hubungan antara suseptibilitas dan
magnetisasi negetif dan kembali ke suhu menurut grafik Curie-Weiss
titik awal. adalah sebagai berikut:

Gambar 6. Grafik hubungan antara suseptibilitas dengan suhu menurut grafik


Curie-Weiss. (Magnetism and Magnetic Materials, 2003)

Secara simulasi program yang telah dibuat, hubungan antara suseptibilitas


dengan suhu adalah sebagai berikut:

Gambar 7. Grafik hubungan antara suseptibilitas dengan suhu.

Dari grafik di atas terlihat kin cepat sehingga energi yang


bahwa semakin besar suhu yang dibutuhkan untuk mensejajarkan spin-
diberikan terhadap material akan spin setiap partikel-partikel tersebut
menyebabkan nilai suseptibilitas akan semakin besar juga. Sehingga
material tersebut semakin kecil. Hal ketika suhu yang diberikan melampaui
ini dikarenakan jika material tersebut suhu curie nilai suseptibiltas yang
mendapatkan suhu yang tinggi maka dimiliki oleh material tersebut lebih
gerakan random yang dialami oleh kecil daripada satu.
partikel-partikel penyusunnya sema-

72 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.2 Desember 2013


ANALISA SIFAT FERROMAGNETIK MATERIAL MENGGUNAKAN
METODE MONTE CARLO

3. Hubungan Magnetisasi dengan temperatur adalah sebagai


Terhadap Suhu berikut:
Berdasarkan data dari Weiss
dan Furier, grafik antara magnetisasi

Gambar 8. Grafik hubungan antara magnetisasi dengan suhu.


Dari grafik diatas dapat disim- yang memperlihatkan simulasi
pulkan bahwa semakin besar suhu momen magnet apa bila suhu
yang diberikan ke dalam sistem maka dan medan luarnya divariasikan,
kemampuan momen magnet menseja- sedangkan program utama
jarkan diri semakin kecil. Hal ini digunakan untuk melakukan
dikarenakan spin-spin momen mag- proses perhitungannya.
netik bergerak bebas, sehingga 3. Hasil yang didapatkan dari
membutuhkan energi yang besar program ini sebagai berikut:
untuk bisa mensejajarkan dirinya. - Keadaan saturasi magnetisasi
untuk material fereromag-
KESIMPULAN netik pada suhu 2 Kelvin
terjadi pada saat medan
Berdasarkan hasil penelitian ini luarnya bernilai 1 Tesla.
dapat diambil beberapa kesimpulan - Nilai remanance dari mate-
antara lain: rial ferromagnetik pada suhu
1. Telah dibuat program komputer 2 Kelvin adalah 0.9 Tesla.
dengan menggunakan program - Nilai koersiviti dari material
Delphi untuk menentukan nilai ferromagnetik pada suhu 2
magnetisasi dari material ferro- Kelvin adalah 0.25 Tesla.
magnetik dengan metode Monte 4. Dari hasil program ini diperoleh
Carlo yang sesuai dengan bahwa semakin besar suhu yang
karakteristik dari material diberikan pada material maka
ferromagnetik. nilai magnetisasi totalnya akan
2. Program simulasi komputer ini semakin kecil dan semakin besar
terdiri dari program menu dan medan magnetik luar yang
program utama. Program menu diberikan pada material maka
digunakan sebagai tampilan

Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.2 Desember 2013 73


ANALISA SIFAT FERROMAGNETIK MATERIAL MENGGUNAKAN
METODE MONTE CARLO

nilai magnetisasinya akan (Skripsi), Universitas Riau,


semakin besar. Pekanbaru.
Jiles, D. (1998), Introduction To
DAFTAR PUSTAKA Magnetism And Magnetic
Materials, New York.
Gould, H. (1996), An Introduktion to Newmman, M.,E.,J, (1999),
Computer Simulation Montecarlo Mehoden In
Methods, Addison_Wesley Statistical Physics, Oxford
Publishing Compeni, New University Press, New York.
York. Reitz, J.,R. (1993), Fundations of
Helmut, F. (2007), Electronic Electromagnetic Theory,
Materials, http://www.tf.uni- Addison-wesley publishing
kiel.de/matwis/amat/elmat_en company. New York.
/index.html. Tause, L. (2005), Lectures in
Herdianto, H. (2009), Pembuatan Paleomagnetism, http://ear
Piranti Lunak Untuk thref.org/MAGIC/books/Taux
Menganalisa Sifat Paramag- e/2005/.
netik Material Mengguna- Tipler P., A. (2001), Fisika Untuk
kan Teori Langevin Sains dan Teknik, Edisi
Ketiga, Erlangga, Jakarta.

74 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.2 Desember 2013

Anda mungkin juga menyukai