(Maksud)
"Sesungguhnya jawapan orang-orang Mukmin apabila mereka diajak kepada Allah dan
RasulNya agar Rasul menghukum di antara mereka ialah ucapanسمعناواطعنا:"Kami dengar dan
kami patuh".(An-Nur:51)
(Maksud)
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah
dan RasulNya,kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa
mereka pada Allah,mereka itulah orang-orang yang benar".(Al-Hujurat:15)
(Maksud)
"Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan
beramal sholih dan nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan
kesabaran".(Al-Ashr:1-3)
3)(Di Lihat)Bersholat;
Rasulullah s.a.w mendoakan Kaab b. Ujrah:"semoga Allah memelihara kamu dari era
pemerintahan yang bodoh".Kaab bertanya apakah pemerintahan bodoh itu?Nabi
jawab:"Mereka ialah pemerintah yang datang selepasku tetapi tidak mengikut jejak dan tidak
mengikut sunnahku.Sesiapa yang membenarkan penipuan mereka,mendokong kezaliman
mereka maka mereka itu bukan daripada kalanganku dan aku juga bukan daripada kalangan
mereka dan mereka tidak menemuiku di telaga Kautsar.Sesiapa yang tidak terpengaruh
dengan penipuan mereka dan tidak menyokong kejahatan mereka maka mereka termasuk
daripada kalanganku dan aku juga daripada kalangan mereka dan mereka ini akan
menemuiku di telaga Kautsar.(HR.Ahmad,Ibnu Hibban:1723,shahih oleh Al-Albani,Tarhghib
wa Tarhib:2242)
6)Adil;
فإذاأمربمعصيةفالسمع والطاعة
"Maka jika diperintahkan berbuat maksiat,maka ia tidak wajib dengar dan taat".(HR.Muttafaq
'alaih)
8)Tidak Mengkhianati(Amanah);
9)Menipu/Membohong;
10)Benar;
11)Berilmu;
14)Tidak Menyesatkan;
15)Mengutamakan(agama) Keimanan;
19)Tidak Mempersulitkan;
Dari Aisyah r.a berkata:Aku mendengar Rasulullah s.a.w berdoa di rumahku,katanya:
اللهم من ولى من امرامتي شيئافشق عليهم فاشقق عليه ومن ولى من امرامتى شيئافرفق بهم فارفقبه
"Ya Allah,sesiapa yang menjabat suatu jabatan dalam pemerintahan umatku lalu dia
mempersulitkan urusan mereka maka persulitkanlah pula dia,dan sesiapa yang menjabat
suatu jabatan lalu dia berusaha menolong mereka maka tolonglah dia".(HR.Muslim 4/1795)
20)Sombong;
(Maksud)
Sedangkan pekerjaan itu(jawatan) adalah amanah yang pada hari qiamat kelak
dipertanggungjawabkan dengan risiko yang penuh kehinaan dan penyesalan,kecuali bagi
orang yang memenuhi syarat dan dapat melaksanakan tugas yang dibebani kepadanya dengan
baik".(HR.Muslim 4/1793)
افالقعدفى بيت ابيه وامه فنظرهل يهدى له امال،هذامن عملكم وهذااهدلى:فمابال العامل نستعمله فيأتينافيقول
"Mengapakah seseorang pegawai yang kami angkat menjalani seseuatu pekerjaan,kemudian
dia datang kepada kami lalu berkata:'Ini daripada hasil pekerjaan yang tuan serahkan kepada
saya dan ini orang hadiahkan kepada saya'.Mengapa dia tidak duduk sahaja di rumah orang
tuanya dan dia tunggu(saja) apakah ada orang(datang) memberi hadiah kepadanya atau
tidak?"
(HR.Muttafaq 'alaih,Al-Lu'lu-u Wal Marjan 2:286)
24)Memakmurkan Rakyat/Negara;
ان تحمل عليه يلهث اوتتركه يلهث،فمثله كمثل الكلب،ولكنه اخلدالى االض واتبع هوىه
"Dan tetapi dia cenderung kepada hawa nafsunya yang rendah,maka perumpamaannya seperti
anjing jika kamu menghalaunya dihulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia
menghulurkan lidahnya(juga)".(Sl-A'araf:176)
[Rujukan:Al-Qur'an&Terjemahan,Shohih Muslim(Ringkasan) dan Riyadhus
Sholihin(Terjemahan).]
Pengertian ADIL adalah pemimpin yang adil kepada dirinya dan adil dalam menjalankan
amanah kepemimpinan.
ADIL kepada dirinya berarti seorang pemimpin harus dekat kepada Tuhannya (Allah
swt),sehingga dirinya terhindar dari perbuatan dosa,memiliki sifat WARA’ (hati-hati) yang
tidak terobsesi mengejar kepentingan dunia dan dapat dipercaya dalam memegang
AMANAH (kepercayaan) kepemimpinan.
ADIL dalam aspek sosial berarti pembebasan kekayaan negara dari eksploitasi negara
asing,penerapan perekonomian syariah,serta adil dalam pembagian kekayaan negara kepada
semua lapisan masyarakat sesuai kadarnya.
ADIL juga berarti bahwa seorang pemimpin harus mampu membina sekaligus menjadi
pelindung ummat dan agama .bukan malah sebaliknya ,menjadi ancaman baik kebijakannya
yang tidak pro ummat dan tidak pro agama yang diyakini masyarakatnya.
۟ ُوا ه َُو َأ ْق َربُ لِلتَّ ْق َو ٰى ۖ َواتَّق
وا ۟ ُوا ۚ ا ْع ِدل
۟ ُوا قَ ٰ ّو ِمينَ لِلَّـ ِه ُشهَدَٓا َء ب ْالقِ ْس ِط ۖ َواَل يَجْ رمنَّ ُك ْم َشنَـَٔانُ قَوْ ٍم َعلَ ٰ ٓى َأاَّل تَ ْع ِدل
۟ ُوا ُكون
۟ ُٰيَٓأيُّهَا الَّ ِذينَ َءامن
َِ ِ َ
َاللَّـهَ ۚ ِإ َّن اللَّـهَ خَ بِي ۢ ٌر بِ َما تَ ْع َملُون
yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan ADIL. Dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku TIDAK ADIL. Berlaku
adillah, karena ADIL itu lebih dekat kepada takwa. Dan BERTAQWALAH kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Maidah: 8)
Dari semua pengertian ADIL di atas dapat dimampatkan menjadi sebuah motto bahwa
PEMIMPIN HARUS TAAT KEPADA TUHANNYA (ALLAH) DAN ROSULNYA.
Dalam hal mentaati rosulnya ,seorang pemimpin harus berusaha sekuat tenaga untuk
menginternalisasikan sifat-sifat dhohir yang dimiliki oleh rosulnya ,yaitu :
1. SHIDIQ (JUJUR)
2. AMANAH (TERPERCAYA)
3. TABLIG (PEMBINA)
4. FATHONAH (CERDAS/SMART)
Internalisasi sifat-sifat tersebut di atas tidaklah bisa diperoleh secara instan dan tidak cukup
hanya difahami sebatas wacana atau pengetahuan belaka ,tetapi lebih harus sudah mengkristal
dalam segala sikap,tingkah laku dan ucapan.Apalagi jika hanya dijadikan slogan yang
ditempel dimana-mana agara sekedar bisa diketahui oleh umum.
Semua sifat di atas barulah meliputi perilaku lahir dari seorang pemimpin.Adapun perilaku
bathin dari seorang rosulullah pun harus diadopsi agar pemimpin menjadi sosok yang
paripurna secara lahir dan batin.
Adapun sifat bathin yang bisa diadop antara lain adalah sifat IKHLAS,SABAR,dan KASIH-
SAYANG.
“Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Ketahuilah!
Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai
pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat
adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya.
Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai
pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga
serta anak suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya.
Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai
pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu
adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa
yang dipimpinnya.” (HR.Muslim)
Mungkin ini terdengar klise,namun kita harus optimis bahwa masih banyak sosok calon
pemimpin yang mempunyai sifat-sifat yang demikian .hanya saja mungkin perlu diberi
kesempatan aktualisasi diri meski terkadang mereka ini justru tidak ditemukan dalam
lingkaran kader partai politik.
Jika ingin mendapatkan pemimpin yang baik ,masukkan orang-orang terbaik ke dalam
suksesi walau pun dia bukan kader dari partai tertentu .
Jika tidak maka peringatan rosulullah sebagaimana diriwayatkan Muslim dalam sahih
Muslim,yaitu :
Hadis riwayat Usaid bin Hudhair ra.: Bahwa seorang lelaki Ansar menemui Rasulullah saw.
dan bertanya: Apakah engkau tidak ingin mengangkatku sebagaimana engkau telah
mengangkat si fulan? Rasulullah saw. menjawab: Sesungguhnya kamu sekalian akan
menemui sepeninggalku para pemimpin yang egois, maka bersabarlah sampai kamu
menjumpaiku di telaga kelak.(HR.Muslim)
Terdapat tujuh (7) golongan yang mendapat Naungan (perlindungan) Allah SWT di Hari Kiamat kelak.
Dalam sebuah hadis riwayat Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, Rasulullah ﷺbersabda:
(3) Seorang yang hatinya selalu terikat pada masjid, (4) Dua orang yang saling mencintai kerana
Allah سبحانه وتعالى, berkumpul dan berpisah kerana Allah juga, (5) Seorang lelaki yang di ajak zina
oleh wanita yang kaya dan cantik tapi ia menolaknya sambil berkata ‘Aku takut kepada Allah’, (6)
Seseorang yang bersedekah dengan menyembuyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui
apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, serta (7) Seorang yang berzikir kepada Allah di kala
sendiri hingga meleleh air matanya[Q2] basah kerana menangis.” (Sahih Bukhari, Hadis no 620)
Huraian Hadis
[Q1] Naungan Allah س بحانه وتع الىini dapat diertikan secara sebenarnya iaitu naungan dari ‘arasy
Tuhannya, tetapi dapat juga ditafsirkan sebagai kinayah iaitu dalam lindungan Allah سبحانه وتعالىdan
ditempatkan di tempat yang dimuliakan.
[Q2] Meleleh air matanya, maksudnya ialah kerana ingatannya memusat betul-betul kepada Allah
سبحانه وتعالى, berasa banyak dosa yang dilakukan, juga kerana ia amat rindu untuk segera bertemu
denganNya dalam keadaan diredhai olehNya.
.
.
Pemimpin di sini termasuk Ketua Negara, Presiden, Gabenor, Ketua Daerah, ketua pejabat,
penghulu, ketua rumah tangga (suami) atau ketua pelajar. Kerana setiap kita adalah pemimpin dan
setiap pemimpin akan dipertanggungjawabkan oleh Allah س بحانه وتع الىkelak. Untuk itu, seorang
pemimpin perlu bertindak adil sehingga semua orang yang dipimpinya boleh merasakan
perkhidmatan yang maksimum dan menegakkan peruntukan undang-undang yang sebenar.
.
2. Pemuda Yang Membesar Dalam Ketaatan (Ibadah)
Masa muda adalah masa di mana syahwat sedang memuncak sehingga tidak kurang ramai pemuda
yang terjerumus dalam kemaksiatan. Hanya pemuda yang mampu mengisi hari-harinya dengan
ibadah sahajalah yang terselamat di hari kiamat. Sebagaimana kisah ‘Ashabul Kahfi’ (Para pemuda
Kahfi) yang mengelakkan kezaliman penguasa untuk menyelamatkan aqidah mereka.
Orang yang tidak akan terlepas setiap peluang untuk memakmurkan masjid dengan ibadah dan
amal-amal soleh secara istiqamah, terutama solat fardhu berjemaah. Hatinya selalu ‘risau dan resah’
apabila jauh dari masjid, dan berasa sedih bila tak boleh mendatanginya di waktu-waktu solat
berjemaah dan ketika majlis diadakan..
4. Dua Orang Yang Saling Mencintai Kerana Allah سبحانه وتعالى, Berkumpul Dan Berpisah Kerana
Allah سبحانه وتعالى.
Tingkatan hubungan keimanan tertinggi adalah cinta kerana Allah dan benci kerana Allah. Bila dua
orang saling mencintai kerana masing-masing selalu menjaga kecintaannya pada Allah سبحانه وتعالى,
bertemu dalam rangka mengingat Allah سبحانه وتعالىdan berpisah dengan tetap dalam zikir pada
Allah سبحانه وتعالىmaka keduanya akan selamat di hari kiamat.
5. Seorang Lelaki Yang Diajak Berzina Oleh Seorang Perempuan Kaya Dan Cantik Tetapi Ia Menolak
Dan Berkata, “Aku Takut Pada Allah سبحانه وتعالى.”
Sebagaimana kisah nabi Yusuf a.s. yang digoda oleh Zulaikha, keduanya saling cenderung sehingga
jika bukan kerana petanda dari Allah سبحانه وتعالى, maka keduanya akan melakukan maksiat sehingga
Yusuf a.s. berkata, “Ya Allah! Lebih baik hamba dipenjara daripada melakukan maksiat
kepadamu.” Suatu peristiwa yang mungkin pada masa ini sangat jarang berlaku dan sukar ditemui.
.
6. Seseorang Yang Bersedekah Dengan Sembunyi-Sembunyi Sehingga Tangan Kiri Tidak Tahu Apa
Yang Diberikan Oleh Tangan Kanan.
Amal yang disertai dengan sepenuh keikhlasan adalah salah satu syarat diterimanya amal kebajikan
oleh Allah سبحانه وتعالى. Keikhlasan adalah perkara yang sukar dan oleh kerana itulah hanya orang-
orang yang ikhlas sahaja yang tidak akan dipesongkan dan disesatkan oleh syaitan laknatullah.
7. Seseorang Yang Berzikir Kepada Allah Dalam Kesunyian Sehingga Menitiskan Air Mata.
Zikir bagi orang beriman ibarat nafas bagi setiap makhluk yang hidup. Ketika seseorang tidak leka
dan terlepas daripada zikir sama ada di waktu siang mahupun di malam hari, maka ia seolah-olah
makhluk hidup yang sentiasa boleh bernafas bebas. Mengingati Allah س بحانه وتع الىsehingga
menitiskan air mata adalah sesuatu yang amat sukar, kecuali bagi insan-insan yang hatinya telah
lembut oleh hidayah Allah سبحانه وتعالى. Sebagaimana ciri orang beriman, ketika mendengar kalimat
Allah سبحانه وتعالى, maka bergetarlah hatinya dan ketika mendengar Al-Quran dan maka bertambah
teballah keimanan mereka.
Sebagai seorang hamba yang masih dipinjamkan hayat di dunia ini. Semoga kita dapat mengambil
ikhtibar dan hikmah dari huraian hadis di atas. Dan diharapkan semoga kita termasuk dan menjadi
salah seorang daripada 7 golongan yang mendapat naungan Allah سبحانه وتعالىdi Hari Qiamat kelak,
kerana hanya dengan naungan Allah سبحانه وتعالىsahaja yang kita dambakan dan boleh selamatkan
diri kita daripada kepedihan hari pembalasan.
Akan tetapi bersamaan dengan itu, masa muda adalah masa yang penuh
dengan godaan untuk memperturutkan hawa nafsu. Seorang pemuda yang
sedang dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental, banyak mengalami
gejolak dalam pikiran maupun jiwanya, yang ini sering menyebabkan dia
mengalami keguncangan dalam hidup dan berusaha sekuat tenaga untuk
melepaskan diri dari berbagai masalah tersebut[2].
Dalam kondisi seperti ini, tentu peluang untuk terjerumus ke dalam
keburukan dan kesesatan yang dibisikkan oleh setan sangat besar sekali,
apalagi Iblis yang telah bersumpah di hadapan Allah U bahwa dia akan
menyesatkan manusia dari jalan-Nya dengan semua cara yang mampu
dilakukannya, tentu dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.
Allah Ta’ala berfirman,
ْ ثُ َّم آلتِيَنَّهُ ْم ِم ْن بَي ِْن َأ ْي ِدي ِه ْم َو ِم ْن.ص َراطَكَ ْال ُم ْستَقِي َم
{خَلفِ ِه ْم َوع َْن ِ ال فَبِ َما َأ ْغ َو ْيتَنِي أل ْق ُعد ََّن لَهُ ْم
َ َق
َ}َأ ْي َمانِ ِه ْم َوع َْن َش َماِئلِ ِه ْم َوال ت َِج ُد َأ ْكثَ َرهُ ْم َشا ِك ِرين
«» َس ْب َعةٌ ي ُِظلُّهُ ُم هَّللا ُ فِى ِظلِّ ِه َيوْ َم الَ ِظ َّل ِإالَّ ِظلُّهُ … َو َشابٌّ نَ َشَأ فِى ِعبَا َد ِة َربِّ ِه
“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam
naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali)
kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah
(ketaatan) kepada Allah …”[4].
«ٌصب َْوة
َ ُت لَه َ »ِإ َّن هَّللا َ َع َّز َو َج َّل لَيَع
ْ ْجبُ ِمنَ ال َّشابِّ لَ ْي َس
Waktu luang bisa menjadi penyakit yang membinasakan pikiran, akal dan
potensi fisik manusia, karena diri manusia harus beraktifitas dan berbuat.
Jika diri manusia tidak beraktifitas maka pikirannya akan beku, akalnya
akan buntu dan aktifitas dirinya akan lemah, sehingga hatinya akan
dikuasai bisikan-bisikan pemikiran buruk, yang terkadang akan
melahirkan keinginan-keinginan buruk…
Hal ini sangat mempengaruhi akal, pikiran dan tingkah laku para pemuda.
Oleh karena itulah, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan duduk dan bergaul dengan
orang-orang yang baik akhlak dan tingkah lakunya, karena pengaruh baik
yang ditimbulkan dengan selalu menyertai mereka, sekaligus
menunjukkan larangan bergaul dengan orang-orang yang buruk akhlaknya
dan pelaku maksiat karena pengaruh buruk yang ditimbulkan dengan
selalu menyertai mereka[14].
Dari Anas ra., ia berkata : ”Rasulullah SAW pernah berkhutbah, dan saya belum pernah
mendengarnya. Beliau bersabda : ”Andaikan kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya
kalian akan sedikit tertawa dan pasti akan banyak menangis.” Anas berkata : ”Mendengar yang
demikian para sahabat Rasulullah SAW menutupi muka mereka sambil menangis terisak-isak.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah SAW Bersabda : ”Tidak akan masuk neraka,
seseorang yang menangis karena takut kepada Allah, sehingga air susu itu kembali ke
puntingnya. Tidak akan bisa berkumpul debu yang menempel karena berjuang di jalan Allah
dengan asap neraka Jahannam.” (HR. Tirmidzi)
Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi SAW, beliau bersabda : ”Ada tujuh kelompok yang akan
memperoleh naungan Allah, pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu :
(1) Pemimpin yang adil.
(2) Pemuda yang giat beribadah kepada Allah.
(3) Seseorang yang hatinya selalu digantungkan (dipertautkan) dengan masjid.
(4) Dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena
Allah.
(5) Seorang laki-laki yang diajak (dirayu) oleh seorang perempuan bangSAWan yang cantik
rupawan, lalu ia berkata : ”Sesungguhnya aku takut kepada Allah.”
(6) Seseorang yang memberikan sedekah lalu disembunyikan sampai-sampai tangan kirinya
tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya. Dan
(7) seseorang yang mengingat (berdzikir) kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian kedua
matanya bercucuran air mata.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abdullah bin Asy-Syikhkhir ra., ia berkata : ”Saya mendatangi Rasulullah SAW Sedangkan
beliau sedang salat dan di dalam perutnya terdengar suara seperti suara air sedang mendidih,
saat beliau menangis.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Dari Anas ra. ia berkata : Rasulullah SAW Bersabda kepada Ubay bin Ka’ab : ”Sesungguhnya
Allah ’Azza wa Jallah itu menyuruhku untuk membacakan : ”LAM YAKUNILLADZIINA
KAFARUU.” Ubay bertanya : ”Allah menyebut nama saya kepadamu ?” Beliau menjawab : ”Ya.”
Maka Ubay menangis.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Anas ra., ia berkata : ”Setelah Rasulullah SAW wafat Abu Bakar mengajak Umar ra., ia
berkata : ”Mari kita berkunjung ke rumah Ummu Aiman ra. Sebagaimana Rasulullah dulu sering
mengunjunginya.” Ketika keduanya sampai di tempat Ummu Aiman, ia menangis, lalu keduanya
bertanya : ”Apa yang menyebabkan kamu menangis, bukankah kamu sudah tahu apa yang
disediakan Allah untuk Rasul-Nya itu sangat baik ?” Ia menjawab : ”Sesungguhnya saya
menangis bukan sebab itu, saya tahu bahwa apa yang disediakan Allah untuk Rasulullah itu
sangat baik, namun saya menangis karena wahyu dari langit telah terputus.” Ternyata perkataan
Ummu Aiman itu mendorong keduanya untuk menangis, maka menangislah keduanya.” (HR.
Muslim)
Dari Ibnu Umar ra., ia berkata : ”Ketika Rasulullah SAW sakit keras, ada seseorang yang
menanyakan tentang imam salat, kemudian beliau bersabda : ”Suruhlah Abu Bakar untuk
mengimami salat!” ’Aisyah ra. berkata : ”Sesungguhnya Abu Bakar itu orang yang amat lembut
hatinya, apabila ia membaca Al-Qur’an ia tidak dapat menahan tangisnya.” Namun beliau
bersabda : ”Suruhlah ia (Abu Bakar) untuk menjadi Imam!” (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam
riwayat Aisyah ra. yang lain dikatakan, bahwa ’Aisyah berkata : ”Sesungguhnya Abu Bakar
apabila menempati tempatmu (menjadi imam), orang-orang tidak mendengar bacaan salatnya
karena menangis.”
Dari Ibrahim bin Abdurrahman bin ’Auf, ia berkata : Dihidangkan makanan kepada Abdurrahman
bin ’Auf ra., tetapi waktu itu ia sedang berpuasa, dan ia berkata : ”Mush’ab bin Umair ra. adalah
orang yang lebih baik daripada aku, ketika ia terbunuh di dalam peperangan tidak ada kain yang
dapat mengkafaninya kecuali sepotong selimut yang terbuat dari bulu. Apabila kepalanya
ditutupi, maka terbukalah kakinya. Kemudian kami telah diberi kekayaan dunia yang banyak.”
Atau ia berkata : ”Kami telah diberi kekayaan dunia yang sebanyak-banyaknya. Kami khawatir,
jika kebaikan kami telah dibalas dengan kekayaan ini.” Kemudian ia terus menangis dan
meninggalkan makanan itu.” (HR. Bukhari)
Dari Abu Umamah Shunday bin ’Ajlan Al-Bahiliy ra., dari Nabi SAW beliau bersabda: ”Tidak ada
sesuatupun yang lebih dicintai Allah daripada dua tetes dan dua bekas, yaitu tetesan air mata
karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang menetes sewaktu berjuang di jalan Allah.
Adapun dua bekas adalah bekas luka sewaktu berjuang di jalan Allah dan bekas dari
menjalankan salah satu kewajiban-kewajiban Allah Ta’ala.” (HR. Tirmidzi)
Dari Al-’Irbadh bin Sariyah ra., ia berkata : Rasulullah SAW telah memberi suatu nasihat kepada
kami, nasihat itu dapat menggetarkan hati dan mencucurkan air mata.” (Imam hadits tidak
disebutkan)