Anda di halaman 1dari 26

Halaqoh 1 sd 25 beriman kpd hari akhir

Makna dan dalil beriman pd hari akhir

Makna beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan segala hal yang berkaitan
dengan hari akhir tersebut. Mulai dari kematian, fitnah kubur, nikmat dan adzab kubur,
tanda-tanda hari kiamat, kebangkitan manusia, dikumpulkannya manusia, perhitungan
dan penimbangan amal dan seterusnya sampai masuknya manusia ke dalam surga atau
neraka.

Allah berfirman : َ ‫ﺳﻠِ ِﻪ َﻭﺍ ْﻟﻴَ ْﻮ ِﻡ ﺍﺂْﻟ ِﺧ ِﺮ ﻓَﻘَ ْﺪ‬


‫ﺿ َّﻞ‬ ُ ‫َﻭ َﻣﻦْ ﻳَ ْﻜﻔُ ْﺮ ﺑِﺎهلل َﻭ َﻣﺎَﻠ ﺋِ َﻜﺘِ ِﻪ َﻭ ُﻛﺘُﺒِ ِﻪ َﻭ ُﺭ‬
‫ﺿﺎَﻠ ﺎًﻟ ﺑَ ِﻌﻴ ًﺪﺍ‬
َ

“Dan barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-


kitabNya, rasul-rasulNya dan hari akhir, maka sungguh dia telah sesat dengan
kesesatan yang jauh.” (An-Nisa’ : 136)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda ketika ditanya tentang apa itu
iman.

ُ ‫ﺃَﻥْ ﺗُ ْﺆ ِﻣ َﻦ ﺑِﺎهلل َﻭ َﻣﻼَﺋِ َﻜﺘِ ِﻪ َﻭ ُﻛﺘُﺒِ ِﻪ َﻭ ُﺭ‬


َ ‫ﺳﻠِ ِﻪ َﻭﺍ ْﻟﻴَ ْﻮ ِﻡ ﺍﻵ ِﺧ ِﺮ َﻭﺗُ ْﺆ ِﻣ َﻦ ﺑِﺎ ْﻟﻘَ َﺪ ِﺭ َﺧ ْﻴ ِﺮ ِﻩ َﻭ‬
‫ﺷ ِّﺮ ِﻩ‬
“Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-
rasulNya, dan juga hari akhir dan engkau beriman dengan takdir yang baik
maupun yang buruk.” (HR Muslim).
Tidak ada yang mengetahui kepada terjadinya hari kiamat kecuali Allāh
Subhānahu wa Ta’āla.

‫ﺳﺎ َﻫﺎ ۖ ﻗُ ْﻞ ﺇِﻧَّ َﻤﺎ ِﻋ ْﻠ ُﻤ َﻬﺎ ِﻋ ْﻨ َﺪ َﺭﺑِّﻲ ۖ ﺎَﻟ ﻳُ َﺠﻠِّﻴ َﻬﺎ ﻟِ َﻮ ْﻗﺘِ َﻬﺎ ﺇِﺎَّﻟ‬ َ َّ‫ﺴﺎ َﻋ ِﺔ ﺃَﻳ‬
َ ‫ﺎﻥ ُﻣ ْﺮ‬ َّ ‫ﺴﺄَﻟُﻮﻧَﻚَ َﻋ ِﻦ ﺍﻟ‬
ْ َ‫ﻳ‬
‫ۚ ُﻫ َﻮ‬
“Mereka bertanya kepadamu tentang hari kiamat kapan terjadinya. Katakanlah
sesungguhnya ilmunya di sisi Rabbku, tidak mengetahui waktunya kecuali
Dia.” (Al-A’raf : 187)
Malaikat Jibril ‘alayhissalam pernah menjelma menjadi seorang laki-laki dan
datang kepada Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam dan bertanya tentang
kapan hari kiamat terjadi, maka beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam menjawab:

‫ما المسئول عنها بأعلم من السائل‬


“Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui dari pada yang bertanya.” (HR Muslim)
 Apabila malaikat Jibril yang paling dekat dengan Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam, nabi yang paling dekat dengan Allāh
tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, maka bagaimana selain
keduanya bisa mengetahuinya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

‌‫َوت ََز َّودُو ْا فَِإنَّ َخ ۡي َر ٱل َّزا ِد ٱلتَّ ۡق َو ٰۚى‬


“Dan hendaklah kalian berbekal, maka seseungguhnya sebaik-baik bekal adalah
ketakwaan.” (Al-Baqarah : 197)
Bertakwa kepada Allah adalah
Melaksanakan perintah Allah berdasarkan dalil yang shahih dengan niat
mengharap pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan menjauhi kemaksiatan
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala berdasarkan dalil yang shahih karena takut
dengan azab Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

Orang yang berbahagia kelak adalah


Orang yang bersabar di dunia ini dan istiqomah untuk mengumpulkan bekal
yang cukup bagi perjalanan yang sangat panjang tersebut. Mereka-lah orang-
orang yang tidak akan takut dengan apa yang akan mereka hadapi dan mereka
tidak akan bersedih dengan apa yang sudah mereka tinggalkan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

‫ون‬ ۡ ‫ين قَالُو ْا َربُّنَا ٱهَّلل ُ ثُ َّم‬


َ ُ‫ٱستَقَ ٰـ ُمو ْا فَاَل َخ ۡوفٌ َعلَ ۡي ِهمۡ َواَل هُمۡ يَ ۡح َزن‬ َ ‫ِإنَّ ٱلَّ ِذ‬
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Rabb kami adalah Allah kemudian
mereka beristiqomah, maka tidak ada ketakutan atas mereka, dan mereka tidak
akan bersedih.” (Al-Ahqaf : 13)
 Dan orang yang celaka di akhirat adalah
Orang yang mengikuti hawa nafsunya ketika di dunia dan dia lalai dengan hari
pembalasan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

ً‫ون َو َرٓا َءهُمۡ يَ ۡو ۬ ًما ثَقِي ۬ال‬


َ ‫ون ۡٱل َعا ِجلَةَ َويَ َذ ُر‬
َ ‫ِإنَّ َه ٰـُٓؤٓاَل ِء يُ ِح ُّب‬
“Sesungguhnya mereka mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan hari yang
berat yang ada di belakang mereka”. (Al-Insan : 27)

Rasulullah bersabda, Allah berkata :

‫ضتُ َعلَ ْي ِه‬ َّ ‫َي ٍء َأ َح‬


ْ ‫ب ِإلَ َّي ِم َّما ا ْفت ََر‬ ْ ‫ب ِإلَ َّي َع ْب ِدي بِش‬
َ ‫َو َما تَقَ َّر‬
Dan tidaklah hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih aku
cintai dari pada apa yang sudah Aku wajibkan atasnya (HR. Bukhori)
 Oleh karena itu seorang muslim, hendaknya memperhatikan kewajiban-
kewajiban yang telah Allah wajibkan atasnya dan melaksanakan kewajiban
tersebut dengan sebaik-baiknya.

Kewajiban di sini ada yang berkaitan dengan hak Allah seperti :

. Tauhid,

. Shalat lima waktu,

. Puasa Ramadhan,

. Haji bagi yang wajib dan lain-lain.

Dan juga ada yang berkaitan dengan hak makhluk seperti :

. menafkahi orang yang menjadi tanggungan,

. berbakti kepada kedua orang tua dan lain-lain.

Kemudian apabila seorang hamba memiliki waktu dan kemampuan maka hendaknya dia
menambah bekal dengan berbagai amal sholeh yang mustahab atau disunnahkan seperti :

. Shalat-shalat sunnah,

. Puasa-puasa sunnah,

. Shadaqah sunnah,

. Membaca Al-Qur’an dan lain-lain.

Memilih di antara amalan tersebut yang bisa dia kerjakan dengan baik dan bisa
dilakukan secara terus-menerus.

Di antara amalan yang besar pahalanya adalah :

. Menuntut ilmu agama,

. Dzikrullah,

. Berjihad di jalan Allah

. Akhlak yang baik,

. Berdakwah di jalan Allah dan lain-lain.


 Orang yang sibuk dengan sesuatu yang menjadi kewajibannya sehingga
tidak bisa mengerjakan sesuatu yang mustahab atau sunnah, maka dia
mendapatkan uzur. Adapun orang yang sibuk dengan sesuatu yang mustahab
kemudian dia lalai dengan kewajiban dia, maka orang tersebut adalah orang
yang tertipu.

Dosa bertingkat-tingkat, dan dosa yang paling berbahaya adalah dosa yang mengekalkan
pelakunya di dalam neraka apabila dia mati dan tidak bertaubat dari dosa tersebut.

 KUFUR BESAR
 adalah kufur besar atau kekafiran, yaitu menentang apa yang dibawa oleh
seorang utusan Allah seperti menentang tauhid, mendustakan kenabian seorang
Rasulullah, mengingkari syariat yang beliau bawa, padahal dia mengetahui
bahwasanya itu adalah syariat-Nya, atau mengejek dan mengolok-olok Allah,
Rasul-Nya dan juga ayat-ayat-Nya dan lain-lain.

Allah berfirman : ‌ِۖ َّ‫ص َح ٰـبُ ٱلن‬


‫ار هُمۡ فِيہَا‬ َ ‫ُوا بِـَٔايَ ٰـتِنَٓا ُأ ْولَ ٰـٓ ِٕٮ‬
ۡ ‫ك َأ‬ ْ ‫ُوا َو َك َّذب‬
ْ ‫ين َكفَر‬
َ ‫َوٱلَّ ِذ‬
َ ‫َخ ٰـلِ ُد‬
‫ون‬

“Dan orang-orang yang kufur dan mendustakan ayat-ayat Kami, merekalah


penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah : 39)
 

 SYIRIK BESAR
 Syirik ini lebih khusus dari kekufuran. Setiap syirik adalah kekufuran. dan
tidak setiap kekufuran adalah syirik.

Allah berfirman :

َ ‫ِإنَّهُ ۥ َمن يُ ۡش ِر ۡك بِٱهَّلل ِ فَقَ ۡد َح َّر َم ٱهَّلل ُ َعلَ ۡي ِه ۡٱل َجنَّةَ َو َم ۡأ َو ٰٮهُ ٱلنَّا ُۖ‌ر َو َما لِلظَّ ٰـلِ ِم‬
‫ين ِم ۡن‬
‫صا ۬ ٍر‬َ ‫َأن‬
“Sesungguhnya barang siapa yang menyekutukan Allah maka sungguh Allah
Subhanahu Wa Ta’ala mengharamkan atasnya surga dan tempat kembalinya
adalah neraka dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang berbuat zalim.” (Al-
Maidah : 72)
 
 NIFAQ BESAR
 yaitu menyembunyikan kekufuran di dalam hati dan menampakkan
keimanan dengan lisan dan perbuatan. Orang munafik termasuk orang kafir,
bahkan lebih besar dosanya dari orang kafir yang menampakkan kekafirannya.
Dan di akhirat azab mereka lebih dahsyat.

ِ َ‫ن‬
Allah berfirman : ‫صيرًا‬ ِ َّ‫ك ٱَأۡل ۡسفَ ِل ِم َن ٱلن‬
ۡ‫ار َولَن تَ ِج َد لَهُم‬ َ ِ‫ِإ َّن ۡٱل ُمنَ ٰـفِق‬
ِ ‫ين فِى ٱل َّد ۡر‬

“Sesungguhnya orang-orang munafik berada di lapisan paling bawah dari neraka.


Dan engkau tidak akan mendapatkan penolong bagi mereka.” (An-Nisa : 145)

Di antara dosa yang berbahaya bagi seorang hamba di


akhirat :
 dosa bid’ah yang tidak sampai mengkafirkan pelakunya.   Bid’ah secara
istilah syariat adalah cara yang diada-adakan di dalam agama yang menyerupai
syariat, dimaksudkan untuk berlebih-lebihan di dalam bertaqarrub kepada

Allah,   Dan bid’ah adalah perkara yang paling jelek.

Rasulullah bersabda :

َ ‫َوش َُّر اُأل ُمو ِر ُم ْح َدثَاتُ َها َو ُك ُّل بِ ْد َع ٍة‬


ٌ‫ضالَلَة‬
Dan sejelek-jelek perkara adalah perkara-perkara yang diada-adakan. Dan setiap
bid’ah adalah sesat (HR. Muslim)

 Orang yang melakukan bid’ah seakan-akan menganggap agama yang dibawa


oleh Rasulullah belum sempurna dan seakan-akan dia telah menuduh Rasulullah

mengkhianati risalah Allah.   Pelaku bid’ah merasa dirinya di atas petunjuk,


sehingga sulit dia untuk memperoleh hidayah kecuali orang yang Allah rahmati.

 Di antara dosa-dosa yang berbahaya bagi seorang hamba adalah dosa-dosa
besar. Yaitu semua dosa yang diancam pelakunya dengan hukuman di dunia atau
laknat dari Allah atau amarah dari Allah atau diancam dengan neraka, Seperti :
 Berzina

 Mencuri

 Riba

 Durhaka kepada orang tua

 Membunuh tanpa hak

 Dan lain-lain.

 Adalah dosa-dosa kecil yaitu dosa yang tidak sampai kepada dosa-dosa besar.
Seperti melihat kepada aurat wanita yang tidak halal baginya dan lain-lain. Dosa
kecil ini bisa menjadi besar karena beberapa sebab di antaranya adalah apabila
dilakukan secara terus-menerus tanpa melakukan taubat kepada Allah.

Rasulullah Bersabda :

ُ‫ب فَِإنَّ ُهنَّ يَ ْجتَ ِم ْع َن َعلَى ال َّر ُج ِل َحتَّى يُ ْهلِ ْكنَه‬ ُّ ‫ت‬
ِ ‫الذنُو‬ ِ ‫ِإيَّا ُك ْم َو ُم َحقَّ َرا‬
Hati-hatilah kalian dengan dosa-dosa yang dianggap ringan, karena
sesungguhnya dosa-dosa tersebut berkumpul pada diri seseorang sampai
membinasakannya (Hadits Shahih Riwayat Imam Ahmad)

 Dosa berupa kedzaliman kepada orang lain baik harta, kehormatan maupun
fisik akan menjadi penyesalan di hari kiamat, apabila tidak meminta dihalalkan
di dunia ini.

4 Perkara yang apabila diamalkan bisa menghapus Dosa


seseorang :
 

  Yang pertama adalah taubat yang nasuha


Allah berfirman : ‫وا تُوب ُٓو ْا ِإلَى ٱهَّلل ِ تَ ۡوبَ ۬ةً نَّصُوحًا َع َس ٰى َربُّ ُكمۡ َأن‬
ْ ُ‫ين َءا َمن‬
َ ‫يَ ٰـَٓأيُّہَا ٱلَّ ِذ‬
ۡ‫يُ َكفِّ َر َعن ُكمۡ َسيِّـَٔاتِ ُكم‬

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan


taubat yang nasuha, semoga Rabb kalian menghapus dosa-dosa kalian”. (At-
Tahrim : 8)
Taubat yang nasuha adalah taubat yang memenuhi tiga syarat :
 Penyesalan yang mendalam, Meninggalkan kemaksiatan tersebut dan

 Bertekad kuat untuk tidak melakukannya di masa yang akan datang.

 Apabila dosa tersebut berkaitan dengan hak orang lain maka hendaklah
segera menunaikan hak tersebut dan minta segera dihalalkan.  Apabila berupa
harta maka segera dikembalikan dan apabila berupa kehormatan maka segera
meminta maaf.

 Yang kedua memperbanyak memohon maghfirah dari Allah


Dan makna memohon maghfirah yang pertama adalah memohon supaya ditutupi
dosanya dari manusia, kemudian memohon supaya dosa-dosanya tersebut
dihapus oleh Allah sehingga tidak diazab dengan dosa yang sudah dilakukan.

Rasulullah bersabda : ‫يو ِم َأ ْكثَ َر ِم ْن َس ْب ِعي َْن‬


ْ ‫َوهَّللا ِ ِإنِّي َأل ْستَ ْغفِ ُرهَّللا َوَأ تُ ْوبُ ِإلَ ْي ِه فِي ْال‬
ً‫َم َّرة‬

Demi Allah, aku beristgihfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya di dalam
sehari lebih dari tujuh puluh hari (HR. Bukhari)

 Yang ketiga adalah beramal shaleh


‌ِۚ ‫ٱل َّسيِّـَٔا‬
Allah berfirman: ‫ت‬ ‫ت ي ُۡذ ِه ۡب َن‬
ِ ‫ِإ َّن ۡٱل َح َسنَ ٰـ‬

“Sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu akan menghilangkan kejelekan-


kejelekan.” (Hud : 114)

 Yang ke empat adalah bersabar ketika tertimpa musibah


Rasulullah bersabda : ُ‫صيبُ ْال ُمْؤ ِم َن ِإاَّل ُكفِّ َر بِهَا َع ْنهُ َحتَّى ال َّش ْو َكة‬
ِ ُ‫صيبَ ٍة ت‬
ِ ‫َما ِم ْن ُم‬
‫يُ َشا ُكهَا‬

Tidaklah ada sebuah musibah yang menimpa seorang muslim, kecuali Allah akan
menghapus dengan musibah tersebut dosanya sampai apabila dia terkena
duri (HR. Bukhari dan Muslim)

H 7 al maut

Kematian adalah keluarnya nyawa seseorang dari jasadnya. Kematian adalah


ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menguji siapa diantara kita yang
paling baik amalannya. dia adalah sunnatullah bagi setiap jiwa, bagaimanapun
dia berusaha untuk lari dari kematian tersebut.

ِ ‫ْال َم ْو‬
Allah Berfirman : ‫ت‬ ٍ ‫ُكلُّ نَ ْف‬
ُ‫س َذآِئقَة‬

“Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian,” (Ali Imran : 185)


Seseorang tidak mengetahui kapan dan dimana dia akan meninggal. Dan apabila
datang, maka kematian tersebut tidak bisa diundurkan. Sering mengingat mati
adalah perkara yang diperintahkan oleh Nabi Diharapkan dengan mengingat
mati seseorang lebih khusuk di dalam beribadah, bersegera bertaubat dan tidak
lalai atas kenikmatan dunia yang fana ini.

ِ ‫اللَّ َّذا‬
Rasulullah Bersabda : ‫ت‬ ‫َأ ْكثِرُوا ِذ ْك َر هَا ِذ ِم‬

Hendaklah kalian memperbanyak mengingat sesuatu yang memutus semua


kelezatan (HR. Tirmidzi, An Nasai, Ibnu Majah, berkata Syaikh Albani: Hasan Shahih)
Harapan setiap muslim adalah meninggal dalam keadaan khusnul khatimah,
yaitu meninggal dalam keadaan taat kepada Allah. Caranya adalah dengan
berdo’a dan menjaga ketaatan kepada Allah selama hidupnya.

Di dalam sebuah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah
mengabarkan bahwa Allah apabila menghendaki kebaikan bagi seorang hamba
maka akan diberikan taufik untuk beramal shalih sebelum ia meninggal dunia.

Dan diantara amal shalih tersebut adalah mengucapkan Laa ilaaha illallah.
َ ‫ْال‬
Rasulullah bersabda : َ‫جنَّة‬ ‫آخ ُر َكالَ ِم ِه الَ ِإلَهَ ِإالَّ هَّللا ُ َد َخ َل‬ َ ‫َم ْن َك‬
ِ ‫ان‬

Barangsiapa ucapan terakhirnya adalah kalimat Laa ilaaha illallah maka dia akan
masuk ke dalam surga. (Hadits Shahih Riwayat Abu Daud)

Fitnah kubur

 Fitnah secara bahasa artinya adalah ujian. Fitnah kubur adalah tiga pertanyaan
yang akan diajukan oleh malaikat Munkar dan Nakir kepada mayit baik seorang
mukmin, kafir maupun munafiq. Ditanya tentang siapa Rabb-nya? Siapa Nabi-
nya? Dan apa agamanya?

Suatu hari Rasulullah pernah menguburkan mayat bersama para sahabat.


Kemudian beliau berkata kepada mereka :
‫سَأ ُل‬
ْ ُ‫ فَِإنَّهُ اآْل َن ي‬، َ‫سَألُوا لَهُ التَّ ْثبِيت‬
ْ ‫ستَ ْغفِ ُروا ؛ َأِل ِخي ُك ْم َوا‬
ْ ‫ا‬
Hendaklah kalian memohon ampun untuk saudara kalian dan mintalah
untuknya ketetapan hati karena sesungguhnya dia sekarang sedang
ditanya (Hadits Shahih Riwayat Abu Daud)
Yang akan menjawab pertanyaan dengan baik adalah orang yang Allah tetapkan
hatinya. Yang dia dahulu di dunia mengenal Allah, mengenal Rasul-Nya dan juga
mengenal agama islam. Kewajiban seorang muslim adalah bersungguh-sungguh
mempersiapkan jawaban yang benar untuk menghadapi ujian yang soal-soalnya
sudah dibocorkan ini. Dan penjelasan tentang mengenal Allah, Rasulullah dan
agama islam telah kita sebutkan di dalam silsilah ilmiyyah nomor 2, 3, 4

Ada beberapa orang yang mereka kelak tidak akan menghadapi fitnah kubur. Di
antaranya adalah para syuhada yaitu orang-orang yang meninggal di dalam
peperangan di jalan Allah Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah
‫ ﷺ‬: “Yaa Rasulullah, mengapa orang-orang yang beriman diuji di dalam kubur
mereka kecuali orang yang syahid?” Maka Rasulullah menjawab :

ِ ‫ف َعلَى َرْأ‬
ً‫س ِه فِ ْتنُة‬ ُّ ‫َكفَى بِبَا ِرقَ ِة ال‬
ِ ‫سيُ ْو‬
Cukuplah kilatan pedang di atas kepalanya sebagai ujian (Hadits Shahih Riwayat
An-Nasa’i).
Di antara mereka adalah orang yang meninggal di hari jumat atau malam jumat.
Rasulullah bersabda :

‫سلِ ٍم يَ ُموتُ يَ ْو َم ا ْل ُج ُم َع ِة َأ ْو لَ ْيلَةَ ا ْل ُج ُم َع ِة ِإاَّل َوقَاهُ هَّللا ُ فِ ْتنَةَ ا ْلقَ ْب ِر‬


ْ ‫َما ِمنْ ُم‬
Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari jumat atau malam jumat kecuali
Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan menjaganya dari fitnah kubur (Hadits Hasan
Riwayat Tirmidzi)

Nikmat dan azab kubur

Dalil adanya azab kubur di dalam Al-Qur’an di antaranya adalah firman Allah
tentang orang-orang munafiqin

ۚ ‫ب َع ِظيم‬ َ ‫سنُ َع ِّذبُ ُه ْم َم َّرتَ ْي ِن ثُ َّم يُ َرد‬


ٍ ‫ُّون ِإلَ ٰى َع َذا‬ َ
“Kami akan mengazab mereka dua kali kemudian mereka akan dikembalikan
kepada azab yang besar.” (At-Taubah : 101)
Al-Imam Ath-Thabari rahimahullah berkata di dalam tafsirnya, azab yang
pertama adalah di dunia dan azab yang kedua adalah di kubur. Di dalam hadits
Albarra’ ibnu ‘Azib radhiallahu ‘anhu yang panjang yang menceritakan tentang
fitnah, nikmat dan azab kubur, Rasulullah bersabda :
ِ ‫ست َِعيذو بِاهللِ ِمنْ َع َذا‬
‫ب ا ْلقَ ْب ِر‬ ْ ‫إ‬
Hendaklah kalian berlindung kepada Allah dari azab kubur (Hadits shahih riwayat
Abu Dawud dan juga yg lain)
Hadits-hadits tentang azab kubur termasuk mutawatir menurut para ‘ulama.

 Di dalam hadits Al-Barra’ radhiallahu ‘anhu disebutkan bahwasanya orang yang
beriman apabila bisa menjawab fitnah kubur dengan baik akan diberi alas yang
berasal dari surga, diberi pakaian dari surga, dibuka pintu menuju surga,
sehingga dia diterpa angin surga dan mencium wanginya bau surga dan
diluaskan kuburnya sejauh mata memandang. Kemudian ditemani amal shaleh
yang selama ini dia lakukan di dunia, yang Allah wujudkan berupa seorang yang
berwajah bagus, berpakaian indah dan berbau wangi.

 Adapun orang yang kafir, maka ketika tidak bisa menjawab fitnah kubur dia
akan diberi alas yang berasal dari neraka, pakaian dari neraka, dibuka pintu
menuju neraka sehingga dia diterpa angin yang panas dari neraka. Kemudian
disempitkan kuburnya, sehingga tulang rusuknya saling bersilangan. Kemudian
ditemani dosa-dosa yang selama ini dia lakukan di dunia, yang Allah wujudkan
berupa seorang yang buruk rupa dan pakaian serta menyengat bau badannya.

 Secara umum kemaksiatan adalah sebab azab kubur. Rasulullah telah


menyebutkan beberapa kemaksiatan yang merupakan sebab azab kubur di
antaranya adalah namimah yaitu mengadu domba dan juga tidak menjaga
kesucian diri dan juga pakaian dari air kencing. Sebagaimana dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan juga Muslim.

 Azab kubur bagi orang yang beriman bisa terhenti dan terputus dengan
sebab tertentu di antaranya adalah doa orang yang berziarah. Menghindari
kemaksiatan dan bertaubat dari kemaksiatan adalah cara untuk selamat dari
azab kubur. Doa sebelum salam yang diajarkan Rasulullah hendaknya jangan
diremehkan, meskipun hukumnya sunnah.

‫ َو ِمنْ فِ ْتنَ ِة ا ْل َم ْحيَا‬، ‫ب ا ْلقَ ْب ِر‬ ِ ‫اَللَّ ُه َّم ِإنِّ ْي َأع ُْو ُذ بِكَ ِمنْ َع َذا‬
ِ ‫ َو ِمنْ َع َذا‬، ‫ب َج َهنَّ َم‬
‫ح الد ََّّجا ِل‬ِ ‫س ْي‬ ِ ‫ش ِّر فِ ْتنَ ِة ا ْل َم‬
َ ْ‫ َو ِمن‬،‫ت‬ِ ‫َوا ْل َم َما‬
“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa neraka Jahanam,
dan siksaan kubur, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah
Almasih Dajjal.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Tanda tanda kiamat yang sudah terjadi dan telah berlalu


َ ‫ُّم ۡع ِرض‬
Allah berfirman : ‫ُون‬ ‫اس ِح َسابُهُمۡ َوهُمۡ فِى َغ ۡفلَ ۬ ٍة‬ َ ‫ۡٱقتَ َر‬
ِ َّ‫ب لِلن‬
Telah dekat perhitungan bagi manusia, sedangkan mereka dalam keadaan lalai
lagi berpaling. (Al-Anbiya : 1)
Tanda-tanda terjadinya hari kiamat sudah mulai bermunculan.

ۖ
Allah berfirman : ‌‫راطُهَ ۚا‬
َ ‫َأ ۡش‬ ‫ُون ِإاَّل ٱلسَّا َعةَ َأن تَ ۡأتِيَہُم بَ ۡغتَ ۬‌ةً فَقَ ۡد َجٓا َء‬
َ ‫فَهَ ۡل يَنظُر‬

Maka mereka tidaklah menunggu kecuali hari kiamat yang akan datang dengan
tiba-tiba maka sungguh telah datang tanda-tandanya. (Muhammad : 18)
Di antara tanda-tanda kiamat yang sudah terjadi dan telah berlalu adalah
diutusnya Nabi kita Muhammad Beliau pernah bersabda :

َّ ‫بُ ِع ْثتُ َأنَا َوال‬


‫سا َعةُ َك َهاتَ ْي ِن‬
Diutusnya aku dan bangkitnya hari kiamat adalah seperti dua jari ini (yaitu jari
tengah dan jari telunjuk (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan di antara tanda-tanda hari kiamat yang sudah terjadi dan telah berlalu
adalah terbelahnya bulan.

ُ ‫ۡٱلقَ َم‬
Allah berfirman : ‫ر‬ ِ َ‫ۡٱقتَ َرب‬
َّ ‫ت ٱلسَّا َعةُ َوٱن َش‬
‫ق‬

Telah dekat hari kiamat dan telah terbelah bulan. (Al-Qomar : 1)


Dan telah terbelah bulan menjadi dua di zaman Rasulullah ketika orang-orang
musyrikin di awal dakwah beliau meminta bukti kerasulan beliau Kemudian
beliau mengatakan kepada mereka “Lihatlah, lihatlah!” (HR. Muslim).
Dua tanda di atas sudah terjadi kurang lebih 1400 tahun yang lalu.

Adalah keluarnya nabi-nabi palsu setelah Nabi


Muhammad
Rasulullah bersabda :

Tidak akan datang hari kiamat sampai datang para pendusta mendekati tiga
puluh orang. Semuanya mengaku sebagai utusan Allah (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebagian ulama mengatakan yang dimaksud dengan nabi-nabi palsu di dalam
hadits ini adalah orang-orang yang mengaku menjadi nabi setelah Rasulullah dan
mereka memiliki banyak pengikut. Seperti Musailamah Al-Kadzdzab, Al-Aswad
Al-Amsi, Muhtar Ats-Tsaqafi dan lain-lain. Adapun orang yang mengaku sebagai
nabi dan diikuti oleh segelintir manusia, maka ini banyak dan lebih dari tiga
puluh orang.
2. Berlombanya orang-orang yang dahulunya miskin
dalam membangun bangunan.
Rasulullh ketika ditanya oleh Malaikat Jibril tentang sebagian tanda-tanda hari
kiamat maka beliau mengatakan:

Engkau akan melihat orang yang dahulunya tidak beralas kaki, tidak berpakaian,
orang miskin, penggembala kambing, mereka saling berlomba-lomba dalam
meninggikan bangunan (HR. Muslim)
3. Adalah disandarkannya pekerjaan kepada orang yang
tidak berhak.
Rasulullah bersabda yang artinya :

Apabila amanat sudah disia-siakan, maka tunggulah hari kiamat, Beliau ditanya :
Yaa Rasulullah, Bagaimana menyia-nyiakan amanat? Maka beliau mengatakan
Apabila sebuah perkara sudah disandarkan kepada orang yang tidak berhak,
maka tunggulah hari kiamat (HR. Bukhari)
Dan betapa banyak di zaman kita, amanat diberikan kepada orang yang tidak
berhak.

4. Adalah salam hanya untuk orang yang dikenal.


Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh
Imam Ahmad :

‫إن من أشراط الساعة أذا كانت تحية على للمعرفة‬


Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari kiamat, apabila salam itu hanya
diberikan kepada orang yang dikenal (HR. Imam Ahmad)

Tanda kiamat yang belum terjadi

Di antaranya adalah keluarnya Imam Mahdi.


Rasulullah bersabda :

‫ق ِم َن ال ُّد ْنيَا ِإالَّ يَ ْو ٌم – قَا َل َزاِئ َدةُ فِى َح ِد ْيثِ ِه – لَطَ َّو َل هللاُ َذلِ َك اليَ ْو َم ثُ َّم‬ َ ‫لَ ْو لَ ْم يَ ْب‬
‫س ُم‬ ْ ‫س ِمي َوا‬ ْ ‫س ُمهُ ا‬ ْ ‫اطُئ ا‬ ِ ‫ث فِ ْي ِه َر ُجالً ِمنِّي – َأ ْو ِمنْ َأ ْه ِل بَ ْيتِي يُ َو‬ َ ‫اتَّفَقُوا َحت َّى يَ ْب َع‬
‫سطًا َو َع ْدالً َك َما ُملَِئتْ ظُ ْل ًما‬ ْ ِ‫ض ق‬ َ ‫ يَ ْمُأل ْاَأل ْر‬:‫ث فِ ْط ٍر‬
ِ ‫ َزا َد فِي َح ِد ْي‬.‫س َم َأبِى‬ ْ ‫َأبِ ْي ِه ا‬
‫َو َج ْو ًرا‬
Seandainya tidak tersisa dunia ini kecuali satu hari saja niscaya Allah akan
memanjangkan hari tersebut sehingga Allah mengutus seseorang yang berasal
dari keluargaku yang namanya sama dengan namaku dan nama bapaknya sama
dengan nama bapakku. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan setelah
sebelumnya dipenuhi dengan kedzoliman (Hadits hasan shahih riwayat Abu Dawud)
Dalam hadits yang lain beliau Rasulullah mengatakan :

ْ‫سطًا َو َع ْدالً َك َما ُملَِئت‬ َ ‫ يَ ْمُأَل ْاَأل ْر‬،‫ف‬


ْ ِ‫ض ق‬ ِ ‫ َأ ْجلَى ا ْل َج ْب َه ِة َأ ْقنَى ْاَأل ْن‬،‫ي ِمنِّي‬
ُّ ‫ا ْل َم ْه ِد‬
‫سنِ ْي َن‬ َ ‫َج ْو ًرا َوظُ ْل ًما يَ ْملِ ُك‬
ِ ‫س ْب َع‬
Al-Mahdi adalah dari keluargaku. Luas dahinya, mancung hidungnya, akan
memenuhi bumi dengan keadilan setelah bumi ini penuh dengan kedzoliman dan
akan berkuasa selama tujuh tahun (Hadits hasan shahih riwayat Abu Dawud)

 Dan hadits-hadits yang shahih tentang keluarnya Iman Mahdi mutawatir


makna diriwayatkan oleh 26 sahabat Nabi.  Kewajiban seorang muslim adalah
beriman dengan seyakin-yakinnya dengan keluarnya Imam Mahdi tersebut,
sebagaimana disifatkan didalam hadits-hadits yang shahih. Dan waspadalah
dengan orang-orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi atau diyakini
pengikutnya sebagai Imam Mahdi. Imam Mahdi bukanlah yang sembunyi di gua
selama lebih dari 1000 tahun. Beliau akan muncul kelak sebelum datangnya
Dajjal dan sebelum turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam. Beliau adalah imam yang
shaleh yang muncul di tengah-tengah manusia, menegakkan amar ma’ruf dan
nahi munkar.

Tanda tanda besar dekatnya hari kiamat

Suatu saat Nabi Muhammad melihat para sahabat sedang saling berbicara. Maka
beliau bertanya :

Apa yang sedang kalian bicarakan ? Maka mereka menjawab “Kami sedang
mengingat hari kiamat.” Kemudian beliau Rasulullah berkata :

‫ت‬ ْ ‫ِإنَّ َها لَنْ تَقُو َم َحتَّى ت ََر ْو َن قَ ْبلَ َها َع‬
ٍ ‫ش َر آيَا‬
Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut, sampai kalian melihat
sebelumnya sepuluh tanda-tanda, Kemudian beliau shalallahu ‘alaihi wasallam
menyebutkan sepuluh tanda tersebut, yaitu:

 Asap

 Dajjal

 Daabbah (seekor hewan melata)

 Terbitnya matahari dari barat


 Turunnya Nabi Isa Ibnu Maryam

 Ya’juj dan Ma’juj

 Khosf di timur (terbenamnya sebagian tanah di timur)

 Khosf di barat

 Khosf di Jazirah Arab

 Api yang keluar dari Yaman yang menggiring manusia ke padang


pengumpulan (HR. Imam Muslim).

Dajjal

Dajjal yang secara bahasa artinya pendusta besar merupakan seorang manusia
keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam yang di akhir zaman Allah akan menjadikan
dia fitnah terbesar dalam sejarah manusia.

Rasulullah bersabda :

‫ق َأ ْكبَ ُر ِم َن الد ََّّجال‬


ٌ ‫سا َع ِة َخ ْل‬ ِ ‫َما بَ ْي َن َخ ْل‬
َّ ‫ق آ َد َم ِإلَى قِيَ ِام ال‬
Tidak ada fitnah antara penciptaan Adam sampai hari kiamat yang lebih besar
dari pada fitnah Dajjal (HR. Muslim).

 Sebelum keluarnya Dajjal, Bumi dalam keadaan kemarau yang sangat

panjang.   Manusia sangat membutuhkan air dan juga makanan.   Dajjal

muncul dan mengaku sebagai tuhan rabbul ‘alamiin.   Allah memberikan dia
kemampuan untuk bergerak cepat, menurunkan hujan dan menumbuhkan

tanaman.    Dia membawa sesuatu yang menyerupai surga dan neraka,


sehingga orang-orang yang tidak mengenal Allah seperti orang-orang musyrik,

kafir dan munafiq, mereka pun mengikuti Dajjal.   Di antaranya adalah tujuh
puluh ribu orang Yahudi Asbahan (HR. Muslim)

  Dan Asbahan adalah nama sebuah daerah. Sampai ada seseorang yang
awalnya menyangka dirinya beriman setelah melihat perkara yang luar biasa
pada diri Dajjal, akhirnya dia mengkuti Dajjal tersebut (Hadits Shahih Riwayat Abu
Dawud)
Setiap Nabi telah mengingatkan umatnya fitnah Dajjal ini. Rasulullah bersabda :

ُ‫ لَقَ ْد َأ ْن َذ َرهُ نُ ْو ٌح قَ ْو َمه‬،ُ‫ِإنِّي ُأ ْن ِذ ُر ُك ُم ْوهُ َو َما ِمنْ نَبِ ٍّي ِإالَّ قَ ْد َأ ْن َذ َرهُ قَ ْو َمه‬
Sesungguhnya aku akan memperingatkan kalian tentang Dajjal. Dan tidaklah
seorang Nabi kecuali dia telah memperingatkan kaumnya, dari Dajjal. Demikian
pula Nuh ‘alaihissalam. (HR. Bukhari)

 Dajjal sekarang ada di sebuah pulau. Thammim Ad-Daari seorang sahabat


Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam saat masih beragama Nashrani, dia dan
beberapa orang temannya pernah terdampar di pulau tersebut, mereka melihat
Dajjal dalam keadaan terikat kuat. Bahkan sempat terjadi dialog antara mereka
dengan Dajjal. Kemudian Thammim mengabarkan pertemuan dan dialog ini
kepada Nabi setelah masuk islam dan dibenarkan oleh Nabi  (Hadits Shahih
Riwayat Imam Muslim)

Rasulullah sebagai seorang Nabi yang sangat menginginkan keselamatan bagi


umatnya, telah menyebutkan di dalam hadits-hadits yang shahih tentang ciri-ciri
Dajjal. Di antaranya, bahwasanya Dajjal adalah

 Orang yang gemuk badannya

 Kulitnya berwarna merah

 Rambuntya keriting

 Mata kanannya buta

 Mata kirinya seperti anggur

 Dan tertulis di antara kedua matanya tiga huruf Kaf, Fa dan Ra. Dalam
riwayat lain disebutkan Kafir. Semua orang yang beriman bisa membaca, baik
yang buta huruf maupun yang tidak buta huruf.

Ciri-ciri di atas disebutkan dalam hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari


dan juga Muslim. Di dalam shahih Muslim disebutkan bahwasanya Dajjal tidak
memiliki anak. Orang yang mengenal Allah mengetahui bahwasanya Dajjal
bukanlah rabbul ‘alamin. Mereka tahu bahwasanya Allah tidak dilihat di dunia
dan Allah tidak buta sebelah. Adapun kehebatan yang dimiliki oleh Dajjal, maka
semuanya adalah dengan izin Allah untuk menguji keimanan para hamba.

Rasulullah  bersabda : Apabila samar bagi kalian Rab kalian, maka ketahuilah
bahwa Rab kalian tabaroka wa ta’ala tidaklah buta sebelah matanya dan
sesungguhnya kalian tidak akan melihat Rab kalian tabaroka wa ta’ala sampai
kalian meninggal dunia (HR. Ahmad dan Abu Dawud dishahihkan oleh Albani
rahimahullah)
Dajjal akan tinggal di bumi selama 40 hari, satu hari pertama seperti satu tahun,
satu hari kedua seperti sebulan, satu hari ketiga seperti seminggu dan hari-hari
yang lain seperti hari-hari biasa (HR. Muslim)
Jadi kurang lebih apabila dihitung dengan hari-hari biasa, dia akan tinggal di
bumi selama satu tahun dua setengah bulan.

Seorang muslim hendaknya mencari jalan keselamatan dari fitnah Dajjal di


antaranya :

  Berusaha mengenal Allah dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya, karena orang-


orang yang mengikuti Dajjal adalah orang-orang yang tidak mengenal Allah

  Menaati Rasulullah Karena Dajjal ketika dikabarkan oleh Thamim Addaari


radhiallahu ‘anhu dan juga kawan-kawannya, bahwasanya Muhammad telah
muncul dan menang serta menjadi orang yang ditaati, maka Dajjal mengatakan
yang artinya,
Ketahuilah, bahwasanya menaati dia (yaitu Muhammad) adalah lebih baik bagi
mereka (HR. Muslim)

  Adalah memperbanyak doa ketetapan hati.


‫ﺏ ﺛَﺒِّﺖْ ﻗَ ْﻟﺒِﻲ َﻋﻠَﻰ ِﺩﻳﻨِ َﻚ‬
ِ ‫ﺐ ﺍ ْﻟﻘُﻠُﻮ‬
َ ِّ‫ﻳَﺎ ُﻣﻘَﻠ‬
  Adalah membaca doa yang diajarkan oleh Nabi sebelum salam.
،‫ﺕ‬ِ ‫ﺏ َﺟ َﻬﻨَّ َﻢ َﻭ ِﻣﻦْ ﻓِ ْﺘﻨَ ِﺔ ﺍ ْﻟ َﻤ ْﺤﻴَﺎ َﻭﺍ ْﻟ َﻤ َﻤﺎ‬ ِ ‫ﺍَﻟﻠَّ ُﻬ َّﻢ ﺇِﻧِّ ْﻲ ﺃَﻋ ُْﻮ ُﺫ ﺑِﻚَ ِﻣﻦْ َﻋ َﺬﺍ‬
ِ ‫ﺏ ﺍ ْﻟﻘَ ْﺒ ِﺮ َﻭ ِﻣﻦْ َﻋ َﺬﺍ‬
‫ﺢ ﺍﻟﺪ ََّّﺟﺎ ِﻝ‬
ِ ‫ﺴ ْﻴ‬ِ ‫ﺷ ِّﺮ ﻓِ ْﺘﻨَ ِﺔ ﺍ ْﻟ َﻤ‬
َ ْ‫َﻭ ِﻣﻦ‬
Sebagian pendahulu kita, dahulu menyuruh anaknya untuk mengulang sholat
lagi apabila tidak membaca doa ini ketika sholat.

  Adalah berusaha menjauh dari Dajjal apabila mendengar tentang


kedatangannya. Karena Dajjal memiliki syubhat kerancuan yang bisa
menggoyahkan iman seseorang.
Rasulullah bersabda yang artinya :

Barang siapa yang mendengar tentang Dajjal maka hendaklah menjauh darinya
karena demi Allah sesungguhnya seseorang mendatangi dajjal dan dia
menyangka bahwasannya dia adalah beriman ternyata kemudian dia mengikuti
dajjal tersebut karena melihat syubhat yang dimiliki oleh Dajjal tersebut (Hadits
Shahih Riwayat Abu Dawud)
Di dalam shahih muslim disebutkan bahwasannya manusia akan pergi ke
gunung-gunung untuk menghindari dajjal.
  Apabila mampu maka hendaklah dia pergi ke dua tanah haram : Makkah dan juga
Madinah. Karena keduanya tidak bisa dimasuki oleh Dajjal (HR. Bukhari dan
Muslim)

  Apabila terpaksa bertemu dengan Dajjal maka hendaklah dia bersabar, tetap diatas
kebenaran dan tidak menaati Dajjal tersebut dan hendaknya dia membaca 10 ayat yang
pertama dari Surat Al-Kahfi.
Rasulullah bersabda yang artinya : Barang siapa di antara kalian yang menemui
dajjal maka hendaklah dia membaca awal dari surat Al Kahfi (HR. Muslim)

Dalam hadits yang lain Beliau mengatakan : Barang siapa yang menghafal 10 ayat
yang pertama dari Surat Al-Kahfi maka dia akan terjaga dari Dajjal (HR.Muslim)

  Apabila melihat Dajjal membawa dua sungai, sungai dari api dan sungai dari air
maka petunjuk Nabi hendaknya kita memejamkan mata, menundukkan kepala kemudian
meminum dari sungai api karena sebenarnya itu adalah air yang dingin (HR. Muslim)

 Dajjal muncul di masa Imam Mahdi sebelum turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam
dan akan dibunuh oleh Nabi ‘Isa. Kewajiban seorang muslim adalah beriman
dengan munculnya Dajjal sebagaimana dikabarkan oleh Nabi dalam hadits-hadits
yang shahih. Dajjal bukanlah khayalan atau simbol kerusakan semata.

Turunnya nabi isa alaihissalam

 Ketika orang-orang Yahudi berusaha membuat makar untuk membunuh Nabi


‘Isa ‘alaihissalam, Allah subhanahu wa ta’ala menyelamatkan beliau dengan
mengangkat beliau ke atas kepada Allah.

 Turunnya beliau ‘alaihissalam ke Bumi, Allah jadikan sebagai salah satu


tanda besar dekatnya hari kiamat.

Allah berfirman :

َّ ‫َﻭﺇِﻧَّﻪُ ﻟَ ِﻌ ْﻠ ٌﻢ ﻟِﻠ‬
‫ﺴﺎ َﻋ ِﺔ‬
“Dan sesungguhnya itu adalah tanda dekatnya hari kiamat.” (Az-Zukhruf : 61)

 Berkata ‘Abdullah Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, maksud dari hal itu
adalah turunnya Nabi ‘Isa ‘alaihissalam (diriwayatkan oleh Ath-Thobari dalam
tafsirnya)

 Beliau turun di saat kaum muslimin sedang di masa genting menghadapi


dahsyatnya fitnah Dajjal. Turun di waktu shubuh dan sholat di belakang Imam
Mahdi, imam kaum muslimin saat itu.
Rasulullah bersabda :

‫ﻛﻴﻒ ﺃﻧﺘﻢ ﺇﺫﺍ ﻧﺰﻝ ﺑﻦ ﻣﺮﻳﻢ ﻓﻴﻜﻢ ﻭﺇﻣﺎﻣﻜﻢ ﻣﻨﻜﻢ‬


Bagaimana kalian jika turun Ibnu Maryam di tengah-tengah kalian dan imam
kalian saat itu adalah dari kalian (HR. Bukhari dan Muslim)

 Hal yang pertama kali yang beliau lakukan adalah membunuh Dajjal yang
sedang mengepung sebagian kaum muslimin di Baitul Maqdis.  Beliau membunuh
dengan tombak kecil beliau setelah itu Dajjal hampir melarut habis seperti
melarutnya garam karena melihat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.  Kemudian umat islam
pun memerangi orang-orang yang bersama Dajjal, di antaranya adalah orang-
orang Yahudi, sampai batu dan juga pohon-pohonan membantu umat islam
memerangi orang-orang Yahudi.  Setiap ada orang Yahudi yang berusaha untuk
bersembunyi di belakang batu atau pohon maka berkatalah batu atau pohon
tersebut :

Wahai muslim, ini Yahudi bersembunyi di belakangku, maka bunuhlah dia.


Kecuali pohon Ghorqot (Hadits shahih HR.Muslim)

 Setelah itu keluarlah Ya’juj dan juga Ma’juj yang membuat kerusakan besar
di permukaan Bumi maka Nabi ‘Isa ‘alaihissalam dan juga kaum muslimin berdoa
kepada Allah supaya Allah membinasakan mereka.

Setelah Ya’juj dan Ma’juj binasa, jadilah Nabi ‘Isa ‘alaihissalam seorang pemimpin
yang adil yang menegakkan syariat islam.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

‫يب‬
َ ِ‫صل‬ َّ ‫س َر ال‬ِ ‫ فَيَ ْك‬، ً‫وش َكنَّ َأنْ يَ ْن ِز َل فِي ُك ُم ا ْبنُ َم ْريَ َم َح َك ًما َع ْدال‬
ِ ُ‫ لَي‬، ‫سى بِيَ ِد ِه‬ ِ ‫َوالَّ ِذى نَ ْف‬
َ ‫ َحتَّى تَ ُك‬، ‫يض ا ْل َما ُل َحتَّى الَ يَ ْقبَلَهُ َأ َح ٌد‬
‫ون‬ َ ِ‫ َويَف‬، َ‫ض َع ا ْل ِج ْزيَة‬َ َ‫ َوي‬، ‫ير‬ َ ‫ َويَ ْقتُ َل ا ْل ِخ ْن ِز‬،
‫س ْج َدةُ ا ْل َوا ِح َدةُ َخ ْي ًرا ِم َن ال ُّد ْنيَا َو َما فِي َها‬
َّ ‫ال‬
Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hampir-hampir turun ‘Isa Ibnu
Maryam di antara kalian sebagai seorang penguasa yang adil. Maka dia akan
menghancurkan salib, membunuh babi, menggugurkan atau membatalkan
hukum jizyah, harta benda melimpah ruah sehingga tidak ada seorangpun yang
menerima shadaqah. Sehingga sujud sekali saat itu lebih baik dari pada dunia
dan seisinya (HR. Bukhari dan Muslim)

 Beliau turun ‘alaihissalam, beriman kepada Nabi Muhammad ‫ﷺ‬   


mengikuti syari’at beliau dan bukan untuk menghapus syariat Nabi Muhammad
‫ ﷺ‬.  Manusia saat itu dalam keadaan aman, tentram dan damai.   
Rasulullah ‫ ﷺ‬mengabarkan bahwasanya kehidupan saat itu adalah kehidupan

yang sangat indah.   Langit di ijinkan untuk menurunkan hujan,   Bumi di

ijinkan untuk mengeluarkan tanaman,   bahkan seandainya ada sebuah biji

yang jatuh di atas batu yang keras niscaya dia akan tumbuh.   Tidak ada

saling bakhil,   tidak ada saling hasad   dan tidak ada saling benci.

Sampai seandainya ada seseorang melewati seekor singa, niscaya singa

tersebut tidak akan mengganggunya.   Dan seandainya ada orang yang


menginjak seekor ular niscaya ular tersebut tidak akan mengganggunya (Hadits
Shahih Riwayat Ad-Dailami).

Di dalam Shahih Muslim disebutkan bahwasanya beliau ‫ ﷺ‬akan melakukan


haji dan umrah.

 Dan di dalam hadits yang lain disebutkan bahwasanya beliau akan tinggal di
Bumi selama 40 tahun. Kemudian meninggal dan dishalatkan oleh orang
islam (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud).

Ya’juj dan ma’juj


 Ya’juj dan Ma’juj adalah nama dua umat manusia keturunan Nabi Adam
‘alaihissalam.

 Mereka sudah ada di zaman Dzulqarnain dan membuat kerusakan di


permukaan bumi.

  Allah dengan rahmat-Nya telah melidungi manusia dari mereka.

  Dzulqarnain telah membuat dinding raksasa dari besi dan tembaga untuk
mencegah mereka keluar sampai waktu yang ditentukan oleh Allah.

 Di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah
rahimahullah, Rasulullah menyebutkan bahwasannya Ya’juj dan Ma’juj menggali
setiap hari dan berusaha untuk keluar. Ketika hampir mereka melihat sinar
matahari maka sebagian dari mereka mengatakan,
 Kembalilah kalian, besok kita akan menggali kembali.

Dan mereka tidak mengatakan insya Allah. Maka Allah mengembalikan galian
mereka seperti sedia kala, seakan-akan belum mereka gali. Demikian setiap hari
sampai ketika sudah waktunya mereka keluar sebagian mereka mengatakan
setelah selesai menggali :

 Kembalilah kalian, besok insya Allah kita akan menggali lagi.

  Maka pada esok harinya mereka mendapatkan galian mereka dan akhirnya
mereka pun bisa keluar. Suatu hari Rasullulah pernah mengabarkan bahwa di
zaman beliau dinding tersebut telah terbuka sedikit, seperti lingkaran yang
dibentuk ibu jari dengan jari telunjuk (HR. BukhAri)

  Kalo sudah mendekat hari kiamat, maka dinding tersebut akan hancur dan
mereka pun akan keluar. Allah berfirman :

۬
ُ ‫ضہُمۡ يَ ۡو َم ِٕٮ ۬ ٍذ يَ ُم‬
‫وج‬ َ ‫ان َو ۡع ُد َربِّى َحقًّا َوت ََر ۡكنَا بَ ۡع‬
َ ‫فَِإ َذا َجٓا َء َو ۡع ُد َربِّى َج َعلَهُ ۥ َد َّكٓا َۖ‌ء َو َك‬
‌ٍ ۖ۬ ‫فِى بَ ۡع‬
‫ض‬
“Dzulqarnain berkata, apabila datang janji Rab-ku maka Rab-ku akan
menghancur leburkan dinding tersebut. Maka kami akan biarkan mereka pada
hari itu bercampur antara satu dengan yang lain. ,” (Al-Kahfi: 98-99)

  Dan mereka akan dengan cepat keluar

sebagaimana firman Allah :

َ ُ‫سل‬
‫ون‬ ٍ ۬ ‫ڪ ِّل َح َد‬
ِ ‫ب يَن‬ ُ ‫وج َو َم ۡأ ُج‬
ُ ‫وج َوهُم ِّمن‬ ُ ‫َحتَّ ٰ ٓى ِإ َذا فُتِ َح ۡت يَ ۡأ ُج‬
“Hingga apabila dibuka Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari
seluruh tempat yang tinggi.” (Al-Anbiya : 96)

  Allah telah menjadikan keluarnya Ya’juj dan Ma’juj sebagai salah satu
tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat.

Ya’juj dan Ma’juj keluar setelah binasanya Dajjal. Allah mewahyukan kepada
Nabi Isa ‘alaihissalam
ْ ‫ فَ َح ِّر ْز ِعبَا ِد‬،‫َأنِّ ْي قَ ْد َأ ْخ َر ْجتُ ِعبَا ًدا لِ ْي الَ يَ َدا ِن َأل َح ٍد بِقِتَالِه ْم‬
ُّ ‫ي ِإلَى ال‬
‫ط ْو ِر‬
Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku (yaitu Ya’juj dan
Ma’juj) yang tidak seorangpun bisa melawan mereka. Maka kumpulkanlah
hamba-hamba-Ku (yaitu kaum muslimin) ke Gunung Thur (HR. Muslim)
Jumlah mereka sangat banyak. Ketika orang-orang yang di bagian depan
melewati sebuah sungai dan meminumnya, maka yang di berada akhir tidak
mendapatkan air tersebut. Dan mengatakan, dahulu di sini ada airnya (HR.
Muslim)
Manusia lari dari Ya’juj dan Ma’juj dan bersembunyi di benteng-benteng mereka,
setelah banyak membuat kerusakan di bumi, maka Ya’juj dan Ma’juj berkata
“Kita telah membunuh penduduk Bumi, maka marilah kita membunuh penduduk
langit”. Mereka pun mengarahkan anak panah mereka ke langit. Kemudian Allah
mengembalikan anak panah mereka tersebut ke Bumi dalam keadaan
berlumuran darah. Mereka pun mengatakan Kita telah mengalahkan penduduk
langit (Hadits shahih riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Ya’juj dan Ma’juj mengepung Nabi Isa ‘alaihissalam dan para sahabatnya di
Gunung Thur. Akhirnya beliau berdoa kepada Allah maka Allah menurunkan ulat
di leher-leher Ya’juj dan Ma’juj. Maka meninggallah mereka dalam satu waktu.
Kemudian turunlah Nabi Isa ‘alaihissalam dan para pengikutnya dan mereka
tidak mendapatkan satu jengkal tanah kecuali di situ ada bangkai Ya’juj dan
Ma’juj. Mereka pun meminta kepada Allah supaya Allah membersihkan.
Akhirnya Allah mengirimkan burung yang membawa bangkai-bangkai mereka.
Kemudian, Allah memberikan hujan yang membersihkan bumi (HR. Muslim)
Dalam hadits shahih yang lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah
bersabda :

Kaum muslimin akan menggunakan bekas busur anak panah dan tameng kayu
Ya’juj dan Ma’juj sebagai kayu bakar selama tujuh tahun.Ini menunjukkan
banyaknya jumlah Ya’juj dan juga Ma’juj.

Keadaan islam setelah meninggalnya nabi isa alaihissalam

etelah jaya di zaman Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, melemahlah islam kembali sedikit
demi sedikit dan akan diangkat Al-Quran.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :
Islam akan hilang sedikit demi sedikit, seperti hilangnya lukisan pada pakaian.
Sehingga tidak diketahui apa itu puasa, sholat, menyembelih dan juga shadaqah.
Akan pergi Alquran dalam satu malam, sehingga tidak tersisa satu ayat pun. Dan
akan ada beberapa kelompok manusia, laki-laki tua dan wanita tua dan
mengatakan “Kami mendapatkan nenek moyang kami dahulu di atas kalimat Laa
ilaa ha illallah, maka kami pun mengatakannya.” (Hadits Shahih Riwayat Ibnu
Majah)
 Akan datang masa di mana banyak perzinaan dilakukan secara terang-
terangan di pinggir jalan (HR. Muslim)

 Tidak ada haji ke Baitullah (HR. Bukhari)

 Dan ka’bah akan dihancurkan oleh sebagian orang (HR. Muslim)


Manusia akan kembali ke zaman jahiliyyah bahkan lebih parah. Akan kembali
tersebar penyembahan terhadap berhala dan merekalah orang-orang yang akan
menyaksikan dahsyatnya hari kiamat.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

‫ ُه ْم ش ٌَّر ِمنْ َأ ْه ِل ا ْل َجا ِهلِيَّ ِة‬،‫ق‬ ِ ‫سا َعةُ ِإاَّل َعلَى‬


ِ ‫ش َرا ِر ا ْل َخ ْل‬ َّ ‫اَل تَقُو ُم ال‬
Tidak akan bangkit hari kiamat kecuali atas orang-orang yang paling jelek yang
mereka lebih jelek dari pada orang yang hidup di zaman jahiliah (HR. Muslim)
Urutan tanda-tanda besar hari kiamat sampai meninggalnya Nabi ‘Isa
‘alaihissalam jelas di dalam hadits-hadits shahih, demikian pula tanda terakhir,
yaitu, keluarnya api yang menggiring manusia ke Mahsyar atau tempat
pengumpulan.

Adapun 6 tanda yang lain :

. terbitnya matahari dari barat,

. keluarnya hewan melata dari Bumi,

. keluarnya asap,

. tiga khosf yaitu tenggelamnya sebagian tanah di barat,

. tenggelamnya sebagian tanah di timur dan

. tenggelamnya sebagian tanah di jazirah arab,

Maka wallahu a’lam tentang urutan yang benar, bagi 6 tanda ini. Hanya
Rasulullah ‫ ﷺ‬telah mengabarkan :

 Bahwasanya antara terbitnya matahari dari barat dan keluarnya seekor


hewan melata dari bumi, ini jaraknya sangat dekat. Apabila salah satu dari
keduanya muncul, maka yang lain akan segera muncul (HR. Muslim)
Terbitnya matahari dari barat

Matahari setiap harinya meminta izin kepada Allah untuk terbit dari timur,
sampai ketika sudah waktunya maka Allah tidak mengizinkan matahari untuk
terbit dari timur. Dan menyuruhnya kembali dari tempat dia datang, yaitu arah
barat. Akhirnya terbitlah matahari dari barat (HR. Bukhari)
Terbitnya matahari dari barat adalah termasuk tanda-tanda besar dekatnya hari
kiamat. Apabila manusia melihatnya, maka mereka akan beriman semuanya dan
akan yakin bahwa kiamat memang sudah dekat. Allah berfirman :

‌َۗ ِّ‫ت َرب‬


‫ك يَ ۡو َم‬ ِ ‫ض َءايَ ٰـ‬ ُ ‫ون ِإٓاَّل َأن ت َۡأتِيَ ُه ُم ۡٱل َملَ ٰـٓ ِٕٮ َكةُ َأ ۡو يَ ۡأتِ َى َربُّكَ َأ ۡو يَ ۡأتِ َى بَ ۡع‬
َ ‫َهلۡ يَنظُ ُر‬
‫سبَ ۡت فِ ٓى‬ َ ‫سا ِإي َم ٰـنُہَا لَمۡ تَ ُك ۡن َءا َمنَ ۡت ِمن قَ ۡب ُل َأ ۡو َك‬ ً ‫ت َربِّكَ اَل يَنفَ ُع نَ ۡف‬ ِ ‫ض َءايَ ٰـ‬ُ ‫يَ ۡأتِى بَ ۡع‬
َ ‫ِإي َم ٰـنِہَا َخ ۡي ۬ ًر ۗا‌ قُ ِل ٱنتَ ِظ ُر ٓو ْا ِإنَّا ُمنتَ ِظ ُر‬
‫ون‬
“Tidaklah mereka menunggu kecuali kedatangan para malaikat yaitu malaikat
maut atau kedatangan Allah atau kedatangan sebagian tanda-tanda kebesaran
Allah. Hari ketika datang sebagian tanda-tanda kebesaran Tuhanmu, tidak akan
bermanfaat iman seseorang yang tidak beriman sebelumnya atau belum beramal
kebaikan di dalam imannya. Katakanlah, “Tunggulah, sesungguhnya kita juga
menunggu.” (Al-An’am :158)
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah ‫ﷺ‬
menafsirkan bahwa tanda kebesaran Allah di dalam ayat ini adalah terbitnya
matahari dari barat. Saat itu orang kafir bertaubat dari kekafirannya, orang yang
beriman yang sebelumnya menyia-nyiakan amal shaleh maka dia akan bertaubat
dan beramal shaleh, namun pintu taubat di kala itu sudah tertutup dan amal
tidak akan diterima karena dilakukan di saat terpaksa.

Kecuali orang mukmin yang sebelum munculnya matahari dari barat sudah
beriman dan beramal shaleh, maka amalannya akan diterima. Oleh karena itu
maka seorang muslim hendaknya segera bertaubat kepada Allah dari segala dosa,
bagaimanapun besar dosa yang dia miliki dan jangan menundanya.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda

‫َاب هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬


َ ‫س ِمنْ َم ْغ ِربِ َها ت‬ َّ ‫َاب قَ ْب َل َأنْ تَ ْطلُ َع ال‬
ُ ‫ش ْم‬ َ ‫َمنْ ت‬
Barang siapa yang bertaubat sebelum terbitnya matahari dari barat, maka Allah
akan menerima taubatnya (HR. Muslim)

KELUARNYA SEEKOR HEWAN MELATA DARI BUMI DAN KELUARNYA ASAP


Allah berfirman :

۬
ِ ‫َوِإ َذا َوقَ َع ۡٱلقَ ۡو ُل َعلَ ۡي ِہمۡ َأ ۡخ َر ۡجنَا لَ ُهمۡ َدٓابَّةً ِّم َن ٱَأۡل ۡر‬
َ َّ‫ض تُ َكلِّ ُم ُهمۡ َأنَّ ٱلن‬
‫اس َكانُو ْا بِـَٔايَ ٰـتِنَا‬
َ ُ‫اَل يُوقِن‬
‫ون‬
“Dan apabila telah datang keputusan atas mereka, maka Kami akan keluarkan
untuk mereka seekor binatang melata dari bumi yang akan berbicara kepada
manusia, bahwa manusia dahulu tidak yakin dengan ayat Kami.” (An-Naml : 82)
Hewan tersebut akan keluar di waktu dhuha sebagaimana di dalam shahih
muslim dan dia akan menandai orang kafir di hidungnya sebagai tanda
kekafirannya. Maka manusia masing-masing dengan jelas akan mengetahui siapa
yang mukmin dan siapa yang kafir.

Di dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah
bersabda yang artinya :

“Akan keluar seekor hewan melata dan akan menandai manusia pada hidung-
hidung mereka Di antara tanda besar hari kiamat adalah keluarnya asap”

Allah berfirman :

(١١( ‫اب َألِي ۬ ٌم‬ ‌َۖ َّ‫) يَ ۡغشَى ٱلن‬١٠( ‫ين‬


ٌ ‫اس َه ٰـ َذا َع َذ‬ َّ ‫فَ ۡٱرتَقِ ۡب يَ ۡو َم ت َۡأتِى ٱل‬
ٍ ۬ ِ‫س َمٓا ُء بِد َُخا ۬ ٍن ُّمب‬
“Maka tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata, yang meliputi
manusia. Inilah azab yang pedih.” (Ad-Dukhan : 10-11)
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu berpendapat bahwa maksud ayat ini adalah asap
yang keluar di akhir zaman, sebagai salah satu tanda dekatnya hari kiamat. Dan
asap ini merupakan adzab dan siksaan bagi orang-orang kafir.

MENINGGALNYA ORANG BERIMAN SEBELUM HARI KIAMAT

Sebelum terjadinya hari kiamat, Allah akan mengirim angin yang mencabut
nyawa semua orang yang beriman. Sehingga tidak tersisa di dunia, kecuali
sejelek-jelek manusia.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

Kemudian Allah akan mengutus angin yang dingin dari arah Syam, maka tidak
ada seorang pun di Bumi yang di dalam hatinya ada kebaikan atau iman meski
sebesar biji sawi, kecuali akan dicabut nyawanya oleh angin tersebut. Sampai
seandainya salah seorang dari mereka masuk ke dalam gunung, niscaya angin
tersebut akan masuk bersamanya dan mencabut nyawanya. Maka tersisalah
sejelek-jelek manusia yang ringan berbuat kerusakan, seperti ringannya burung
dan mereka ganas dalam berbuat kedzaliman satu dengan yang lain, seperti
ganasnya hewan buas. Mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari
kemungkaran (HR. Muslim).
Di dalam sebuah hadits yang juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, disebutkan
bahwasanya

 Allah mengutus angin tersebut dari Yaman.

 Sebagian ulama mengatakan bahwasanya angin tersebut, berasal dari dua arah, yaitu
Yaman dan juga Syam.
Dan di antara tanda-tanda besar hari kiamat adalah :

 Akan terbenamnya tanah secara besar-besaran di tiga daerah timur, barat dan jazirah arab,
sebagaimana datang didalam hadits.
Dan termasuk dalam tanda-tanda besar hari kiamat adalah :

 Munculnya api dari Yaman yang akan menggiring manusia ke tempat


pengumpulan. Dan tempat dikumpulkannya manusia saat itu adalah Syam.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Baihaqi di dalam Sha’abul Iman dan

hadits ini shahih.   Dan syam adalah daerah-daerah di sekitar Masjidil Aqsa.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda yang artinya,

Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan dalam keadaan berjalan kaki, sebagian


naik kendaraan dan sebagian akan diseret di atas wajah-wajah mereka (Hadits
Shahih Riwayat Tirmidzi)

 Api ini akan senantiasa bersama mereka siang dan malam sehingga mereka
sampai ditempat pengumpulan. Sebagaimana bisa disimpulkan di dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

 Dan yang terakhir kali akan dikumpulkan adalah dua orang penggembala
dari Qobilah Muzailah (HR. Bukhari dan Muslim)

 Pengumpulan di sini berbeda dengan pengumpulan manusia setelah


dibangkitkan dari kuburnya.
 Pengumpulan di sini adalah di dunia untuk sebagian manusia.

 Sedangkan pengumpulan setelah dibangkitkannya manusia adalah di


akhirat untuk semua manusia.

Anda mungkin juga menyukai