Anda di halaman 1dari 4

Khutbah 1

Meneladani Kesabaran Nabi Ayyub

َ ‫ق عف ُوه عقابَه و ِح ْل ُمه َغ‬


‫ ال يخفى عليه مثقا ُل ذ َّر ٍة في‬،‫ضبَه‬ َ ‫ وسب‬،َ‫كتب على نفسه لعباده المؤمنين الرحمة‬
َ ‫ الحمد هلل الذي‬،‫الحمد هلل‬
.‫األرض وال في السماء‬

‫ وداعيا إلى هللا بإذنه‬،‫ أنزله هللا بالحق بشيرا ونذيرا‬،‫ وأشهد أن محمدًا عبد هللا ورسوله‬،‫وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له‬
،‫ ومن تبِعهم بإحسا ٍن إلى يوم الدين‬،‫ وعلى أصحابه والتابعين‬،‫ وعلى آله الطيبين الطاهرين‬،‫ صلوات هللا وسالمه عليه‬.ً‫وسراجا منيرا‬
.‫وسلَّم تسلي ًما كثيرًا‬

:‫أما بعد‬

.‫ياأيها الذين آمنوا اتقوا هللا حق تقاته وال تموتن إال وأنتم مسلمون‬
،‫ وكل بدع ٍة ضاللة‬،‫ وإياكم و ُمحدثات األمور؛ فإن كل ُمحدث ٍة بدعة‬،‫بالنواجذ‬
ِ ‫ والعضِّ على دينه‬،‫فأوصيكم ونفسي بتقوى هللا سبحانه‬
. َ‫ُضي ُع َأجْ َر ْال ُمحْ ِسنِين‬
ِ ‫ق َويَصْ بِرْ فَِإ َّن هَّللا َ اَل ي‬
ِ َّ‫ِإنَّهُ َم ْن يَت‬
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala

Puji serta syukur atas nikmat Allah subhanahu wata’ala yang tak terhitung. Dia-lah yang
menetapkan untuk hamba-Nya rahmat dan kasih sayang yang tak terbendung. Ampunan-Nya
mendahului hukuman-Nya, pengertian-Nya mendahului marah-Nya, dan tidak ada yang
mendapatkan surga-Nya kecuali orang-orang yang beruntung.

Shalawat beriring salam semoga senantiasa tercurah limpah kepada nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam. Beliau adalah sebaik-baik manusia yang beribadah, shalat, puasa, sampai
berhaji di masjidil haram.

Ma’asyiral muslimin, jamaah shalat jumat yang dimuliakan Allah…

Khotib mewasiatkan kepada diri khotib pribadi dan jamaah sekalian agar senantiasa bertakwa
kepada Allah subhanahu wata’ala. Karena dengan takwa kita akan sukses di akhirat dan di dunia.
Takwa adalah wasiat orang-orang shaleh sebelum kita dan ia juga wasiat Allah kepada para nabi
dan rasul-Nya.
۟ ُ‫ب ِمن قَ ْبلِ ُك ْم َو يَّا ُك ْم َأن ٱتَّق‬
َ ‫وا ٱهَّلل‬ ۟ ُ‫ص ْينَا ٱلَّ ِذينَ ُأوت‬
َ َ‫وا ْٱل ِك ٰت‬ َّ ‫َولَقَ ْد َو‬
ِ ‫ِإ‬
Dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum
kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. [QS. An-Nisa: 131]

Ibadallah

Sejatinya seorang muslim memiliki sifat-sifat dan perilaku yang mulia, di antaranya adalah sabar.
Allah memerintahkan setiap muslim memiliki sifat sabar seperti halnya para Rasul Ulul Azmi.

‫صبَ َر ُأولُو ْال َع ْز ِم ِمنَ الرُّ ُس ِل‬


َ ‫فَاصْ بِرْ َك َما‬
Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-
rasul telah bersabar. (QS. Al-Ahqaf: 35)

Di ayat yang lain Allah meminta untuk bersabar atas ketetapanNya,

‫ت ِإ ْذ نَادَى َوهُ َو َم ْكظُو ٌم‬


ِ ‫ب ْالحُو‬
ِ ‫اح‬
ِ ‫ص‬َ ‫فَاصْ بِرْ لِ ُح ْك ِم َربِّكَ َواَل تَ ُك ْن َك‬
Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah
kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam
keadaan marah (kepada kaumnya). (QS. Al-Qalam: 48).

Allah juga menegaskan bahwa kesabaran itu adalah dengan mengharap pertolongan Allah,

ِ ‫ك ِإاَّل بِاهَّلل‬
َ ‫ص ْب ُر‬
َ ‫َواصْ بِرْ َو َما‬
Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan
pertolongan Allah. (QS. An-Nahl: 127)

Dan Allah memberitahukan bahwa balasan orang-orang yang bersabar adalah pahala tanpa
terhingga.

ٍ ‫ِإنَّ َما يُ َوفَّى الصَّابِرُونَ َأجْ َرهُ ْم بِ َغي ِْر ِح َسا‬


‫ب‬
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka
tanpa batas. (QS. Az-Zumar: 10).

Hadirin jamaah shalat jumat yang dimuliakan Allah…

Salah satu kisah kesabaran yang bisa diambil pelajarannya adalah kesabaran seorang Nabi Allah
yang diabadikan dalam Al-Quran. Yakni Nabi Ayyub ‘alaihis salam. Allah Ta’ala berfirman,
ً‫م َرحْ َمة‬gْ ُ‫) فَا ْست ََج ْبنَا لَهُ فَ َك َش ْفنَا َما بِ ِه ِم ْن ضُرٍّ َوَآتَ ْينَاهُ َأ ْهلَهُ َو ِم ْثلَهُ ْم َم َعه‬83( َ‫َّاح ِمين‬
ِ ‫ُّوب ِإ ْذ نَادَى َربَّهُ َأنِّي َم َّسنِ َي الضُّ رُّ َوَأ ْنتَ َأرْ َح ُم الر‬
َ ‫َوَأي‬
)84( َ‫ِم ْن ِع ْن ِدنَا َو ِذ ْك َرى لِ ْل َعابِ ِدين‬
Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Rabbnya: “(Ya Rabbku), sesungguhnya aku
telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Rabb Yang Maha Penyayang di antara semua
penyayang.” Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan
penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat
gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi
peringatan bagi semua hamba Allah. (QS. Al-Anbiya’: 83-84)

Nabi Ayyub berasal dari keturunan Nabi Ya’qub. Dulunya Nabi Ayyub terkenal sangat kaya dengan
harta yang berlimpah ruah, contohnya saja sapi, unta, kambing, kuda dan keledai dalam hal
jumlah tak ada yang bisa menyainginya.

Allah juga memberikan kepada beliau karunia berupa keluarga dan anak laki-laki dan perempuan.
Ayyub sangat terkenal sebagai orang yang baik, bertakwa, dan menyayangi orang miskin. Beliau
juga biasa memberi makan orang miskin, menyantuni janda, anak yatim, kaum dhuafa dan ibnu
sabil (orang yang terputus perjalanan). Beliau adalah orang yang rajin bersyukur atas nikmat Allah
dengan menunaikan hak Allah.

Namun Allah menguji Nabi Ayyub dengan berbagai musibah. Dalam Tafsir Ibnu Katsir dikisahkan
bahwa Nabi Ayyub diuji dengan penyakit yang menimpa badannya, beliau juga mengalami
musibah yang menimpa harta dan anaknya, semua sirna dan hilang. Nabi Ayyub terkena penyakit
kulit, yaitu judzam (kusta atau lepra). Yang selamat pada dirinya hanyalah hati dan lisan yang
beliau gunakan untuk banyak berdzikir pada Allah sehingga dirinya terus terjaga. Semua orang
ketika itu menjauh dari Nabi Ayyub hingga ia mengasingkan diri di suatu tempat. Hanya istrinya
sajalah yang mau menemani Ayyub atas perintahnya. Sampai istrinya pun merasa lelah hingga
mempekerjakan orang lain untuk mengurus suaminya.

Dalam Riwayat yang lain dikisahkan bahwa Nabi Ayyub menderita sakit hingga terlihat sangat-
sangat kurus tanpa daging, hingga urat syaraf dan tulangnya terlihat.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala

Meskipun Nabi Ayyub ditimpa musibah yang banyak, namun kesabaran beliau luar biasa. Padahal
musibah yang dialaminya sangat lama waktunya, ada yang mengatakan hingga 18 tahun, riwayat
lain menyebutkan 7 tahun, 7 bulan, 7 hari.

Hanya istri Nabi Ayyub yang bernama Rahmah yang mengurus Nabi Ayyub. Saat mengurus dan
membawa bekal pada beliau, istrinya pernah bertanya kepada Nabi Ayyub atas penderitaannya
yang sangat lama, “Wahai Ayyub andai engkau mau berdoa pada Rabbmu, tentu engkau akan
diberikan jalan keluar.”

Tapi apa jawaban Nabi Ayyub? Beliau mengatakan, “Aku telah diberi kesehatan selama 70 tahun.
Sakit ini masih derita yang sedikit yang Allah timpakan sampai aku bisa bersabar sama seperti masa
sehatku yaitu 70 tahun.” Istrinya pun semakin cemas. Akhirnya karena tak sanggup lagi, istrinya
mempekerjakan orang lain untuk mengurus suaminya sampai memberi makan padanya.

Lihatlah bagaimana kesabaran beliau, musibah beliau padahal telah berat namun beliau masih
menganggapnya belum seberapa.

Hadirin jamaah shalat jumat yang dimuliakan Allah…

Beberapa pelajaran yang dapat di ambil dari kisah Nabi Ayyub adalah

Pertama: jika memiliki kekayaan dan banyak kenikmatan, maka sepatutnya bersyukur dan tidak
sombong, karena semua itu adalah titipan dan ujian dari Allah, dan sewaktu-waktu kenikmatan
tersebut bisa hilang.

Pelajaran yang Kedua adalah: jika datang ujian berupa hilangnya harta dan kesehatan, maka
hendaklah bersabar seperti sabarnya Nabi Ayyub. Manfaatkanlah apa yang dipunyai untuk tetap
beriman dan beribadah kepada Allah.

Bersyukur ketika berkecukupan dan bersabar ketika berkekurangan adalah kenikmatan bagi umat
muslim. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini
tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia
bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik
baginya. (HR. Muslim, no. 2999)

Hadirin jamaah shalat jumat rahimani warahimakumullah…

Pelajaran ketiga yang dapat diambil dari kisah Nabi Ayyub adalah m eskipun Nabi Ayyub menderita
sakit begitu parah, beliau terus berdoa tanpa menyalahkan Allah. Beliau bahkan tetap memuji Allah
sebagai dzat yang Maha Penyayang.

ِ ‫َأنِّي َم َّسنِ َي الضُّ رُّ َوَأ ْنتَ َأرْ َح ُم الر‬


َ‫َّاح ِمين‬
“(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Rabb Yang
Maha Penyayang di antara semua penyayang.”

Al-Baghawi dalam tafsirnya mengatakan, ketika setan menggoda Nabi Ayyub yang sedang dalam
musibah, Nabi Ayyub tetap memuji Allah dan mengatakan

‫الح ْم ُد هللِ ال ِّذي ه َُو َأ ْعطَاهَا َوه َُو َأخَ َذهَا‬


َ
Segala puji bagi Allah. Dialah yang memberi, Dialah pula yang berhak mengambil

Dari sini kita dapat mengetahui bahwa tingkatan tertinggi dalam menghadapi musibah adalah
mengucapkan alhamdulillah ‘alaa kulli hal, bersyukur atas segala keadaan, karena mungkin saja
ada hikmah dari musibah tersebut yang belum kita ketahui.
Hadirin jamaah shalat jumat yang dimuliakan Allah…

Kemudian pelajaran keempat yang dapat kita ambil adalah kita harus mengingat bahwa setiap
musibah yang menimpa kita akan menghapuskan dosa. Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ – إاَّل َكفَّ َر هَّللا ُ بِهَا ِم ْن‬g‫َن ؛ َواَل َغ ٍّم ؛ َواَل َأ ًذى – َحتَّى ال َّشوْ َكةُ يَشَا ُكهَا‬
ٍ ‫ب ؛ َواَل هَ ٍّم ؛ َواَل َحز‬ َ َ‫ب ؛ َواَل ن‬
ٍ ‫ص‬ َ ‫ُصيبُ ْال ُمْؤ ِمنَ ِم ْن َو‬
ٍ ‫ص‬ ِ ‫َما ي‬
ُ‫َخطَايَاه‬
Tidaklah seorang mukmin tertimpa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek,
kekhawatiran (pada masa depan), sedih (akan masa lalu), kesusahan hati (berduka cita)
atau sesuatu yang menyakiti sampai pada duri yang menusuknya, itu semua akan
menghapuskan dosa-dosanya. (HR. Bukhari, no. 5641 dan Muslim, no. 2573

Dari kisah Nabi Ayyub, kita mengetahui bahwa dengan sabar dalam berdoa dan tetap berusaha,
maka Allah pasti akan mengabulkan dan memberi rahmat.

‫ض ٍّر َوَآتَ ْينَاهُ َأ ْهلَهُ َو ِم ْثلَهُ ْم َم َعهُ ْم َرحْ َمةً ِم ْن ِع ْن ِدنَا‬


ُ ‫فَا ْستَ َج ْبنَا َلهُ فَ َك َش ْفنَا َما بِ ِه ِم ْن‬
Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada
padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan
bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami. (QS. Al-Anbiya’: 84)

‫ وأستغفر هللا لي ولكم لِ َساِئ ِر ال ُم ْسلِ ِم ْينَ ِم ْن‬،‫ ونفعني وإياكم بما فيهما من اآلية والذكر والحكمة‬،‫بارك هللا لي ولكم في القرآن والسنة‬
ٍ ‫ُك ِّل َذ ْن‬
‫ فاستغفروه إنه كان غفارا‬،‫ب‬

Khutbah 2

‫ قال تعالى‬،‫ والشكر ِهللِ تواليا وتترا‬،‫الحمد هلل حمدا حمدا‬


gْ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو ْلتَنظُرْ نَ ْفسٌ َّما قَ َّد َم‬
.‫ت لِ َغ ٍد ۖ َواتَّقُوا هَّللا َ ۚ ِإ َّن هَّللا َ خَ بِي ٌر بِ َما تعملون‬

Ma’asyirol muslimin jamaah jumat rahimakumullah…

Firman Allah, َ‫( َو ِذ ْك َرى لِ ْل َعابِ ِدين‬untuk menjadi peringatan bagi semua hamba Allah.)

Yang terdapat pada akhir ayat kisah kesabaran Nabi Ayyub menunjukkan bahwa siapa pun dapat
mengambil pelajaran dari kisahnya. Karena apa yang Allah abadikan dalam al-Quran terdapat
banyak peringatan yang harus kita sadari sebagai hamba Allah.

Kita berdoa semoga musibah yang kita alami sekarang segera Allah hilangkan. Dan semoga Allah
mengaruniakan kita sifat sabar dalam menghadapinya, dan melimpahi kita dengan kasih
sayangNya, menghapus dosa-dosa kita, dan memasukkan kita ke dalam surga-Nya. Amin ya
robbal alamin.

Di akhir khutbah ini, mari bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena siapa yang
bershalawat pada beliau sekali, akan dibalas sepuluh kali.

َ ‫صلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا‬


}‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما‬ َ ُ‫ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي‬

‫اللهم صل وسلم وزد وبارك على عبدك ورسولك محمد صاحب الوجه األنور والجبين األزهر‬
‫وارض اللهم عن سائر صحابة نبيك وعن التابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم‬
.‫ أن تَرْ َح َمنا يا أرحم الراحمين‬،‫ وبرحمتك التي كتبتَها على نفسك‬،‫اللهم يا من ال إله إال أنت إنا نسألك برحمتك التي وسعت كل شيء‬
.‫ إنك سميع قريب مجيب الدعوات‬،‫ والمؤمنين والمؤمنات األحياء منهم واألموات‬g‫اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات‬
. َ‫ َو َد ِّمرْ َأ ْعدَا َءكَ َأ ْعدَا َء ال ِّد ْين‬، َ‫ َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ كَ َوال ُم ْش ِر ِك ْين‬، َ‫اَللَّهُ َّم َأ ِع َّز اِإل سْاَل َم َوال ُم ْسلِ ِم ْين‬
‫ك‬ َ ‫ك َواتَّبَ َع ِر‬
َ ‫ضا‬ َ ‫ك َواتَّقَا‬ َ َ‫اَللَّهُ َّم آ ِمنَّا فِ ْي َأوْ طَانِنَا َوَأصْ لِحْ َأِئ َّمتَنَا َو ُواَل ةَ ُأ ُموْ ِرنَا َواجْ َعلْ ِواَل يَتَنَا فِ ْي َم ْن خَاف‬
‫اللهم ارفع عنا البالء والوباء والزالزل والمحن‬
‫اللهم إنا نعوذ بك من جهد البالء ودرك الشقاء وسوء القضاء وشماتة األعداء‬
‫اللهم إنا نعوذ بك من زوال نعمتك وتحول عافيتك وفجاءة نقمتك وجميع سخطك‬
‫ربنا آتنا في الدنيا حسنة و في اآلخرة حسنة وقنا عذاب النار‬
‫سبحان ربنا رب العزة عما يصفون وسالم على المرسلين‬
‫وآخر دعوانا أن الحمد هلل رب العالمين‬

Anda mungkin juga menyukai