Anda di halaman 1dari 4

Halaqah yang Pertama dari Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah ke-6 “Beriman Kepada Malaikat” adalah tentang

“Muqaddimah Iman Dengan Malaikat”.

Diantara pokok-pokok keimanan yang harus diimani oleh seorang hamba adalah “Beriman dengan
malaikat-malaikat Allāh”.

Al-Qurān, As-Sunnah dan Ijmā’ kaum Muslimin menunjukkan tentang wajibnya beriman dengan mereka.
Dan kekufuran dengan malaikat adalah kekufuran dengan Allāh ‘Azza Wa Jalla.

Semakin seseorang mengetahui tentang malaikat Allāh secara terperinci maka akan semakin bertambah
keimanannya dan akan semakin banyak manfaatnya.

Al-Malāikah (‫ )المآلئكة‬adalah jamak dari malak (‫ )ملك‬yang artinya adalah utusan.

Mereka adalah makhluq mulia dan dimuliakan. Allāh telah memilih mereka menjadi utusan Allāh kepada
makhluqNya.

Allāh berfirman:

ْ ‫ال فَ َما َخ‬


َ‫طبُ ُك ْم َأيُّهَا ْال ُمرْ َسلُون‬ َ َ‫ق‬

“(Ibrāhīm) Berkata kepada malaikat ‘Kemudian apa yang menjadi maksud kalian, wahai para utusan?’.”

(Adz-Dzāriyāt 31)

Malaikat adalah makhluq Allāh yang diciptakan dari cahaya, tidak mengetahui jumlahnya kecuali Allāh.
Allāh telah memilih mereka untuk beribadah kepada Allāh.

Beriman dengan malaikat adalah termasuk rukun Iman yang tidak sah keimanan seseorang sampai
beriman dengan malaikat-malaikat Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

‫ق بَ ْينَ َأ َح ٍد ِّمن رُّ ُسلِ ِه‬


ُ ‫نز َل ِإلَ ْي ِه ِمن َّربِّ ِه َو ْال ُمْؤ ِمنُونَ ۚ ُكلٌّ آ َمنَ بِاهَّلل ِ َو َماَل ِئ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه اَل نُفَ ِّر‬‫ُأ‬
ِ ‫ۚ آ َمنَ ال َّرسُو ُل ِب َما‬

“Rasūl telah beriman dengan apa yang diturunkan dari RabbNya dan juga orang-orang yang beriman.
Masing-masing dari mereka beriman kepada Allāh dan malaikat-malaikatNya dan kitab-kitabNya dan
Rasul-rasulNya. Kami tidak membeda-bedakan antara Rasul-rasulNya.” (Al-Baqarah 285)

Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

‫ضاَل اًل بَ ِعيدًا‬ َ ‫َو َمن يَ ْكفُرْ بِاهَّلل ِ َو َماَل ِئ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه َو ْاليَوْ ِم اآْل ِخ ِر فَقَ ْد‬
َ ‫ض َّل‬
“Dan barangsiapa yang kufur kepada Allāh dan malaikat-malaikatNya dan kitab-kitabNya dan rasul-
rasulNya dan juga hari akhir maka sungguh dia telah sesat dengan sesat yang jauh.” (An-Nisā 136)

Di dalam hadits Jibrīl yang masyhūr, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam ketika bertanya tentang
“Apa itu iman?”:

‫َأ ْن تُْؤ ِمنَ بِاهَّلل ِ َو َمالِئ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه َو ْاليَوْ ِم اآل ِخ ِر َوتُْؤ ِمنَ بِ ْالقَد َِر خَ ي ِْر ِه َو َش ِّر ِه‬

“Engkau beriman dengan Allāh dan malaikat-malaikatNya dan kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya dan
hari akhir dan engkau beriman dengan taqdir yang baik maupun yang buruk.” (HR. Muslim I/8 dari Umar
bin Khattab)

Dan cara beriman dengan malaikat-malaikat Allāh adalah:

⑴ Beriman dengan keberadaannya

⑵ Beriman dengan nama-namanya

⑶ Beriman dengan sifat-sifatnya

⑷ Beriman dengan amalan-amalan mereka

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang pertama ini. Dan sampai bertemu pada halaqah
selanjutnya.

“Buah Beriman Dengan Malaikat-malaikat Allāh”.

Diantara buah beriman dan manfaat beriman dengan malaikat-malaikat Allāh di dunia dan di akhirat:

⑴ Beriman kepada malaikat adalah bagian dari mewujudkan keimanan yang tersebut keutamaan-
keutamaannya di dalam Al-Qurān dan Hadīts.

Diantaranya adalah:

• Mendapatkan hidayah di dunia.

• Mendapatkan keamanan di akhirat.

• Masuk ke dalam surga.

• Dan lain-lain

⑵ Semakin mengagungkan Allāh.


Karena seseorang ketika mendengar tentang sangat besarnya seorang malaikat, dia menyadari bahwa
Allāh yang menciptakan malaikat tersebut, lebih besar.

Dan seseorang apabila dia mendengar bahwa Allāh memiliki hamba-hamba yang sangat banyak,
pasukan-pasukan, yang tidak mengetahui jumlahnya kecuali Allāh maka dia menyadari bahwa Allāh;
Dialah Raja Yang Haq, Yang Berkuasa, Yang Maha Tinggi, Yang Maha Besar, Yang Mengatur seluruh
perkara.

Maka keyakinan ini membawa dia untuk hanya menyembah kepada Allāh dan meninggalkan
penyembahan kepada selain Allāh.

⑶ Menjadikan seseorang tawādhu’ dan jauh dari sifat sombong di dalam ibadahnya.

Karena dia mengetahui bahwa di sana ada para malaikat yang jauh lebih banyak ibadahnya kepada Allāh
dan mereka tidak memaksiati Allāh.

⑷ Mengetahui rahasia-rahasia alam yang sangat teratur dan kejadian-kejadian yang ada di dalamnya.

Dan bahwasanya di sana ada malaikat-malaikat yang Allāh tugaskan dengan amalan-amalan yang
berkaitan dengan alam semesta dan manusia.

⑸ Mencintai amal shalih.

Karena di sana ada malaikat yang menulis amal kebaikan dan di sana ada malaikat-malaikat yang
mendo’akan dengan kebaikan bagi orang yang melakukan beberapa jenis amal shalih.

⑹ Membenci kemaksiatan dan menjauhinya.

Karena di sana ada malaikat-malaikat yang mencatat ucapan dan perbuatannya dan di sana ada
malaikat-malaikat yang mendo’akan dengan kejelekan dan laknat bagi orang yang melakukan beberapa
jenis kemaksiatan.

⑺ Meniru dan meneladani malaikat di dalam beribadah, keta’atan dan rasa takut mereka kepada Allāh.

⑻ Bersyukur kepada Allāh atas kenikmatan yang besar ini.

Dimana Allāh menugaskan kepada malaikat untuk melakukan beberapa amalan yang berkaitan dengan
alam semesta dan manusia.

ُ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذي بِنِ ْع َمتِ ِه تَتِ ُّم الصَّالِ َح‬
‫ات‬

Dengan demikian kita sudah menyelesaikan Silsilah ‘Ilmiyyah yang ke-6 tentang “Beriman Dengan
Malaikat-malaikat Allāh”.

Semoga apa yang kita sampaikan bermanfaat dan bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dan sampai bertemu kembali in syā Allāh pada Silsilah ‘Ilmiyyah yang ke-7 yaitu tentang “Beriman
Dengan Kitab-kitab Allāh”.

Anda mungkin juga menyukai