Rasulullah SAW
Kewajiban Mencintai dan
Mengagungkan Rasulullah SAW
Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya adalah cinta
yang tertinggi
َّ سولُهُ أ َ َح
ب ُ َّللاُ َو َر
َّ ون َ أَن يَ ُك: ان ِ َ ث َمن ُك َّن ِفي ِه َو َج َد َح ََل َوة
ِ اْلي َم ٌ ث َ ََل
َوأَن يَك َرهَ أَن، ّلل ِ َّ ِ ب ال َمر َء َل يُ ِحبُّهُ ِإ َّلَّ َوأَن يُ ِح، ِإلَي ِه ِم َّما ِس َوا ُه َما
ِ َّف ِفي الن
ار َ َيَعُو َد ِفي ال ُكف ِر َك َما يَك َرهُ أَن يُقذ
“Ada 3 hal yang jika ada pada diri seseorang ia akan merasakan
manisnya iman: (1) Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari
selainnya, (2) ia mencintai seseorang karena Allah, (3) ia benci
untuk kembali pada kekufuran sebagaimana ia benci untuk
dilemparkan ke dalam neraka” (Muttafaqun ‘alaihi)
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak beriman salah
seorang di antara kamu sehingga aku lebih dicintai
daripada dirinya sendiri, anak, serta orangtuanya serta
manusia seluruhnya.” (HR Bukhari & Muslim)
Setelah masuk Islam Amr bin Al-Ash RA berkata,
“Sebelumnya tidak ada seorangpun yang paling aku benci
melebihi beliau(Nabi SAW). Namun ketika sudah masuk
Islam, tidak seorangpun yang paling aku cintai dan aku
muliakan melebihi beliau. Dan seandainya aku diminta
menyebutkan ciri-ciri(fisik) beliau(Nabi SAW) kepada
kalian tentu aku tidak akan mampu melakukannya karena
aku tidak pernah menatap beliau dengan seksama
sebagai bentuk penghormatan kepada beliau.”
Larangan Ghuluw dan Ithra’
Makna Ghuluw dan Ithra’
َّ َٓ ُ
ين ِ َّ سو ِل
َ ٱّلل أ ۟ولئِ َك ٱل ِذ ُ ون أَص َوت َ ُهم ِعن َد َرَ ض ُّ ُين يَغَ ِإ َّن ٱلَّ ِذ
َ ٱّللُ قُلُوبَ ُهم ِللتَّق َوى لَ ُهم َّمغ ِف َرة ٌ َوأَج ٌر
ع ِظي ٌم َّ ٱمت َ َح َن
ع ِن ٱل َه َو ٓى
َ نط ُق ِ ََو َما ي
ى يُو َحى ٌ ِإن ُه َو ِإ َّل َوح
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut
kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain
hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS An-
Najm: 3-4)
Kewajiban Menaati Rasulullah SAW
Hukum Menaati Rasulullah SAW
Menaati Rasulullah SAW hukumnya adalah wajib, yaitu dengan
melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya. Hal ini termasuk
konsekuensi dari syahadat yang kita ikrarkan.