Anda di halaman 1dari 56

S N S N

S
Source: www.radioelectronicschool.net

KEMAGNETAN
SOAL LATIHAN
Apa yang Anda ketahui tentang
Magnet dan Medan Magnet?
 Pengertian Medan Magnet
Medan Magnet Adalah ruang magnet
dimana gaya magnet masih bisa kita
rasakan.
Magnet dapat menarik benda-benda
dari bahan tertentu
Asal-usul Kemagnetan

 Kata magnet berasal dari kata


magnesia, yang merupakan
nama suatu daerah di Asia Kecil,
dimana ditemukannya batu besi
lebih dari 2000 tahun yang lalu.
 Bangsa Cina sudah
menggunakan petunjuk arah
kompas magnetik dalam
pelayaran kira-kira mulai tahun
1200.
Bahan Magnetik dan Non-magnetik

 Bahan Magnetik :
Bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet dan dapat
dimagnetkan.
Contoh : besi, baja, nikel, kobalt
 Bahan Non-magnetik, terdiri dari :
 Bahan paramagnetik,
Bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet dan tidak
dapat dimagnetkan.
Contoh : alumunium, platina
 Bahan diamagnetik,
Bahan yang ditolak dengan lemah oleh magnet dan tidak
dapat dimagnetkan
Contoh : seng, bismuth
Hipotesa Weber

Bukan magnet Magnet

 Besi dan baja terdiri dari atom-atom magnet yang disebut


magnet elementer.
 Besi dan baja yang tidak bersifat magnet susunan magnet
elementernya tidak teratur.
 Besi dan baja yang bersifat magnet susunan magnet
elementernya teratur.
 Magnet elementer pada besi mudah diarahkan.
 Magnet elementer pada baja sukar diarahkan.
Magnet Memiliki Dua
Kutub
 Kutub magnet adalah ujung-
ujung magnet yang
mempunyai gaya tarik atau
gaya tolak terbesar.
 Setiap magnet selalu
mempunyai dua buah kutub,
yaitu kutub utara ( N )dan
kutub selatan (S).
MAGNET DAN KUTUB KUTUB MAGNET

• Kutub magnet: bagian


magnet yang paling kuat
pengaruh kemagnetannya
• Kutub kutub magnet: utara
dan selatan
• Jarum untuk kompas
secara bebas mengarah ke
utara dan selatan
• Bumi sebagai magnet
dengan kutub kutub
magnet sedikit bergeser
dari kutub kutub geografi
Sifat-sifat Kutub Magnet

Kutub tidak senama tarik menarik Kutub senama tolak menolak


Magnet Memiliki Dua
Kutub
 Kutub magnet adalah ujung-
ujung magnet yang
mempunyai gaya tarik atau
gaya tolak terbesar.
 Setiap magnet selalu
mempunyai dua buah kutub,
yaitu kutub utara ( N )dan
kutub selatan (S).
Cara Membuat Magnet

1. Dengan gosokan
Dengan menggosokkan
magnet secara berulang-
ulang dan teratur pada besi
dan baja, maka besi dan
baja akan bersifat
magnetik.
Kutug magnet yang
dihasilkan di ujung bahan
selalu berlawanan dengan
kutub magnet yang
menggosoknya.
2. Dengan menggunakan arus listrik (elektromagnetik )

Arah kutub magnet dapat


ditentukan dengan kaidah
tangan kanan berikut ini :

• Keempat jari = arah arus listrik ( I )


• Ibu jari = arah kutub utara ( N )
Dengan Induksi

 Bila besi dan baja didekatkan


(tidak menyentuh) pada bahan
magnet yang kuat, maka besi
dan baja akan menjadi magnet.
Terjadinya magnet seperti ini
disebut dengan induksi.
 Setelah dijauhkan kembali, besi
akan mudah kehilangan sifat
magnetnya, dan baja tetap
mempertahankan sifat
magnetnya.
Magnet Menimbulkan
Medan Magnetik di Sekitarnya
 Medan magnetik adalah ruang di
sekitar suatu magnet di mana
magnet lain atau benda lain yang
mudah dipengaruhi magnet akan
mengalami gaya magnetik jika
diletakkan dalam ruang tersebut.

 Garis-garis gaya magnet atau fluks


magnetik adalah garis-garis yang
menggambarkan adanya medan
magnetik.
MEDAN MAGNET

Medan magnet biasanya dinyatakan dengan garis-garis


khayal yang disebut garis medan magnet atau garis gaya
magnet. Garis-garis ini mempunyai arah yang keluar dari
kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet
seperti ditunjukkan gambar di bawah ini.

N S

S N

Hal.: 15
MEDAN MAGNETIK

SSILAHKAN KLIK SININ

Gambar ini menunjukkan bagaimana medan magnet pada


magnet batang mempengarui jarum kompas.

Hal.: 16
MEDAN MAGNETIK
Ada tiga aturan garis-garis medan magnet, yaitu :

a. Garis - garis medan magnet tidak pernah saling berpotongan


(bersilangan).

b. Garis-garis medan magnet selalu keluar dari kutub utara dan


masuk ke kutub selatan serta membentuk kurva tertutup.

c. Jika garis-garis medan magnet pada suatu tempat rapat, maka


medan magnet pada tempat tersebut kuat, sebaliknya jika garis-
garis medan magnet pada suatu tempat renggang, maka medan
magnet pada tempat tersebut lemah.

Hal.: 17
INDUKSI MAGNETIK

Pada dasarnya, sumber


magnet tidak hanya
U U U berupa magnet
permanen, tetapi dapat
juga berupa
S S S elektromagnet, yaitu
magnet yang dihasilkan
oleh arus listrik atau
muatan-muatan listrik
yang bergerak.

Hasil percobaan Oersted

Hal.: 18
HUKUM BIOT-SAVART

oI
BP 
2 r
Keterangan:
B = induksi magnet (T)
P
mo = permeabilitas ruang hampa
(4p x 107 Wb/Am)
I = arus listrik (A)
r = jari-jari lintasan lingkaran (m)

Hal.: 19
HUKUM BIOT-SAVART
Induksi magnet di titik O dapat ditentukan dengan
persamaan berikut:
oI
BO 
O 2r
r
Jika terdapat N lilitan kawat
melingkar, maka persamaan-
nya menjadi.

Keterangan:
o I
N = jumlah lilitan BO  N
r = jari-jari kawat (m) 2r

Hal.: 20
HUKUM BIOT- SAVART
Sementara itu, induksi magnet pada
S
q
titik S sebagai berikut:
a

o I r sin 
BS  2
O r P 2a

Keterangan:
a = jarak antara titik p dengan titik s (m)
r = jari-jari kawat ( m )
q = sudut antara SP dengan SO

Hal.: 21
MEDAN MAGNET DI SEKITAR
ARUS LISTRIK
 Percobaan Oersted (1820)
a) Pada saat kawat tidak dialiri arus
listrik ( I = 0 ), jarum kompas
tidak menyimpang ).
b) Pada saat kawat dialiri arus listrik
ke atas, kutub utara jarum
kompas menyimpang ke kanan.
c) Pada saat kawat dialiri arus listrik
ke bawah, kutub utara jarum
kompas menyimpang ke kiri.
Kesimpulan :
1. Di sekitar penghantar kawat yang dialiri
arus listrik terdapat medan magnet.
2. Arah medan magnet bergantung pada arah
arus listrik yang mengalir.
Medan Magnet di Sekitar
Penghantar Lurus
Medan magnetik ( simbol B ) di
sekitar kawat penghantar lurus
yang dilalui arus listrik berbentuk
lingkaran, dan dapat ditentukan
dengan aturan tangan kanan.

Arah ibu jari = arah arus listrik ( I )


Arah keempat jari = arah medan magnetik ( B )
Medan Magnet pada Kumparan Berarus
( Solenoida )

Garis-garis medan magnetik yang ditunjukkan Garis-garis gaya magnetik sebuah kumparan
oleh pola serbuk-serbuk besi persis sebuah magnet batang

Kutub utara magnet kumparan dapat


ditentukan dengan aturan tangan kanan :
• Keempat jari = arah arus listrik ( I )
• Ibu jari = arah kutub utara ( N )
INDUKSI MAGNET PADA SOLENOIDA
Induksi magnet di tengah-tengah
solenoid dapat ditentukan dengan
persamaan sebagai berikut:

 oi
B  N
l
Induksi magnet di kedua ujung
solenoida sebagai berikut.
Source: www.societyofrobots.com

Keterangan:
 oi
i = arus listrik ( A ) B  N
l = panjang solenoida ( m ) 2l
N = jumlah lilitan

Hal.: 25
INDUKSI MAGNET PADA TOROIDA
Induksi magnet pada toroida dapat
B ditentukan dengan persamaan sebagai
berikut:
r
o I
B N
2 r

Keterangan:
r = jari-jari toroida ( m )
l = arus listrik ( A )
Source: http://rocky.digikey.com N = jumlah lilitan

Hal.: 26
INDUKSI MAGNETIK
Contoh
Berapa induksi magnetik pada jarak 5 cm dari pusat sebuah kawat
lurus yang berarus 3A?
Penyelesaian
mo = 4 p x 107 Tm/A o I
B
I =3A 2 r
r = 5 cm = 0.05 m (4  107 Tm )(3 A)
 A
B = …?
2  (0,05 m)
 1,2 105 T
Jadi, induksi magnetik yang dihasilkan adalah 1,2 x 105 T.

Hal.: 27
Medan oleh Kawat Lurus
Berarus
Medan magnetik ( simbol B ) di
sekitar kawat penghantar lurus
yang dilalui arus listrik berbentuk
lingkaran, dan dapat ditentukan
dengan aturan tangan kanan.

Arah ibu jari = arah arus listrik ( I )


Arah keempat jari = arah medan magnetik ( B )
ARUS LISTRIK MENGHASILKAN KEMAGNETAN

Hans Christian Oersted (1777-


1851) menemukan bahwa ketika
jarum kompas yang diletakkan di
dekat kawat ber-arus listrik
ternyata jarum menyimpang.

Gambar a. Garis-garis medan


di sekitar arus listrik.
Gambar b. Kaidah tangan
kanan untuk menentukan arah
medan magnet.
6
MEDAN MAGNET YANG DISEBABKAN
OLEH KAWAT BERARUS

μ o I
B =
2π r

Contoh :
Berapakah besar medan magnet pada
jarak 10 cm dari kawat lurus yang
dialiri arus 25A ? Permeabilitas ruang
hampa μo = 4πx10-7 Tm/A
B
r

10
Hukum Ampere
 Induksi magnet di tengah-tengah solenoida

 0 Ni
B 
L
 Induksi Magnet di ujung solenoida
1  Ni
B  0
2 L
 Induksi magnet di sumbu toroida

 0 Ni Keterangan :
B  a : jari-jari efektif (m)
2 a N : Banyak lilitan toroida
GAYA LORENTZ
Gaya Lorentz pada kawat lurus berarus listrik
Jika kawat panjang l
dialiri arus listrik I
berada dalam medan
magnet B, maka kawat
tersebut akan
S mengalami gaya
N Lorentz atau gaya
magnet yang arahnya
dapat ditentukan
dengan aturan tangan
kanan.

Hal.: 32
GAYA LORENTZ

FL  B I sin
Keterangan:
FL= gaya lorentz (N)
B = induksi magnet (T)
Source :http://ima.dada.net/image/medium/4080766.jpg

 = sudut antara B dan I


Ibu jari menyatakan arah arus
listrik, arah jari-jari menyatakan I = arus listrik (A)
arah induksi magnet dan hadap l = panjang kawat (m)
telapak menyatakan arah gaya
Lorentz.

Hal.: 33
Contoh Penerapan Gaya Lorentz
Gaya Lorentz antara Dua Konduktor Lurus Panjang
dan Sejajar
F 0 i1i2

L 2 a

F 0 i
i1 i2 2
atau
a 
L 2 a
Keterangan :
a = jarak antara kedua
penghantar (m)
GAYA LORENTZ
Gaya Lorentz pada dua kawat sejajar berarus listrik

 O I1I 2
I1 I2 I1 I2
F1  F2  
2 r
F1 F2 F1 F2 Keterangan:
B2 X B1 X B2 B1 X
r = jarak kedua kawat (m)
I = arus listrik (A)
l = panjang kawat (m)
r r

Hal.: 35
GAYA LORENTZ
Gaya lorentz pada muatan bergerak
Jika sebuah muatan listrik bergerak dalam medan magnet, maka
muatan tersebut akan mengalami gaya Lorentz yang besarnya
dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:

X F X X X X X FL  B q v sin 
L
B
- v
X X X X X X Keterangan:

X X X X X X B = induksi magnet (T)


v  = sudat antara B dan v
X + X X X X BX
FL q = muatan listrik (C)
X X X X X X v = kecepatan partikel (m/s)
Muatan positif Muatan negatif

Hal.: 36
GAYA LORENTZ
Jika arah v sejajar dengan arah induksi magnet B, maka gaya
Lorentz pada partikel bermuatan adalah nol, sehingga partikel
bergerak lurus, tetapi jika arah v tegak lurus terhadap induksi
magnet B maka, maka gaya Lorentz pada partikel bermuatan
adalah FL = Bqv dan mengikuti lintasan lingkaran berjari-jari R.
Jadi besar gaya Lorentz FL sama dengan gaya sentripetal FS.

FL  FS Sehingga, Keterangan:

mv 2 mv R = jari-jari lintasan (m)


Bqv  R m = massa partikel (kg)
R qB
ω = kecepatan sudut partikel (rad/s)
qB

B

Hal.: 37
GAYA LORENTZ
Momen gaya Lorentz
Apabila suatu kawat penghantar berbentuk kumparan dengan
luas penampang A dialiri arus listrik dalam medan magnet, maka
kumparan tersebut akan mengalami momen gaya Lorentz.

Keterangan:
  N I B A sin 
 = moment gaya (Nm)
I = arus listrik pada kumparan (A)
B = induksi magnet (T)
A = luas kumparan (m2)
 = sudut antara B dengan bidang kumparan

Hal.: 38
Momen Kopel pada Simpal (Loop) Penghantar Berarus
dalam Medan Magnetik
r

M  NiBA sin 
Keterangan :
A : Luas Simpal (m2)
M = Momen kopel
Aplikasi Gaya Lorentz
1. Spektrometer Massa
Spektrometer massa adalah alat yang digunakan
untuk menentukan massa atau perbandingan massa
terhadap muatan.
2
mv
qvB2  ;
R

p+ Jadi
m B1 B2 R
B1 
q E
E B2
2. Siklotrom
 Siklotron adalah alat untuk mempercepat
partikel (proton,detron dll)
 Terdiri dari dua ruang semi silinder yang
ditempatkan dalam medan magnet
 Di antara kedua semisilinder diberi potensial E
listrik bolak-balik (104 volt)
 Ion dalam semisilinder akan mengalami gaya
magnet yang menyebabkan bergerak dalam
setengah lingkaran lalu dipercepat oleh
medan lisrik E, masuk lagi ke dalam medan
magnet B dan bergerak milingkar dengan jari- p+ B
jari lebih besar (karena kecepan lebih besar).
GAYA LORENTZ
Contoh
Seutas kawat mempunyai panjang 2 meter dialiri arus listrik sebe-
sar 50 A. Jika kawat tersebut mengalami gaya magnet sebesar 1,5
N dalam medan magnet yang serba sama dengan B = 0,03 T, maka
tentukan sudut antara B dan I?
Penyelesaian FL  B I sin 
FL = 1,5 N 1,5 N  (0,03 T )(50 A)( 2 m ) sin 
B = 0.03 T 1,5
sin    0,5
I = 50 A 3
l =2m   sin 1 (0,5)
a = …?
 30 o
Jadi, sudut antara B dan I adalah 30o.
Hal.: 42
SIFAT KEMAGNETAN BAHAN
Berdasarkan pada bagaimana bahan bereaksi dengan me-
dan magnet, maka bahan-bahan magnet dibedakan menjadi
bahan diamagnetik, bahan paramagnetik dan bahan ferro
magnetik.

Bahan diamagnetik marupakan bahan yang sedikit ditolak


oleh medan magnet, contohnya adalah emas, tembaga, dll.

Bahan para magnetik merupakan bahan yang ditarik


dengan gaya yang sangat lemah dalam medan magnet,
contohnya adalah alumunium, magnesium, dll.

Bahan ferromagnetik merupakan bahan yang ditarik dengan


kuat dalam medan magnet.

Hal.: 43
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Fluks magnet
N B

  A B cos 
a A

Keterangan:
 = fluks magnet (Wb)
B = induksi magnet (T)
A = luas permukaan (m2)
 = sudut antara B dengan garis normal bidang

Hal.: 44
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Hukum Faraday-Lenz’s


 ind  N
t

Keterangan:
Source: www.radioelectronicschool.net
eind = gaya gerak listrik induksi (volt)
D = perubahan fluks magnet (Wb)
N = jumlah lilitan
Dt = selang waktu (s)

Hal.: 45
INDUKSI ELECTROMAGNETIK
Contoh
Sebuah kumparan mempunyai 100 lilitan dan dalam waktu 0,01 s
menimbulkan perubahan fluk magnetik sebesar 10-4 Wb, hitung
gaya gerak listrik induksi pada ujung-ujung kumpatan?
Penyelesaian d
 ind  N
N = 100 dt
df = 10-4 Wb  10  4 Wb 
dt = 0,01 s   100  
 0 ,01 s 
eind = …..?
  1 volt
Jadi, gaya gerak listrik induksi pada ujung-
ujung kumparan adalah 1 volt.

Hal.: 46
INDUKTANSI
Nilai gaya gerak listrik induksi diri yang terjadi pada rang-
kaian atau kumparan tergantung pada laju perubahan arus.

I
i  L
t
Keterangan:
eind = gaya gerak listrik insduksi diri (volt)
DI = perubahan arus listrik (A)
L = induktansi
Dt = selang waktu (s)

Hal.: 47
INDUKTANSI Latihan
Contoh
Sebuah kumparan mempunyai induktansi 5 H dan sebuah resistor
yang mempunyai hambatan 20 W. Keduanya dipasang pada sumber
tegangan 100 volt. Hitung energi yang tersimpan pada kumparan
jika arus mencapai nilaimaksimum?

Penyelesaian Arus maksimum


e = 100 volt  100 volt
I    5A
R = 20 W R 20 
L=5H sehingga
1 1
W = ….? W  L I 2  ( 5 H )( 5 A ) 2
2 2
 63 J
Jadi, energi yang tersimpan pada kumparan adalah 63
J
Hal.: 48
SOAL LATIHAN

1. Jumlah muatan listrik yang mengalir dalam


penghantar setiap sekon disebut …….
A. Energi listrik salah
B. Daya listrik salah
C. Kuat arus listrik benar
D. Tegangan listrik salah
SOAL

2. Jika tegangan pada ujung-ujung resistor 4 ohm


adalah 12 volt, kuat arus melalui resistor adalah
……….

A. 0,33 A salah
B. 4,0 A salah
C. 48 A salah
D. 3,0 A benar
SOAL

3. Berikut ini yang termasuk bahan isolator


listrik adalah …….

A. batang karbon salah


B. mika benar
C. emas salah
D. Aluminium salah
SOAL

4. Perhatikan gambar di
samping.
Bila I1 = I3 , maka I4
adalah ……

A. 11 A salah
B. 6.A salah
C. 7 A benar
D. 3 A salah
5. Perhatikan gambar :
Bila R1 = 6 ohm,
R2 = R3 = 2 ohm dan
beda potensial 14 volt,
maka kuat arusnya (I)
………
A. 1 A salah

B. 2 A benar
C. 6 A salah

D. 7 A salah
6. Sebuah kumparan mempunyai induktansi 2,8
H dan sebuah resistor yang mempunyai
hambatan 205W. Keduanya dipasang pada
sumber tegangan 500 volt. Hitung energi yang
tersimpan pada kumparan jika arus mencapai
nilaimaksimum?

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 54


7. Seutas kawat mempunyai panjang 12meter
dialiri arus listrik sebe-sar 100 A. Jika kawat
tersebut mengalami gaya magnet sebesar 0,5 N
dalam medan magnet yang serba sama dengan
B = 0,06T, maka tentukan sudut antara B dan I?

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 55


8. Sebuah kumparan mempunyai 300 lilitan dan
dalam waktu 0,08 s menimbulkan perubahan
fluk magnetik sebesar 10-3 Wb, hitung gaya
gerak listrik induksi pada ujung-ujung
kumpaRan?

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 56

Anda mungkin juga menyukai