Anda di halaman 1dari 11

RESUME FISIKA MODERN

“STRUKTUR ATOMIK”

OLEH :

NAMA : RAHMADDILLAH AL FATH

NIM : 17033148

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA D

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
STRUKTUR ATOMIK

A. Model Atom Thomson


Pada Tahun 1900, J. J Thomson menemukan Elektron. Penemuan elektron berkaitan
dengan percobaan-percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa. Melalui
percobaan dapat ditunjukkan bahwa perpendaran itu disebabkan oleh suatu radiasi yang
memancar dari permukaan katode menuju anode. Oleh karena berasal dari katode, maka
radiasi ini disebut sinar katode. Percobaan lebih lanjut menunujukan bahwa sinar katode
merupakan radiasi partikel yang bermuatan listrik negatif. Selanjutnya, Thomson
menamakanya elektron. Berdasarkan hal itu, Thomson menyimpulkan bahwa elektron
merupakan partikel dasar penyusun atom.
Setelah penemuan elektron pada tahun 1900, J. J Thomson mengajukan model atom
yang menyerupai roti kismis. Model inikemudian, dikenal sebagai model atom Thomson
yaitu ; Atom merupakan bola bermuatan positif yang terdistribusi merata meliputis eluruh
bola, dan elektron-elektron yang tersebar di dalam muatan positif tadi. Menurut Thomson,
atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron bagaikan kismis
dalam rotikismis. Kismis mempresentasikan elektron yang bermuatan negatif dan diskrit
dengan massa yang sangat kecild ibanding dengan atom secara keseluruhan. Roti
(tanpakismis) merupakan bola atom dengan massa dan muatan listrik positif terbesar secara
merata. Yang diuraikan sebagai berikut :
a. Atom tersusun atas muatan-muatan positif yang tersebar merata dalam seluruh
volume bola
b. Muatan-muatan negatif (elektron) melekat pada permukaan bola positif di titik-
titik/posisi tertentu.
c. Massa keseluruhan atom terdistribusi secara merata dalam seluruh volume bola
d. Elektron tidak bergerak mengelilingi inti dan tetapi bergetar pada frekuensi tertentu
diposisinya.

Gambar 2. model Thomson


Thomson membangun model atom tersebut berdasarkan asumsi-asumsi fisika klasik yaitu :
1. Dinamika suatu atom mengikuti hukum mekanika Newton
2. Radiasi dari suatu atom mengikuti teori gelombang elektromagnet Maxwell
Kelebihan : membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti
atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur. Kelemahan : model Thomson ini
tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

B. Model Atom Rutherford


Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang asistennya, yaitu Hans Geiger
dan Ernest Marsden, melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui lebih banyak
tentang susunan atom. Mereka menembaki lempeng emas yang sangat tipis dengan partikel
sinar alfa berenergi tinggi.
Mereka menemukan bahwa sebagian besar partikel alfa dapat menembus lempeng
emas tanpa pembelokkan berarti, seolah-olah lempeng emas itu tidak ada. Akan tetapi,
kemudian mereka menemukan bahwa sebagian kecil dari partikel alfa mengalami
pembelokan yang cukup besar, bahkan di antaranya dipantulkan.

Adanya partikel alfa yang terpantul mengejutkan Rutherford. Partikel alfa yang
terpantul itu pastilah telah menabrak sesuatu yang sangat padat dalam atom. Fakta ini tidak
sesuai dengan model yang dikemukakan oleh J. J Thomson, dimana atom digambarkan
bersifat homogen pada seluruh bagiannya.
Pada tahun 1911, Rutherford menjelaskan penghamburan sinar alfa dengan
mengajukan gagasan tentang inti atom. Menurut Rutherford, sebagian besar dari massa dan
muatan positif atom terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang selanjutnya disebut inti
atom. Elektron beredar mengitari inti pada jarak yang relatif sangat jauh. Lintasan elektron
itu disebut kulit atom.

Gambar 3. Diagram skematik partikel alpha yang tersebar dari atom dalam lempeng
emas tipis
Berdasarkan hasil percobaan yang didapatkan oleh Rutherford dan beserta kedua muridnya.
Rutherford pun menyatakan bahwa : struktur atom tersusun dari inti atom yang bermuatan
positif sebagai pusat massa dan dikelilingi elektron-elektron yang bermuatan negatif yang
mengitari inti atom.

Model Atom Rutherford

Dengan demikian, Rutherford menggambarkan seperti bola yang sebahagian besarnya


merupakan ruang hampa. Dimana, pada tengah atom merupakan inti atom terdiri dari atom
positif. Kemudian, muatan atom yang berada ditengah atom memiliki volume yang sangat
kecil yang sebanding dengan muatan atom tersebut.

Dikarenakan keberhasilannya menjelaskan perkembangan dari teori atom Dalton dan


Thomson. Nama Ernest Rutherford pun diabadikan sebagai salah satu teori dalam
perkembangan ilmu fisika dan kimia dengan teori atom Rutherford dalam menjelaskan
adanya elektron – elektron negatif.

Kelebihan atom rutherford

a. Mudah dipahami untuk menjelaskan struktur atom yang rumit


b. dapat menjelaskan bentuk lintasan elektron yang mengelilingi inti atom
c. Dapat menggambarkan gerak elektron disekitar inti

Kelemahan teori atom Rutherford:


a. Tidak dapat menjelaskan bahwa atom bersifat stabil.
Teori atom Rutherford bertentangan dengan Hukum Fisika Maxwell. Jika
partikel bermuatan negatif (elektron) bergerak mengelilingi partikel bermuatan
berlawanan (inti atom bermuatan positif), maka akan mengalami percepatan dan
memancarkan energi berupa gelombang elektromagnetik. Akibatnya energi
elektron semakin berkurang. Jika demikian halnya maka lintasan elektron akan
berupa spiral. Pada suatu saat elektron tidak mampu mengimbangi gaya tarik inti
dan akhirnya elektron jatuh ke inti. Sehingga atom tidak stabil padahal
kenyataannya atom stabil.
b. Tidak dapat menjelaskan bahwa spektrum atom hidrogen berupa spektrum garis
(diskrit/diskontinu).
Jika elektron berputar mengelilingi inti atom sambil memancarkan energi,
maka lintasannya berbentuk spiral. Ini berarti spektrum gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan berupa spektrum pita (kontinu) padahal
kenyataannya dengan spektrometer atom hidrogen menunjukkan spektrum garis.
C. Spektrum Atom Hidrogen
Spektrum atom hidrogen adalah spektrum gelombang yang dipancarkan elektron
ketika bertransisi ke tingkat energi yang lebih rendah. Spektrum atom hidrogen bersifat
diskret, berbeda dengan spektrum Rutherford yang bersifat kontinu.
Spektrum atom hidrogen terdiri atas:

1) Deret Lyman (berpindah ke kulit n = 1)


2) Deret Balmer (berpindah ke kulit n = 2)
3) Deret Paschen (berpindah ke kulit n = 3)
4) Deret Brackett (berpindah ke kulit n = 4)
5) Deret Pfund (berpindah ke kulit n = 5)

Panjang gelombang pada deret spektrum atom hidrogen dapat dirumuskan:

D = panjang gelombang
R = tetapan Rydberg (1,097 x 107/m)
ntuj = tingkat energi tujuan, ntuj > nas
nas = tingkat energi asal
D. Model Atom Bohr
Diawali dari pengamatan Niels Bohr terhadap spektrum atom, adanya spectrum garis
menunjukkan bahwa elektron hanya beredar pada lintasan-lintasan dengan energy tertentu.
Dengan teori Mekanika Kuantum Planck, Bohr (1913) menyampaikan 2 postulat untuk
menjelaskan kestabilan atom.

Dua Postulat Bohr :


a. Elektron mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu yang stasioner yang
disebut orbit/kulit. Walaupun elektron bergerak cepat tetapi elektron tidak
memancarkan atau menyerap energi sehingga energi elektron konstan. Hal ini
berarti elektron yang berputar mengelilingi inti atom mempunyai lintasan tetap
sehingga elektron tidak jatuh ke inti.
b. Elektron dapat berpindah dari kulit yang satu ke kulit yang lain dengan
memancarkan atau menyerap energi. Energi yang dipancarkan atau diserap
ketika elektron berpindah-pindah kulit disebut foton.

Energi yang dibawa foton ini bersifat diskrit (catu). Jika suatu atom menyerap energi,
maka energi ini digunakan elektron untuk berpindah kulit dari tingkat energi rendah ke
tingkat energi tinggi. Pada saat elektron kembali ke posisi semula akan dipancarkan energi
dengan besar yang sama. Jadi, hanya elektron pada kulit tertentu dengan tingkat energi
tertentu yang dapat bergerak, sehingga frekuensi cahaya yang ditimbulkan juga tertentu. Hal
inilah yang digunakan untuk menjelaskan spektrum diskrit atom hidrogen.

Model atom Bohr tersebut dapat dianalogkan seperti sebuah tata surya mini. Pada tata
surya, planet-planet beredar mengelilingi matahari. Pada atom, elektron-elektron beredar
mengelilingi atom, hanya bedanya pada sistem tata surya, setiap lintasan (orbit) hanya
ditempati 1 planet, sedangkan pada atom setiap lintasan (kulit) dapat ditempati lebih dari
1elektron.

Dalam model atom Bohr ini dikenal istilah konfigurasi elektron, yaitu susunan
elektron pada masing-masing kulit. Data yang digunakan untuk menuliskan konfigurasi
elektron adalah nomor atom suatu unsur, di mana nomor atom unsur menyatakan jumlah
elektron dalam atom unsur tersebut. Sedangkan elektron pada kulit terluar dikenal dengan
sebutan elektron valensi. Susunan elektron valensi sangat menentukan sifat-sifat kimia suatu
atom dan berperan penting dalam membentuk ikatan dengan atom lain.
Untuk menentukan konfigurasi elektron suatu unsur, ada beberapa

patokan yang harus selalu diingat, yaitu:

1) Dimulai dari lintasan yang terdekat dengan inti, masing-masing lintasan disebut
kulit ke-1 (kulit K), kulit ke-2 (kulit L), kulit ke-3 (kulit M), kulit ke-4 (kulit N), dan
seterusnya.

2) Jumlah elektron maksimum (paling banyak) yang dapat menempati masing-masing


kulit adalah:

2 n2
dengan n = nomor kulit

Kulit K dapat menampung maksimal 2 elektron.

Kulit L dapat menampung maksimal 8 elektron.

Kulit M dapat menampung maksimal 18 elektron, dan seterusnya.

3) Kulit yang paling luar hanya boleh mengandung maksimal 8 elektron.

Kelemahan teori atom Bohr:

1) Hanya mampu menjelaskan spektrum atom hidrogen tetapi tidak mampu


menjelaskan spectrum atom yang lebih kompleks (dengan jumlah elektron yang lebih
banyak).

2) Orbit/kulit elektron mengelilingi inti atom bukan berbentuk lingkaran melainkan


berbentuk elips.

3) Bohr menganggap elektron hanya sebagai partikel bukan sebagai partikel dan
gelombang, sehingga kedudukan elektron dalam atom merupakan kebolehjadian.
E. Prinsip Korespondensi

Lebih besar bilangan kuantum, lebih dekat pula fisika kuantum pada fisika klasik

Teori korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan


adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau
objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika
ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu
proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa
adanya.

Prinsip fisika kuantum demikian berbeda dengan fisika klasik dalam dunia mikroskopik
yang terletak diluar jangkauan ondera kita,. Namun harus menghasilkan ramalan yang
sama dengan fisika klasik dalam daerah di mana eksperimen menunjukkkan bahwa fisika
klasik berlaku. Kita telah melihat bahwa syarat pokok ini dipenuhi oleh relativitas, teori
kuantum radiasi, dan teori gelombang materi; sekarang kita akan mendapatkan bahwa
syarat ini dipenuhi juga oleh tori atom Bohr.

Korespondensi Bohr menyatakan bahwa mekanika kuantum cocok dengan fisika klasik
ketika perbedaan energi antara tingkat-tingkat terkuantisasi sangat kecil. Intensitas
komponen anti-Stokes yang diteliti dalam eksperimen yang dibahas jumlahnya lebih kecil
daripada substansi Strokes dari indeks refraktif oskilator lingkungan, yang frekuensinya
sama dengan frekuensi radiasi insidental . Arah yang berlawanan dari SBS yang
dipantulkan karena ketergantungan dispersi dari oskilator lingkungan mengakibatkan
radiasi yang terus mengalir .

Menurut Bohr, radiasi diemisikan oleh atom apabila“loncat” dari keadaan yang energinya
lebih tinggi ke keadaan yang energinya lebih rendah Proses “loncat” tidak dapat
dijelaskan secara klasik. Di samping itu, menurut prinsip koresponden frekuensi loncat
atom dan perubahan frekuensi natural elektron pada lingkungan yang sama, oskilator
adalah sama satu sama lain

Menurut teori elektromagnetik, elekton bergerak dalam orbitan lingkaran memancarkan


gelombang elektromagnetik yang frekuensinya sama dengan frekuensi perputaran dan
harmonic (yaitu, kelipatan bilangan bulat) dari frekuensi itu. Dalam atom Hidrogen
kelajuan electron ialah:
𝒆
𝒗=
√𝟒 𝝅𝝐𝟎 𝒎𝒓

Dengan r menyatakan jari-jari orbit.

Dengan r menyatakan jari-jari orbit. Jari frekuensi perputaran f dari elekton itu ialah

𝒌𝒆𝒍𝒂𝒋𝒖𝒂𝒏 𝒆𝒍𝒆𝒌𝒕𝒓𝒐𝒏 𝒗 𝒆
𝒇= = =
𝒌𝒆𝒍𝒊𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒐𝒓𝒃𝒊𝒕 𝟐𝝅𝒓 𝟐𝝅√𝟒𝝅𝝐𝟎 𝒎𝒓𝟑

Jari-jari 𝑟𝑛 dari orbit mantap dinyatakan dalam bilangan kuantum terdapat pada

𝒏𝟐 𝒉𝟐 𝝐𝟎
𝒓𝒏 = 𝝅𝒎𝒆𝟐
𝒏 = 𝟏, 𝟐, 𝟑, … …

Sehingga frekuensi perputaran sama dengan

𝒎𝒆𝟒 𝟐 −𝑬𝟏 𝟐
𝒇= ( )=
𝟐 𝟑 𝒏𝟑
= ( 𝟑)
𝟖𝝐𝟎 𝒉 𝒉 𝒏

Dalam kondisi apakah atom Bohr akan berperilaku secara klasik? Jika orbit ke electron
demikian besar sehingga kita dapat menerapkan untuk mampu mengukurnya secara
langsung, maka efek kuantum akan tersembunyi. Orbit berdiamater 1 cm, misalnya,
memenuhi spesifikasi tersebu diatas; bilangan kuantumnya mendekati n= 10.000, dan
ketika atomhidrogen demikian besarnya sebenarnya tidak terjadi karena energinya hanya
berbeda sangat kecil(infinitesimal) dengan energy ionisasi; hal ini tidak dilarang oleh
teori.

Apakah ramalan teoro bohr mengenai radiasi yang terjadi pada atom seperti itu? Menurut
𝐸𝑖 − 𝐸𝑓 𝐸 1 1
persamaan 𝑣 = = − ℎ𝑖 (𝑛2 − 𝑛2 ), atom hydrogen yang jatuh dari tingkat energy
ℎ 𝑓 𝑖

ke 𝑛𝑖 ke tingkat energy ke 𝑛𝑓 memencarkan foton berfrekuensi

𝑬𝒊 𝟏 𝟏
𝒗= − ( 𝟐 − 𝟐)
𝒉 𝒏𝒇 𝒏𝒊

Marilah kita tulis n untuk bilangan kuantum awal 𝑛𝑖 dan n-p (dengan p=1,2,3,…) untuk
bilangan kuantum akhir 𝑛𝑓 . Dengan subtistusi ini,
𝑬𝒊 𝟏 𝟏 𝑬𝒊 𝟐𝝅𝒑 − 𝒑𝟐
𝒗=− ( − )= − ( 𝟐 )
𝒉 (𝒏 − 𝒑)𝟐 𝒏𝟐 𝒉 𝒏 (𝒏 − 𝒑)𝟐

sekarang, nilai 𝑛𝑖 dan 𝑛𝑓 keduanya sangat besar, maka n jauh lebih besar dari p, dan

𝟐𝒏𝒑 − 𝒑𝟐 ≈ 𝟐𝒏𝒑

(𝒏 − 𝒑)𝟐 ≈ 𝒏𝟐

Sehingga

𝑬𝒊 𝟐𝒑
Frekunesi foton adalah 𝒗=− ( 𝒏𝟑 )
𝒉

prinsip korespondensi

persyaratan bahwa fisika kuantum memberi hasil ya ng sama dengan fisika klasik dalam
limit bilangan kuantum besar disebut prinsip korespondesi Bohr. Persamaan itu telah
memainkan peranan yang penting dalam perkembangan teori kuantum materi.

Anda mungkin juga menyukai