Dia adalah manusia yang paling luhur hatinya, palinh murah, berani,jujur, budi pekertinya begitu
mulia dan lembut, bergaul dengannya sungguh menyenangkan. Siapa yang melihatnya tiba-tiba
timbul rasa hormatnya, dan siapa yang bergaul akrab otomatis akan mencintainya.
Beruntung sekali pada isteri-isteri beliau yang mempunyai suami seperti Nabi Muhammad s.a.w.
mereka orang yang sangat mujur mendapatkan suami yang luhur sifatnya serta akhlaknya. Siapa
yang tidak akan berbahagia hidup serumah dan seatap dengan seorang suami yang berperangai
lembut dan penuh semangat seperti yang dimiliki Nabi Muhammad s.a.w.
٢١ - ان َيرْ جُوا هّٰللا َ َو ْال َي ْو َم ااْل ٰ خ َِر َو َذ َك َر هّٰللا َ َك ِثيْرً ۗا هّٰللا
َ ان َل ُك ْم ِفيْ َرس ُْو ِل ِ اُسْ َوةٌ َح َس َن ٌة لِّ َمنْ َك
َ َل َق ْد َك
Artinya: "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat
Allah." (QS. Al Ahzab: 21)
1. Ikhlas
Rasulullah SAW terkenal dengan keikhlasannya, terutama dalam beribadah. Al-Kafawi
mendefinisikan ikhlas sebagai meniatkan ibadah sehingga hanya Allah semata yang disembah.
Pendapat lain menyebutkan, ikhlas adalah membersihkan hati, ucapan, dan amal.
Ada 3 hal yang harus dilakukan untuk bisa berbuat ikhlas. Pertama, buanglah sifat tamak.
Kedua, jauhi sanjungan dan pujian. Ketiga, lakukan dengan teguh. Setelah ketiga hal tersebut
dilakukan, maka akan keikhlasan akan muncul.
Sebagai umat Islam, sudah sepatutnya mencontoh keikhlasan yang dilakukan oleh
Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits hasan, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah
tidak akan menerima amal selain apa yang dilakukan secara ikhlas dan mengharap ridha-Nya."
(HR. An-Nasa'i).
هّٰللا
ُدَخ ْل ُتم ُْوه َ ۚ َقا َل َر ُجاَل ِن م َِن الَّ ِذي َْن َي َخافُ ْو َن اَ ْن َع َم ُ َع َلي ِْه َما ْاد ُخلُ ْوا َع َلي ِْه ُم ْال َب
َ اب َفا َِذا
٢٣ - َف ِا َّن ُك ْم ٰغلِب ُْو َن ەۙ َو َع َلى هّٰللا ِ َف َت َو َّكلُ ْٓوا ِانْ ُك ْن ُت ْم مُّْؤ ِم ِني َْن
Artinya: "Berkatalah dua orang laki-laki di antara mereka yang bertakwa, yang telah diberi nikmat
oleh Allah, "Serbulah mereka melalui pintu gerbang (negeri) itu. Jika kamu memasukinya niscaya
kamu akan menang. Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang
beriman." (QS. Al Maidah: 23)
Dalam sebuah hadits yang berasal dari Umar bin Khaththab ra. Rasulullah SAW bersabda,
"Sungguh, seandainya kalian bertawakallah kepada Allah sebenar-benar tawakal, niscaya kalian
akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan
lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang." (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
3. Jujur
Nabi Muhammad SAW memiliki sifat shidiq (jujur). Kejujuran beliau sudah diasah sejak
kecil, saat ikut berdagang bersama pamannya, Abu Thalib. Kejujuran adalah salah satu bukti
keimanan seseorang. Kejujuran akan mengantarkan hidup menuju ketenangan.
Dalam sebuah hadits yang berasal dari Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib
meriwayatkan, "Aku menghafalkan sabda Rasulullah SAW, "Tinggalkanlah apa yang
meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan
jiwa, sedangkan dusta menggelisahkannya." (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)
4. Amanah
Amanah adalah akhlak Rasulullah SAW yang paling menonjol. Beliau dikenal sebagai
sosok yang jujur dan amanah (terpercaya), baik sebelum diutus menjadi rasul maupun setelahnya.
Hal itulah yang menjadikan masyarakat Arab memilih beliau untuk menjaga barang titipan mereka.
Sesungguhnya Allah SWT telah menjadikan amanah sebagai sifat yang melekat pada setiap nabi.
Dalam surat Al-An'am ayat 90 Dia berfirman:
ٰۤ ُ
ك الَّ ِذي َْن َهدَى هّٰللا ُ َف ِبه ُٰدى ُه ُم ا ْق َت ِد ۗ ْه
َ ا
ىِٕ ول
Artinya: "Mereka itulah (para nabi) yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk
mereka." (QS. Al-An'am: 90)
Merujuk pada ayat di atas, Allah SWT telah memerintahkan kepada seluruh manusia
untuk mengikuti jejak para nabi. Untuk itu, sebagai umat Islam, sudah sepatutnya bersungguh-
sungguh dalam menunaikan amanah yang telah dititipkan Allah dan mengikhlaskan niat karena
Allah semata.
‘Abdullah bin ‘Amr mengatakan :Rasulullah bukan seorang yang buruk dan berperilaku tidak
senonoh. Rasulullah bersabda :
“Orang-orang yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang terbaik budi pekertinya.”
“Anas bin Malik mengatakan :”Aku melayani Rasulullah selama sepuluh tahun. Demi Allah, Beliau
sama sekali tidak pernah membentak dengan ucapan “husy”, dan tidak pernah pula Beliau
menegur “Mengapa engkau berbuat begitu?”, atau kenapa engakau tidak berbuat begitu?”.(H.R.
Muslim)
Al-Qur’an merupakan gambaran nyata akan perilaku Rasulullah sebagai manusia terbaik
dari sisi akhlak maupun penampilan fisik. Beliau memberi kepada orang yang memboikotnya,
memaafkan orang yang menganiayanya, menjalin ikatan dengan orang yang memutuskannya, dan
berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadanya.
Meneladani akhlak Rasulullah SAW merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada beliau. Akhlak
terpuji adalah cara paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Semoga kita diberi kekuatan oleh Alloh untuk senantiasa Istiqamah untuk mengikuti jejak langkah
kanjeng Nabi Muhammad SAW.
—وهللا اعلم
Markazul Qur’an Wal Hadits Gunung Sari, Ahad, 2 Rabiul Akhir 1443/ 7 November 2021