Anda di halaman 1dari 21

Departemen Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Institut Pertanian Bogor

KEMAGNETAN
DALAMTEKNOLOGI MAJU
KOMPETENSI

Mahasiswa mampu :
1. Memahami konsep kemagnetan meliputi medan dan gaya
magnetik, interaksi listrik magnet dan gaya magnetik,
induksi magnet.
2. Menjelaskan aplikasi kemagnetan dalam kehidupan sehari-
hari dan teknologi terkini seperti motor, generator listrik,
peralatan medis , peralatan riset modern.
KEMAGNETAN
Kata magnet berasal dari bahasa
Yunani magnitis lithos yang
berarti batu Magnesian. Magnesia
adalah wilayah di Yunani pada
masa lalu, kini bernama Manisa
yang sekarang berada di negara
Turki
kota Manisa

Magnet mempunyai dua kutub


yaitu :
- kutub utara (north)
- kutub selatan (south)

Departemen Fisika, FMIPA, IPB


SIFAT KUTUB MAGNET

Departemen Fisika, FMIPA, IPB


GARIS GAYA MAGNET DAN LISTRIK

Garis gaya magnet


Garis gaya listrik dari muatan +
- Di luar magnet dari kutub U menuju kutub S
(positip) menuju muatan – (negatip)
- Di dalam magnet dari kutub S menuju kutub U

Kutub utara = Kutub positip


Kutub selatan = Kutub negatip
MEDAN MAGNET ATOMIS

Gambar elektron mengitari inti

Akibat gerak mengorbit dan gerak spin


elektron dalam atom menimbulkan
resultan medan magnet atomis
BAHAN MAGNETIK
1. DIAMAGNETIK
Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom /molekulnya adalah nol (medan
magnet akibat orbit dan spinnya tidak nol) . Bahan diamagnetik bersifat menolak magnet.
Jika bahan diamagnetik diberi medan luar, elektron-elektron dalam atom akan mengubah
gerakannya sedemikian rupa sehingga menghasilkan resultan medan atomis yang arahnya
berlawanan dengan arah medan luar tersebut. Bahan diamagnetik memiliki susunan elektron yang
penuh pada konfigurasinya. Contoh bahan ini misalnya : Tembaga, Emas , Seng , Perak , Bismuth

Diamagnetik

Resultan medan
magnet atomis

Medan magnet luar


BAHAN MAGNETIK
2. PARAMAGNETIK
Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom /molekulnya adalah TIDAK nol,
tetapi resultan medan magnet atomis total seluruh atom atau molekul adalah nol (hal ini akibat dari
Gerakan atom-atom/ molekul-molekul acak, sehingga resultan medan magnet atomis masing-
masing atom saling meniadakan). Bahan paramagnetik bersifat ditarik sangat lemah oleh magnet
Jika bahan paramagnetik diberi medan luar, elektron berusaha sedemikian rupa sehingga resultan
medan magnet atomisnya searah dengan medan magnet luar. Contoh bahan ini adalah : Aluminium,
magnesium , wolfrom

= resultan medan magnet atomis atom


BAHAN MAGNETIK
3. FERROMAGNETIK
Bahan yang resultan medan magnet atomisnya sangat besar yang kemudian akan membentuk
domain-domain magnet, tiap domain tersebut memiliki momen magnet yang sejajar. Domain ini
mengandung milyaran atom. Luas domain bisa dalam orde milli atau cm. Bahan ferromagnetik
bersifat ditarik sangat kuat oleh magnet
Jika bahan ferromagnetik diberi medan luar, elektron berusaha sedemikian rupa sehingga resultan
medan magnet atomisnya tiap atom atau molekul searah dengan medan magnet luar. Bahan ini
memiliki konfigurasi electron yang setengah penuh. Contoh bahan ini adalah : Besi

DOMAIN MAGNET
PERCOBAAN OERSTED

Hans Cristian Oersted (1819) menunjukkan


bahwa disekitar kawat berarus menyebabkan
pembelokan jarum kompas saat kawat berarus
tersebut didekatkan pada jarum kompas.

Kesimpulan dari percobaan Oersted :


Kawat berarus menimbulkan medan
magnet statik di sekitarnya. Kelistrikan
dan kemagnetan saling berkaitan
Gambar percobaan Oersted
MEDANMEDAN
MAGNET DIDISEKITAR
MAGMET KAWAT
SEKITAR KAWAT BERARUS
BERARUS

Besar medan magnet di sekitar


kawat berarus yang sangat panjang

Departemen Fisika, FMIPA, IPB


GAYA LORENTZ

F = 𝑖lxB

F  ilB sin 
Jika   90 o

F  ilB Satuan SI untuk medan


magnet B adalah Tesla (T)
1T  1 N / A.m

Departemen Fisika, FMIPA, IPB


GAYA LORENTZ

Untuk partikel bermuatan


q yang bergerak dengan
kecepatan v dalam medan
magnet B
𝑞
F = 𝑖 lxB = lxB = 𝑞vxB
𝑡
𝐹 = 𝑞𝑣𝐵 sin 𝜃

Departemen Fisika, FMIPA, IPB


GAYA ANTARA DUA KAWAT BERARUS

𝐼1 𝐼2 𝐼1 𝐼2
L
L L L

Gambar 1 Gambar 2

Gaya per satuan panjang 𝐹 𝐹1 𝐹2 𝜇0 𝐼1 𝐼2


= = =
𝐿 𝐿 𝐿 2𝜋𝑎
FLUKS MAGNET

Φ = Fluks magnet (weber / Wb)


A = Luas loop (m2)
B = Medan magnet (Wb/m2)
atau dalam T ( tesla)
ϑ = Sudut antara B dan normal
pada permukaan
HUKUM INDUKSI FARADAY
HUKUM LENZ

Keterangan :
∆B = Perubahan fluks
𝐵induksi = Medan magnet akibat
arus induksi
∆B dan 𝐵induksi selalu arahnya
berlawanan

Hukum Lenz : Gaya gerak listrik (ggl) induksi selalu membangkitkan


arus yang medan magnetnya berlawanan dengan arah perubahan fluks
APLIKASI : GAYA LORENTZ

Departemen Fisika, FMIPA, IPB


APLIKASI : HUKUM INDUKSI FARADAY

Generator arus AC Generator arus DC

Departemen Fisika, FMIPA, IPB


APLIKASI : HUKUM INDUKSI FARADAY

Gambar: Kompor induksi

Departemen Fisika, FMIPA, IPB


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai