Sabar
Khutbah Pertama –
ت
ِ سيَِّئا َ ْسنَا َو ِمن ِ ُش ُرو ِر َأ ْنف ُ َونَ ُع...،ُستَ ْغفِ ُره
ُ ْوذ بِاهللِ ِمن ْ َستَ ِع ْينُهُ َون ْ َالـح ْم َد هّٰلِل ِ ن
ْ َـح َم ُدهُ َون َ َّإن
َّش َه ُد َأن الَّ ِإلَهَ ِإال
ْ َوَأ......،ُي لَه َ ضلِ ْل فَاَل هَا ِدْ ُ َو َمنْ ي،ُض َّل لَه ِ َمنْ يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم....،َأ ْع َمالِنَا
سولُه َ ش َه ُد َأنَّ ُم
ُ ـح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َر ْ َوَأ ُش ِر ْيكَ لَه
َ هللا َو ْح َدهُ اَل
َّ يَا َأيُّ َها الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا اللَّـهَ َح،قال هللا تعالى فى كتابه الكريم
ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُنَّ ِإاَّل
ْ َوَأنتُم ُّم
َسلِ ُمون
ق ِم ْنهَا
َ َو َخل.....
َ اح َد ٍة ٍ يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُكم ِّمن نَّ ْف ،وقال تعالى
ِ س َو
َ ُ َواتَّقُوا اللَّـهَ الَّ ِذي تَ َسا َءل ....ۚ ث ِم ْنهُ َما ِر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسا ًء
ون بِ ِه َّ ََز ْو َجهَا َوب
َ ِإ َّن اللَّـهَ َك ......ۚ َواَأْلرْ َحا َم
ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا
Sabar adalah menahan diri dan membawanya kepada yg dituntunkan Syara' dan akal, serta
menghindarkannya dari apa yg dibenci keduanya
ﻭﻟﻜﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓُﺘﻨﻮﺍ ﺑﻪ ﻓﺄﺣﺒﺒﺖ ﺃﻥ ﻳﻌﻠﻤﻮﺍ ﺃﻥ ﻪﻠﻟﺍ ﻫﻮ ﺍﻟﺼﺎﻧﻊ، ﺇﻧﻲ ﻟﻢ ﺃﻋﺰﻝ ﺧﺎﻟﺪﺍً ﻋﻦ ﺳﺨﻄﺔ ﻭﻻ ﺧﻴﺎﻧﺔ
“Sesungguhnya aku tidak mencopot Khalid bin Walid karena marah ataupun dia berkhianat, tetapi
manusia telah terfitnah dan aku ingin manusia tahu bahwa Allah-lah yang membuat
kemenangan.” [Al-Bidayah Wan Nihayah 7/81]
ﻳﻌﻨﻲ ﺑﻐﻴﺮ ﺧﺎﻟﺪ. ﻷﻧﺰﻋﻦ ﺧﺎﻟﺪﺍً ﺣﺘﻰ ﻳُﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﻪﻠﻟﺍ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺇﻧﻤﺎ ﻳﻨﺼﺮ ﺩﻳﻨﻪ
َّ
“Sungguh aku akan mencopot Khalid (dari panglima) sehingga manusia tahu bahwa Allah mampu
menolong agama-Nya tanpa Khalid.” [Siyaru A’lam An-Nubala 1/378
Karena Allah berfirman, “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-
kesalahanmu).” (QS. asy-Syuraa [42]: 30)
ب ؛ َواَل هَ ٍّم ؛ َواَل َح َز ٍن ؛ َواَل َغ ٍّم ؛ َواَل َأ ًذى – َحتَّى ٍ صَ َب ؛ َواَل ن ٍ ص َ ُصيبُ ْال ُمْؤ ِمنَ ِم ْن َو ِ َما ي
ُال َّشوْ َكةُ يَ َشا ُكهَا – إاَّل َكفَّ َر هَّللا ُ بِهَا ِم ْن َخطَايَاه
“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek,
kekhawatiran (pada pikiran), sedih (karena sesuatu yang hilang)[1], kesusahan hati[2] atau sesuatu
yang menyakiti[3] sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.”
(HR. Bukhari no. 5641 dan Muslim no. 2573)
( ت لَهُ ِم ْن هَّللا ِ َم ْن ِزلَةٌ لَ ْم يَ ْبلُ ْغهَا بِ َع َملِ ِه ا ْبتَاَل هُ هَّللا ُ فِي َج َس ِد ِه َأوْ فِي َمالِ ِه َأوْ فِي
ْ َِإ َّن ْال َع ْب َد ِإ َذا َسبَق
) َولَ ِد ِه
)2599/ وصححه األلباني في "السلسلة الصحيحة" (رقم، )3090( رواه أبو داود
“Sesungguhnya seorang hamba ketika didahului kedudukan di sisi Allah, dimana amalannya
tidak sampai (kepadaNya), maka Allah akan mengujinya di badan atau harta atau anaknya.”
HR. Abu Dawud, (3090) dinyatakan shoheh Albany dalam ‘Silsilah Shohehah, no. 2599.
صيبَ ٍة ِإاَّل بِِإ ْذ ِن هَّللا ِ ۗ َو َمن يُْؤ ِمن بِاهَّلل ِ يَ ْه ِد قَ ْلبَهُ ۚ َوهَّللا ُ بِ ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِي ٌم
ِ اب ِمن ُّم
َ صَ َما َأ
“Tidak ada satupun musibah yang menimpa kecuali dengan izin Allah dan siapa yang
beriman kepada Allah yaitu ia sabar menghadapi takdir, ia ridha terhadap takdir, ia pun
berusaha untuk sabar, Allah pasti berikan Hidayah ke dalam hatinya” (QS. At-
Taghabun[64]: 11)
Sehingga Musibah di datangkan Allah untuk menguji seorang hamba apakah layak untuk naik kelas...
Karena Tidak mungkin Allah mendzalimi hambaNya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
3........sebagai hukuman
َ ِإ َذا َأ َرا َد هَّللا ُ بِ َع ْب ِد ِه ْالخَ ي َْر َعج ََّل لَهُ ْال ُعقُوبَةَ فِى ال ُّد ْنيَا َوِإ َذا َأ َرا َد هَّللا ُ بِ َع ْب ِد ِه ال َّش َّر َأ ْم َس
ك َع ْنهُ بِ َذ ْنبِ ِه
َحتَّى ي َُوفَّى بِ ِه يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة
“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah
menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga
akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh Al Albani)
An nass
doa