MAGNET
• Sejarah kemagnetan mulai jauh lebih awal dengan
peradaban kuno di Asia. Ada daerah pada asia
yang disebut Magnesia di mana ditemukan batu-
batu yang bergerak saling tarik menarik. Batu-batu
ini disebut “magnet”
• Magnet mempunyai dua kutub yaitu :
- kutub utara
- kutub selatan
(digunakan sebagai alat bantu navigasi = kompas)
Magnet dapat menarik benda-benda
dari bahan tertentu
Bahan Magnetik dan Non-magnetik
• Bahan Magnetik:
Bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet dan
dapat dimagnetkan.
Contoh : besi, baja, nikel, kobalt
Bahan Non-magnetik, terdiri dari:
Bahan paramagnetik,
Bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet dan
tidak dapat dimagnetkan.
Contoh : alumunium, platina
Bahan diamagnetik,
Bahan yang ditolak dengan lemah oleh magnet dan
tidak dapat dimagnetkan.
Contoh : seng, bismuth
Hipotesa Weber
Dengan menggosokkan
magnet secara berulang-
ulang dan teratur pada besi
dan baja, maka besi dan
baja akan bersifat
magnetik.
Kutub magnet yang
dihasilkan di ujung bahan
selalu berlawanan dengan
kutub magnet yang
menggosoknya.
2. Dengan menggunakan arus listrik (elektromagnetik )
S U U S
Tolak Menolak
U S U S
Tarik Menarik
U S S U
Tolak Menolak
Magnet dan kutub-kutub magnet
• Kutub magnet: bagian
magnet yang paling kuat
pengaruh kemagnetannya
• Kutub kutub magnet: utara
dan selatan
• Jarum untuk kompas
secara bebas mengarah ke
utara dan selatan
• Bumi sebagai magnet
dengan kutub kutub
magnet sedikit bergeser
dari kutub kutub geografi
Penghitungan Medan Listrik
Menghitung medan listrik:
• Hukum Coulomb: 0 I dl rˆ
dB
4 r 2
• Hukum Gauss
“simetri"
“simetri"
Keterangan:
a = jarak antara titik P dengan titik S (m)
r = jari-jari kawat (m)
= sudut antara SP dengan SO
Induksi magnet pada solenoida
Induksi magnet di tengah-tengah
solenoid dapat ditentukan dengan
persamaan sebagai berikut:
oi
B N
Source: www.societyofrobots.com
l
Induksi magnet di kedua ujung
Keterangan: solenoida sebagai berikut.
oi
i = arus listrik (A)
l = panjang solenoida (m) B N
2l
N = jumlah lilitan
Induksi magnet pada toroida
B Induksi magnet pada toroida dapat
ditentukan dengan persamaan sebagai
r berikut:
o I
B N
2 r
Keterangan:
r = jari-jari toroida (m)
I = arus listrik (A)
Source: http://rocky.digikey.com N = jumlah lilitan
Contoh
Berapa induksi magnetik pada jarak 5 cm dari pusat sebuah kawat
lurus yang berarus 3A?
Penyelesaian
o = 4 x 107 Tm/A o I
B
I =3A 2 r
r = 5 cm = 0.05 m (4 107 Tm )(3 A)
A
B = …? 2 (0, 05 m)
1, 2 105 T
v Fmagnet
F qv B
B
Muatan uji, +q
Fmagnet IlxB
0 I1 I 2
I1 I2 I1 I2 F1 F2
2 r
F1 F2 F F2
B2 X B1 1 X B2 B1 X Keterangan:
r = jarak kedua kawat (m)
I = arus listrik (A)
r r
l = panjang kawat (m)
Gerak muatan dalam medan magnet
• Muatan positif yang masuk ke dalam medan magnet akan
dibelokkan (orbit melingkar)
v2 mv
m F qvB, r v
r qB
v qB r
Frekuensi Siklotron:
r m
B
Jika arah v sejajar dengan arah induksi magnet B, maka gaya
Lorentz pada partikel bermuatan adalah nol, sehingga partikel
bergerak lurus, tetapi jika arah v tegak lurus terhadap induksi
magnet B, maka gaya Lorentz pada partikel bermuatan adalah
FL = Bqv dan mengikuti lintasan lingkaran berjari-jari R. Jadi
besar gaya Lorentz FL sama dengan gaya sentripetal FS.
Siklotron
• Siklotron: alat untuk mempercepat
partikel (proton,detron dll)
• Terdiri dari dua ruang semisilinder yang
ditempatkan dalam medan magnet
• Di antara kedua semisilinder diberi E
potensial listrik bolak-balik (104 volt)
• Ion dalam semisilinder akan mengalami
gaya magnet yang menyebabkan
bergerak dalam setengah lingkaran lalu
dipercepat oleh medan lisrik E, masuk
lagi ke dalam medan magnet B dan
bergerak milingkar dengan jari-jari lebih p+ B
besar (karena kecepatan lebih besar).
Spektrometer Massa
• Alat yang digunakan untuk menentukan
massa atau perbandingan massa terhadap
muatan: mv 2
qvB2
R
m B2 R ; v E
p+ B1
q v
B m B1 B2 R
1 Jadi
E B q E
2
Efek Hall
• Gaya magnet pada petikel
pembawa muatan dalam
konduktor berarus akan V
menimbulkan beda potensial
+ + + +
(efek hall)
qvB qEH EH vB
I I
I nqvA v
nqA nqdt
IBR H
Potensial Hall: VH EH d vBd
t
I t
Koefisien Hall: RH A=dt
nq d
Momen gaya Lorentz
Apabila suatu kawat penghantar berbentuk kumparan dengan
luas penampang A dialiri arus listrik dalam medan magnet,
maka kumparan tersebut akan mengalami momen gaya Lorentz.
N I B A sin
Keterangan:
= moment gaya (Nm)
I = arus listrik pada kumparan (A)
B = induksi magnet (T)
A = luas kumparan (m2)
= sudut antara B dengan bidang kumparan
Hukum Ampere
• Integral tertutup B·ds sama dengan 0Ilingkup, Ilingkup
adalah arus total yang dilingkupi oleh permukaan
tertutup
i3 i2
Loop Amperian
B ds I 0 lingkup 0 i1 i2
• Contoh. Tentukan medan magnet di luar kawat lurus
berarus yang sangat panjang seperti gambar!
I
Jawab
r
Loop Amperian
Permukaan kawat
N
B
i
Arah Integrasi
B.ds 0 n
ds
0 n 1
B cosds B ds B2r
0 I B2r 0 I
B Tanda I positif berarti arah B yang dipilih benar
2r
• Contoh2. Tentukan medan magnet di dalam kawat
koaksial berarus yang sangat panjang seperti gambar!
Permukaan kawat
Jawab
N
i
Loop Amperian
B.ds 0 n
r B
n 1
ds
B cosds B ds B2r R
r2
Arus yang dilingkupi: ilingkup i
R 2
r 2 0 i
B2r 0i 2 B r
R 2 R 2
Sketsa grafik medan magnet yang muncul dari
kawat panjang berarus
r
B 0 I
B 2R 2 0
0 I 0
B
2r
R r
B ds 2 Ι 0
B I
B ds 0 B
I
I
B ds 2 Ι 0
BI
B ds 2 Ι 0
B I
Medan magnet di dalam Solenoida