Anda di halaman 1dari 7

‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ‪ ،‬نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِعينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَتُوبُ ِإلَ ْي ِه‪ ،‬ونعو ُذ باهللِ ِم ْن ُشر ِ‬
‫ُور‬
‫ي‬‫ض َّل لَهُ‪َ ،‬و َم ْن يُضْ لِلْ فَاَل هَا ِد َ‬ ‫ت َأ ْع َمالِنَا‪َ ،‬م ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم ِ‬
‫َأ ْنفُ ِسنَا‪ ،‬و ِم ْن َسيَِّئا ِ‬
‫ك لَهُ‪َ ،‬وَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُهُ‪،‬‬
‫لَهُ‪َ ،‬وَأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِري َ‬
‫اَل نَبِ َّ‬
‫ي بَ ْع َدهُ‬

‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم َ‬


‫ون‬ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ َ‬
‫ين آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح َّ‬

‫ق ِم ْنهَا َز ْو َجهَا َوبَ َّ‬


‫ث‬ ‫يَاَأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُكم ِّمن نَّ ْف ٍ‬
‫س َوا ِح َد ٍة َو َخلَ َ‬
‫ون بِ ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإ َّن هَّللا َ َك َ‬
‫ان‬ ‫ِم ْنهُ َما ِر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسا ًء َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي تَ َسا َءلُ َ‬
‫َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬

‫ين آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَ ْواًل َس ِدي ًدا يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم‬ ‫يَاَأيُّهَا الَّ ِذ َ‪T‬‬
‫ُذنُوبَ ُك ْم َو َمن يُ ِط ِع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَ ْو ًزا َع ِظي ًما‪َ ،‬أ َّما بَ ْع ُد‬

‫صلَّى هللا علي ِه َوسلَّم‪،‬‬ ‫هللا‪َ ،‬و َخي َْر ْالهُ َدى هدى ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫ث ِكتَابُ ِ‬ ‫ق ْال َح ِد ْي ِ‬‫فَِإ َّن َأصْ َد َ‬
‫ضاَل لةٌ‪َ ،‬و ُك َّل َ‬
‫ضاَل لَ ٍة فِي‬ ‫ور ُمحْ َدثَاتُهَا‪َ ،‬و ُك َّل ُمحْ َدثَ ٍة بِ ْد َعةٌ‪َ ،‬و ُك َّل بِ ْد َع ٍة َ‬ ‫ُأل‬
‫َو َش َّر ا ُم ِ‬
‫النَّ ِ‬
‫ار‬
‫‪.‬ﷻ ‪Para hadirin yang dirahmati oleh Allah‬‬

‫‪Setiap manusia pasti menghadapi permasalahan. Manusia diciptakan di atas‬‬


‫‪muka bumi ini dengan berbagai problematik kehidupan. Terkadang,‬‬
‫‪permasalahan yang dihadapi adalah perkara yang ringan, namun terkadang‬‬
‫‪permasalahan yang dihadapi adalah permasalahan yang berat, sehingga‬‬
‫‪sebagian orang merasa tidak memiliki pintu menuju jalan keluar dari‬‬
‫‪masalah tersebut. Akan tetapi, seorang mukmin yang beriman kepada Allah‬‬
‫‪ harus senantiasa optimis, bahwa bagaimanapun beratnya permasalahan‬ﷻ‬
‫‪ berfirman,‬ﷻ ‪yang dia hadapi pasti ada jalan keluar. Allah‬‬

‫ق هَّللا َ يَجْ َعل لَّهُ َم ْخ َرجًا‪َ ،‬ويَرْ ُز ْقهُ ِم ْن َحي ُ‬


‫ْث اَل يَحْ تَ ِسبُ َو َمن يَتَ َو َّكلْ َعلَى‬ ‫﴿و َمن يَتَّ ِ‬
‫َ‬
‫هَّللا ِ فَهُ َو َح ْسبُهُ﴾‬
‫‪“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya‬‬
‫‪jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-‬‬
sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah
cukup baginya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)

Jika seorang mukmin berhadapan dengan suatu masalah, kemudian dia


merasa jalan-jalan telah buntu, maka hendaknya dia mengintrospeksi
dirinya, bisa jadi dia kurang bertakwa kepada Allah ‫ﷻ‬. Hendaknya dia
memperbaiki ketakwaan dan kembali kepada Allah ‫ ﷻ‬dengan bertobat,
karena jangan-jangan tertutupnya segala jalan tersebut dikarenakan maksiat
yang dia lakukan.

Para hadirin yang dirahmati oleh Allah ‫ﷻ‬.

Di antara senjata seorang mukmin yang hendaknya selalu menyertainya


dalam menghadapi segala macam permasalahan adalah berdoa kepada Allah
‫ﷻ‬. Doa adalah senjata yang sangat ampuh, senjata yang bisa mendatangkan
keajaiban, selama dia dipanjatkan dengan tulus, dengan pengharapan, dan
penuh dengan husnuzan kepada Allah ‫ﷻ‬, maka doa itu akan menjadi senjata
yang sangat ampuh.

Lihatlah para nabi dan orang-orang saleh, mereka juga tentu menghadapi
berbagai macam permasalahan, mereka juga menghadapi kondisi yang
genting, tapi mereka memiliki senjata yang sangat ampuh, yaitu berdoa
kepada Allah ‫ﷻ‬.

Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dalam perang Badar, tatkala itu jumlah kaum muslimin
hanya berjumlah sekitar tiga ratus orang, sementara musuh yaitu kaum kafir
Quraisy berjumlah tiga kali lipat banyaknya, yaitu seribu orang. Tatkala
peperangan hendak dimulai, maka Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬bersama dengan Abu
Bakar radhiallahu ‘anhu berdoa kepada Allah ‫ﷻ‬,  sementara para sahabat
yang lain berperang. Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬berdoa kepada Allah ‫ ﷻ‬dengan
mengangkat kedua tangan beliau, sampai-sampai selendang beliau terjatuh
dari pundaknya. Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬berdoa,

َ ‫ اللهُ َّم ِإ ْن تُ ْهلِ ْك هَ ِذ ِه ْال ِع‬،‫ت َما َو َع ْدتَنِي‬


َ‫صابَة‬ ِ ‫ اللهُ َّم آ‬،‫اللهُ َّم َأ ْن ِج ْز لِي َما َو َع ْدتَنِي‬
ِ ْ‫ِم ْن َأ ْه ِل اِإْل ْساَل ِم اَل تُ ْعبَ ْد فِي اَأْلر‬
‫ض‬
“Ya Allah, tepatilah janji-Mu kepadaku. Ya Allah, berilah apa yang telah
Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan Islam yang berjumlah
sedikit ini musnah, niscaya tidak ada lagi orang yang akan menyembah-Mua
di muka bumi ini.”

Abu Bakar yang telah selesai berdoa, melihat kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬yang
masih terus berdoa, sampai-sampai Abu Bakar berkata kepada Rasulullah ‫ﷺ‬,
‫ك‬ َ َ‫ فَِإنَّهُ َسيُ ْن ِج ُز ل‬،‫ك َرب ََّك‬
َ ‫ك َما َو َع َد‬ َ ُ‫اك ُمنَا َش َدت‬
َ َ‫َكف‬
“Ya Nabi Allah, cukuplah kiranya Anda bermunajat kepada Allah, karena Dia
pasti akan menepati janji-Nya kepada Anda.”

Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬tidak peduli dengan perkataan Abu Bakar, beliau terus
berdoa hingga akhirnya Allah ‫ ﷻ‬menurunkan firman-Nya,

َ ِ‫ف ِّم َن ْال َماَل ِئ َك ِة ُمرْ ِدف‬


﴾‫ين‬ ٍ ‫اب لَ ُك ْم َأنِّي ُم ِم ُّد ُكم بَِأ ْل‬ Tَ ُ‫﴿ِإ ْذ تَ ْستَ ِغيث‬
َ ‫ون َربَّ ُك ْم فَا ْستَ َج‬
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu
diperkenankan-Nya bagimu: ‘Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala
bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut’.”
(QS. Al-Anfal: 9)

Lihatlah pula apa yang dialami oleh Nabi Ayub , Allah ‫ ﷻ‬berfirman,

﴾‫ين‬ ِ ‫نت َأرْ َح ُم الر‬


َ ‫َّاح ِم‬ َ ‫ُّوب ِإ ْذ نَا َدى َربَّهُ َأنِّي َم َّسنِ َي الضُّ رُّ َوَأ‬
َ ‫﴿وَأي‬
َ
“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya, ‘(Ya Tuhanku),
sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang
Maha Penyayang di antara semua penyayang’.” (QS. Al-Anbiya’: 83)

Ketika Nabi Ayub diuji oleh Allah ‫ ﷻ‬dengan sakit di sekujur tubuh beliau.
Ketika sebagian dari kaumnya datang, ada di antara mereka yang
mengatakan bahwa tidaklah Nabi Ayub diberikan penderitaan tersebut
kecuali karena telah melakukan maksiat. Mendengar hal tersebut, hati Nabi
Ayub u tersentak, dan dia pun berdoa kepada Allah ‫ﷻ‬,

َ ‫نت َأرْ َح ُم الرَّا ِح ِم‬


﴾‫ين‬ َ ‫﴿َأنِّي َم َّسنِ َي الضُّ رُّ َوَأ‬
“(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah
Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” (QS. Al-Anbiya’:
83)

Beliau berdoa dengan penuh merendahkan diri di hadapan Allah ‫ﷻ‬, sehingga
Allah ‫ ﷻ‬berfirman,

﴿ ‫فَا ْستَ َج ْبنَا لَهُ فَ َك َش ْفنَا َما بِ ِه ِمن ضُرٍّ َوآتَ ْينَاهُ َأ ْهلَهُ َو ِم ْثلَهُم َّم َعهُ ْم َرحْ َمةً ِّم ْن ِعن ِدنَا‬
َ ‫﴾و ِذ ْك َرى لِ ْل َعابِ ِد‬
‫ين‬ َ
“Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan
penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya,
dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi
Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.”
(QS. Al-Anbiya’: 84)

Lihatlah Nabi Yunus Ketika berada di dalam perut ikan paus, sejatinya beliau
diselimuti tiga kegelapan; kegelapan malam, kegelapan lautan, dan
kegelapan perut ikan paus, namun dalam kondisi tersebut beliau berdoa
kepada Allah ‫ﷻ‬,

َ ‫نت ِم َن الظَّالِ ِم‬


﴾‫ين‬ ُ ‫ك ِإنِّي ُك‬ َ ‫﴿اَّل ِإلَهَ ِإاَّل َأ‬
َ َ‫نت ُسب َْحان‬
“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku
adalah termasuk orang-orang yang melakukan kezaliman.” (QS. Al-Anbiya’:
87)

Maka Allah ‫ ﷻ‬kemudian berfirman,

َ ِ‫ك نُن ِجي ْال ُمْؤ ِمن‬


﴾‫ين‬ َ ِ‫﴿فَا ْستَ َج ْبنَا لَهُ َونَ َّج ْينَاهُ ِم َن ْال َغ ِّم َو َك َذل‬
“Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari
pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang
beriman.” (QS. Al-Anbiya’: 88)

Kisah Nabi Yunus u ini seakan-akan menggambarkan bahwasanya Allah ‫ﷻ‬


mengatakan kepada orang-orang yang beriman bahwasanya yang Allah ‫ﷻ‬
berikan pertolongan bukan hanya Nabi Yunus u, akan tetapi setiap mukmin
yang berdoa kepada Allah ‫ ﷻ‬akan ditolong oleh-Nya.

Para hadirin yang dirahmati oleh Allah ‫ﷻ‬. Allah ‫ ﷻ‬berfirman tentang Nabi
Yunus dalam ayat yang lain,

ْ َ‫ث فِي ب‬
َ ُ‫ه ِإلَى يَ ْو ِم يُ ْب َعث‬Tِ ِ‫طن‬
﴾‫ون‬ َ ‫ان ِم َن ْال ُم َسب ِِّح‬
َ ِ‫ لَلَب‬،‫ين‬ َ ‫﴿فَلَ ْواَل َأنَّهُ َك‬
“Kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat
Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari
kebangkitan.” (QS. Ash-Shaffat: 143-144)

Kalau sekiranya Nabi Yunus u tidak berdoa kepada Allah ‫ﷻ‬, niscaya Allah ‫ﷻ‬
tidak akan menyelamatkannya, bahkan dia akan berada di dalam perut ikan
paus tersebut hingga hari kiamat. Akan tetapi, beliau berdoa kepada Allah
‫ﷻ‬, sehingga Allah ‫ ﷻ‬pun mengangkat kesulitan yang beliau hadapi.
Para hadirin yang dirahmati oleh Allah ‫ﷻ‬.

Oleh karena itu, betapa pun besarnya masalah yang kita hadapi, jangan
pernah kita berhenti berdoa. Benar kita berusaha mencari solusi dan jalan
keluar dari setiap masalah yang kita hadapi, akan tetapi solusi yang pertama
kita lakukan adalah berdoa kepada Allah ‫ﷻ‬. Jangan kita menjadi orang-
orang yang meremehkan doa, karena sungguh doa akan mendatangkan
keajaiban-keajaiban.

Terkadang, suatu masalah besar yang menanti kita hanya butuh ucapan
yang tulus di tengah malam yang kita panjatkan kepada Allah ‫ﷻ‬, dengan
disertai aliran air mata, sehingga akhirnya Allah ‫ ﷻ‬menghilangkan masalah
tersebut dengan sekejap. Bukankah Allah ‫ ﷻ‬telah berfirman,

ُ ‫﴿ِإنَّ َما َأ ْم ُرهُ ِإ َذا َأ َرا َد َش ْيًئا َأن يَقُو َل لَهُ ُكن فَيَ ُك‬
﴾‫ون‬
“Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah
berkata kepadanya, ‘Jadilah!’ maka terjadilah ia.” (QS. Yasin: 82)

Selain itu, ingatlah nasihat Imam Syafi’i ‫ﷺ‬,

َ ‫ َو َما تَ ْد ِري بِما‬،‫َأتَ ْه َزُأ بِال ُّد َعا ِء َوتَ ْز َد ِري ِه‬
‫ْل اَل تُ ْخ ِطي‬Tِ ‫ ِسهَا ُم اللَّي‬،‫صنَ َع ال ُّد َعا ُء‬
‫ضا ِء‬َ ِ‫َولَ ِك ْن لَهَا َأ َم ُد َولََأْل َم ُد ا ْنق‬
“Apakah engkau mengejek sebuah doa dan menyepelekannya? Tidakkah
engkau tahu apa yang bisa dihasilkan oleh doa? Doa ibarat anak panah yang
dilepaskan di malam hari, pasti akan kena sasaran. Akan tetapi, anak panah
tersebut ada waktunya (yang dibutuhkan) untuk mengenai (sasaran), dan
setiap waktu pasti ada akhirnya.”

Selama kita berdoa kepada Allah ‫ﷻ‬, maka pasti akan dikabulkan oleh Allah
‫ﷻ‬, meskipun terkadang kita harus menanti jawaban tersebut.

ٍ ‫َأقٌو ُل قَ ْولِي هَ َذا َواَ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ْال ُم ْسلِ ِمي َْن ِم ْن ُكلِّ َذ ْن‬
‫ة‬Tٍ ‫ب َو َخ ِطيَئ‬
‫فََأ ْستَ ْغفِ ُرهُ ِإنَّهُ هُ َو ْال َغفُو ُر ال َّر ِحي ُم‬
Khutbah kedua

Para hadirin sidang salat Jumat yang dirahmati oleh Allah ‫ﷻ‬.

Sesungguhnya, di antara kemuliaan Allah ‫ ﷻ‬adalah Dia menawarkan


karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Allah ‫ ﷻ‬menginginkan agar hamba-
hamba-Nya meminta kepada Allah ‫ﷻ‬. Allah ‫ ﷻ‬telah berfirman,

﴾‫﴿وقَا َل َربُّ ُك ُم ا ْد ُعونِي َأ ْستَ ِجبْ لَ ُك ْم‬


َ
“Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu’.” (QS. Ghafir: 50)

Allah ‫ ﷻ‬yang meminta kita untuk meminta kepada-Nya, Allah ‫ ﷻ‬yang


menyuruh kita berharap kepada-Nya, karena Dia telah berjanji untuk
mengabulkan doa-doa kita.

Ketahuilah, semakin seseorang meminta kepada manusia, maka dia akan


semakin hina di hadapan manusia, karena meminta menunjukkan
perendahan diri. Adapun bagi Allah ‫ ﷻ‬tidak demikian, Dialah Allah ‫ ﷻ‬Yang
Maha Baik dan Maha Penyayang. Ketika seseorang hamba banyak meminta
kepada Allah ‫ﷻ‬, menunjukkan kerendahan dirinya di hadapan Allah ‫ﷻ‬, maka
sejatinya dia semakin mulia di sisi Allah ‫ﷻ‬.

Ingatlah, Allah ‫ ﷻ‬sendirilah yang menawarkan kepada kita untuk meminta


kepada-Nya, lantas mengapa kita malas dan enggan untuk meminta kepada-
Nya? Mengapa kita malas untuk berdoa kepada Allah ‫ ?ﷻ‬Terutama tatkala
kita sedang sujud, kenapa kita kurang berdoa kepada Allah ‫ ?ﷻ‬Bukankah
Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬telah bersabda,

‫ فََأ ْكثِرُوا ال ُّد َعا َء‬،‫اج ٌد‬


ِ ‫ َوهُ َو َس‬،‫ون ْال َع ْب ُد ِم ْن َربِّ ِه‬
ُ ‫َأ ْق َربُ َما يَ ُك‬
“Keadaan yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah
ketika sujud, maka perbanyaklah doa (ketika itu).”

Ketika seseorang sedang sujud, hendaknya dia memperbanyak doa kepada


Allah ‫ﷻ‬, karena itu adalah saat yang tepat untuk seseorang berkeluh kesah
kepada Allah ‫ﷻ‬, saat yang tepat untuk mengeluarkan seluruh isi hatinya
kepada Allah ‫ﷻ‬. Jangan pernah ragu untuk berdoa kepada Allah ‫ﷻ‬, karena
Allah ‫ ﷻ‬adalah Dzat Yang Maha Baik dan Maha Penyayang.

Hari jum’at adalah hari dianjurkan untuk memperbanyak sholawat kepada


baginda nabi kita Muhammad ‫ ﷺ‬, Maka marilah kita perbanyak kepada
beliau ‫ ﷺ‬.
‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما‬ ‫ون َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذ َ‬
‫ين آ َمنُوا َ‬ ‫صلُّ َ‬
‫ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ يُ َ‬

‫صلَّي َ‬
‫ْت َعلَى ِإ ْب َرا ِهي َم‪َ ،‬و َعلَى آ ِل‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬ك َما َ‬‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬و َعلَى ِ‬ ‫اللَّهُ َّم َ‬
‫ت َعلَى‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬ك َما بَا َر ْك َ‬
‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬و َعلَى ِ‬ ‫ك َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد‪َ ،‬وبَ ِ‬ ‫ِإب َْرا ِهي َم‪ِ ،‬إنَّ َ‬
‫ك َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد‬‫ِإب َْرا ِهي َم‪َ ،‬و َعلَى آ ِل ِإب َْرا ِهي َم‪ِ ،‬إنَّ َ‬

‫ت اَألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَْأل ْم َوا ِ‬


‫ت ِإنَّ َ‬
‫ك‬ ‫ت َو ْال ُمْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِمي َْن َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫اج ْ‪T‬‬
‫ات‬ ‫اض َي ْال َح َ‬‫ت َويَا قَ ِ‬ ‫َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد َع َوا ِ‬

‫ت َخ ْي ُر الرَّا ِح ِم َ‬
‫ين‬ ‫َربَّنَا آ َمنَّا فَا ْغفِرْ لَنَا َوارْ َح ْمنَا َوَأ ْن َ‬ ‫‪-‬‬
‫ين‬‫َربَّنَا ظَلَ ْمنَا َأ ْنفُ َسنَا َوِإ ْن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكونَ َّن ِم َن ْال َخا ِس ِر َ‬ ‫‪-‬‬
‫ين ِإ َما ًما‬‫اجنَا َو ُذرِّ يَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعي ٍُن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِ َ‬
‫َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َو ِ‬ ‫‪-‬‬
‫ت ْال َوهَّابُ‬
‫ك َأ ْن َ‬ ‫ك َرحْ َمةً ِإنَّ َ‬ ‫َربَّنَا اَل تُ ِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا ِم ْن لَ ُد ْن َ‬ ‫‪-‬‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬ ‫‪-‬‬

‫‪..Aqimussolah‬‬

Anda mungkin juga menyukai