Anda di halaman 1dari 43

Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan

tertentu
Bahan Magnetik dan Non-magnetik

• Bahan Magnetik :
Bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet
dan dapat dimagnetkan.
Contoh : besi, baja, nikel, kobalt
 Bahan Non-magnetik, terdiri dari :
 Bahan paramagnetik,
Bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet
dan tidak dapat dimagnetkan.
Contoh : alumunium, platina
 Bahan diamagnetik,
Bahan yang ditolak dengan lemah oleh magnet
dan tidak
dapat dimagnetkan
Contoh : seng, bismuth
Magnet Memiliki Dua Kutub

• Kutub magnet adalah


ujung-ujung magnet
yang mempunyai gaya
tarik atau gaya tolak
terbesar.
• Setiap magnet selalu
mempunyai dua buah
kutub, yaitu kutub utara
( N )dan kutub selatan
(S).
Sifat-sifat Kutub
Magnet

Kutub tidak senama tarik Kutub senama tolak


menarik menolak
Cara Membuat Magnet
Dengan gosokan
Dengan menggosokkan
magnet secara
berulang-ulang dan
teratur pada besi dan
baja, maka besi dan
baja akan bersifat
magnetik.
Kutub magnet yang
dihasilkan di ujung
bahan selalu
berlawanan dengan
kutub magnet yang
menggosoknya.
Dengan menggunakan arus listrik
(elektromagnetik)
Arah kutub
magnet dapat
ditentukan
dengan kaidah
tangan kanan
berikut ini :

Keempat jari = arah arus listrik ( I )

Ibu jari = arah kutub utara ( N )


Dengan Induksi

• Bila besi dan baja


didekatkan (tidak
menyentuh) pada bahan
magnet yang kuat, maka
besi dan baja akan
menjadi magnet.
Terjadinya magnet
seperti ini disebut
dengan induksi.
• Setelah dijauhkan
kembali, besi akan
mudah kehilangan sifat
magnetnya, dan baja
tetap mempertahankan
sifat magnetnya.
Magnet Menimbulkan
Medan Magnetik di Sekitarnya
• Medan magnetik adalah
ruang di sekitar suatu
magnet di mana magnet
lain atau benda lain yang
mudah dipengaruhi magnet
akan mengalami gaya
magnetik jika diletakkan
dalam ruang tersebut.

• Garis-garis gaya magnet


atau fluks magnetik adalah
garis-garis yang
menggambarkan adanya
medan magnetik.
Sifat garis-garis gaya magnetik

• Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling


berpotongan.
• Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari
kutub utara magnet dan masuk ke kutub
selatan magnet.
BUMI MEMILIKI SIFAT
MAGNETIK

• Jarum kompas selalu


menunjuk arah utara –
selatan. Fakta ini Kutub Utara
Kutub
menunjukkan bahwa bumi Geografi bumi
Selatan
mempunyai sifat magnetik
magnetik. bumi

• Kutub utara dari magnet


batang terdapat di dekat
kutub selatan geografi
bumi dan kutub selatan
magnet batang terdapat di
dekat kutub utara geografi
bumi. Kutub Selatan
Kutub
Utara
Geografi bumi
magnetik
MEDAN MAGNET DI SEKITAR ARUS LISTRIK

• Percobaan Oersted (1820)


a) Pada saat kawat tidak dialiri arus
listrik ( I = 0 ), jarum kompas tidak
menyimpang ).
b) Pada saat kawat dialiri arus listrik ke
atas, kutub utara jarum kompas
menyimpang ke kanan.
c) Pada saat kawat dialiri arus listrik ke
bawah, kutub utara jarum kompas
menyimpang ke kiri.

Kesimpulan :
1. Di sekitar penghantar kawat yang dialiri arus
listrik terdapat medan magnet.
2. Arah medan magnet bergantung pada arah
arus listrik yang mengalir.
Garis-garis Gaya Magnetik di Sekitar
Penghantar Lurus
Medan magnetik ( simbol B )
di sekitar kawat penghantar
lurus yang dilalui arus listrik
berbentuk lingkaran, dan
dapat ditentukan dengan
aturan tangan kanan.

Arah ibu jari = arah arus listrik ( I )


Arah keempat jari = arah medan magnetik
(B)
Garis-garis Gaya Magnetik pada
Kumparan Berarus (Solenoida)

Source: www.societyofrobots.com

Garis-garis medan magnetik Garis-garis gaya magnetik


yang ditunjukkan oleh pola sebuah kumparan persis sebuah
serbuk-serbuk besi magnet batang

Kutub utara magnet kumparan


dapat ditentukan dengan aturan
tangan kanan :
Keempat jari = arah arus listrik ( I )
Ibu jari = arah kutub utara ( N )
Hukum Biot-Savart
Induksi magnet di sekitar kawat yg berarus listrik
dapat ditentukan dari persamaan2 yg
diturunkan Biot & Savart.

1. Kawat lurus
B
kuat medan magnet disekitar
a
kawat lurus panjang
dinyatakan dengan :

Ket:
B = kuat medan magnet (Wb/m2
 0i
atau T )
I = kuat arus (A) B
a= jarak titik dari kawat (m)
µ0 = permeabilitas ruang hampa
2a
µ0 = 4π.10-7 Wb/A.m
Contoh Soal
1. Tentukan besar induksi magnetik di suatu titik yang
berjarak 4 m dari kawat lurus panjang berarus listrik 20 A !

Diketahui :
I = 20 A
a=4m
µ0 = 4π.10-7 Wb/A.m
Ditanyakan : B=…?
Jawab :
7
o . I 4 . 10 . 20 7 2
B    10. 10 Wb .m
2 a 2 . 4
INDUKSI MAGNETIK
Contoh
Soal
Berapa induksi magnetik pada jarak 5 cm dari pusat sebuah
kawat lurus yang berarus 3A?
Penyelesaian o I
mo = 4 p x 107
B
2 r
Tm/A
I =3A (4 107 Tm )(3 A)
 A
r = 5 cm = 0.05
m 2  (0,05 m)
B = …?  1,2 105 T
Jadi, induksi magnetik yang dihasilkan adalah 1,2 x
105 T.
INDUKSI MAGNET PADA SOLENOIDA
Induksi magnet di tengah-tengah
solenoid dapat ditentukan
dengan persamaan sebagai
berikut:

oi
B N
Source: www.societyofrobots.com
l
Induksi magnet di kedua ujung
Keterangan:
solenoida sebagai berikut.
i = arus listrik ( A )
l = panjang solenoida ( m ) oi
N = jumlah lilitan B N
2l
INDUKSI MAGNET PADA TOROIDA
Induksi magnet pada toroida
dapat ditentukan dengan
B persamaan sebagai berikut:

r o I
B N
2 r
Keterangan:
r = jari-jari toroida
(m)
l = arus listrik ( A )
N = jumlah lilitan
GAYA LORENTZ

Gaya Lorentz
Bila sebuah kawat berarus listrik berada
dalam
medan magnet maka kawat tsb akan
mendapat gaya
oleh medan magnet yg disebut gaya
Lorentz. Selain
kawat berarus, partikel yg bermuatan
listrik juga
akan dipengaruhi jika partikel tsb
bergerak dalam
medan magnet
Menentukan Gaya Lorentz
Keterangan :
B = induksi magnet homogen
F  Bil sin  i = kuat arus listrik
l = panjang kawat
θ = sudut antara kawat dg B

Untuk partikel bermuatan :

F  qvB sin  Keterangan :


q = muatan listriknya
v = kecepatan
geraknya
Gaya Lorentz pada Kawat
Sejajar
Besar gaya Lorenz pada tiap
kawat dinyatakan dengan
persamaan :
I1
i2
B F o i1 i2

F
1
l 4 a
B F
2
(1) Keterangan:
(2) l = panjang kawat
A = jarak antar kawat
i = kuat arus
F = gaya
Kawat yg arah arusnya searah akan
tarik-menarik.
Bila berlawanan arah akan tolak-
menolak

I1 i2 i1
B1 B1

F F …….. a ……
F F
B
i2
2
(1) (2)
(1)
(2)
GAYA LORENTZ

Momen gaya Lorentz


Apabila suatu kawat penghantar berbentuk kumparan
dengan luas penampang A dialiri arus listrik dalam medan
magnet, maka kumparan tersebut akan mengalami
momen gaya Lorentz.

  N I B A sin 
Keterangan:
 = moment gaya (Nm)
I = arus listrik pada kumparan (A)
B = induksi magnet (T)
A = luas kumparan (m2)
 = sudut antara B dengan bidang
kumparan
Contoh soal
Dua kawat sejajar panjangnya 1 m masing masing
dialiri arus listrik 1 A. jika jarak antara kedua kawat 1m.
Tentukan besar gaya Lorentz pada kedua kawat.

F  o i1 i 2 4 .10 7.1.1
   1.10  7 N
l 4 a 4 .1

Dengan demikian maka yang dimaksud dengan kuat


arus 1 Amper adalah besar kuat arus listrik yang
mengalir pada dua kawat sejajar yang terpisah 1 m
dan menyebabkan gaya sebesar 1.10-7 N
GAYA LORENTZ
Contoh
Seutas kawat mempunyai panjang 2 meter dialiri arus listrik
sebe-sar 50 A. Jika kawat tersebut mengalami gaya magnet
sebesar 1,5 N dalam medan magnet yang serba sama
dengan B = 0,03 T, maka tentukan sudut antara B dan I?
Penyelesaian
FL = 1,5 N
FL  B I sin 
B = 0.03 T 1,5 N  (0,03 T )(50 A)( 2m) sin 
I = 50 A 1,5
l =2m
sin    0,5
3
a = …?
  sin 1 (0,5)
 30o
Jadi, sudut antara B dan I adalah
30o.
Terjadinya Induksi
Elektromagnetik

Ketika kita menggerakkan


kutub magnet memasuki
kumparan , jarum
galvanometer menyimpang
ke salah satu arah.
Ketika magnet kita Ketika magnet berhenti
tarik keluar, jarum sejenak untuk kembali
galvanometer keluar, jarum
menyimpang kearah galfanometer kembali
sebaliknya menunjuk nol
Menyimpangnya jarum
galvanometer
menunjukkan bahwa Berbedanya arah
ketika magnet bergerak penyimpangan jarum
memasuki dan keluar
dari kumparan, pada galvanometer pada
ujung-ujung kumparan saat magnet masuk
timbul beda potensial dan keluar dari
yang menyebabkan kumparan
timbulnya arus listrik
pada kumparan menunjukkan bahwa
Beda potensial yang arus yang timbul
didimbulkan disebut ggl adalah arus bolak-
induksi (gaya gerak balik (AC)
listrik)
Penyebab Timbulnya GGL
Induksi

• Ketika magnet bergerak


mendekati dan masuk
kedalam kumparan,
kumparan mengalami Ketika magnet
perubahan jumlah garis bergerak
gaya magnet yang meninggalkan Ketika magnet berhenti,
memotong kumparan kumparan, kumparan kumparan tidak mengalami
semakin banyak. kembali mengalami perubahan jumlah garis gaya
Akibatnya timbul beda perubahan jumlah magnet,akibatnya tidak timbul
potensial atau ggl garis gaya magnet beda potensial atau ggl
induksi. yang semakin sedikit. induksi.
Akibatnya timbul
beda potensial atau
ggl induksi yang
terbalik.
GENERATOR LISTRIK

 ind   N A B  cos t
Keterangan:
N = jumlah lilitan
B = induksi magnet (T)
A = luas bidang kumparan
(m2)
w = kecepatan sudut
(rad/s)
t = waktu (s)
Generator AC

Generator AC atau
Altenator adalah
pembangkit listrik yang
menghasilkan arus listrik
bolak-balik
Untuk menghindari
melilitnya kabel, dipasang
dua buah cincin luncur
Generator DC

Generator DC
menghasilkan arus
listrik searah
Untuk menghindari
melilitnya kabel dan
sekaligus
menyearahkan arus
listrik dipasang
komutator (sepasang
cincin belah
Bagian – bagian Generator

Rotor adalah bagian


generator yang berputar

Stator adalah bagian


generator yang diam
Roto Stator
r
Generator pada kenyataannya

Pada kenyataannya,
rotor pada generator
adalah magnet, dan
statornya adalah
kumparan

Dengan generator
seperti ini arus listrik
yang dihasilkan adalah
arus bolak-balik (AC)
Transformator

Transformator atau
trafo adalah alat
yang digunakan
untuk merubah
tegangan listrik AC
Prisip kerja Transformator
Trafo terbuat dari dua buah
kumparan yang dililitkan
Listrik yang dihasilkan
pada sebuah cincin besi
oleh
lunak.kumparan sekunder
hanya sesaat karena
kumparan
Kumparan
Agar ini
kumparan hanya
yang sekunder
Perhatikan
mengalami
dihubungngkan gambar!
perubahan
ke sumber
menghasilkan listrik terus-
Ketika
jumlah
tegangnansaklar
garis disambung,
gaya
disebut magnet
menerus, maka ia harus
listrik
pada mengalir
saat
kumparan listrik
primer melalui
dan garis
mengalami perubahan
kumparan
dinyalakan
Ketika
Kumparan primer
Saklaratau dan
pada
diputus,
tempat besi
saat
listrik
hasil
gaya magnet terus menerus,
lunak
listrik
berhenti berubah
dimatikan.
mengalir menjadi
disebut
yaitu kumparan
dengan cara pada
sekunder
merubah
magnet.menghubungkan
Dengan
kumparan primer sehingga
kutup-kutup magnet secara
Jarumkehilangan
kumparan
cincin galvanometer
primer ke sumber
terus menerus
bergerak
listrik sesaatarus
AC, maka
kemagnetannya, dan
danlistrik
jarum
kembali
selalu ke nol.
berubah,kembali
galvanometer kutub magnet
Mengapa?
juga selalu
bergerak
Dengan berubah
sesaat
mengganti dan
dengan
arah
kumparan
arah sekunder
berlawanan.
arus listrik secara terus terus
mengalami
menerus, maka perubahan
kutub garis
gaya
magnet magnet dan berubah
juga akan
menghasilkan
secara terus meneruslistrik secara
terus -menerus
Jenis Transformator
Trafo ada dua jenis,
yaitu: Trafo Step-Up dan
Trafo Step-Dwon
Trafo Step-Up digunakan
untuk menaikan
tegangan listrik
Trafo Step-Down
digunakan untuk
menurunkan tegangan
listrik
Trafo Step-Up

Trafo ini memiliki ciri :


Lilitan kumparan primer
lebih sedikit dari pada
lilitan kumparan
sekunder
Tegangan primer lebih
kecil dari tegangan
sekunder
Trafo Step-Dwon
Trafo ini memiliki Ciri:
Lilitan kumparan primer
lebih banyak dari lilitan
kumparan sekunder
Tegangan primer lebih
tinggi dari tegangan
sekunder
Persamaan Transformator

Pada transformator
ideal berlaku
persamaan:
Np Vp
Is = =
Ns Vs
Ip Daya yang
N = jumlah lilitan
masuk ke trafo
V = tegangan
(volt)
sama dengan
daya yang
I = Kuat arus (A)
keluar dari trafo
Pp = Ps
Contoh Soal

Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan 10 : 2 dihubungkan ke sumber


listrik 100V untuk mennyalakan sebuah lampu 25 W. Hitunglah tegangan
listrik yang diserap oleh lampu dan kuat arus yang masuk kedalam trafo!
Diket: Np:Ns = 10:2
Vp = 100 V
Ps = 25 W
Dit. Vs = …
Ip = …
Jawab: Pp = Ps
Np:Ns =Vp:Vs Vp . Ip = Ps
10:2 = 100:Vs 100 . Ip = 25
Vs = 20 V Ip = 0,25 A
Contoh Soal
Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan kumparan 10:1 dihubungkan ke
listrik 100 V untuk menyalakan sebuah lampu 10 W. Jikaefisiensi trafo 75 %,
berapakah arus listrik pada kumpaan primer?

Diket: Np:Ns = 10:1


Vp = 100 V
Ps = 7,5W
= 75%

Dit Ip = …
Jawab:
η = (Ps/Pp)X100 % Pp = Vp . Ip
75 % = 7,5/Pp X 100% 10 = 100 . Ip
0,75 = 7,5/Pp Ip = 0,1 A
Pp = 7,7/0,75 = 10 W
Thank You

Anda mungkin juga menyukai