Assalamualaikum wr,wb
Khutbah Pertama:
Khotib mewasiatkan kepada diri khotib pribadi dan jamaah sekalia agar
senantiasa bertakwa kepada Allah Ta’ala. Mari kita beribadah dan tunduk kepada
Allah dalam keadaan sepi maupun di tengah khalayak. Karena kaum muslimin,
takwa adalah sebaik-baik bekal yang dapat mengantarkan seseorang kepada
ridha Allah. Takwa juga merupakan wasiat Allah Jalla wa ‘Ala kepada orang-
orang yang pertama dan manusia yang paling akhir nanti. Takwa juga
merupakan wasiat Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita
sebagai umat beliau. Dan wasiat orang-orang shaleh antar sesama mereka.
Sesungguhnya di antara hal yang agung yang diperintahkan oleh syariat Islam
adalah agar seseorang menghias diri dengan adab dan akhlak yang baik. Karena
baiknya akhlak seseorang dapat membantunya untuk sukses dan bahagia di
dunia dan akhirat. Alangkah besar pengaruh ada terhadap kebahagian dunia dan
akhirat seseorang. Dan alangkah besar pengaruh adab terhadap buruknya hidup
seseorang yang meninggalkan dan menyia-nyiakannya.
Adab adalah kata yang agung. Sebuah kata yang menunjukkan terkumpulnya
banyak kebaikan pada seorang hamba. Baik secara tingkah laku maupun
perawakan. Baik saat dia berdiri maupun duduk. Baik saat dia bergerak maupun
diam. Saat berbicara maupun tidak. Dalam setiap keadaannya. Ia menimbulkan
kebaikan dalam lisan dan perbuatan. Jiwa pun terasa tertata. Hati menjadi lebih
bersih. Zahir dan batik menjadi lebih indah.
Dengan adab syiar agama kian meninggi. Orang-orang akan lebih menerima
syiar tersebut. Allah Ta’ala berfirman,
Betul sekali. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beradab dengan adab Alquran.
Beliau mempraktikkannya dengan sempurna. Beliau berhias dengan arahan dan
petunjuk Alquran yang sempurna. Hal itu sebagaimana diceritakan oleh Ummu
Mukmnin Aisyah radhiallahu ‘anha. Ketika beliau ditanya tentang akhlak
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau menjawab:
Maksdunya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beradab dan berhias diri dengan
semua akhlak yang dituntunkan Alquran. Beliau berhenti pada batasan-batasan
yang ditetapkan Alquran. Melaksanakan perintah-perintahnya dan menjauhi
segala larangannya. Ketika Anda membaca di dalam Alquran tentang adab dan
akhlak, semuanya telah dipraktikkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
dengan sebaik-baik praktik. Oleh karena itu, beliau menjadi teladan bagi umatnya
dalam semua kebaikan. Allah Ta’ala berfirman,
Adab itu terbagi menjadi tiga: (1) adab kepada Allah Ta’ala, (2) Adab kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan (3) adab kepada sesama makhluk.
Adab kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah dengan memiliki rasa malu
pada-Nya, mengagungkan perintah dan larangan-Nya, berhenti pada batasan-
Nya, dan menerima apa yang Dia tetapkan. Beribadah kepada-Nya dengan rasa
harap, takut, dan cinta. Allah Ta’ala berfirman,
Alquran dipenuhi dengan hal ini. Pokok dari beradab kepada Rasulullah adalah
dengan berserah diri dan tunduk kepada perintahnya. Setiap berita yang datang
dari Rasulullah kita terima, kita benarkan, dan kita tidak mendahulukan hawa
nafsu kita di atas perintah dan larangan beliau. Tidak ada larangan, pembolehan,
dan sesuatu yang dilakukan hingga ada perintah dan larangan dari-Nya.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
سو ِل ِه
ُ َّللاِ َو َر َ يَا أَيُّ َها الَّذ
َّ ِ ِين آ َمنُوا َال تُقَ ِ ِّد ُموا بَ ْي َن يَ َدي
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan
Rasulnya.” [Quran Al-Hujurat: 1].
Makan ada adabnya. Minum ada adabnya. Berkendara, masuk dan keluar ke
suatu tempat, bersafar, tidur, buang air, berbicara, diam, mendengar, semua ada
adabnya. Adab adalah agama itu sendiri. Karena agama Islam yang hanif adalah
agama adab yang mulia. Dalam setiap aturannya ada hikmah dan petunjuk.
Dan semua itu telah dirangkum oleh ulama ulama kita dalam bentuk kitab kitab
adab yang bisa kita baca dan pelajari serta diamalkan dalam kehidupan kita
sehari-hari. Demikian khutbah singkat ini semoga kita semua dijadikan Allah
SWT bangsa yang beradab karena nabi kita adalah nabi yang beradab